Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN DHF

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sampai saat ini telah di ketahui beberapa nyamuk sebagai vector dengue,
walaupun Ae.aegypti di perkirakan sebagai vector utama penyakit dengue
hemorrahagic fever (DHF, pengamatan epidemiologis dan percobaan penularan
di laboratorium membuktikan bahwa Ae.Scuttelaris dan Ae.!olinesiensis yang
terdapat di kepulauan pasifik selatan dapat men"adi vector demam dengue. Di
kepulauan #otuma di daerah Fi"i padawa itu ter"adi wabah demam dengue pada
tahun $%&$ ' $%&(. Ae.retumae di laporkan satu)satunya vector yang ditemukan.
Di pulauponape, kepulauan caroline sebelah timur pada tahun $%&* ter"adi letupan
wabah dengue+ virus dengue tipe $ telah berhasil diisolasi pada stadium akut dari
darah penderita dan ternyata Ae.hakansoni merupakan vektornya. Ae, cooki di
duga merupakan vector pada waktu ter"adi pada wabah demam dengue di niue.
Di ,ndonesia, walaupun vector DHF belum di selidiki secara luas.
Ae.Aegypti diperkirakan sebagai vector terpenting di daerah perkotaan,
sedangkan Ae.albopictus di daerah pedesaan. Di ,ndonesia Dengue Hemorrhagic
Fever pertama kali di curigai di Surabaya pada tahun $%-., tetapi konfirmasi
virology baru di peroleh pada tahun $%&/.
B. TUJUAN
$. 0u"uan umum
Dapat melaksanakan tindakan keperawatan dasar pada pasien D1.
(. 0u"uan 2husus dapat melaksanakan pengumpulan data dapat memberikan
askep dasar dengan dapat memberikan askep dasar dengan mengganti
balutan
$
C. MAMFAAT
$. !enulis
dapat mengetahui askep pada pasien dengan dan khusus tindakan
pengganti balutan.
(. 0epat praktek
Sebagai masukan terhadap penanganan pasien DHF dengan tindakan
!emasangan infus.
(
BAB II
TINJAUAN TEORISTIS
A. Pengertan
DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh Arbovirus ( arthro podborn virus
dan ditularkan melalui gigitan nyamuk A3D3S ( A3D3S A456!,708S dan
A3D3S A393!0:
5. ETIOLOGI
!enyebab utama ; ' virus dengue tergolong albovirus <ektor utama ; ' Aedes
aegypti.
' Aedes albopictus.Adanya vektor tesebut berhubungan dengan ;
a kebiasaan masyarakat menampung air bersih untuk keperlauan sehari)
hari.
b Sanitasi lingkungan yang kurang baik.
c !enyedaiaan air bersih yang langka. Daerah yang ter"angkit DHF
adalah wilayah padat penduduk karena.
d Antar rumah "araknya berdekatan yang memungkinkan penularan
karena "arak terbang aedes aegypti */)$// m.
e Aedes aegypti betina mempunyai kebiasaan menggigit berulang
(multiple biters yaitu menggigit beberapa orang secara bergantian
dalam waktu singkat, (=oer, $%%%.
7. PATOFISIOLOGI
<irus akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypty
dan kemudian akan bereaksi dengan antibody dan terbentuklah kompleks
virus)antibody. Dalam sirkulasi akan mengaktivasi system komplemen.
Akibat aktivasi 7> dan 7? akan dilepas 7>a dan 7?a,dua peptida yang
berdaya untuk melepaskan histamine dan merupakan mediator kuat sebagai
factor meningkatnya permeabilitas dinding pembuluh darah dan
menghilangkan plasma melalui endotel dinding itu.
>
0er"adinya tro1bositopenia, menurunnya fungsi trombosit dan
menurunnya faktor koagulasi (protombin dan fibrinogen merupakan factor
penyebab ter"adinya perdarahan hebat , terutama perdarahan saluran
gastrointestinal pada DHF. :ang menentukan beratnya penyakit adalah
meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah , menurunnya volume
plasma , ter"adinya hipotensi , trombositopenia dan diathesis hemorrhagic ,
ren"atan ter"adi secara akut. =ilai hematokrit meningkat bersamaan dengan
hilangnya plasma melalui endotel dinding pembuluh darah. Dan dengan
hilangnya plasma klien mengalami hipovolemik. Apabila tidak diatasi bisa
ter"adi ano@ia "aringan, acidosis metabolic dan kematian
D. Kla!"ka! DHF #en$r$t WHO
Dera%at I
Demam disertai ge"ala tidak khas, terdapat manifestasi perdarahan ( u"u
tourniAuet positif
D. KLASIFIKASI
1enurut Bagner ($%.> membagi gaggren men"adi - tingkat , :aitu
Dera%at &
0idak ada lesi terbuka, kulit utuh dengan kemungkinan disertai kelainan
bentuk kaki seperti Cclau callusD
Dera%at I
<irus supervisial terbatas pada kulit.
Dera%at II
<irus dalam menembus tandan dan tulang
Dera%at III
Absen dalam, dengan atau tampa osteum lelitis
*
Dera%at I'
9angreu "ari kaki atau bagian distad kaki dengan atau dalam penilaian ker"a
Pe#erk!aan Dagn(!tk
- Darah 4engkap E Hemokonsentrasi ( Hemaokrit meningkat (/ F atau
lebih 0hrombocitopeni ( $//. ///G mm
>
atau kurang
- Serologi E 8"i H, ( hemaaglutinaion ,nhibition 0est
- #ontgen 0horac E 3ffusi !leura
). Penatalak!anaan
Me*k
A. DHF tanpa #en"atan
- 5eri minum banyak ( $ H ) ( 4iter G hari
- 6bat anti piretik, untuk menurunkan panas, dapat "uga dilakukan
kompres
- Iika ke"ang maka dapat diberi luminal ( antionvulsan untuk anak
J$th dosis ?/ mg ,m dan untuk anak K$th &? mg ,m. Iika $? menit
ke"ang belum teratasi , beri lagi luminal dengan dosis >mg G kb 55
( anak J$th dan pada anak K$th diberikan ? mgG kg 55.
- 5erikan infus "ika terus muntah dan hematokrit meningkat
(. DHF dengan #en"atan
- !asang infus #4
- Iika dengan infus tidak ada respon maka berikan plasma e@pander ( (/
' >/ mlG kg 55
- 0ranfusi "ika Hb dan Ht turun
?
Ke+era,atan
$. !engawasan tanda ' tanda <ital secara kontinue tiap "am
- !emeriksaan Hb, Ht, 0rombocyt tiap * Iam
- 6bservasi intik output
- !ada pasienDHF dera"at , ; !asien diistirahatkan, observasi tanda vital
tiap > "am , periksa Hb, Ht, 0hrombosit tiap * "am beri minum $ H
liter ' ( liter per hari, beri kompres
- !ada pasien DHF dera"at ,, ; pengawasan tanda vital, pemeriksaan Hb,
Ht, 0hrombocyt, perhatikan ge"ala seperti nadi lemah, kecil dan cepat,
tekanan darah menurun, anuria dan sakit perut, beri infus.
- !ada pasien DHF dera"at ,,, ; ,nfus guyur, posisi semi fowler, beri o(
pengawasan tanda ' tanda vital tiap $? menit, pasang cateter, obsrvasi
productie urin tiap "am, periksa Hb, Ht dan thrombocyt.
(. !eningkatan suhu tubuh
- 6bservasi G 8kur suhu tubuh secara periodik
- 5eri minum banyak
- 5erikan kompres
F. A!$-an Ke+era,atan +a*a +a!en DHF
Pengka%an
- 2a"i riwayat 2eperawatan
- 2a"i adanya peningkatan suhu tubuh, tanda perdarahan , mual muntah,
tidak nafsu makan, nyeri ulu hai, nyeri otot dan tanda ' tanda ren"atan
-
( denyut nadi cepat dan lemah, hipotensi, kulit dingin dan lembab,
terutama pada ekstremitas, sianosis, gelisah, penurunan kesadaran
Dagn(!e Ke+era,atan
$. 2ekurangan <olume cairan berhubungan dengan peningkatan
permeabilitas kapiler , perdarahan, muntah, dan demam
(. !erubahan perfusi "aringan perifer berhubungan dengan perdarahan
>. !erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
mual, muntah, tidak ada nafsu makan
*. Hiertermi berhubungan dengan proses infeksivirus
?. !erubahan proses proses keluarga berhubungan dengan kondisi anak
Peren.anaan
$. Anak menun"ukkan tanda ' tanda terpenuhinya kebutuhan cairan
(. Anak menun"ukkan tanda ' tanda perfusi "aringan perifer yang
adekwat
>. Anak menun"ukkan tanda ' tanda vital dalam batas normal
*. 2eluarga menun"ukkan kekoping yang adaptif
$. 1empertahankan suhu tubuh normal
- 8kur tanda ' tanda vital suhu tubuh
- A"arkan keluarga dala pengukuran suhu
- 4akukan C tepid spongeD ( seka dengan air biasa
- 0ingkatkan intake cairan
- 5erikan terapi untuk menurunkan suhu
&
(. 1ensupport koping keluarga Adaptif
- mengka"i perasaan dn persepsi orang tua atau anggota keluarga
terhadap situasi yang penuh stress
- ,"inkan orang tua dan keluarga untuk memberikan respon secara
pan"ang lebar dan identifikasi faktor yang paling mencmaskan
keluarga
- ,dentifikasikan koping yang biasa digunakan dn seberapa besar
keberhasilannya dalam mengatasi keadaan
G. Pen.ega-an DHF
1enghindari atau mencegah berkembangnya nyamuk Aedes Aegepty dengan
cara;
- #umah selalu terang
- 0idak menggantung pakaian
- 5ak G tempat penampungan air sering dibersihkan dan diganti airnya
minimal * hari sekali
- 2ubur barang ' barang bekas yang memungkinkan sebagai tempat
terkumpulnya air hu"an
- 0utup tempat penampungan air
!erencanaan pemulangan dan !3= 23S
- 5erikan informasi tentang kebutuhan melakukan aktifitas sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kondisi fisik anak
- Ielaskan terapi yang diberikan, dosis efek samping
.
- 1en"elaskan ge"ala ' ge"ala kekambuhan penyakit dan hal yang harus
dilakukan untuk mengatasi ge"ala
- 0ekankan untuk melakukan kontrol sesuai waktu yang ditentukan
%
BAB III
TINJAUAN KASKUS
A. 5,6DA0A
$. =A1A ; 0n.1A
(. A4A1A0 ; 2uala Simpang
>. !323#IAA= ; ,bu #umah 0angga
*. 818# ; *- 0ahun
?. 234A1,= ; !erempuan
-. 5AHAS 80A1A ; 5ahasa ,ndonesia
&. S8153# DA0A ; 0n.1A
.. IA1 !3=7A0A0A= ; $?.>/ Bib
5. DAF0A# #,BA:A0 H,D8!
$. 0A=99A4 1AS82 ; $% Desember (/$$
(. 0,5A D, #S8 780 180,A D3=9A= ; Datang bersama 2eluarga
>. 53#A0 5ADA= ; -? 2g
*. 0,=99, 5ADA= ; $?/ 7m
?. 032A=A= DA#AH ; $$/ G -/mmHg, kanan
$$/G -/mmHg.
%. IA1 ; $?.>/ Bib
-. 0,!3 #8I82A= ; I2A
&. 031!3#A08# ; >- Dera"at celcius
.. =AD, ; (/ L G menit
$/
%. #3S!,#AS, ; (/ #espirasi
$/. 2348HA= 1AS82 #81AH SA2,0 ; pasien datang setelah mengalami
demam yang tidak turun)turun, sakit kepala yang tidak sembuh)sembuh,
setelah diperiksa belliau menderita DHF.
$$. #,BA:A0 2348HA= ; ( Serangan awal, lamanya ;
pesepsi klien pasien datang dengan keluarga setelah mengalami demam yang
tidak turun)turn sakit kepala lalu setelah diperiksa di ,9D #S.780 180,A
beliau diagnosa mengindap DHF sehingga memerlukan penanganan khusus
dari pihak #S. 4alu beliau dirawat diruang <ip 2upula, #S. 780 180,A.
7. #,BA:A0 !S,26S6S,A4
Sters yang baru dialami adalah pasien yang merasa sedih akan penyakit
yang dideritanya
1ekanisme koping adalah pertahanan terhadap tubuh berkurang
Support sistem yaitu dari keluarga dan kerabat terdekat
1erasa cemas
5erusaha menenangkan diri.
!3=A0A4A2SA=AA=
=A1A 65A0 D6S,S
7efota@imin $ gram G$( "am
2eterolac $ am G ."
#anitidin $ gram G $( "am
1etronidaMol $ flashG$( "am
D. TINDAKAN KEPERAWATAN DASAR PEMASANGAN INFUS
PADA TN.M
$$
!eralatan Dan !erlengkapan
a. ) 5ak instrumen yang berisi handskoon steril,
- 5engkok
- 9unting <erban
- 0empat sampah 1edis
- 5askom !lastik
- !lester
- Abocet
- Standar ,nfus
- !erlak
A. 4A=92AH)4A=92AH !31ASA=9A= ,=F8S
$. 1embawa alat)alat ke dekat klien
(. ,dentifikasi klien
>. 1empersiapkan psikologis klien
a. 1en"elaskan dengan prosedur yang sederhana
b. 1en"elaskan tu"uan tindakan
*. Atur posisi pasien senyaman mungkin,pasien yang tidak tenang Ggelisah
sebaiknya diikat kaki dan tangannya
?. !asang perlak dan pengalasnya
-. 7uci tangan dengan sabun dengan air yang mengalir
$(
&. !akai sarung tangan(untuk melindungi petugas dari infeksi
.. 9antung cairan infus pada standard infus
%. 5uka kemasan steril infus set
$/. 0usukkan pipa saluran infus kedalam cairan infus dan tabung tetesan diisi
setengah dengan cara memencet tabung tetesan infus
$$. 5uka klem dan alirkan cairan keluar sehingga tidak ada udara pada selang
infus lalu tutup kembali klem
$(. 7ari dan pilih vena yang akan dilakukan penusukan
$>. 4etakkan pengalas
$*. Siapkan plester
$?. 4etakkan turniAuet $/)$( cm diatas tempat tangan yang akan ditusuk
$-. Disinfektan daerah pemasangan dengan kapas alkohol &/F
$&. 0usuk "arum abbocath ke vena dengan lubang "arum menghadap keatas(bila
berhasil darah akan keluar dan dapat dilihat pada pipa abbocath
$.. Dorong pelan)pelan abbocath masuk kedalam vena sambil menarik pelan)
pelan "arum abbocath sehingga semua plastik abbocath masuk kedalam vena
$%. Sambungkan segera abbocath dengan selang infus
(/. 4epaskan turniguet dan longgarkan klem untuk melihat kelancaran tetesan
($. 5ila tetesan lancar,pangkal "arum dilengketkan pada kulit dengan plester
((. Atur tetesan sesuai kebutuhan
(>. 0utup tempat penusukan dengan kassa yang sudah dioleskan dengan
betadine,lalu rekatkan dengan plester
$>
(*. Atur letak anggota badan yang dipasang infus supaya tidak digerak)gerakkan
agar "arum infus tidak bergeser
(?. 5ereskan alat)alat dan rapikan pasien
(-. 4epaskan sarung tangan ,rendam sarung tangan dalam larutan klorin /,?F
selama $/ menit
(&. 7uci tangan dengan sabun dan air yang mengalir dan keringkan dengan
handuk bersih
(.. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakuka
$*
BAB I'
PENUTUP
a. Ke!#+$lan
beberapa nyamuk sebagai vector dengue, walaupun Ae.aegypti di
perkirakan sebagai vector utama penyakit dengue hemorrahagic fever
(DHF, pengamatan epidemiologis dan percobaan penularan di
laboratorium membuktikan bahwa Ae.Scuttelaris dan Ae.!olinesiensis
yang terdapat di kepulauan pasifik selatan dapat men"adi vector demam
dengue.
walaupun vector DHF belum di selidiki secara luas. Ae.Aegypti
diperkirakan sebagai vector terpenting di daerah perkotaan, sedangkan
Ae.albopictus di daerah pedesaan.
/. Saran
8ntuk penulis dapat mengetahui gambaran tentang !enyakit DHF,
8ntuk tempat praktek agar dapat memrhatikan adek)adek siswa yang
berada di #uang tersebut.
$?
DAFTAR PUSTAKA
5uku a"ar ,2A infeksi dan penyakit tropis ,DA, 3disi ,. 3ditor ; Sumarmo, S
!urwo Sudomo, Harry 9ama, Sri re"eki 5ag ,2A F28, "kt (//(.
7hristantie, 3ffendy. S2p, !erawatan !asien DHF. Iakarta, 397, $%%?
!rinsip ' !rinsip 2eperawatan =ancy #oper hal (-% ' (-&
$-

Anda mungkin juga menyukai