Anda di halaman 1dari 20

Ipatropium Bromida

nama dagang

Atrovent, Apo-Ipravent, Novo-Ipramide, PMS-Ipratropium

dosis
Inhaler : 20-40 mcg, 3-4 kali sehari; Anak s/d 6 th : 20 mcg 3 kali sehari; 6 -12 th : 20-
40 mcg 3 kali sehari
Inhalation solution : 250 - 500 mcg, 3-4 kali sehari; Anak s/d 6 th : 125-250 mcg, dapat
diulang tiap 4-6 jam, dosis maksimum sehari 1 mg; 6-12 th : 250 mcg, dapat diulang
sampai dosis maksimum sehari 1 mg.


indikasi
Terapi simptomatik bronkospasme yang reversibel, berhubungan dengan obstruksi
kronis saluran nafas (PPOK), termasuk bronkitis kronik dan emfisema; juga sebagai
terapi simptomatik pada asma bronkial dan sebagai bronkodilator pada pasien cystic
fibrosis.


kontraindikasi
Hipersensitif terhadap ipratropium. Hipersensitif terhadap soya lecithin (aerosol).


efek samping

Mulut kering, mual, konstipasi, sakit kepala, takikardi, fibrilasi atrial.

interaksi
Dengan Obat Lain :
Antimuskarinik : harus diperhatikan bila digunakan bersamaan karena berpotensi untuk
terjadinya interaksi.
Kombinasi albuterol dan inhaler ipratropium harus diperhatikan bila digunakan
bersamaan dengan obat golongan beta adrenergik yang lain karena meningkatkan risiko
efek samping pada kardiovaskular.
Secara teori, interaksi dengan alkaloid belladonna : meningkatkan efek antikolinergik;
dengan Cisaprid : menghilangkan / menurunkan efikasi Cisaprid.

Dengan Makanan : Beberapa bentuk sediaan mengandung soya lecithin. Jangan
diberikan pada pasien yang alergi terhadap soya lecithin / kedelai / kacang. Betelnut
kemungkinan dapat menurunkan efek antikolinergik Ipratropium.


mekanisme kerja
Ipratropium bromida adalah antagonis kolinergik asetilkolin pada reseptor kolinergik,
yang memblok asetilkolin di saraf parasimpatetik otot bronkus, menyebabkan stimulasi
guanyl cyclase dan menekan peningkatan cGMP (mediator bronkokonstriksi), sehingga
menimbulkan bronkodilatasi. Aktivitas antimuskarinik pada otot bronkus lebih besar
dibandingkan pada kelenjar sekret.


bentuk sediaan

Inhaler 20 mcg/Semprot. Inhalation Solution 250 mcg/ml

parameter monitoring

Tekanan darah, Nadi, Status pernafasan

stabilitas penyimpanan
Disimpan pada suhu 15-30C, hindari paparan dengan kelembaban yang tinggi.
Terlindung dari panas/api. Jika disimpan sesuai petunjuk, inhaler akan stabil selama 18
bulan dari tanggal pembuatan.


informasi pasien
Disarankan pada pasien untuk menggunakan obat secara konsisten selama periode
terapi untuk mendapatkan manfaat terapi yang maksimal.
Diberitahukan kepada pasien bahwa obat ini tidak memberikan perbaikan gejala
simptomatik dengan segera / cepat dan sebaiknya tidak digunakan pada kondisi
bronkospasme akut.
Informasikan kepada pasien tentang cara penggunaan, pembersihan / perawatan dan
penyimpanan inhaler. Kocok inhaler setiap kali sebelum dipakai. Hindari semprotan ke
dalam mata.
Lakukan test semprotan ke udara pertama kali sebelum digunakan atau jika tidak
digunakan dalam waktu yang lama. Kumur mulut dengan air setelah inhalasi.
Jika ada dosis yang lupa / terlewatkan dan hampir mendekati waktu untuk dosis
berikutnya, lewatkan dosis yang terlupakan tadi dan gunakan dosis berikutnya.
Diberitahukan kpd pasien utk segera menghubungi dokter bila dijumpai efek samping
atau kondisi bertambah parah.


Salbutamol
nama dagang
- Azmacon
- Buventol
Easyhaler
- Combivent - Cybutol
- Fartolin
- Fartolin
Expectorant
- Glisend - Hivent
- Lasal - Lasal Expectorant - Librentin
- Proventol
Expectorant
- Salbron/Salbron
Expectorant
- Salbuven
- Salbuven
Expectorant
- Suprasma
- Teosal - Ventide - Ventolin
- Ventolin
Expectorant
- Volmax (5,6) - Asmacare



dosis
Oral (Lebih dipilih dengan inhalasi) :
Dewasa : dosis 4mg (orang lanjut usia dan penderita yang peka awali dengan dosis awal
2 mg) 3-4 kali sehari; dosis maksimal 8mg dalam dosis tunggal ( tetapi jarang
memberikan keuntungan ekstra atau dapat ditoleransi dengan baik).
Anak-anak dibawah 2 tahun : 100 mcg/kg 4 kali sehari (unlicensed); 2-6 tahun 1-2 mg
3-4 kali sehari; 6-12 tahun 2 mg 3-4 kali sehari.
Injeksi s.c / i.m 500mcg ulangi tiap 4 jam bila perlu.
Injeksi IV bolus pelan 250 mcg diulangi bila perlu.
IV infus, dosis awal 5mcg/menit, disesuaikan dengan respon dan nadi, biasanya dalam
interval 3-20 mcg/menit, atau lebih bila perlu. Anak-anak 1-12 bulan 0,1-1
mcg/kg/menit (unlicensed).
Inhalasi :
Dewasa : 100-200 mcg (1-2 semprot); untuk gejala yang menetap boleh diberikan
sampai 4 kali sehari;
Anak-anak : 100mcg (1 semprot), dapat ditingkatkan sampai 200 mcg (2 semprot) bila
perlu; untuk gejala menetap boleh diberikan sampai 4 kali sehari.
Profilaksis pada exercise-induced bronchospasm, Dewasa 200mcg (2 semprot); anak-
anak 100mcg (1 semprot), ditingkatkan sampai 200mcg (2 semprot) bila perlu.
Serbuk inhalasi : Dewasa 200-400 mcg; untuk gejala yang menetap boleh diberikan
sampai 4 kali sehari; anak-anak 200mcg. Profilaksis untuk exercise-induced
bronchospasm Dewasa 400mcg; anak-anak 200 mcg.
Inhalasi dengan larutan nebulizer, bronkospasme kronik yang tidak respon terhadap
terapi konvensional dan pada terapi asma akut berat.
Dewasa dan anak lebih dari 18 bulan 2.5 mg, diulang sampai 4 kali, dapat ditingkatkan
menjadi 5 mg bila perlu, tetapi perlu mempertimbangkan penilaian medis karena
kemungkinan terapi alternatif dapat diindikasikan.
Anak dibawah 18 tahun (unlicensed) (hipoksemia transient dapat terjadi-pertimbangkan
penggunaan suplemen oksigen), 1.25-2.5 mg sampai 4 kali sehari tetapi administrasi
yang lebih sering kemungkinan diperlukan pada kasus-kasus parah.


indikasi
Pengobatan dan pencegahan asma serta pencegahan timbulnya asma akibat olah tubuh.


kontraindikasi

Reaksi hipersensitivitas terhadap salbutamol/albuterol, adrenergic amines.

efek samping

Efek samping yang sering terjadi antara lain :
Kardiovaskular : Palpitasi, Takiaritmia
Endocrine metabolic : Hipokalemia
Neurologic : Tremor
Psychiatric : Nervousness
Sedangkan efek samping yang cukup parah meliputi :
Dermatologic : Erythema multiforme, Stevens-Johnson syndrome.


interaksi
- Dengan Obat Lain :
Peningkatan efek / toksisitas :Peningkatan durasi efek bronkodilasi mungkin terjadi jika
salbutamol digunakan bersama Ipratropium inhalasi. Peningkatan efek pada
kardiovaskular dengan penggunaan MAO Inhibitor, Antidepresan Trisiklik, serta obat-
obat sympathomimetic (misalnya: Amfetamin, Dopamin, Dobutamin) secara bersamaan.
Peningkatkan risiko terjadinya malignant arrhythmia jika salbutamol digunakan
bersamaan dengan inhaled anesthetic (contohnya: enflurane, halothane). Penurunan
efek: Penggunaan bersama dengan Beta-Adrenergic Blocker (contohnya: Propranolol)
dapat menurunkan efek Salbutamol. Level/efek Salbutamol dapat turun bersama dengan
penggunaan: Aminoglutethimide, Carbamazepine, Nafcillin, Nevirapine, Phenobarbital,
Phenytoin, Rifamycins dan obat lain yang dapat menginduksi CYP3A4.4
- Dengan Makanan :
Batasi penggunaan Caffein (dapat menyebabkan stimulasi CNS).


mekanisme kerja
Salbutamol merupakan sympathomimetic amine termasuk golongan beta-adrenergic
agonist yang memiliki efek secara khusus terhadap reseptor beta(2)-adrenergic yang
terdapat didalam adenyl cyclase. Adenyl cyclase merupakan katalis dalam proses
perubahan adenosine triphosphate (ATP) menjadi cyclic-3', 5'-adenosine monophosphate
(cyclic AMP). Mekanisme ini meningkatkan jumlah cyclic AMP yang berdampak pada
relaksasi otot polos bronkial serta menghambat pelepasan mediator penyebab reaksi
hipersensitivitas dari mast cells.


bentuk sediaan
Sirup 2 mg/5ml, 1 mg/5ml, Easyhaler 200 mcg/dosis, 200 dosis MDI 10 ml, 0.1 mg/tiap
Semprot Aerosol Inhalasi, 0.5 mg/ml Injeksi, Inhaler Dosis 200 dan Dosis 400, 2.5
mg/2.5 ml NaCl Digunakan Dengan Nebulizer. (5,6). Tablet 2 mg, 4 mg, dan 8 mg,
Serbuk Inhalasi, Kapsul 2 mg, Kaplet 4 mg


parameter monitoring
Tes fungsi paru (misalnya FEV1, peak flow), tekanan darah, detak jantung, stimulasi
CNS, kadar gula darah, kadar potasium dalam darah, gejala asma, arterial atau capillary
blood gases (apabila keadaan pasien mengkhawatirkan).


stabilitas penyimpanan
HFA aerosol: simpan pada suhu 15C sampai 25C. Larutan inhalasi simpan pada suhu
2C sampai 25C, jangan digunakan apabila cairan berubah warna atau menjadi keruh.
Gunakan dalam waktu 1 minggu setelah dibuka Nebulization 0.5% solution: simpan
pada suhu 2C sampai 30C. Sediaan dalam bentuk sirup: simpan pada suhu 2C
sampai 30C. (4) Sediaan dalam bentuk tablet: simpan pada suhu 2C-25C


informasi pasien
Penggunaan inhalasi : Informasikan kepada pasien tentang cara penggunaan,
pembersihan/perawatan dan penyimpanan inhaler dan spacer (bila pasien menggunakan
spacer). (2) Kocok inhaler setiap kali sebelum dipakai. Hindari semprotan ke dalam
mata. Lakukan test semprotan ke udara pertama kali sebelum digunakan. Bila inhaler
tidak digunakan dalam waktu >2 minggu, lakukan 4 kali semprotan dulu ke udara
sebelum digunakan. (4) Kumur mulut dengan air setelah inhalasi. Diberitahukan kepada
pasien untuk segera menghubungi dokter bila dijumpai efek-efek samping atau kondisi
yang bertambah parah.
Penggunaan Oral : diminum dengan air satu jam sebelum makan atau 2 jam setelah
makan.

Aminofilin
nama dagang
- Amicain - Aminophyllinum - Phyllocontin


dosis

Cara pemberian :
1. Oral : dapat digunakan bersama dengan makanan
2. Intravenous:
* Dapat diberikan dengan injeksi lambat IV bolus atau dapat diberikan dengan
IV infus
* Jangan dicampur dengan obat lain didalam syringe
* Hindari penggunaan obat-obat yang tidak stabil dalam suasana asam
bersamaan dengan aminofilin
* Jangan digunakan jika terdapat kristal yang terpisah dari larutan
* Jangan digunakan jika larutan tidak jernih.
Dosis :
Dewasa : Asma akut berat yang memburuk dan belum mendapat terapi dengan Teofilin.
Injeksi IV pelan : 250-500mg (5 mg/kg) (diinjeksikan lebih dari 20 menit) dengan
monitoring ketat, selanjutnya dapat diikuti dengan dosis pada asma akut berat.
Dewasa : Asma akut berat : IV infus 500 mcg/kg/jam (dengan monitoring ketat)
disesuaikan dengan konsentrasi plasma Teofilin.
Anak-anak : Asma akut berat yang memburuk dan belum mendapat terapi dengan
Teofilin. Injeksi IV pelan : 5 mg/kg (diinjeksikan lebih dari 20 menit) dengan monitoring
ketat, selanjutnya dapat diikuti dengan dosis pada asma akut berat.
Anak-anak : Asma akut berat: IV infus: anak usia 6 bulan - 9 tahun 1mg/kg/jam anak
usia 10 - 16 tahun 800 mcg/kg/jam disesuaikan dengan konsentrasi teofilin dalam
plasma.


indikasi

Asma dan penyakit paru obstruksi kronis

kontraindikasi

Hipersensitivitas terhadap teofilin dan ethylendiamine

efek samping
Efek samping yang sering terjadi : Saluran cerna : diare, mual dan muntah; Neurologi :
pusing, sakit kepala, insomnia, dan tremor; Renal : diuresis;
Efek samping serius : Cardiovascular : Atrial fibrilasi, Bradiaritmia apabila administrasi
terlalu cepat dapat menyebabkan Cardiac arrest, Takiaritmia Dermatologic :
Erythroderma; Gastrointestinal : Necrotizing enterocolitis in fetus OR newborn;
Immunologic : Immune hypersensitivity reaction; Neurologic : perdarahan pada
intracranial, kejang.


interaksi

Dengan Obat Lain :
Obat-obat yang dapat meningkatkan kadar Teofilin: Propanolol, Allopurinol
(>600mg/day), Erythromycin, Cimetidin, Troleandomycin, Ciprofloxacin (golongan
Quinolon yang lain), kontrasepsi oral, Beta-Blocker, Calcium Channel Blocker,
Kortikosteroid, Disulfiram, Efedrin, Vaksin Influenza, Interferon, Makrolida, Mexiletine,
Thiabendazole, Hormon Thyroid, Carbamazepine, Isoniazid, Loop diuretics. Obat lain
yang dapat menghambat Cytochrome P450 1A2, seperti: Amiodaron, Fluxosamine,
Ketoconazole, Antibiotik Quinolon).
Obat-obat yang dapat menurunkan kadar Teofilin: Phenytoin, obat-obat yang dapat
menginduksi CYP 1A2 (seperti: Aminoglutethimide, Phenobarbital, Carbamazepine,
Rifampin), Ritonavir, IV Isoproterenol, Barbiturate, Hydantoin, Ketoconazole,
Sulfinpyrazone, Isoniazid, Loop Diuretic, Sympathomimetics.
Dengan Makanan :
Hindari konsumsi Caffein yang berlebihan. Hindari diet protein dan karbohidrat yang
berlebihan. Batasi konsumsi charcoal-broiled foods


mekanisme kerja
Teofilin, sebagai bronkodilator, memiliki 2 mekanisme aksi utama di paru yaitu dengan
cara relaksasi otot polos dan menekan stimulan yang terdapat pada jalan nafas
(suppression of airway stimuli). Mekanisme aksi yang utama belum diketahui secara
pasti. Diduga efek bronkodilasi disebabkan oleh adanya penghambatan 2 isoenzim yaitu
phosphodiesterase (PDE III) dan PDE IV. Sedangkan efek selain bronkodilasi
berhubungan dengan aktivitas molekular yang lain. Teofilin juga dapat meningkatkan
kontraksi otot diafragma dengan cara peningkatan uptake Ca melalui Adenosin-mediated
Chanels


bentuk sediaan

Tablet 225 mg, Ampul 10ml


parameter monitoring

1. Penurunan gejala asma
2. Test fungsi paru
3. Serum Teofilin (rentang normal: 10-20 mcg/mL).


stabilitas penyimpanan
Sediaan oral: Tablet harus di simpan pada suhu ruang 20C-25C, terlindung cahaya
dan lembab.
Sediaan parenteral: Simpan pada suhu 15C-30C, terlindung dari cahaya. Simpan
dalam kardus sampai pada waktu ingin digunakan. Aminofilin merupakan larutan yang
stabil pada suhu ruangan. Pada pH 3.5-8.6, stabilitas dalam suhu kamar pada
konsentrasi tidak kurang dari 40 mg/mL dapat dijaga hingga 48 jam. Stabilitas
Aminofilin dalam plastic syringes 5 jam. Aminofilin bersifat basa (pH sekitar 8.8)
sehingga memiliki kecenderungan untuk meluluhkan plastik dan karet, oleh karena itu
tidak direkomendasikan penyimpanan dalam plastic syringes dalam waktu lama. Larutan
tidak boleh digunakan bila terjadi perubahan warna atau bila terbentuk kristal.


informasi pasien
Kegunaan obat : Penggunaan obat: sesuai yang dianjurkan doker; dapat diminum pada
saat perut kosong atau bersama makanan. Bila diminum pada saat perut kosong, maka
seterusnya diminum pada saat perut kosong, bila diminum bersama makanan maka
seterusnya diminum bersama makanan. Bila lupa minum obat: Gunakan secepatnya
pada saat ingat. Bila saat ingat, sudah hampir waktunya untuk minum dosis berikutnya,
maka tidak perlu minum dosis sebelumnya, cukup minum dosis berikutnya. Jangan
mendobel dosis.
Penyimpanan obat : Tanyakan pada dokter atau apoteker mengenai obat dan makanan
lain yang perlu dihindari. Konsultasikan ke dokter bila terjadi efek samping. Injeksi Obat
dan makanan apa yang harus dihindari. Beritahukan pada dokter obat, makanan,
vitamin atau herbal apa saja yang sedang digunakan. Bila mengalami efek samping,
beritahukan pada dokter.

Kotrimoksazole
nama dagang
- Bactricid - Bactrim - Bactrizol - Cotrim
- Cotrimol - Dumotrim - Erphatrim - Fsiprim
- Hexaprim - Ikaprim - Infatrim - Licoprima
- Meditrim - Merotin - Moxalas - Nufaprim
- Ottoprim - Primadex - Primsulfon - Septrin
- Sulprim - Sultrimmix - Trimezol - Trimoxsul
- Trixzol - Ulfaprim - Wiatrim - Xepaprim
- Zoltrim - Zultrop - Bactoprim Combi



dosis
Dosis: dihitung berdasarkan perbandingan dasar obat, dengan komposis sulfametoxazole
800 mg dan trimethoprim 160 mg.
Anak >2 tahun , dengan panduan :
Infeksi ringan berat: oral; 8-12 mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 12
jam.
Infeksi serius:
Oral: 20mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 6 jam.
IV: 8-12 mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 6 jam.
Otitis media akut: oral: 8 mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 12 jam
selama 10 hari.
Infeksi saluran urin
pengobatan:
oral: 6-12 mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 12 jam.
IV: 8-10 mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 6,8 atau 12 jam selama 14
hari dengan infeksi serius.
Pencegahan:
Oral: 2 mg TMP/kg/dosis harian atau 5 mg TMP/kg/dosis dua kali, mingguan.
Pneumocytis:
Pengobatan: oral, IV; 15-20 mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 6-8 jam.
Pencegahan: oral: 150 mg TMP/m2/hari dalam dosis terbagi setiap 12 jam untuk
3 hari/minggu. Jangan melebihi trimetoprime 320 mg dan sulfametoxazol 1600 mg/hari
Shigellosis:
Oral: 8 mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 12 jam selama 5 hari.
IV: 8-10 mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 6,8, atau 12 jam lebih dari 5
hari.
Dosis dewasa;
Infeksi saluran urin :
Oral: satu tablet (sulfametoxazole 800 mg dan trimethoprim 160 mg) setiap 12
jam.
Lamanya pengobatan:
tidak ada komplikasi: 3-5 hari; dengan komplikasi: selama 7-10 hari. Pyelopritis:
14 hari; prostatitis: akut:2 minggu; kronik;2-3 bulan.
IV: 8-10 mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 6,8 atau 12 jam selama 14
hari untuk infeksi gawat.
Bronkitis kronis: oral: 1 (satu) tablet setiap 12 jam selama 10-14 hari.
Shigellosis:
Oral: 1 tablet setiap 12 jam selama 5 hari.
IV: 8-10 mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 6,8 atau 12 jam selama 5
hari.
Diare traveler: oral: 1 tablet setiap 12 jam selama 5 hari.
Sepsis: IV: 20 mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 6 jam.
Pneumocytis carinii:
Profilasis: oral: 1 tablet sehari atau 3 kali/minggu.
Pengobatan: oral,IV: 15-20 mg TMP/kg/hari dalam 3-4 dosis terbagi.
Cyclospora: oral,IV: 160 mg TMP dua kali sehari untuk 7-10 hari.
Infeksi kulit: 5mg/kg/hari dalam 2 dosis terbagi.
Infeksi gawat (pulmonal/cerebral): 10-15 TMP/kg/hari dalam 2-3 dosis terbagi.
Lamanya pengobatan masih controversial, ada yang melaporkan selama 7 bulan
penggunaan obat.


indikasi

Oral:
Untuk pengobatan infeksi saluran urin yang disebabkan E.coli, Klebsella dan
Enterobacter sp, M.morganii,P.mirabilis dan P.vulgaris; otitis media akut pada anak;
eksaserbasi akut pada bronchitis kronis pasien dewasa yang disebabkan oleh bakteri
yang sensistif seperti H.influenzae,atau S.pneumoniae; pencegahan dan pengobatan
Pneumocitis carinii pneumoniae (PCP); traveler diarrhea yang disebabkan oleh
enterotoksigenik E.coli; pengobatan entritis yang disebabkan oleh Shigella flexneri atau
Shigella sonnei
IV.;
Untuk pengobatan infeksi severe atau komplikasi ketika penggunaan oral sudah
tidak mungkin dilakukan. Seperti yang terdokumentasikan digunakan untuk PCP, yaitu
digunakan pengobatan empiric PCP pada pasien immunocompromise; shigellosis;
demam tifoid; infeksi Nacardia asteroides .


kontraindikasi
Hipersensitif pada obat golongan sulfa, trimethoprim atau komponen lain dalam obat;
profiria; anemia megaloblastik karena kekurangan asam folat; bayi dengan usia <2
bulan; adanya tanda kerusakan pada hepar pasien; gagal ginjal parah; kehamilan


efek samping
Reaksi efek samping yang paling banyak adalah gangguan pencernaan (mual,
muntah, anorexia), reaksi dermatologi (rash atau urticaria);
efek samping yang jarang dan dapat hilang dengan sendirinya terkait dengan
penggunaan co-trimoxazole meliputi : reaksi dermatologi gawat dan hepatotoxic
Cardiovascular : Alergi myokarditis.
SSP : konfusi, depresi, halusinasi, kejang, peripheral neutritis, demam, ataxia,
ikterus pada janin.
Dermatologi : Rash, pruritus, urtikaria, fotosensitivitas; kejadian yang jarang
termasuk erytema multiform, sindrom stevens-johnson, toxic epidermal necrosis,
dermatitis eksfoliatif, Henoch-schonlein purpura.
Endokrin dan metabolit : miperkalemia (pada penggunaan dosis besar),
hipoglikemik.
Gastrointestinal : Mual, muntah, anorexia, stomatitis, diare, pseudomembranous
collitis, pankreatitis.
Hematologi : Trombositopenia, anemia megaloblastik, granulositopenia,
eosinophiia, pansitopenia, anemia aplastic, methemoglobinemia, hemolisis
(dengan G6PD defisiensi), agranulositosis.
Hepatic : Hepatotoxic (hepatitis, kolestasis, necrosis hepatic), hiperbilirubinemia,
peningkatan enzim transaminase.
Neuromuskular dan skeletal : Atralgia, myalgia, rabdomilisis.
Renal : interstisial nephritis, kristaluria, gagal ginjal, neprotosis, diuresis.
Pernafasan : batuk, dispepsia, infiltrasi pulmonal.
Lain-lain: serum sicknes, angioedema, SLE (systemic lupus erytomatosus:
jarang).


interaksi

Dengan Obat Lain :
Efek sitokrom P450:
Sulfametoksazol : inhibitor CYP2C8/9 (moderat).
Trimethoprim: inhibitor CYP2C8/9 (moderat)
Meningkatkan efek toksik:
Meningkatkan efek toksis dari metotreksat
Meningkatkan kadar obat procainamide.
Penggunaan bersamaan dengan pyrimethamine (dengan dosis >25mg/minggu)
kemungkinan dapat meningkatkan resiko terjadinya anemia megaloblastik.
Kemungkinan meningkatkan kadar obat amiodaron, flueksetin, glimepirid,
glipizid, nateglinid, phenytoin, pioglitazone, rosiglitazon, sertalin, warfarin, dan substrat
CYP2C8/9 lainya.
Peningkatan efek hiperkalemia pada penggunaan bersamaan obat ACE inhibitor,
reseptor antagonis angiotensin atau diuresis hemat kalium.
Peningkatan efek neprotosis dengan siklosporin.
Meningkatkan kadar obat dapson.
Menurunkan efek obat:
Kemungkinan kadar obat kotrimoxazole akan diturunkan oleh: karbamazepin,
fenobarbital, penitoin, rifampisin, rifapentine, secobarbital, dan inducer CYP2C8/9 lainya.
Dengan Makanan : -


mekanisme kerja
Sulfametoxazol menghambat sintesis asam folat dan pertumbuhan bakteri dengan
menghambat susunan asam dihidrofolat dari asam para-aminobenzen; Trimethoprime
menghambat terjadinya reduktasi asam dihidrofolat menjadi tetrahidrofolat yang secara
tidak langsung mengakibatkan penghambatan enzim pada siklus pembentukan asam
folat


bentuk sediaan

Injeksi, Suspensi Oral, Tablet

parameter monitoring
Hati (SGPT,SGOT)
Ginjal (ClCr).
Electrolit (Kalium)


stabilitas penyimpanan
Simpan pada suhu ruangan (25C), jangan disimpan pada refrigerator/pembeku,
terlindung dari cahaya.
Sediaan suspensi disimpan pada suhu ruangan dan terhindar dari cahaya
langsung.
Sediaan larutan IV, cara pelarutannya dan pelarutnya harus sesuai dengan yang
telah diinformasikan; simpan pada suhu ruangan jangan disimpan dalam
refrigerator dan terlindung dari cahaya langsung.
5 mL/125 D5W stabil untuk 6 jam.
5 mL/100 D5W stabil untuk 4 jam.
5 mL/75 D5W stabil untuk 2 jam.


informasi pasien
Untuk menghindari timbulnya resistensi, dan ketidak berhasilan terapi maka sebaiknya
obat digunakan dalam dosis dan rentang waktu yang telah ditetapkan. Amati jika ada
timbul gejala ESO obat, seperti mual, diare atau respon hipersensitivitas. Jika masih
belum memahami tentang penggunaan obat, harap menghubungi apoteker. Jika
keadaan klinis belum ada perubahan setelah menggunakan obat, maka harap
menghubungi dokter.


Amoksisilin
nama dagang
- Abdimox - Aclam - Amobiotic - Amocomb
- Amosine - Amoxan - Amoxil - Amoxillin
- Ancla - Arcamox - Athimox - Auspilin
- Ballacid - Bannoxillin - Bellamox - Biditin
- Bimoxyl - Bintamox - Broadamox - Bufamoxy
- Clacomb - Claneksi - Claxy - Comsikla
- Corsamox - Danoxillin - Dexymox - Erphamox
- Etamox - Farmoxyl - Goxallin - Hiramox
- Hufanoxil - Ikamoxyl - Improvox - Inamox
- Intemoxyl - Kalmoxillin - Kamox - Kemosillin
- Kenoko - Kimoxil - Lactamox - Leomoxyl
- Liskoma - Medimox - Mestamox - Mexylin
- Mokbios - Moxaxil - Moxigra - Moxtid
- Novax - Nufamox - Omemox - Opimox
- Ospamox - Palentin - Penmox - Primoxil
- Pritamox - Protamox - Ramoxlan - Ramoxyl
- Robamox - Sammoxil F - Scannoxyl - Sirimox
- Solpenox - Ssilamox - Supramox - Surpas
- Topcillin - Varmoxillin - Vibramox - Vulamox
- Widecillin - Yefamox - Yusimox - Zemoxil
- Zumafen



dosis
DOSIS ORAL ANAK:
Umum: Anak < 3 bulan: 20-30 mg/kg/hari terpisah setiap 12 jam.Anak >3 bulan
dan <40kg; dosis antara 20-50 mg/kg/hari dosis terpisah setiap 8-12 jam. Khusus:
Infeksi hidung,tenggorokan,telinga,saluran kemih dan kulit: ringan sampai sedang: 25
mg/kg/hari terbagi setiap 12 jam atau 20 mg/kg/hari setiap 8 jam.Gawat: 45
mg/kg/hari setiap 12 jam atau 40 mg/kg/hari setiap 8 jam. Otitis media akut: 80-90
mg/kg/hari setiap 12 jam.Infeksi saluran nafas bawah: 45 mg/kg/hari terbagi setiap 12
jam atau 40 mg/kg/hari setiap 8 jam.
DOSIS DEWASA:
Umum: Rentang dosis antara 250 500 mg setiap 8 jam atau 500 875 mg dua
kali sehari.Khusus: Infeksi telinga, hidung, tenggorokan, saluran kemih, kulit: Ringan
sampai sedang: 500 mg setiap 12 jam atau 250 mg setiap 8 jam.Berat: 875 mg setiap
12 jam atau 500 mg setiap 8 jam.Infeksi saluran nafas bawah: 875 mg setiap 12 jam
atau 500 mg setiap 8 jam.Endocarditis profilaxis: 2 g sebelum prosedur operasi.
Eradikasi Helicobacter pylori: 1000 mg dua kali sehari, dikombinasikan dengan satu
antibiotik lain dan dengan proton pump inhibitor atau H2 bloker.
DOSIS BERDASARKAN FUNGSI GINJAL: Dosis 875 mg tidak diberikan pada pasien
dengan : Clcr <30 mL/menit; Clcr 10-30 mL/menit; 250-500mg setiap 12 jam; Clcr <10
mL/menit: 250 500 mg setiap 24 jam.
PEMBERIAN:
Antibiotik amoksisilin termasuk antibiotik time deppendent sehingga untuk
menjaga konsentrasi obat dalam plasma tetap berada pada kadar puncak, maka obat
diberikan sesuai dengan jadwal waktu yang telah dibuat. Obat dapat diberikan
bersamaan dengan makanan.
LAMA PEMBERIAN
Tergantung pada jenis dan tingkat kegawatan dari infeksinya, juga tergantung
pada respon klinis dan respon bakteri penginfeksi. Sebagai contoh untuk infeksi yang
persisten, obat ini digunakan selama beberapa minggu. Jika amoksisilin digunakan untuk
penanganan infeksi yang disebabkan oleh grup A -hemolitic streptococci, terapi
digunakan tidak kurang dari 10 hari guna menurunkan potensi terjadinya demam
reumatik dan glomerulonephritis. Jika amoksisilin digunakan untuk pengobatan ISK
(infeksi saluran kemih) maka kemungkinan bisa lebih lama, bahkan beberapa bulan
setelah menjalani terapi pun, tetap direkomendasikan untuk diberikan.


indikasi
Amoksisilin digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram
negatif (Haemophilus Influenza, Escherichia coli, Proteus mirabilis, Salmonella).
Amoksisilin juga dapat digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri
positif (seperti; Streptococcus pneumoniae, enterococci, nonpenicilinase-producing
staphylococci, Listeria) tetapi walaupun demikian, aminophenisilin, amoksisilin secara
umum tidak dapat digunakan secara sendirian untuk pengobatan yang disebabkan oleh
infeksi streprococcus dan staphilococcal.


kontraindikasi

Kontraindikasi untuk pasien yang hipersensitif terhadap amoksisilin, penisilin, atau
komponen lain dalam obat.

efek samping

Susunan Saraf Pusat : Hiperaktif, agitasi, ansietas, insomnia, konfusi, kejang, perubahan
perilaku, pening.
Kulit : Acute exanthematous pustulosis, rash, erytema multiform, sindrom
stevens-johnson, dermatitis, tixic ephidermal necrolisis, hypersensitif vasculitis,
urticaria.
GI : Mual, muntah, diare, hemorrhagic colitis, pseudomembranous colitis,
hilangnya warna gigi.
Hematologi : Anemia, anemia hemolitik, trombisitopenia, trombositopenia
purpura, eosinophilia, leukopenia, agranulositosi.
Hepatic : AST (SGOT) dan ALT (SGPT) meningkat, cholestatic joundice, hepatic
cholestatis, acute cytolitic hepatitis.
Renal : Cristalluria


interaksi

- Dengan Obat Lain :
Meningkatkan efek toksik:
1. Disulfiram dan probenezid kemungkinan meningkatkan kadar amoksisilin.
2. Warfarin kemungkinan dapat meningkatkan kadar amoksisilin
3. Secara teori, jika diberikan dengan allopurinol dapat meningkatkan efek
ruam kulit.
Menurunkan efek:
1. Kloramfenikol dan tetrasiklin secara efektif dapat menurunkan kadar
amoksisilin
2. Dicurigai amoksisilin juga dapat menurunkan efek obat kontrasepsi oral.
- Dengan Makanan : -


mekanisme kerja
Menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan mengikat satu atau lebih pada ikatan
penisilin-protein (PBPs Protein binding penisilins), sehingga menyebabkan
penghambatan pada tahapan akhir transpeptidase sintesis peptidoglikan dalam dinding
sel bakteri, akibatnya biosintesis dinding sel terhambat, dan sel bakteri menjadi pecah
(lisis).


bentuk sediaan

Kapsul, Serbuk Kering Suspensi Oral, Tablet Salut Film, Tablet Kunyah

parameter monitoring

Pengamatan rutin terhadap: Fungsi ginjal (ClCr), Fungsi Hepar (SGPT, SGOT),
Henatologi. (Hb), Indikator infeksi. (Suhu badan, kultur).

stabilitas penyimpanan

Stabilitas obat: amoksilin 125 dan 250 mg kapsul, chewable tablet, dan serbuk suspensi
oral harus disimpan dalam suhu 20C atau lebih rendah. Amosisilin 200 dan 400 mg
chewable tablet dan salut tipis disimpan pada suhu 25C atau lebih rendah

informasi pasien
Untuk menghindari timbulnya resistensi, maka sebaiknya amoksisilin digunakan dalam
dosis dan rentang waktu yang telah ditetapkan. Amati jika ada timbul gejala ESO obat,
seperti mual, diare atau respon hipersensitivitas. Jika masih belum memahami tentang
penggunaan obat, harap menghubungi apoteker. Jika keadaan klinis belum ada
perubahan setelah menggunakan obat, maka harap menghubungi dokter.

Doksisiklin
nama dagang
- Dotur - Doxacin - Doxicor - Doxin
- Dumoxin - Interdoxin - Siclidon - Viadoxin
- Vibramycin - Doxycycline



dosis
200 mg pada hari pertama, kemudian 100 mg perhari; pada infeksi berat (termasuk
infeksi saluran kemih) 200 mg perhari; Sifilis awal 100 mg dua kali sehari selama 14
hari, sifilis 200 mg dua kali sehari selama 28 hari; Clamidia genital tanpa komplikasi,
urethritis non gonococcal : 100 mg dua kali sehari selama 7 hari (14 hari pada penyakit
inflamasi pelviks); antraks (pengobatan atau post profilaksis) 100 mg dua kali sehari,
anak-anak (hanya bila antibakteri lain tidak dapat diberikan) 5 mg/kg sehari terbagi
dalam dua dosis (maksimal 200 mg sehari).


indikasi
Obat golongan tetrasiklin merupakan pilihan untuk infeksi yang disebabkan oleh
chlamydia (trachoma, psittacosis, salpingitis, urethritis, lymphogranuloma venereum),
ricketsia (termasuk Q-fever), brucella (Doxycycline dengan strepto mycin atau rifampicin
, dan spirochaeta, Borrelia burgdorferi (penyakit lyme) ; juga digunakan untuk infeksi
saluran napas dan genital mikoplasma; prostatitis kronik; sinusitis, sifilis, penyakit
inflamasi pelviks; pengobatan dan profilaksis pada antraks; pengobatan dan profilaksis
malaria; kekambuhan (recurrent), ulserasi aphthous ; periodontitis; herpes simpleks
oral; rosacea, acne vulgaris.


kontraindikasi
Deposit tetrasiklin pada jaringan tulang dan gigi selama pertumbuhan anak (melalui
ikatan dengan kalsium) menyebabkan pewarnaan dan kadang-kadang hypoplasia pada
gigi, sehingga tidak boleh diberikan pada anak dibawah 12 tahun. Namun demikian
doksisiklin dapat diberikan pada anak-anak untuk pengobatan dan profilaksis setelah
terekspos antraks jika antibakteri lain tidak dapat diberikan. Obat ini juga kontraindikasi
pada wanita hamil dan menyusui. Kontraindikasi lain adalah pasien yang alergi dengan
obat ini.


efek samping
Mual muntah, diare, dysphagia, iritasi esophagus, anoreksia , flushing dan tinnitus. Efek
samping yang jarang terjadi hepatotoksisitas, pancreatitis, gangguan darah,
fotosensitivitas dan reaksi hipersensitivitas (termasuk rash, exfoliativ dermatitis,
sindrom Stevens-Johnson, urticaria, angioedema, anaphylaxis, pericarditis). Sakit kepala
dan gangguan penglihatan menunjukkan hipertensi intrakranial (pengobatan
dihentikan).


interaksi
Dengan Obat Lain : -
Dengan Makanan : Tidak ada data


mekanisme kerja
Doksisiklin memperlambat pertumbuhan bakteri yang sensitif dengan mengganggu
produksi protein yang diperlukan bagi pertumbuhan bakteri . Dengan pertumbuhan
bakteri yang lambat selanjutnya mekanisme pertahanan badan (seperti sel darah putih
) akan memusnahkan bakteri tersebut


bentuk sediaan

Kapsul

parameter monitoring

Tes fungsi hati

stabilitas penyimpanan
Kapsul doksisiklin hiklat dan tablet film-coated harus disimpan wadah yang tertutup
rapat dan terhindar dari cahaya pada suhu 30C atau kurang, sebaiknya antara 15
30C. Pada rekonstitusi dengan air, oral suspensi doksisiklin monohydrate stabil selama
2 minggu pada suhu kamar. Tablet doksisiklin yang telah digerus stabil paling tidak
dalam 6 hari bila dikemas dalam aluminium foil dan disimpan dalam suhu kamar.
Rekonstitusi dengan 0,9 % sodium klorida atau 5 % dektrosa, larutan IV doxycycline
hyclate mengandung 0,1 1 mg doksisiklin per mL stabil selama 48 jam pada suhu
25C.


informasi pasien
Jumlah dan frekuensi penggunaan obat tergantung dari beberapa faktor, seperti kondisi
pasien,umur dan berat badan. Bila anda mempunyai pertanyaan yang berkaitan dengan
jumlah dan/frekwensi pemakaian obat tanyakan pada apoteker atau petugas kesehatan.
Kapsul harus ditelan dalam bentuk utuh dengan air yang cukup dan makanan, dalam
posisi duduk atau berdiri untuk mengurangi iritasi pada esophagus dan ulserasi.
Minumlah obat dengan makanan atau susu jika timbul rasa tidak enak pada lambung.
Hindari penggunaan bersama dengan antasida, laksatif, makanan tertentu seperti keju,
es krim, suplemen yang mengandung besi. Jika harus menggunakan produk tersebut
secara bersamaan minumlah doksisiklin dengan selang waktu minimal 2 jam terhadap
produk-produk tersebut. Obat harus digunakan sampai habis. Apabila obat tidak
dihabiskan maka bakteri tidak terbunuh secara tuntas dan infeksi dapat kembali terjadi.
Penggunaan obat harus dihentikan dan segera hubungi dokter apabila pasien mengalami
sakit kepala, mual, muntah dan gangguan penglihatan. Ini merupakan gejala serius
yang harus mendapatkan pengobatan dengan segera. Hubungi dokter jika terdapat
kemerahan atau flushing. Pasien yang menggunakan obat ini untuk pencegahan
terhadap malaria harus memulai pengobatan 1-2 hari sebelum melakukan perjalanan.
Jangan menggunakan obat lebih lama dari 4 bulan.Anda kemungkinan masih dapat
terkena malaria selama menggunakan obat ini . Gunakan kelambu, lindungi tubuh
dengan pakaian dan gunakan lotion antinyamuk untuk menghindari gigitan nyamuk.
Obat ini dapat menyebabkan sensitivitas terhadap cahaya matahari. Hindari terkena
sinar matahari dan cahaya ultraviolet dalam waktu yang lama. Gunakan krim tabir
surya (sunscreen) dan pakaian pelindung. Jangan menggunakan obat OTC atau obat
resep yang lain tanpa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan. Ini termasuk sediaan
herbal dan dietary supplements lain. Jika pasien lupa minum obat, segera mungkin
minum obat setelah ingat. Jika terlewat beberapa jam dan telah mendekati waktu
minum obat berikutnya jangan minum obat dengan dosis ganda, kecuali atas saran dari
tenaga kesehatan. Jika lebih dari satu kali dosis terlewat segera hubungi tenaga
kesehatan. Obat ini hanya digunakan oleh pasien yang mendapat resep.Jangan diberikan
pada orang lain. Jika anda mempunyai pertanyaan tentang obat ini, tanyakan pada
dokter, apoteker atau petugas kesehatan yang lain.

Anda mungkin juga menyukai