Tentang
HOSPICE DAN PERAWATAN RUMAH PADA LANSIA
Oleh
SITI KHUSNUL KH
Dosen Pembimbing
Pepin N, S.Kep Ns
Orang lanjut usia dalam literature lama dibagi dalam dua golongan, yaitu :
Wong sepuh
dwi tunggal ”
Tua sepah
2. Tipe mandiri
4. Tipe pasrah
Orang lanjut usia dapat pula dikelompokkan dalam beberapa tipe yang
bergantung kepada karakter, pengalaman kehidupannya, lingkungan,
kondisi fisik, mental, social, dan ekonominya. Tipe ini antara lain :
- Tipe optimis : santai dan riang = tipe kursi goyang ( rocking chairman )
- Tipe konstruktif
- Tipe defensive
4. Sistem Penglihatan
- Sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar.
- Kornea lebih berbentuk Sferis ( bola )
- Lensa lebih suram menjadi katarak jelas menyebabkan gangguan
penglihatan.
- Susah melihat dalam cahaya gelap.
- Menurutnya lapang pandang : berkurang luas pendengarannya.
- Menurunnya daya membedakan warna biru atau hijau pada skala
5. Sistem Kardiovaskuler
- Elastisitas dinding aorta menurun
- Katub jantung menebal dan menjadi kaku.
- Kehilangan elastisitas pembuluh darah : perubahan posisi dari tidur
ke duduk bisa menyebabkan tekanan darah menurun menjadi 65
mm Hg ( mengakibatkan pusing yang mendadak )
- Tekanan darah meninggih diakibatkan oleh meningkatnya retensi
dari pembuluh darah perifer ( systole normal lebih kurang 170 mm
Hg, diatole lebih kurang 90 mm Hg )
7. Sistem Gastrointestinal
- Kehilangan gigi utama periodontal disease yang biasa terjadi
setelah umur 30 tahun. Penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang
buruk dan gizi gigi yang buruk.
- Indera pengecap menurun, hilangnya sensisifitas dari syaraf
pengecap di lidah terutama rasa manis dan asin. Hilangnya
sensifitas dan syaraf pengecap tentang rasa asin, asam, dan pahit.
- Lambung : rasa lapar menurun, asam lambung menurun, waktu
mengosongkan menurun.
- Peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi
- Fungsi absorbsi melemah.
8. Sistem Genitourinaria
- Vesika urinaria ( kandung kemih ) otot – otot menjadi lemah :
• Otot-otot menjadi lemah menyebabkan frekuensi buang air
seni meningkat, vesika urinaria susah dikosongkan pada pria
lanjut usia sehingga mengakibatkan meningkatnya retensi
urine.
• Pembesaran prostat ± 75 % dialami oleh pria diatas 65
tahun.
• Atrovi vulva
• Vagina
9. Sistem Kulit
- Kulit mengerut atau keriput akibat kehilangan jaringan lemak.
- Permukaan kulit kasar dan bersisik.
- Kulit kepala dan rambut menipis berwarna kelabu.
- Rambut dalam hidung dan telinga menebal.
- Kuku jari menjadi keras dan rapuh.
- Pertumbuhan kuku menjadi lambat.
- Kuku kaki tumbuh secara berlebihan dan seperti tanduk.
- Kelenjar keringat berkurang jumlahnya dan fungsinya.
- Kuku menjadi pudar kurang bercahaya.
Perawat harus mengetahui dasar perawatan klien lansia ini terutama hal-
hal yang berhubungan dengan kebersihan perorangan untuk
mempertahankan kesehatannya. Kebersihan perorangan sangat penting
dalam usaha mencegah timbulnya penyakit/peradangan mengingat
sumber infeksi dapat timbul bila kebersihan kurang mendapat perhatian.
Disamping itu kemunduran kondisi fidik akibat proses penuaan dapat
mempengaruhi ketahanan tubuh terhadap gangguan atau serangan
infeksi dari luar.
Untuk klien lansia yang aktif dapat diberikan bimbingan mengenai
kebersihan mulut dan gigi, kebersihan kulit dan badan, kebersihan kuku
dan rambut, kebersihan temopat tidur serta posisinya, hal makan, cara
memakan obat, dan cara pindah dari tempat tidur ke kursi atau
sebaliknya.
Komponen pendekatan fisik yang lebih mendasar adalah memperhatikan
dan membantu para klien lansia untuk bernafas dengan lancar, makan
(termasuk memilih dan menentukan makanan), minum melakukan
eliminasi, tidur, menjaga sikap tutbuh waktu berjalan, duduk, merubah
posisitiduran, beristrahat, kebersihan tubuh, memakai dan menukar
pakaian, mempertahankan suhu badan, melindungi kulit dari kecelakaan.
Dari hasil rangkuman Pertemuan Kesehatan persiapan Usia Lanjut oleh
Depkes (1995) ditetapkan Penjaringan Kesehatan Lansia dengan cara
sebagai berikut :
GIZI
a. Pengamatan
D = disease
E = eating poorly
T = tooth loss
E = economic hardship
R = reduced social contact
M = Multiple medicine
I = involuntary weight loss and gains
N = need assistance in self care
E = elder years
b. Pendidikan gizi dan konseling diet
c. Prinsip gizi yang harus diikuri oleh lansia :
- Kecukupan kalori 5 – 10 % kurang dari usia 20 – 25 tahun
- Kecukupan lemak maksimak 25 % diutamakan lemak tak jenuh
- Protein normal 10 – 12 % dari kecukupan energi, 10 % berasal dari
hewani
- Hidrat arang, gula murni dikurangi
- Vitamin dan mineral harus cukup terutama vitamin B, Vitamin C, asam
folat, kalsium dan Fe
Tugas Perawat Dalam Teori Sosial
Perawat sebaiknya memfasilitasi sosialisasi antar lansia dengan
mengadakan diskusi dan tukar pikiran serta bercerita sebagai salah satu
upaya pendekatan sosial. Memberi kesempatan untuk berkumpul
bersama berarti menciptakan sosialisasi antar manusia, yang menjadi
pegangan bagi perawat bahwa orang yang dihadapinya adalah mahluk
sosial yang membutuhkan orang lain. Hubungan yang tercipta adalah
hubungan sosial antara werda dengan werda maupun werda dengan
perawat sendiri.
Perawat memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada para
werda untuk mengadakan komunikasi, melakukan rekreasi seperti jalan
pagi, menonton film atau hiburan-hiburan lain karena mereka perlu
diransang untuk mengetahui dunia luar. Dapat disadari bahwa pendekatan
komunikasi dalam perawatan tidak kalah pentingnya dengan upaya
pengobatan medis dalam proses penyembuhan atau ketenangan para
klien lansia.
Menurut Drs H. Mannan dalam bukunya Komunikasi dalam Perawatan
mengatakan : tidak sedikit klien tidak bisa tidur karena stres. Stres
memikirkan penyakitnya, biaya hidup, keluarga yang dirumah, sehingga
menimbulkan kekecewaan, rasa ketakutan atau kekhawatiran, rasa
kecemasan dan sebagainya. Untuk menghilangkan rasa jemu dan
menimbulkan perhatian terhadap sekelilingnya perlu diberikan
kesempatan kepada mereka untuk antara lain ikut menikmati keadaan
diluar, agar mereka merasa masih ada hubungan dengan dunia luar.
Tidak jarang terjadi pertengkaran dan perkelahian diantara mereka
(terutama bagi yang tinggal di panti werda ), hal ini dapat diatasi dengan
berbagai usaha, antara lain selalu mengadakan kontak sesama mereka,
makan dan duduk nbersama, menanamkan rasa kesatuan dan persatuan,
senasib dan sepenanggungan, mengenai hak dan kewajiban bersama.
Dengan demikian perawat tetap mempunyai hubungan komunikasi baik
sesama mereka maupun terhadap petugas yang secara langsung
berkaitan dengan pelayanan klien lansia di panti werda.
Upaya kesehatan usia lanjut adalah upaya kesehatan paripurna dasar dan
menyeluruh dibidang kesehatan usia lanjut yang meliputi peningkatan
kesehatan,pencegahan, pengobatan dan pemulihan. Tempat pelayanan
kesehatan tersebut bisa dilaksanakan di Puskesmas- Puskesmas ataupun
Rumah Sakit serta Panti- panti dan institusi lainya
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
- Kelompok usia menjelang usia lanjut ( 45 -54 tahun ) atau dalam virilitas
dalam
- Kelompok usia lanjut dalam masa senescens ( >65 tahun ) dan usia
lanjut dengan
resiko tinggi ( lebih dari 70 tahun ) hidup sendiri, terpencil, hidup dalam
panti,
penderita penyakit berat, cacat dan lain-lain.
- Masyarakat luas.
2. berkomunikasi
3. bernafas
5. eliminasi
8. mobilisasi