Anda di halaman 1dari 12

ACARA III

POTENSIAL OSMITIK SEL


I. TUJUAN
Menghitung potensial osmotik sel
II. TINJAUAN PUSTAKA
Faktor yang penting dalam sistem osmotik yang sebenarnya berlawanan dengan
osmometer sempurna. Pada waktu air berdifusi melintasi membran pada sistem yang sebenarnya,
air itu tidak hanya menyebabkan naiknya tekanan, tapi juga mengencerkan larutan. Dengan
adanya kejadian itu, potensial osmotik dalam larutan meningkat (membuatnya kurang negatif)
sehingga tekanan yang dibutuhkan untuk mencapai kesetimbangan akan kurang dibandingkan
dengan semula diperkirakan dari potensial osmotik awal. Potensial osmotik larutan bernilai
negatif, karena air pelarut dalam laruan itu melakukan kerja kurang dari air murni (alisbury dan
!oss, "##$).
el yang konsentrasi di dalamnya sama dengan konsentrasi luar maka air akan
dikeluarkan daari sel dan akan berdistribusi secara menyeluruh. %api jika konsentrasinya tidak
sama (hipertonik atu hipotonik) sel akan mengalami peristiwa swelling dan shrinking sampai
sitoplasma mencapai tekanan osmotik dan selanjutnya akan mengalami kondisi tertetu, keadaan
ini yang biasa disebut sel dalam keadaan yang lingkungannya isotonik atau mengalami peristiwa
plasmolisis (&aeger dkk, "###).
Dalam difusi air menjadi medium gerakan hara terlarut. 'at hara terlarut bergerak dari tempat
yang berlarutan lebih pekat (tanaman yang osmosanya tinggi) ke tempat yang berlarutan lebih
encer (tekanan osmosa rendah). (kar menyerap larutan hara, sehingga larutan tanah di sekitar
akar menjadi encer dari yang berada jauh dari akar. %imbul suatu landaian kepekatan larutan
hara, yang menjadi pengaendali gerakan difusi )at hara terlarut menuju akar. Dalam serapan
langsung oleh akar, ion hara di serap akar lewat pertukaran ion antara akar dan larutan tanah atau
antara akar dan kompleks jerapan tanah. *on hara yang sampai permukaan akar melalui antara
aliran massa atau difusi juga di serap dengan pertukaran ion. (liran massa dan difusi
memperluas jangkauan akar memperoleh hara, karena dengan dua macam bantuan mekanisme
tersebut )at hara tidak perlu menepel pada permukaan akar untuk dapat di serap. +alau sampai
menempel dapat merusak akar . (%ejoyuwono dkk, ,--.).
Pencocokan osmotik adalah salah satu komponen penting dari daya tahan musim kemarau.
/mpat metode berbeda untuk ukuran 0( dalam tumbuhan dapat digunakan secara umum, tetapi
tidak ada informasi perbedaan perbandingan dari metode1metode yang ada. Dua pengalaman
yang sama telah dibentuk untuk menge2aluasi keempat metode untuk ukuran 0( dalam
bermacam1macam indica dan japonica kultur dari padi (Oryza sativa 3.) yang subjektif
keputaran pengeringan didalam pot yan besar dalam greenhouse. +eempat metode itu adalah (i)
asal mula 0( dari kemunduran kadar air relatif (!45) diatas potensial osmotik (0P) daun6 (ii)
penilaian 0( dari 0P terhadap tanaman stress yang telah diperhitungkan kepada negara yang
kekurangan air6 (iii) penilaian 0( dari 0P terhadap tanaman stress yang telah kekurangan air6
(i2) penilaian (dari data yang digunakan pada metode ") pada kapasitas 0( oleh !45 yang terus
menerus yang diberika 0P pada 7,$ Mpa ((nonim, "###).
0smosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang
lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh
pelarut, tapi tidak oleh )at terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.
0smosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan
konsentrasi yang lebih encer. 8aya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya
pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih
pekat sebanding dengan tekanan turgor. %ekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti
bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi )at terlarut, dan bukan pada sifat )at terlarut itu
sendiri ((nonim, ,--#).
Makin besar perbedaan konsentrasi air pada kedua sisi dinding selaput, makin besar
kecenderungan terjadinya osmosis, dan dengan demikian makin besar tekanan osmosis. Dan jika
kolom molase itu berhenti naik, kita mendapatkan suatu ukuran kasar tentang besarnya tekanan
osmosis sistem tersebut. %ekanan berat dari kolom air akhirnya mengimbangi tekanan osmosis
dan dengan demikian proses osmsis berhenti. +onsentrasi disebelah menyebelah selaput masih
belum sama. %etapi peningkatan tekanan pada permukaan dalam dari selaput yang disebabkan
oleh berat kolom molase, menyebabkan molekul air terdesak kembali melalui pori selaput. &ika
kecepatan desakan keluar air ini seimbang dengan masuknya air yang disebabkan oleh perbedaan
konsentrasi, maka proses osmosis berhenti (Muslimah, ,--,).
***. METODOLOGI
Praktikum Dasar1Dasar Fisiologi %umbuhan yang dilaksanakan pada 9ari rabu tanggal ""
Maret ,--# di 3aboratorium *lmu %anaman, &urusan :udidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
;ni2ersitas 8adjah Mada, <ogyakarta. :ahan yang digunakan pada praktikum ini adalah gula
pasir dan daun Rhoeo discolor. edangkan alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah =
tabung reaksi, pisau silet, pinset, mikroskop, alat penghitung (hand counter), gelas piala 2olume
" liter dan pengukur waktu.
(dapun cara kerja yang dilakuka pada praktikum ini adalah pertama1tama disiapkan >
"-- ml larutan sukrosa " M dengan melarutkan 7. g gula pasir kedalam "-- ml air. +emudian
larutan diencerkan dengan menggunakan persamaan m"2" ? m,2, dimana m ? molalitas dan 2
? 2olume.
iapkan = buah tabung reaksi dan atur pada rak yang telah tersedia. +emudian isilah
masing1masing tabung reaksi dengan larutan sampai kurang lebih sepertiga 2olume dengan
molalitas @ -,,= m6 -,,. m6 -,,A m6 -,,, m6 -,,- m6 -,"= m6 -,". m6 -,"A m.
Dengan menggunakan pisau silet dan pinset buatlah sayatan tipis epidermis bawah daun
Rhodeo discolor atau epidermis organ tanaman lain yang berwarna merah. +emudian sayatan
tipis tadi diperiksa dengan menggunakan mikroskop, apakah sayatan tipis tadi tersusun atas sel
utuh yang mengandung pigmen merah anthocyanin didalam cairan selnya. etelah itu sel yang
utuh pada irisan tersebut dihitung.
ayatan tersebut dimasukkan kedalam tabung reaksi sampai benar1benar terandam.
+emudian setiap tabung diisi dengan dua sayatan. etelah 7- menit sayatan tipis tadi diperiksa
dengan mikroskop dan dihitung jumlah sel yang mengalami plasmolisis. 3akukan untuk semua
perlakuan. eparuh jumlah sel utuh yang di rendam dan mengalami plasmolisis di sebabkan oleh
larutan sukrosa tersebut sehingga mempunyai tekanan osmotik yang sama dengan potensial
osmotik sel. Potensial osmotik larutan dapat di hitung sebagai berikut@
s= -miRT
Dimana@ = potensial osmotik larutan
M ?molalitas larutan (molB "--- ml 9,0)
* ? tetapan ionisasi 6 untuk sukrosa ? "
! ? tetapan gas ? ,,,CB,C7?-,-=7".
% ? suhu +el2in (,C7 D t
-
5)
Pada akhir percobaan, dari seluruh data yang tekumpul maka akan di buat suatu grafik dengan
potensial osmotik sebagai absis dan persentase sel sebagai ordinat.
IV. HASIL PENGAMATAN
Dengan R!e"is#!$!% C&'&( Ai%
M
( Ei )
F larutan G sel
( <i )
Ei. <i
- - .$,. -
-,"A 17,$7 .C,# #,$"
-,". 1A,-7 A. ,,$.
-,"= 1A,$7 =- "A,A
-,,- 1$,-A == "C,.
-,,, 1$,$A #=,$ ,",.C
-,,A 1.,-A "-- ,A
-,,. 1.,$$ "-- ,.
-,,= 1C,-$ =-,-# ,,,A,
"..=
1A,.7" C,..-# "7=.".
Dengan R!e"is#!$!% K&%ang Ai%
M
( Ei )
F larutan G sel
( <i )
Ei. <i
- - #$,, -
-,"A 17,$7 "-- "A
-,". 1A,-7 #$,-# "$,,"
-,"= 1A,$7 C-,C. ",,CA
-,,- 1$,-A =-,A$ ".,-#
-,,, 1$,$A .$,== "A,A#
-,,A 1.,-A "C,,A A,"A
-,,. 1.,$$ .=,7 "C,C.
-,,= 1C,-$ A$,7# ",,C"
H?
"..=

1A,.7"
.7=.7" "-C."A
R&m&s P!)ensia$ Osm!)i' Se$
+eterangan@
? potensial osmotik larutan
y ? aDbI
m ? molalitas larutan (molB"---ml 9
,
0)
i ? tetapan ionisasi, untuk sukrose ?"
b ?
! ? tetapan gas ,,,CB,C7 ? -,-=7"
% ? suhu +el2in? (,C7D t J5)
n ? jumlah data ? #
a ?
I
i
? molalitas (mol)
y
i
? persentase sel yang mengalami plasmolisis
(G)
C!n)! Pe%i)&ngan
5ukup (ir
n ? #
b ? n (Ei <i) K Ei <i
n Ei
,
K ( Ei)
,
? #. "7=,". 1",.=.C,.,-#
#.-,7.#.1",,#.
? ",A7,AA 1","#,=7
,,-7
? ,7,.
,,-7
? "",.,
a ? <i K b Ei
n
? C,.,-# 1"",.,.",.=
#
? C=,$-
y ? a D bI
? C=,$- D "",.,I
&ika y ? -, maka I ? 1.,C$.
R&m&s P!)ensia$ Osm!)i'
Diketahui @ m ? I ? -,,=
i ? "
! ? -,-=7"
% ? 7-7
Fs ? 1 mi!%
? 1-,,=.".-,-=7".7-7
? 1C,-$
V. PEM*AHASAN
Pada praktikum kali ini digunakan daun Rhoeo discolor karena daun tersebut mempunyai
pigmen warna merah anthocyanin di dalam cairan selnya sehinngga jika terjadi plasmolisis maka
warna merah dari cairan selnya hilang sehingga mudah untuk diamati di bawah mikroskop.
Plasmolisis incipient, batas plasmolisis tanaman apabila dimasukkan ke dalam larutan
isotonik dan merupakan salah satu cara untuk mengukur potensial osmotik, yaitu dengan cara
irisan daun Rhoeo discolor di masukkan ke dalam seri larutan yang beragam molalitasnya,
setelah melalui masa penyetimbangan (7- menit) lalu diamati di bawah mikroskop. Plasmolisis
insipient terjadi pada jaringan yang separuh jumlah selnya baru saja mulai mengalami
plasmolisis (protoplas baru mulai terlepas dari dinding sel). %erlepasnya prootplas dari dinding
sel disebabkan oleh penyusutan atau 2olume, karena cairan dalam protoplas sudah menjadi lebih
pekat dan menyebabkan nilai potensial osmotiknya lebih negati2e. Faktor yang mempengaruhi
potensial osmotik larutan antara lain@
". M!$a$i)as (konsentrasi), semakin tinggi molalitas suatu larutan maka potensial osmotinya
semakin rendah
,. De%a+a) i!nisasi, makin tinggi derajat ionisasi maka makin rendah potensial osmotiknya.
7. De%a+a) i"%asi, solut mudah mengikat air, sehingga potensial osmotik semakin rendah.
A. S&&, makin tinggi suhu lingkungan maka potensial osmotiknya semakin rendah
Pada saat pengamatan sel daun Rhoeo discolor, selnya ada yang terplasmolisis dan ada
yang tidak. *ni dikarenakan pada saat penncelupan yang tidak merata dan juga waktunya yang
hanya 7- menit sehingga tidak memungkinkan untuk bisa terplasmolisis semua.
&ika sel tumbuhan diletakkan di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan
akan kehilangan air dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. %umbuhan
dengan sel dalam kondisi seperti ini layu. +ehilangan air lebih banyak akan menyebabkan
terjadinya plasmolisis@ tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel
terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran.
(khirnya cytorrhysis 1 runtuhnya seluruh dinding sel 1 dapat terjadi. %idak ada mekanisme di
dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air
secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik.
Proses sama pada sel hewan disebut krenasi. 5airan di dalam sel hewan keluar karena peristiwa
difusi.
Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. :iasanya
terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau
larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman /lodea atau sel
epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas.
Plasmolisis batas (incipient plasmolysis) yaitu sel mengalami isotonic dan jumlah sel yang
mengalami plasmolisis $-G. Dalam keadaan ini potensial tekanan (L
p
) sel ? -, sehingga
potensial osmotic sel sama dengan potensial air sel. +arena terjadi keseimbangan dinamis maka
L
w
sel ? L
w
larutan, sehingga L
s
sel ? L
s
larutan.
Faktor K faktor yang mempengaruhi plasmolisis yaitu @ potensial tekanan (L
p
), agar
terjadi plasmolisis batas maka L
p
? -6 molalitas, jika molalitas semakin tinggi, maka potensial
solut (L
s
) semakin rendah sehingga akan berpengaruh pada plasmolisis batas6 suhu, suhu yang
semakin tinggi, maka berpengaruh pada potensial solut (L
s
) semakin rendah sehingga akan
berpengaruh juga pada plasmolisis batas dan juga sebaliknya6 dearajat ionisasi, derajat ionisasi
juga mempengaruhi plasmoisis batas. &ika molalitas semakin tinggi, maka potensial solut (L
s
)
semakin rendah sehingga akan berpengaruh pada plasmolisis batas6 persen sel terplasmolisis,
pada saat terjadi plasmolisis batas maka G sel terplasmolisis sebesar $-G6 potensial air, Pada
saat terjadi plasmolisis batas maka L
w
? L
p
5ontoh osmosis dalam dunia pertanian yaitu pada saat penyerapan cairan (air) oleh bulu1bulu
akar. *ni disebabkan karena bulu K bulu akar mempunyai membran semi permeable dan
konsentrasi cairan dalam bulu1bulu akar lebih tinggi daipada cairan (air) dalam tanah sehingga
cairan (air) dalam tanah terserap oleh bulu K bulu akar. +aitan antara peristiwa plasmolisis
dengan pertanian antara lain berhubungan dengan kebutuhan tanaman akan hara (baik yang
beasal dari pemupukan ataupun langsung dari tanah) dan air. +andungan hara dalam tanah
sangat dipengaruhi oleh dosis pemupukan dan air yang berasal dari luar ataupun dari dalam
tanah, jika dosis pemupukan dan pemberian air berlebih maka secara tidak langsung akan
merusak akar karena terlalu banyak hara dan air yang berada dalam tanah mengakibatkan hara
dan air akan menempel pada akar. (liran massa dan difusi memperluas jangkauan akar
memperoleh hara, karena dengan dua macam bantuan mekanisme tersebut )at hara tidak perlu
menempel pada permukaan akar untuk dapat di serap. +alau sampai menempel dapat merusak
akar.
H&-&ngan an)a%a m!$a$i)as "engan ($asm!$isis (a"a se$ e(i"e%mis "a&n Rhoeo discolor
Dalam percobaan ini digunakan sayatan epidermis bagian bawah daun !hoediscolor
karena bagian ini mengandung )at warna ( pink ) sehingga mudah diamati sel1sel yang
mengalami plasmolisis. el yang terplasmolisis ditandai dengan hilangnya warna pink karena
larutan di dalam sel keluar. Pada umumnya semakin besar molalitas maka G sel yang mengalami
plasmolisis semakin besar juga dan jika melihat grafik yang ada, maka kecenderungan itu
terlihat. 9al ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa semakin pekat larutan maka akan
semakin banyak atau semakin mudah sel untuk mengalami plasmolisis. 9al ini terjadi karena
tekanan Faktor di dalam sel lebih rendah sehingga sel akan lebih cepat menyerap larutan dan
selnya akan lebih cepat pecah karena cairan dalam sel yang penuh dan isinya tergantikan oleh
larutan.
Mamun, pada molalitas terbesar yaitu -,,= G sel yang mengalami plasmolisis tidak
mencapai "-- G dalam arti tidak semua sel mengalami plasmolosis. 9al ini dapat terjadi karena
berbagai hal, misalnya waktu perendaman yang kurang maksimal, sehingga sel1selnya belum
mengalami osmosis, serta pengirisan sel yang kurang tipis. el yang tidak mengalami peristiwa
plasmolisis bias juga karena konsentrasi dalam sel dan luar sel sudah setimbang sehingga semua
akan berjalan sebagaimana mestinya (tidak ada fsktor penyebab plasmolisis).
Dari grafik kurang air terlihat bahwa grafik cenderung turun dengan semakin pekatnya
larutan (semakin besar molalitas). 9al ini diakibatkan karena sel yang kurang air menyebabkan
cairan dalam sel lebih lama untuk pecah karena ciran sel masuk megisi sel itu terlebih dulu. el
akan pecah setelah sel penuh. %ekanan air akan sama dengan sel daripada dengan larutan
sukrosa. 0leh karena itu maka cairan yang konsentrasinya lebih rendah akan lebih cepat mengisi
sel daripada cairan sukrosa. 9al ini yang membuat grafik terlihat menurun. %idak semua sel
mengalami plasmolisis. 9al ini dapat terjadi karena berbagai hal, misalnya waktu perendaman
yang kurang maksimal, sehingga sel1selnya belum mengalami osmosis, serta pengirisan sel yang
kurang tipis dan larutan dalam sel yang belum tentu lebih hipotonik daripada larutan di luar sel
( larutan sukrosa ), sehingga sel1selnya justru ada yang menggembung karena cairan di luar sel
masuk ke dalam sel. 9al ini terutama terjadi pada daun !hoediscolor dalam kondisi kurang air.
Penyebab lainnya adalah waktu perendaman yang kurang maksimal, sehingga sel1selnya belum
mengalami osmosis.
:ila dilihat dari kedua buah grafik dapat dilihat bahwa Faktor kecukupan air
mempengaruhi potensial Faktor sel yang akan berpengaruh dalam plasmolisis. elain itu dari
kedua grafik terlihat data yang tidak kontinu atau naik turun. :anyak hal yang menyebabkan hal
ini yang antara lain ukuran preparat yang berbeda sehingga setiap perlakuan tidak mendapat
ukuran yang sama. elain hal itu Faktor kejelian dalam menghitung juga menjadi Faktor penting.
9al lain yang mengakibatkan adalah posisi dari preparat yang berubah1ubah sehinggga
kemungkinan sel yang diamati setelah plasmolisis bukan merupakan sel yang diamati sebelum
plasmolisis.
V. KESIMPULAN
:erdasarkan pengamatan dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwasanya potensial osmotik bernilai negatif karena adanya bahan terlarut yang mengurangi
potensial air pada air murni sehingga terjadi penurunan energi air, hal ini mengakibatkan
terlepasnya protoplas dari dinding sel (plasmolisis).
Persamaan regresi tanaman kurang air @ y ? 1 ,"A,AI D ""-,#
Persamaan regresi tanaman cukup air @ y ? "7,,$=I D $$,#,#
DA.TAR PUSTAKA
(nonim. "###. 5omparison of measurement methods of osmotic adjustment in rice culti2ars.
Published in 5rop ci. 7#@"$-K"$= ("###). http@BBwikipedia.co.id . Diakses pada ",
Maret ,--#.
(nonim. ,--#. 0smosis. http@BB4ikipedia.0rgBwikiB0smosis.id Diakses pada tanggal "A Maret
,--#.
Muslimah, 9., oenoeng, ., :ako.,D.riwidodo. ,--,. Masa dormansi beberapa 2arietas Bgalur
padi. (grikam C(,)@ ,$1,C.
%ejoyuwono, M., oeprapto, ., dan /ndang, ., ,--.. Pengelolaan +esuburan %anah dan
Peningkatan /fisiensi Pemupukan. *lmu %anah "# (,)@ ,=1 77.
&aeger, M, 5arin, M, Medale, M, %rygg2asonb, "###. %he 0smotic Migration of 5ell in a olute
8radient. :yophisical &ournal CC @ ",$C1",.C.
alisbury, F.:. and 5.4. !oss, "##,. Plant Physiology, A
th
edition. 4adsworth Publishing
5ompany. :elmont 5alifornia.

Anda mungkin juga menyukai