Anda di halaman 1dari 18

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ASMA


3.1 Pengkajian
Tanggal Pengkajian : 24 Oktober 2013
Diagnosa Medis : Asma bronkial
3.1.1 Data Pasien
Nama : Ny. Y
Usia : 46 tahun
Berat :48 Kg
No. RM : 23.10.14
Tanggal masuk : 23 Oktober 2013
Jam masuk : 10.25 WIB
Ruang dirawat : Melati
Agama : Islam
Status : Sudah menikah
Pendidikan : D3
Alamat : Koto Tuo
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku : Piliang
3.1.2 Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Pasien datang kerumah sakit dengan keluhan sesak napas, batuk dan
nyeri dada.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien datang dengan keluhan sesak napas, batuk, nyeri dada dan
menggunakan otot bantu napas. Klien juga mengatakan nafsu makannya
berkurang serta terlihat letih dan lelah.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien sejak dahulu mengalami alergi terhadap asap dan debu atau
menderita asma dan gastritis sejak 10 tahun yang lalu.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Pada pasien ditemukan adanya riwayat penyakit keturunan asma yang
ia dapat dari ayahnya.
3.1.3 11 Pola Fungsional Gordon
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pasien tahu dengan penyakitnya sehingga ketika ia sakit, pasien
berobat kerumah sakit.
2. Pola nutrisi/metabolik
Sebelum sakit pasien dapat memenuhi kebuthan nutrisi tubuhnya
dengan normal atau baik. Namun, selama sakit pasien tidak dapat memenuhi
kebutuhan nutrisi/metaboliknya karena klien mengalami penurunan nafsu
makan sehingga klien mengalami penurunan berat badan yang semula 53 Kg
menjadi 48 Kg.
3. Pola eliminasi
Buang air besar dan air kecil mengalami penurunan berhubungan
dengan nafsu makan yang berkurang sehingga pasokan makanan dan
minuman kurang dari kebutuhan tubuh.
4. Pola aktivitas dan latihan
Pasien susah beraktivitas sehingga ia membutuhkan bantuan orang
lain.
5. Pola tidur dan istirahat
Pasien mengatakan tidak ada keluhan atau gangguan dengan tidurnya.
6. Pola persepsual
Pasien dalam mempersepsikan suatu hal masih dalam keadaan normal.
7. Pola persepsidiri
Pasien yakin akan sembuh dan segera keluar dari rumah sakit.
8. Pola seksualitas
Pasien mengatakan terganggu karena berhubungan dengan
penyakitnya.
9. Pola peran hubungan
Walaupun sakit, pasien masih mempunyai hubungan baik dengan
keluarganya.
10. Pola manajemen koping-stress
Pasien mengatakan apabila ada masalah selalu dibicarakan dengan
keluarganya.
11. Pola kepercayaan
Pasien beragama Islam dan selalu berdoa untuk kesembuhannya.
3.1.3 PemeriksaanFisik
1. Kesadaran : Compos metis
2. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 150/100 mmHg,
Nadi :96 x/menit
Respiratoty Rate : 26 x/menit
Suhu : 37,2
0
C
3. Kepala : Bentuk mesochepal, rambut hitam ,tidak ada
lesi pada kepala, keadaan rambut pasien juga bagus, tidak rontok, tidak ada
benjolan.
4. Mata : Mata klien simetris, mata tidak
bengkak,tidak memakai alat bantu penglihatan.
5. Hidung : Ada septum, ada cuping hidung dan terpasang
slang oksigen 2 liter permenit (lpm).
6. Telinga : Ada serumen dan fungsi pendengaran masih
baik.
7. Mulut : Gigi klien bersih, warna bibir pucat dan
mukosa bibir kering.
8. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid .
9. Thorak
Payudara : Normal
Jantung : saat dilakukan auskultasi jantung di dapatkan
S1 < S2
10. Abdomen
Inspeksi : bentuk simetris,tidak ada lesi
Auskultasi : terdengar bising usus 12x / menit
Perkusi : terdengar bunyi timpani.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada 4 kuadran
11. Paru-paru
Inspeksi : bentuk simetris, tetapi saat klien bernafas klien terlihat
pengembangan dada yang tidak simetris.
Auskultasi : terdapat bunyi wheezing(mengi)
Perkusi : bunyi pekak,menunjukan adanya
penumpukan secret.
Palpasi : saat dilakukan palpasi taktil fremitus dapat terasa
getaran yang berat.
12. Genetalia : Perempuan dan tidak terpasang dower cateter (DC).
13. Punggung : Tidak ada lesi/jejes pada punggung.
14. Ekstermitas
Atas : tangan kanan terpasang infus D5% 20tpm +
aminophilin.
Bawah : tidak ada edema.
3.1.5 Terapi Medikasi
1. Ranitidin : 2x1 amp
2. Antasid : 3x1
3. Coamoxiclav : 3x62,5
4. Injeksi : Combivent( 3 x 1 ), Dexametaxon ( 3 x 1 ) melalui
infuse dengan drip aminophylin 13cc, pemberian 18tetes/menit.
3.1.6 Pemeriksaan Penunjang
No Uraian Rujukan Hasil pemeriksaan klien Keterangan
1 Gula darah
puasa
<110
mg%
105 mg% Normal
2 Darah:
Leukosit
Hb

12600
11,1%

5000-10000
12-16

Abnormal
Abnormal
Ht 35% 37-47% Abnormal
3 Fungsi
ginjal:
Ureum
Natrium
Kalium
Klorida


21mg%
140mEq/lt
4,2mEq/lt
101mg/dl


20-40mg%
135-145mEq/lt
3,5-4,5mEq/lt
94-111mg/dl


Normal
Normal
Normal
Normal
4 Analisa gas
darah:
pH
PCO2
PO2
BE
HCO3


7,438
3,42
96,8
-0,8
22,6


7,35-7,45
3,5-4,5mmHg
80-100mmHg

21-28mEq/l


Normal
Abnormal
Normal

Normal

3.2 Aplikasi NANDA, NOC, dan NIC
NO NANDA (DIAGNOSA
KEPERAWATAN)
NOC (TUJUAN) NIC (INTERVENSI)
1 Bersihan jalan napas tidak
efektif b.d spasme jalan napas
DO:
-penggunaan otot bantu napas
-suara napas abnormal yaitu
wheezing
-perkusi: bunyi pekak
-batuk
-sesak napas
DS:
-mengeluhkan sesak napas
-nyeri dada
Status respirasi: Kepatenan
jalan napas
-tidak ada demam
-tidak ada cemas
-RR dalam batas normal
-irama napas dalam batas
normal
-pergerakan sputum keluar
dari jalan napas
-bebas dari suara napas
tambahan

Manajemen jalan napas
Aktivitas :
Buka jalan nafas, guanakan teknik
chin lift atau jaw thrust bila perlu
Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi yang
potensial
Identifikasi masukan jalan nafas baik
yang aktual ataupun potensial
Masukkan jalan nafas/ nasofaringeal
sesuai kebutuhan
Lakukan fisioterapi dada, bila perlu
Keluarkan sekret dengan batuk atau
suction/pengisapan
Dorong nafas dalam, pelan dan batuk
Ajarkan bagaimana cara batuk efektif
Kaji keinsetifan spirometer
Auskultasi bunyi nafas, catat adanya
ventilasi yang turun atau yang hilang
dan catat adanya bunyi tambahan
Lakukan pengisapan endotrakeal atau
nasotrakeal
Beri bronkodilator jika diperlukan
Ajarkan pasien tentang cara
penggunaan inhaler
Beri aerosol, pelembab/oksigen,
ultrasonic humidifier jika diperlukan
Atur intake cairan untuk
mengoptimalkan keseimbangan cairan
Posisikan pasien untuk mengurangi
dispnue
Monitor pernafasan dan status
oksigen.

Monitoring respirasi
Aktivitas :
Monitor rata rata, kedalaman, irama
dan usaha respirasi
Catat pergerakan dada,amati
kesimetrisan, penggunaan otot
tambahan, retraksi otot supraclavicular
dan intercostal
Monitor suara nafas, seperti dengkur
Monitor pola nafas : bradipena,
takipenia, kussmaul, hiperventilasi,
cheyne stokes, biot
Palpasi untuk perluasan paru
Perkusi dada anterior dan posterior dari
Apeks ke basis bilateral
Catat lokasi trakea
Monitor kelelahan otot diagfragma
(gerakan paradoksis)
Auskultasi suara nafas, catat area
penurunan / tidak adanya ventilasi dan
suara tambahan
Tentukan kebutuhan suction dengan
mengauskultasi crakles dan ronkhi pada
jalan napas utama
auskultasi suara paru setelah tindakan
untuk mengetahui hasilnya
pantau pembacaan ventilator mekanik,
catat peningkatan tekanan inspirasi dan
penurunan volume tidal bila prlu
pantau peningkatan kegelisahan,
kecemasan dan kekurangan udara
pantau kemampuan batuk efektif pasien
catat permulaan, cirri-ciri dan durasi
dari batuk
pantau secret pernapasan pasien
pantau dyspnea dan peristiwa yang
meningkatkan dan memperburuk
pantau krepitasi



2 Kerusakan pertukaran gas b.d
kurangnya suplai oksigen ke
semua jaringan tubuh
DO:
-dispnea
-lemah
-PCO2:3,42
DS:
-klien mengeluhkan sesak napas
dan merasa letih
Status Respirasi:
Pertukaran gas
-status mental dalam batas
normal
-bernapas dengan mudah
-tidak ada sianosis
-PO2 dan PCO2 dalam batas
normal
-saturasi O2 dalam rentang
normal
Manajemen asam dan basa
Aktivitas :
Jaga kepatenan akses IV
Jaga kepatenan jalan napas
Pantau ABG dan level elektrolit
Monitor status hemodinamik termasuk
CVP (tekanan vena sentral), MAP
(tekanan arteri rata-rata), PAP
(tekanan arteri paru)
Pantau kehilangan asam (muntah,
diare, diuresis, melalui nasogastrik)
dan bikarbonat (drainase fistula dan
diare)
Posisikan untuk memfasilitasi ventilasi
yang adekuat seperti membuka jalan
napas dan menaikkan kepala tempat
tidur
Pantau gejala gagal pernapasan seperti
PaO
2
yang rendah, peningkatan PaCO
2
,
dan kelemahan otot napas
Pantau pola napas
Pantau factor penentu pengangkutan
oksigen jaringan seperti PaO
2,
SaO
2
,
kadar Hb dan cardiac output
Sediakan terapi oksigen
Berikan dukungan ventilasi mekanik
Pantau factor penentu konsumsi
oksigen seperti SvO
2
, avDO
2

(perbedaan oksigen arterivena)
Dapatkan hasil labor untuk
menganalisa keseimbangna asam basa
seperti ABG, urin dan level serum
Pantau ketidakseimbangan elektrolit
yang semakin buruk dengan
mengoreksi ketidakseimbangan asam
basa
Kurangi konsumsi oksigen seperti
tingkatkan kenyamanan, control
demam dan kurangi kecemasan
Pantau status neurology
Berikan obat alkali seperti sodium
bicarbonat, berdasarkan hasil ABG
Berikan oral hygiene dengan sering
Dorong pasien dan keluarga untuk
aktif dalam pengobatan
ketidakseimbangan asam basa

Terapi oksigen
Aktivitas :
Bersihkan secret mulut, hidung dan
rakea bila perlu
Batasi merokok
Pertahankan patensi jalan napas
siapkan peralatan oksigen dan atur
kelembaban dan pemanasan system
kelola oksigen tambahan seperti yang
diperintahkan
pantau aliran oksigen
pantau posisi alat penyaluran oksigen
pantau efektivitas oksigen, bila perlu
pantau kemampuan pasien untuk
menghembuskan oksigen ketika
makan
amati tanda oksigen yang disebabkan
hipoventilasi
pantau kecemasan pasien terkait
dengan kebutuhan untuk terapi
oksigen
pantau kerusakan kulit dari gesekan
perangkat oksigen
ajarkan pasien dan keluarga tentang
penggunaan oksigen dalam rumah

Monitor tanda-tanda vital
Aktivitas:
Mengukur tekanan darah, denyut nadi,
temperature, dan status pernafasan,
jika diperlukan
Mencatat gejala dan turun naiknya
tekanan darah
Mebgukur tekanan darah ketika pasien
berbaring, duduk, dan berdiri, jika
diperlukan
Pantau tekanan darah setelah pasien
diberi obat, jika perlu
Auskultasi tekanan darah pada kedua
lengan dan bandingkan, jika
diperlukan
Mengukur tekanan darah, nadi, dan
pernafasan sebelum, selama, dan
setelah beraktivitas, jika diperlukan
Mempertahankan suhu alat pengukur,
jika diperlukan
Memantau dan mencatat tnda-tanda
dan syimptom hypothermia dan
hyperthermia
Memantau timbulnya dan mutu nadi
Dapatkan nadi apical dan radial scara
stimultan dan catat perbedaannya, jika
diperlukan
Mengukur pulsus paradoxus
Mengukur pulsus alternans
Memantau naik turunnya tekanan nadi
Memnatau tingkatan irama cardiac
Memantau suara jantung
Memantau tingkat dan irama
pernafasan (e.g. kedalaman dan
kesimetrisan)
Memantau suara paru
Mengukur oximetry nadi
Memantau pola pernafasan yang
abnormal (e.g. Cheyne-Stokes,
Kussmaul, Biot, apnea, ataxic, dan
bernafas panjang)
Mengukur warna kulit, temperature,
dan kelembaban
Memantau sianosis pusat dan perifer
Memantau sisi kuku
Memantau timbulnya Cushing triad
(e.g. naik turunnya tekanan darah,
bradicadya, dan peningkatan tekanan
darah systole)
Meneliti kemungkinan penyebab
perubahan tanda-tanda vital
Memeriksa keakuratan alat yang
digunakan untuk mendapatkan data
pasien secara periodic

3 Ketidakseimbangan nutrisi :
kurang dari kebutuhan tubuh
b.d produksi sputum
DO:
-Adanya produksi sputum yang
banyak
-Penurunan berat badan
DS:
Status nutrisi: intake cairan
dan makanan
-asupan makanan adekuat
-intake cairan per oral
adekuat
Intake cairan adekuat
Manajemen cairan
Aktivitas :
Timbang BB tiap hari
Hitung penurunan berat
Pertahankan intake yang akurat
Pasang kateter urin
-klien merasa kehilangan nafsu
makan
Monitor status hidrasi (seperti
:kelebapan mukosa membrane, nadi)
Monitor status hemodinamik
termasuk CVP,MAP, PAP
Monitor hasil lab. terkait retensi
cairan (peningkatan BUN, Ht )
Monitor TTV
Monitor adanya indikasi
retensi/overload cairan (seperti
:edem, asites, distensi vena leher)
Monitor perubahan BB klien
sebelum dan sesudah dialisis
Monitor makanan/minuman yang
masuk dan hitung asupan kalori
harian
Berikan terapi IV, bila perlu
Monitor status nutrisi
Monitor respon pasien untuk
meresepkan terapi elektrolit
Kaji lokasi dan luas edem
Anjurkan klien untuk intake oral
Distribusikan cairan > 24 jam
Tawarkan snack (seperti : jus buah)
Konsultasi dengan dokter, jika gejala
dan tanda kehilangan cairan makin
buruk
Kaji ketersediaan produk darah
untuk trsanfusi
Persiapkan untuk administrasi
produk darah
Berikan terapi IV
Berikan cairan
Berikan diuretic
Berikan cairan IV
Nasogastrik untuk mengganti
kehilangan cairan
Produk darah

Manajemen nutrisi
Aktivitas :
Tanyakan apakah pasien alergi
makanan
anjurkan asupan kalori yang tepat
untuk tipe tubuh dan gaya hidup
anjurkan asupan makanan yang
mengandung zat besi
anjurkan asupan protein, zat besi,
vitamin C jika perlu
tawarkan snaks
sediakan pengganti gula jika perlu
sediakan makanan pilihan
berikan makanan ringan, dan bubur
hambar
berikan informasi yang tepat tentang
kebutuhan nutrisi dan bagaimana
untuk mendapatkannya
pantau dan catat kandungan gizi dan
kalori asupan

Anda mungkin juga menyukai