(2.2)
Nilai tersebut digunakan untuk menghitung nilai f(x
i
), yang kemudian
digunakan lagi untuk interpolasi linier dengan nilai f(x
i
) atau f(xi+1) sedemikian
sehingga kedua fungsi mempunyai tanda berbeda. Prosedur ini diulang lagi
sampai dapat nilai f(x
i
) mendekati nol. Gambar 2.5 menunjukkan logika prosedur
hitungan dari metode interpolasi linier
Gambar 2.5 bagan alir metode interpolasi linier
tidak
tidak
ya
ya
Hitung fungsi untuk interval x
yang sama sehingga didapat
f(x
n
) dan f(x
n+1
) dengan tanda
berbeda
Hitung x
*
dan f(x
*
)
Apakah f(x
*
) dan
f(x
n
) bertanda
sama?
X
n
= X
*
F(x
n
)=f(x
*
)
Apakah f(x
*
)
kecil?
X
n+1
= X
*
F(x
n+1
)=f(x
*
)
selesai
METODE NEWTON-RAPHSON
Metode ini paling banyak digunakan dalam mencari akar-akar dari suatu
persamaan. Jika perkiraan awal dari akar adalah x
i
, suatu garis singgung dapat
dibuat dari titik (x
i
,f(x
i
)). Titik dimana garis singgung tersebut memotong sumbu x
biasanya memberikan perkiraan yang lebih dekat dari nilai akar.
Seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.6, turunan pertama pada x
i
adalah
ekivalen dengan kemiringan
Gambar 2.6 prosedur metode Newton-Raphson secara grafis
Dengan rumus
(2.3)
Diagram Alir
Gambar 2.7 bagan alir metode newton raphson
Pilih nilai awal X
n
sembarang
Hitung X
n+1
dan f(X
n-1
)
Apakah
f(x
n-1
) kecil?
selesai
X
n
=x
n-1
LATIHAN
1. Metode Interpolasi Linier
Hitung salah satu akar dari persamaan f(x) = x
3
+x
2
-3x-3=0
Penyelesaian:
- Menghitung nilai f(x) pada interval antara dua titik sedemikian
sehingga nilai f(x) pada kedua titik tersebut berlawanan tanda
Untuk x
1
= 1, f(x
1
=1) = -4
Untuk x
2
= 2, f(x
2
=2)= 3
- Dengan menggunakan persamaan (2.2) didapat:
- Karena f(x
*
) bertanda negative maka akar terletak antara x = 1,57142
dan x=2. Selanjutnya dihitung nilai x
*
:
Prosedur hitungan tersebut diatas dilanjutkan dengan menggunakan
program computer dan hasilnya diberikan dalam table.
2. Metode Newton Raphson
Hitung salah satu akar dari persamaan f(x) = x
3
+x
2
-3x-3=0
Turunan pertama f(x)=3x
2
+2x-3
Dengan persamaan (2.3)
Pada awal hitungan ditentukan nilai x
i
sembarang, missal x
1
=1
F(x
1
=1) = (1)
3
+(1)
2
-3(1)-3=-4
F(x
1
=1)=3.(1)
2
+2(1)-3=2
Langkah selanjutnya nilai x
2
=3 tersebut digunakan untuk hitungan pada
iterasi berikutnya
F(x
2
=3) = (3)
3
+(3)
2
-3(3)-3=-24
F(x
2
=3)=3.(3)
2
+2(3)-3=30
Hitungan dilanjutkan dengan menggunakan program computer dan
hasilnya diberikan dalam table.
PROGRAM MATH LAB
clc;
clear all;
format long;
syms x;
e = 1e-5;
dx = e + 1;
f = x^3+ x^2-3*x-3;
x = 1;
count = 0;
p = zeros(1,1);
while (abs(dx) > e)
dx = eval(f/(diff(f)));
x = x - dx
count = count + 1
p(count) = x;
drawnow();
plot(abs(p),'r','linewidth',3);
grid;
if (count > 300)
fprintf('Error...! Solution not converging !!! \n');
break;
end
end
if (count < 300)
fprintf('The solution = ');
x
fprintf('\nNumber of iteration taken = %d\n',count);
end