Anda di halaman 1dari 8

PENYELESAIAN SOAL MATEMATIK

MENGGUNAKAN METODE INTERPOLASI LINIER


DAN METODE NEWTON-RAPHSON
DALAM PROGRAM MATH LAB




















OLEH:

1. Abdillah Zuhud Supraba
2. Agiel Setyo Prabowo
3. Aip Pradipta Farhan





JURUSAN TEKNIK MESIN NON REGULER
FAKULTAS TEKNI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014

METODE INTERPOLASI LINIER

Metode setengah interval yang dibahas dalam sub bab 2.2 adalah mudah
tetapu tidak efisien. Untuk mendapatkan hasil yang mendekati nilai eksak
diperlukan langkah iterasi cuklup panjang. Metode interpolaso linier, yang
dipelajadi dalam sub bab ini dapat menutup kekurangan tersebut. Metode ini
dikenal juga dengan metode false position. Dengan metode ini nilai akar dari
suatu fungsi dapat lebih cepat diperoleh dari pada dengan menggunakan metode
terdahulu. Metode interpolasi linier didasarkan pada interpolasi antara dua nilai
dari fungsi yang mempunyai tanda berlawanan
Mula-mula dicari nilai fungsi untuk setiap intercal x, yang sama sampai
akhirnya didapat dua nilai fungsi f(x
i
) dan f(x
i+1
) berturutan yang mempunyai
tanda berlawanan (gambar 2.4). ari kedua nilai fungsi f(x
i
) dan f(x
i+1
) ditarik garis
lurus sehingga terbentuk suatu segitiga. Dengan menggunakan sifat segitiga
sebangun, didapat persamaan sebagai berikut:

(2.2)

















Nilai tersebut digunakan untuk menghitung nilai f(x
i
), yang kemudian
digunakan lagi untuk interpolasi linier dengan nilai f(x
i
) atau f(xi+1) sedemikian
sehingga kedua fungsi mempunyai tanda berbeda. Prosedur ini diulang lagi
sampai dapat nilai f(x
i
) mendekati nol. Gambar 2.5 menunjukkan logika prosedur
hitungan dari metode interpolasi linier





































Gambar 2.5 bagan alir metode interpolasi linier

tidak
tidak
ya
ya
Hitung fungsi untuk interval x
yang sama sehingga didapat
f(x
n
) dan f(x
n+1
) dengan tanda
berbeda
Hitung x
*
dan f(x
*
)
Apakah f(x
*
) dan
f(x
n
) bertanda
sama?
X
n
= X
*

F(x
n
)=f(x
*
)
Apakah f(x
*
)
kecil?
X
n+1
= X
*

F(x
n+1
)=f(x
*
)
selesai
METODE NEWTON-RAPHSON

Metode ini paling banyak digunakan dalam mencari akar-akar dari suatu
persamaan. Jika perkiraan awal dari akar adalah x
i
, suatu garis singgung dapat
dibuat dari titik (x
i
,f(x
i
)). Titik dimana garis singgung tersebut memotong sumbu x
biasanya memberikan perkiraan yang lebih dekat dari nilai akar.
Seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.6, turunan pertama pada x
i
adalah
ekivalen dengan kemiringan






















Gambar 2.6 prosedur metode Newton-Raphson secara grafis

Dengan rumus


(2.3)


Diagram Alir























Gambar 2.7 bagan alir metode newton raphson





Pilih nilai awal X
n

sembarang
Hitung X
n+1
dan f(X
n-1
)
Apakah
f(x
n-1
) kecil?
selesai
X
n
=x
n-1
LATIHAN

1. Metode Interpolasi Linier
Hitung salah satu akar dari persamaan f(x) = x
3
+x
2
-3x-3=0
Penyelesaian:
- Menghitung nilai f(x) pada interval antara dua titik sedemikian
sehingga nilai f(x) pada kedua titik tersebut berlawanan tanda
Untuk x
1
= 1, f(x
1
=1) = -4
Untuk x
2
= 2, f(x
2
=2)= 3
- Dengan menggunakan persamaan (2.2) didapat:


- Karena f(x
*
) bertanda negative maka akar terletak antara x = 1,57142
dan x=2. Selanjutnya dihitung nilai x
*
:



Prosedur hitungan tersebut diatas dilanjutkan dengan menggunakan
program computer dan hasilnya diberikan dalam table.

2. Metode Newton Raphson
Hitung salah satu akar dari persamaan f(x) = x
3
+x
2
-3x-3=0
Turunan pertama f(x)=3x
2
+2x-3
Dengan persamaan (2.3)




Pada awal hitungan ditentukan nilai x
i
sembarang, missal x
1
=1
F(x
1
=1) = (1)
3
+(1)
2
-3(1)-3=-4
F(x
1
=1)=3.(1)
2
+2(1)-3=2


Langkah selanjutnya nilai x
2
=3 tersebut digunakan untuk hitungan pada
iterasi berikutnya
F(x
2
=3) = (3)
3
+(3)
2
-3(3)-3=-24
F(x
2
=3)=3.(3)
2
+2(3)-3=30



Hitungan dilanjutkan dengan menggunakan program computer dan
hasilnya diberikan dalam table.

PROGRAM MATH LAB


clc;
clear all;
format long;
syms x;
e = 1e-5;
dx = e + 1;
f = x^3+ x^2-3*x-3;
x = 1;
count = 0;
p = zeros(1,1);
while (abs(dx) > e)
dx = eval(f/(diff(f)));
x = x - dx
count = count + 1
p(count) = x;
drawnow();
plot(abs(p),'r','linewidth',3);
grid;
if (count > 300)
fprintf('Error...! Solution not converging !!! \n');
break;
end
end
if (count < 300)
fprintf('The solution = ');
x
fprintf('\nNumber of iteration taken = %d\n',count);
end

Anda mungkin juga menyukai