Anda di halaman 1dari 5

1

SERUMEN OBSTURANS

I. DEFINISI
Serumen obsturan adalah akumulasi serumen di liang telinga
1
. Serumen
adalah hasil produksi kelenjar sebasea dan kelenjar seruminosa di bagian
kartilaginosa kanalis akustikus eksternus.

II. KOMPOSISI DAN PRODUKSI SERUMEN
Kelenjar seruminosa terdapat pada bagian kartilaginosa kanalis akustikus
eksternus. Sekresinya bercampur dengan sekret dari kelenjar sebasea yang
terdapat di bagian atas folikel rambut membentuk serumen. Serumen membentuk
lapisan pada kulit kanalis akustikus eksternus bergabung dengan lapisan keratin
yang bermigrasi untuk membuat lapisan pelindung pada permukaan yang
mempunyai sifat antibakteri. Terdapat perbedaan dalam jumlah dan kecepatan
migrasi serumen. Pada beberapa orang mempunyai jumlah serumen sedikit
sedangkan lainnya cenderung terbentuk massa serumen yang secara periodik
menyumbat liang telinga
3
.
Serumen dibagi menjadi tipe basah dan tipe kering. Serumen tipe kering
dapat dibagi lagi menjadi tipe lunak dan tipe keras
2
.
a. Serumen tipe basah dan tipe kering
2

Serumen pada ras Oriental (Mongoloid: Asia Utara, Asia Timur, Asia
Tenggara, Madagaskar di lepas pantai timur Afrika, beberapa bagian India Timur
Laut, Eropa Utara,Amerika Utara, Amerika Selatan) memilki karakteristik kering,
berkeping-keping, berwarna kuning emas dan berkeratin skuamosa yang disebut
rice-brawn wax. Sedangkan pada ras non-Oriental (Kaukasoid: Eropa, Afrika
Utara, Timur Tengah, Pakistan dan India Utara) berwarna coklat dan basah, dan
juga dapat menjadi lunak ataupun keras.
b. Serumen tipe lunak dan tipe keras
2

Selain dari bentuknya, beberapa faktor dapat membedakan serumen tipe
lunak dan serumen tipe kering :
2

Tipe lunak lebih sering terdapat pada anak-anak, dan tipe keras lebih sering
pada orang dewasa
2
.
Tipe lunak basah dan lengket, sedangkan tipe keras lebih kering dan bersisik.
Korneosit (sel kulit mati dari stratum korneum) banyak terdapat dalam serumen
lunak namun sedikit pada serumen tipe keras.
Tipe keras lebih sering menyebabkan sumbatan, dan tipe ini paling sering kita
temukan di tempat praktek.

III. FUNGSI SERUMEN
Fungsi serumen di antaranya adalah:
Membersihkan
Pembersihan kanalis akustikus eksternus terjadi sebagai hasil dari proses
yang disebut conveyor belt process, yaitu hasil dari migrasi epitel ditambah
dengan gerakan rahang (jaw movement). Migrasi dimulai dari tengah membran
timpani ke arah luar, dari umbo ke dinding kanalis akustikus eksternus dan
bergerak keluar dari kanalis akustikus eksternus. Serumen pada kanalis akustikus
eksternus juga membawa kotoran, debu, dan partikel-pertikel yang dapat ikut
keluar. Jaw movement membantu proses ini dengan mengeluarkan kotoran yang
menempel pada dinding kanalis akustikus eksternus
3
.
Lubrikasi
Lubrikasi mencegah kekeringan, rasa gatal dan terbakarnya kulit kanalis
akustikus eksternus yang disebut asteatosis eksema (karena absensi dari kelenjar
sebum). Zat lubrikasi diperoleh dari kandungan lipid yang tinggi dari produksi
sebum oleh kelenjar sebasea. Pada serumen tipe basah, lipid ini juga mengandung
kolesterol dan asam lemak rantai panjang dalam jumlah yang banyak, serta
alkohol
2
.
Fungsi sebagai Antibakteri dan Antifungal
Fungsi antibacterial telah dipelajari sejak tahun 1960-an, dan banyak studi
yang menemukan bahwa serumen bersifat bakterisidal terhadap beberapa strain
bakteri. Serumen ditemukan efektif menurunkan kemampuan hidup bakteri antara
lain haemophilus influenzae, staphylococcus aureus dan escherichia colli.
3

Pertumbuhan jamur yang biasa menyebabkan otomikosis juga dapat dihambat
dengan signifikan oleh serumen manusia. Kemampuan anti mikroba ini
dikarenakan adanya asam lemak tersaturasi lisosim dan khususnya pH yang relatif
rendah pada serumen (biasanya 6 pada manusia normal)
2
.

IV. GEJALA
1

Gejala yang timbul akibat sumbatan serumen adalah:
a. Gatal
b. Rasa nyeri yang timbul apabila serumen keras membatu dan menekan dinding
liang telinga.
c. Telinga berdenging (tinitus)
d. Pusing (vertigo)
e. Batuk, yang timbul oleh karena rangsangan nervus vagus melalui cabang
aurikuler
f. Pendengaran berkurang

V. TATALAKSANA
3

Serumen yang lembek dibersihkan dengan kapas yang dililitkan pada
pemilin kapas. Serumen yang keras dikeluarkan dengan pengait/pinset serumen,
bila konsistensi terlalu keras, dilunakkan dulu dengan tetes karbogliserin 10%
atau baby oil, baru kemudian dibersihkan. Bila serumen terlalu jauh terdorong ke
dalam CAE sehingga dikhawatirkan menimbulkan trauma membran timpani saat
mengeluarkannya, maka serumen dibersihkan dengan irigasi.

Gambar 1. Cara Membersihkan Kanalis Akustikus Eksternus

4

Irigasi (Spooling)
5

Cara irigasi hanya boleh dilakukan bila membran timpani utuh. Perforasi
membran timpani memungkinan masuknya larutan yang terkontaminasi ke telinga
tengah dan dapat menyebabkan otitis media. Larutan irigasi dialirkan di canalis
telinga yang sejajar dengan lantai, mengambil serumen dan debris dengan larutan
irigasi mengunakan air hangat saja (37
o
C) atau dapat ditambahkan larutan sodium
bikarbonat atau larutan cuka untuk mencegah infeksi sekunder.



Gambar 2. Cara Penyemprotan Telinga


Zat serumenolisis
4

Adakalanya pasien dipulangkan dan diinstruksikan memakai tetes telinga
waktu singkat. Pemakaian preparat komersial untuk jangka panjang atau tidak
tepat dapat menimbulkan iritasi kulit atau bahkan dermatitis kontak. Terdapat 2
tipe seruminolitik yaitu aqueos dan organic:
1. Solutio aqueos tersusun atas air yang dapat dengan baik memperbaiki masalah
sumbatan serumen dengan melunakkannya, di antaranya:
- 10% Sodium bicarbonate B.P.C (sodium bicarbonate dan glycerine)
- 3% hidrogen peroksida
- 2% asam asetat
5

- Kombinasi 0,5% aluminium asetat dan 0,03% benzetonium chloride.
2. Solutio organic dengan penyusun minyak hanya berfungsi sebagai lubrikan,
dan tidak berefek mengubah intergitas keratin skuamosa, antara lain:
- Carbamide peroxide (6,5%) dan glycerine
- Various organic liquids (propylene glycerol, almond oil, mineral oil,
baby oil, olive oil)
- Cerumol (arachis oil, turpentine, dan dichlobenzene)
- Cerumenex (Triethanolamine, polypeptides, dan oleate-condensate)
- Docusate, sebagai active ingredient yang ditemukan pada laksatif.

Anda mungkin juga menyukai