Disusun oleh: Selma, S. Ked 092011101013 Dokter Pembimbing: dr. Justina Evy Tyaswati, Sp.KJ dr. Ai! Mardi"ana, Sp.KJ Disusun untuk melaksanakan tugas Kepaniteraan Klinik Mada !ab"SM# $lmu Kesehatan %i&a #K 'ne( ) *SD dr.Soebandi %ember #AKULTAS KE$OKTERAN UNI%ERSITAS JEM&ER '()* STATUS PASIEN I. I$ENTITAS PEN$ERITA +ama : ,n. - 'mur : 32 tahun %enis Kelamin : !aki)laki -lamat : Sumber !esung *, 3"1, !edokombo -gama : $slam Status pernikahan : ber.erai Pendidikan : SM- Peker(aan : tidak beker(a ,anggal pemeriksaan : 0/ 0ktober 2013 dan 01 0ktober 2013 II. ANAMNESIS -utoanamnesis dan heteroanamnesis dilakukan pada tanggal 0/ 0ktober 2013 di Poli Psikiatri *SD dr. Soebandi %ember dan tanggal 01 0ktober 2013 di rumah pasien di Sumber !esung, !edokombo 2home 3isite4. III. KELUHAN UTAMA Pasien kontrol karena obat habis, pasien tidak bisa tidur se(ak 5 hari sebelum datang ke poli. III. RIWA+AT PEN+AKIT SEKARAN, (- O.t/01r '()* Aut/ana2n1sis Pasien datang ke Poli Psikiatri *SD dr. Soebandi diantar oleh ibuna dengan keadaan sadar, terlihat sesuai umurna, berpakaian rapi. Saat ditana nama pasien oleh pemeriksa, pasien men(a&ab 6-li&a7i8. Pemeriksa bertana apa ang dirasakan pasien sekarang, pasien men(a&ab tidak enak badan karena tidak bisa tidur. Pemeriksa kemudian bertana kenapa tidak bisa tidur, pasien men(a&ab, 6kalau tidur, seperti ada ang memain)mainkan tenggorokan saa sampai saa 2 bangun8. Pemeriksa kemudian bertana se(ak kapan, pasien men(a&ab se(ak 5 hari ang lalu. Saat ditana apakah pasien mendengar suara)suara aneh, pasien men(a&ab, 6ia8, pasien kemudian men(elaskan bah&a bisikanna seperti suara laki)laki ang menuruhna untuk memukul 7oto)7oto ang ada di tembok rumahna. Pemeriksa lalu bertana apa ang dilakukan pasien kalau tidak bisa tidur, pasien men(a&ab bah&a pasien menghabiskan &aktu dengan merokok dan minum kopi di teras rumah. H1t1r/ana2n1sis $bu pasien datang bersama pasien men.eritakan bah&a se(ak 5 hari ini pasien tidak bisa tidur. 5 hari ang lalu, ibu pasien melihat pasien tiba)tiba menangis di kamarna pada pagi hari, saat ditana, pasien men(a&ab bah&a dia melihat aahna ang sudah meninggal. Pasien kemudian memeluk ibuna dan berkata, 6takut, buk, takut8. Semen(ak saat itu, pasien terlihat seperti orang kebingungan dan lebih banak diam daripada biasana. Saat melaani pembeli di toko pra.angan milik ibuna, pasien sering salah memberikan barang. +a7su makan pasien turun drastis. Pasien lebih sering dikamar, menendiri. +amun, pasien tetap melakukan kegiatan rutinna seperti mandi, makan, dan solat tanpa disuruh oleh ibuna. Malam harina pasien tidak bisa tidur nenak, pasien selalu terbangun tengah malam. Selama 5 hari ini, ibu pasien selalu memergoki pasien duduk didepan rumah sambil merokok mulai tengah malam sampai pagi. Siang harina pasien lemas dan tidak semangat. (3 O.t/01r '()* 4H/21 %isit15 Aut/ana2n1sis6 Ketika pemeriksa datang, pasien tidak terlihat bingung dan dapat ber(abat tangan dengan pemeriksa serta men(a&ab salam. Penampilan pasien rapi dan bersih. Saat pemeriksa menanakan identitas pasien, pasien dapat men(a&ab namana dengan benar. Pasien dapat mengenali pemeriksa. Saat pemeriksa menanakan bagaimana keadaan pasien sekarang, pasien men(a&ab 6baik8 dan berkata bah&a tadi malam pasien sudah bisa tidur dengan nenak. Pasien (uga ber.erita bah&a tadi malam, saat mau tidur, pasien merasa tenggorokan ada ang 3 memain)mainkan, menggaruk)garuk tenggorokanna selama kurang lebih 9 menit dan berhenti sendiri. Selain tidur nenak, pasien (uga dapat berakti3itas seperti menapu, mandi, makan, solat, dan men(aga toko. 0batna (uga diminum teratur. Saat ditana apakah masih ada bisikan)bisikan: Pasien men(a&ab 6ia, masih sama seperti kemarin lusa8, pasien mengatakan bah&a bisikanna seperti suara laki)laki ang menuruhna untuk memukul 7oto)7oto ang ada di tembok, pasien ketakutan, namun pasien tidak memukul 7oto tersebut. Pasien memberitahu pemeriksa bah&a pasien sudah tidak pernah memukul 7oto)7oto di tembok rumahna se(ak 1 tahun ang lalu. Pasien (uga mengatakan bah&a terakhir pasien mendengar bisikan serupa adalah sekitar setahun ang lalu. Saat ditana 7oto apa ang ada di tembok, pasien men(a&ab bah&a itu adalah 7oto)7oto keluargana (aman dulu. Pasien (uga mengatakan bah&a bisikan tersebut hana terdengar ketika pasien berada di dalam kamar sendirian. Saat ditanakan apakah masih sering menangis sendiri, pasien men(a&ab 6tidak, ang kemarin itu sa(a8, pasien kemudian men(elaskan bah&a 5 hari ang lalu pasien menangis dikarenakan pasien melihat aahna ang sudah meninggal di tempat tidurna, pasien kemudian ketakutan dan menangis. Saat ditana aahna sedang apa, pasien men(a&ab 6melihat saa terus8. Pagi harina pasien merasa lemas dan lebih banak menghabiskan &aktuna di dalam kamar, merokok, dan minum kopi. 'ntuk keseharianna, pasien mengatakan lebih suka berada dikamar atau men(aga toko dibandingkan mengobrol dengan tetangga atau orang)orang dirumahna. Pemeriksa (uga bertana apakah pasien senang beker(a di toko milik ibuna, pasien men(a&ab 6ia, senang8, pasien mengaku senang men(aga toko ibuna karena ingin membantu ibuna beker(a. H1t1r/ana2n1sis 4i0u pasi1n56 Pasien merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Pasien tinggal dirumah ibuna. Sudah 3 tahun ini pasien tinggal dengan ibuna. Sekitar 3 tahun ang lalu, istri pasien pergi beker(a ke Malasia men(adi ,K; tanpa i(in dari pasien. Se(ak saat itu, pasien (adi murung, sering menangis sendiri, dan mengurung diri dikamar. Pasien tidak mau makan selama 19 hari sampai akhirna pasien (atuh sakit. Mendengar .erita tersebut, istri pasien pulang dan men(enguk pasien. 5 +amun, keluhan pasien semakin parah. Pasien sering berbi.ara sendiri dan sering memukul)mukul tembok. $stri pasien tidak tahan dan akhirna pergi dari rumah serta meminta .erai. Se(ak ke(adian itu, pasien tidak pernah mau dia(ak bi.ara oleh keluargana. Pasien tidak men(a&ab ketika ditanakan pertanaan) pertanaan ringan seperti 6mau makan apa:8. Pasien (uga sudah tidak beker(a lagi sebagai supir. Pasien kemudian diba&a periksa ke poli Psikiatri *SD. Dr. Soebandi oleh ibuna dan men(alani pengobatan rutin dan tidak pernah putus obat. Selama pengobatan, pasien bertahap mulai membaik. Pasien sudah mau makan dan berbi.ara dengan keluargana. Mandi dan makan teratur tanpa disuruh. Pasien (uga sudah bisa membantu ibuna beker(a di toko pra.angan di depan rumahna. $bu pasien mengatakan, pasien sudah tidak pernah mendengar bisikan)bisikan lagi dan sudah bisa tidur nenak se(ak kurang lebih 1 tahun ang lalu, namun pasien masih menolak (ika dia(ak bertetangga, &alaupun hana sekedar mengobrol. Pasien tidak mau mengikuti kegiatan)kegiatan ang ada di kampungna, seperti penga(ian, olahraga, (alan)(alan sehat, dan lain)lain. Ketika ibuna berusaha menga(akna kerumah tetangga, pasien selalu meminta pulang lebih dulu, terkadang pasien beralasan .apek atau mengantuk. ,api sesampaina dirumah, pasien tidak tidur, tapi kembali berakti3itas seperti biasa seperti men(aga toko. I%. RIWA+AT PEN+AKIT $AHULU Pasien sudah mengalami penakit seperti ini se(ak usia 21 tahun dan men(alani pengobatan di poli Psikiatri *SD. dr. Soebandi. Keadaan pasien membaik selama pengobatan. %. RIWA+AT PEN,O&ATAN *i&aat pengobatan dari Poli Psikiatri *SD dr. Soebandi %ember, aitu: a. +oprenia 2 mg : 2 < 1 b. ,rihe<penidil 2 mg : 2 < 2 Pasien tidak pernah menggunakan alkohol atau obat)obatan lainna. 9 %I. RIWA+AT PEN+AKIT KELUAR,A ,idak ada anggota keluarga ang menderita penakit dengan ge(ala ang sama dengan pasien. %II. RIWA+AT SOSIAL #aktor Premorbid : Pasien merupakan orang ang pendiam #aktor Pendidikan : ,amat SM- #aktor Keturunan : disangkal #aktor 0rganik : disangkal #aktor Pen.etus : ditinggalkan oleh istrina #aktor Psikososial : =ubungan pasien dengan keluarga, saudara, dan tetanggana baik. Pasien tidak diku.ilkan oleh keluarga maupun oleh tetanggana Peker(aan: Pasien sudah berhenti beker(a selama kurang lebih 3 tahun di >anu&angi sebagai supir panggilan %III. PEMERIKSAAN #ISIK (- O.t/01r '()* ). Status Int1rna Kesadaran : ?ompos Mentis ,anda @ital : ,D: 110"/0 +: 15<"menit ,: 3A,9 0 ? **: 22<"menit Kepala)!eher : a"i"."d B )")")") ,hora< : ?or : S1S2 tunggal Pulmo: @esikuler C"C, *honki )"), ;heeDing )") -bdomen : Datar, >ising 'sus +ormal, ,impani, Soepel Ekstremitas : -kral hangat pada keempat ekstremitas ,idak ada oedema pada keempat ekstremitas A '. Status Psi.iatri Kesan : Pasien berpakaian sesuai usiana, rapi dan sopan kesehatan 7isik baik, tidak ada .a.at 7isik, tidak terlihat bingung dan gelisah. Kontak : @erbal 2C4, Mata 2C4, rele3an, lan.ar Kesadaran : Kualitati7 : berubah Kuantitati7 : F?S 5)9)A -7ek"Emosi : -dekuat Proses >erpikir : >entuk : non realistik -rus : koheren $si : thought of echo Persepsi : =alusinasi auditorik 2C4, halusinasi taktil 2C4 Kemauan : menurun Psikomotor : hipoakti3itas $ntelegensi : dalam batas normal I7. $IA,NOSIS MULTIA7IAL -<is $ : # 20.03 SkiDo7renia Paranoid Episodik berulang -<is $$ : ) -<is $$$ : ) -<is $@ : Masalah dengan primary support group 2ditinggal oleh istri4 -<is @ : F-# S.ale 50)31 2beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa 7ungsi4 7. TERAPI 1. #armakoterapi a. +oprenia 2 mg : 2 < 1 / b. ,rihe<penidil 2 mg : 2 < 2 2. Psikoterapi a. Pen(elasan tentang sakit ang dialami pasien kepada keluarga agar keluarga dapat memahami dan menerima keadaan pasien b. Moti3asi keluarga untuk memberi dukungan kepada pasien .. Melatih kemandirian pasien agar dapat kembali melakukan 7ungsina di masarakat dan memperhatikan pergaulan sehari) harina d. Menga&asi kepatuhan minum obat se.ara teratur dan rutin untuk kontrol 7I. PRO,NOSIS Dubia ad malam karena: Premorbid : memiliki .iri kepribadian pendiam (elek Per(alanan penakit : kronis (elek 'mur permulaan sakit : usia de&asa muda (elek *i&aat pengobatan : sudah mendapat pengobatan baik #aktor keturunan : 2)4 baik #aktor pen.etus : diketahui baik Perhatian keluarga : baik baik Ekonomi : .ukup baik %enis kelamin : !aki)laki (elek 1