Anda di halaman 1dari 1

Saat ini, Indonesia menempati urutan pertama dalam penularan

HIV/AIDS di Asia Tenggara. Padahal HIV/AIDS adalah suatu penyakit


mematikan yang sampai sekarang belum diketahui obatnya, yang
berkembang akibat seks bebas, dan yang paling merenyuhkan hati adalah
Indonesia merupakan negara dengan jumlah kaum Muslim terbanyak di
dunia?
Data penderita HIV/AIDS di Provinsi Papua tembus 10.522 kasus
pada 2011, naik dari 2010 yang hanya 7000 kasus. Ketua Komisi
Penanggulangan Aids (KPA) Papua Constant Karma di Sentani, Kamis,
mengatakan bahwa peningkatan jumlah penderita HIV/AIDS di provinsi
paling timur sangat cepat bahkan sudah merambah sampai ke daerah
pedalaman.
Data Kementrian Kesehatan per-Juni 2011 menujukkan jumlah
pengidap AIDS 26.400 dan lebih dari 66.600 orang telah terinveksi HIV
positif. Totalnya sebanyak 93.000 orang. Penyakit ini menurut survei
BKKBN, penularannnya terbanyak melalui hubungan seks (heteroseksual)
yakni 54,8 %,penggunaan jarum suntik -biasanya nerkoba (31,8 %),
homoseksual (2,9 %), dan tranfusi darah (0,2 %).
Penularannya terbesar memang jelas dari hubungan seks, tapi
ironisnya pemerintah bukanlah melarang hubungan seks di luar nikah.
Tetapi malah menyediakan sarana yang membuat para penikmat seks
semakin merajalela dan tak kenal jera. Pemerintah memang menyarankan
penggunaan kondom sebagai pencegah HIV yang wajib digunakan bagi
pelaku seks bebas. Padahal ukuran pori-pori kondom ter kecil adalah 5
mikron sedangkan ukuran virus HIV adalah 0.1 mikron.
Hal ini menunjukkan bahwa kondom tidak menjamin pemakainya
tidak akan tertular virus ganas ini. Bahkan telah banyak penelitian yang
menemukan kegagalan kondom, seperti Alan Guttmacher I nstitute pada
tahun 1989 menemukan kegagalan kondom mencegah penularan HIV
mencapai 22,3 %. New England J ournal Of Medicine pada tahun 1989 juga
menemukan kegagalan kondom hingga 33 %.

Anda mungkin juga menyukai