Hubungan usia, jenis kelamin, dan pekerjaan pada kasus
- Usia Kehilangan massa tulang meningkat seiring dengan meningkatnya usia. Semakin bertambah usia, semakin berat resiko mengalami osteoporosis karena tulang menjadi berkurang kekuatan dan kepadatannya. Berkurangnya massa tulang mulai terjadi setelah usia 30 -35 thn. Jenis Kelamin steoporosis lebih banyak terjadi pada !anita. "al ini disebabkan pengaruh hormon estrogen yang mulai menurun kadarnya dalam tubuh sejak usia 35 thn. Selain itu !anita pun mengalami menopause yang dapat terjadi pada usia #5 thn. $ada !anita postmenopause kerapuhan tulang terjadi lebih %epat dibandingkan dengan pembentukkan tulang $ekerjaan & 'kti(itas )isik * Kurang kegiatan +isik menyebabkan sekresi ,a yang tinggi dan pembentukan tulang tidak maksimum. -amun akti(itas +isik yang terlalu berat pada usia menjelang menopause justru dapat menyebabkan penyusutan tulang. Kurang berolahraga juga dapat menghambat proses pembentukkan tulang sehingga kepadatan massa tulang akan berkurang. Semakin banyak bergerak dan olahraga, maka otot akan mema%u tulang untuk membentuk massa tulang. 3. Etiologi dan mekanisme nyeri pada panggul -yeri pada kasus disebabkan oleh +raktur tulang panggul kiri akibat jatuh terduduk. )raktur tulang disebabkan oleh osteoporosis yang di derita -y. .uti pas%a menopause. Saat menopause hormon estrogen pada !anita akan menurun. )ungsi estrogen sendiri bekerja sebagai pengatur osteoklas dalam reabsorbsi tulang. Saat estrogen menurun, proses reabsorbsi dan penghan%uran tulang akan semakin %epat terjadi sehingga massa tulang akan menurun dan tulang akan lebih muda kropos dan patah 4. Hubungan menopause dengan keluhan ( Nyeri ) Saat menopause hormon estrogen pada !anita akan menurun. )ungsi estrogen sendiri bekerja sebagai pengatur osteoklas dalam reabsorbsi tulang. Saat estrogen menurun, proses reabsorbsi dan penghan%uran tulang akan semakin %epat terjadi sehingga massa tulang akan menurun dan tulang akan lebih mudah kropos dan patah. Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi kolaps atau han%ur, maka akan timbul nyeri tulang, dan kelainan bentuk. 1. !engapa tinggi badan Ny. "uti berkurang setelah menopause /enopause 01 estrogen menurun 01 +ungsi osteoblast menurun dan akti(itas osteoklast meningkat 01 pengeroposan tulang2 kepadatan tulang menurun 01tulang menjadi rapuh 01 tekanan pada ruas (ertebrae tidak seimbang dimana bagian depan yang dekat dengan perut mengalami tekanan yang lebih besar ketimbang bagian belakang tulang 01 mendesak tulang (ertebrae torakal atau (ertebrae lumbal menyebabkan kepala penderita terpaksa menunduk 01 bungkuk 01 tinggi badan berkurang 1#. $$ 3. steomalasia $enyakit metabolisme tulang yang ditandai oleh kurangnya mineral dari tulang pada orang de!asa 4. penyakit ,ushing Steroid menghambat sintesis kolagen tulang, dan men%egah trans+ormasi sel 5 sel prekursor menjadi osteoblast. Steroid juga sangat mereduksi sintesis protein. $embentukkan banyak pseudo%allus di tempat stress +raktur tanda khas pada osteoporosis akibat steroid 3. /ultiple /yeloma .umor ganas primer pada sumsum tulang. .erjadi in+iltrasi pada daerah yang memproduksi sumsum tulang pada proli+erasi sel 5 sel plasma yang ganas. #. )raktur kompresi pada badan (ertebrae 5. "iperparatiroid 1%. &ara mendiagnosis kasus $ada seseorang yang mengalami patah tulang, diagnosis osteoporosis ditegakkan berdasarkan 'namnesis, gejala, pemeriksaan +isik dan rontgen tulang 6engan pemeriksaan densitas mineral tulang & 6/. * agar mengetahui kepadatan tulang pada orang tersebut. Untuk menentukan kepadatan tulang tersebut, ada 3 tehnik yang biasa digunakan 7 3. 6ensitometri 68' $emeriksaan ini merupakan pemeriksaan yang paling tepat dan mahal. rang yang melakukan pemeriksaan ini tidak akan merasa nyeri dan hanya dilakukan sekitar 5 5 35 menit. 6apat menentukan kepadatan tulang dengan baik & /emprediksi resiko patah tulang pinggul * dan mempunyai paparan radiasi yang sangat rendah. 'lat ini memiliki kelemahan yaitu membutuhkan koreksi berdasarkan (olume tulang, dan jika pada saat seseorang melakukan pengukuran dalam posisi tidak benar, maka akan mempengaruhi hasil pemeriksaan tersebut. 4. 6ensitometri US & ultrasound * Kerusakan yang terjadi pada tulang dapat didiagnosis dengan pengukuran ultrasound, yaitu dengan menggunakan alat alat 9uantitati(e ultrasound & :US * 3. $emeriksaan ,. & ,omputed tomography * /erupakan salah satu pemeriksaan laboratorium yang dilakukan dengan memeriksa biokimia ,.; & ,-.elopeptide *. 6engan pemeriksaan ini dapat menilai ke%epatan pada proses pengeroposan tulang dan pengobatan antiesorpsi oral pun dapat dipantau.