Anda di halaman 1dari 15

Bab IV

PERBANKAN : BANK SYARIAH


1. Pengertian Bank Syariah
Perbankan syariah atau perbankan Islam adalah suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya
berdasarkan hukum Islam (syariah). Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan
dalam agama Islam untuk meminjamkan atau memungut pinjaman dengan
mengenakan bunga pinjaman (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha-usaha
berkategori terlarang (haram)
2. Sejarah Bank Syariah
Sejarah awal mula kegiatan Bank Syariah yang pertama sekali dilakukan adalah di
Pakistan dan alaysia pada sekitar !"#$-an. %emudian di esir pada!"&' berdiri Islami(
)ural Bank dan masih berskala ke(il.
%emudian tahun !"*+ di ,ni -mirat .rab,ditandai dengan berdinya /ubai Islami( Bank.
Pada !"** di %uwait berdiri %uwait 0inan(e 1ouse yang beroperasi tanpa bunga.
Selanjutnya kembali ke esir pada !"*2 berdiri Bank Syariah yang diberi nama 0aisal
Islami( Bank. 3angkah ini kemudian diikuti oleh Islamic International Bank for Invesment
and Development Bank.
Pada !"2' di Siprus berdiri pula 0aisal Islami( Bank o4 %ibris. %emudian di alaysia
Bank Syariah lahir pada !"2' dengan berdirinya Bank Islam alaysia Berhad ( BIB ) dan
pada !""" lahir pula Bank Bumi Putera ualamah.
/i Iran system perbankan syariah mulai berlaku se(ara nasional pada !"2' sejak
dikeluarkannya ,ndang-,ndang Perbankan Islam. %emudian di 5urki 6egara yang
berideologi sekuler Bank Syariah lahir pada !"2# yaitu dengan hadirnya Daar al-maal al-
islami serta Faisal Finance Institution dan mulai beroperasi pada !"2+.
Salah satu 6egara pelopor utama dalam melaksanakan system perbankan syariah se(ara
nasional adalah Pakistan. Pemerintah Pakistan mengkonversi seluruh system perbankan di
negaranya pada !"2+ menjadi system perbankan syariah. Sebelum pada !"*" beberapa
institusi keuangan terbesar di Pakistan telah menghapussistem bunga dan mulai tahun itu juga
pemerintah Pakistan mensosialisasi pinjaman tanpa bunga, terutama kepada petani dan
nelayan.
/i Indonesia kehadiran bank yang berdasarkan syariah relative baru, yaitu pada awal
!""$-an,meskpun masyarakat uslim terbesar didunia. Prakarsa untuk mendirikan Bank
Syariah di Indonesia dilakukan oleh ajelis ,lama Indonesia ( ,I ) pada !2-7$ .gustus
!""$. 6amun, diskusi tentang Bank Syariah sebagai basis ekonomi Islam sudah mulai
dilakukan pada awal !"2$.
Bank Syariah pertama di Indonesia merupakan hasil kerja tim perbanan ,I, yaitu
dengan dibentuknya P5. Bank uamalat Indonesia ( BI ) yang akte pendiriannya
ditandatangani pada ! 6ovember !""!. Bank ini ternyata berkembang (ukup pesat sehingga
saat ini Bank uamalat Indonesia sudah memiliki puluhan (abang yang tersebar di beberapa
kota besar seperti 8akarta, Surabaya, Bandung, akassar, dan kota lainnya.
/alam perkembangan selanjutnya dari kehadiran Bank Syariah di Indonesia sangat
menggembirakan. /i samping BI saat ini juga telah lahir Bank Syariah milik pemerintah
seperti Bank Syariah andiri ( BS ). %emudian berikutnya berdiri Bank Syariah sebagai
(abang dari Bank konvesional yang sudah ada seperti Bank B6I, Bank I0I, dan BP/ 8abar.
Bank-Bank Syariah lain yang diren(anakan akan membuka (abang adalah B)I, Bank 6iaga,
Bank Bukopin, B9., dan Bank Permata.
%ehadiran Bank Syariah ternyata tidak hanya dilakukan oleh masyarakat uslim, tetapi
juga bank milik non-muslim. Saat ini Bank Islam sudah tersebar di berbagai 6egara-negara
uslim dan non-uslim, baik di benua .merika, .ustralia, dan -ropa. Bahkan banyak
perusahaan keuangan dunia seperti 9itibank,.6:, dan 9hase 9hemi(al Bank telah membuka
(abang yang berdasarkan syariah.
3. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Kn!e"ina#
Bank %onvesional Bank Syariah
elakukan investasi baik yang halal atau
haram menurut hukum Islam
elakukan hanya investasi
yang halal menurut hukum Islam
emakai perangkat suku bunga emakai prinsip bagi hasil, jual-beli, dan
sewa
Berorientasi keuntungan Berorientasi keuntungan
dan falah (kebahagiaan dunia dan akhirat
sesuai ajaran Islam)
1ubungan dengan nasabah dalam
bentuk kreditur-debitur
1ubungan dengan nasabah dalam bentuk
kemitraan
Penghimpunan dan penyaluran dana tidak
diatur oleh dewan sejenis
Penghimpunan dan penyaluran dana sesuai
4atwa /ewan Pengawas Syariah
$. %e&an Penga&a"' %e&an K(i"ari"' dan %irek"i
Berdasarkan ,,. 6o. !$ 5ahun !""2 5entang Perubahan atas ,ndang-undang 6o. * 5ahun
!""7, dan S% /ir BI 6o. '7;'#;%-P;/I) !7 ei !""" tentang Bank Berdasarkan Prinsip
Syariah, kepengurusan Bank Syariah terdiri dari dewan komisaris dan direksi, di samping itu
bank wajib memiliki /ewan Pengawas Syariah yang berkedudukan di kantor pusat bank.
/ewan Pengawas Syariah adalah dewan yang bersi4at independen, yang dibentuk oleh
/ewan Syariah 6asional dan ditempatkan pada Bank yang melakukan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah, dengan tugas yang diatur oleh /ewan Syariah 6asional.
Persyaratan anggota /ewan Pengawas Syariah diaturdan ditetapkan oleh /ewan Syariah
6asional. /ewan Syariah ber4ungsi mengawasi kegiatan usaha Bank agar sesuai dengan
prinsip syariah. /alam melaksanakan 4ungsinya, /ewan Pengawas syariah wajib mengikuti
4atwa /ewan Syariah 6asional.
- .nggota dewan komisaris dan /ireksi wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut <
a. 5idak termasuk dalam da4tar orang ter(ela di bidang perbankan sesuai dengan yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia
b. emiliki kemampuan dalam menjalankan tugasnya
(. enurut penilaian Bank Indonesia yang bersangkutan memiliki integritas yang baik.
Integritas yang baik diartikan sebagai <
emiliki akhlak dan moral ang baik
ematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku
emiliki komitmen yang tinggi terhadap pengembangan operasional Bank
yang sehat
/inilai layak dan wajar untuk menjadi anggota dewan komisaris dan direksi
bank
). Prin"i* Bank Syariah
!. Shiddi=
emastikan bahwa pengelolaan bank syariah dilakukan dengan moralitas yang
menjunjung tinggi nilai kejujuran. /engan nilai ini pengelolaan diperkenankan (halal)
serta menjauhi (ara-(ara yang meragukan (subhat) terlebih lagi yang bersi4at dilarang
(haram).
7. 5abligh
Se(ara berkesinambungan melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat
mengenai prinsip-prinsip, produk dan jasa perbankan syariah. /alam melakukan
sosialisasi sebaiknya tidak hanya mengedepankan pemenuhan prinsip syariah semata,
tetapi juga harus mampu mengedukasi masyarakat mengenai man4aat bagi pengguna
jasa perbankan syariah.
'. .manah
enjaga dengan ketat prinsip kehati-hatian dan kejujuran dalam mengelola dana yang
diperoleh dari pemilik dana (shahibul maal) sehingga timbul rasa saling per(aya
antara pemilik dana dan pihak pengelola dana investasi (mudharib).
#. 0athanah
emastikan bahwa pegelolaan bank dilakukan se(ara pro4esional dan kompetiti4
sehingga menghasilkan keuntungan maksimum dalam tingkat resiko yang ditetapkan
oleh bank. 5ermasuk di dalamnya adalah pelayanan yang penuh dengan ke(ermatn
dan kesantunan (ri>ayah) serta penuh rasa tanggung jawab (mas>uliyah)
+. ,-ng"i Bank Syariah
!. anajer Investasi
Bank syariah merupakan manajer investasi dari pemilik dana yang dihimpun,
karena besar-ke(ilnya pendapatan (bagi hasil) yang diterima oleh pemilik dana
yang dihimpun sangat tergantung pada keahlian, kehati-hatian, dan
pro4esionalisme dari bank syariah.
Bank syariah bisa melakukan 4ungsi ini berdasarkan kontrak udharabah. Bank
(di dalam kapasitasnya sebagai seorang udharib yaitu seseorang yang
melakukan investasi dana-dana pihak lain).
7. Investor
Bank syariah menginvestasikan dana yang disimpan pada bank tersebut (dana
pemilik bank maupun dana rekening investasi) dengan jenis dan pola investasi
yang sesuai dengan Syariah
Investasi yang sesuai dengan syariah tersebut meliputi akad urabahah, sewa-
menyewa, musyarakah, akad udharabah, akad Salam atau Istisna, pembentukan
perusahaan, dll.
'. 8asa %euangan
/alam menjalankan 4ungsi ini, bank syariah tidak jauh berbeda dengan bank
konvensional, seperti memberikan pelayanan kliring, trans4er, inkaso, pembayaran
gaji dan sebagainya. 1al ini dapat dilakukan asalkan tidak melanggar prinsip
prinsip syariah.
Bank syariah juga menawarkan berbagai jasa keuangan lainnya untuk
memperoleh imbalan atas dasar agen(y (ontra(t atau sewa. 9ontohnya letter o4
guarantee, wire trans4er, letter o4 (redit.
#. 0ungsi Sosial
%onsep perbankan syariah mengharuskan bank-bank syariah memberikan
pelayanan sosial baik melalui ?ard (pinjaman kebajikan) atau :akat dan dana
sumbangan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
/isamping itu, konsep perbankan Islam juga mengharuskan bank-bank Islam
untuk memainkan peran penting di dalam pengembangan sumber daya
manusianya dan memberikan kontribusi bagi kesejahteraan sosial.
.. ,a#"a/ah 0*era"ina# Bank Syariah
Setiap lembaga keuangan syariah mempunyai 4alsa4ah men(ari keridhoan .llah untuk
memperoleh kebajikan dunia dan akhirat. @leh karena itu, setiap kegiatan lembaga keuangan
yang dikhawatirkan menyimpang dari tuntunan agama, harus dihindari. 0alsa4ah operasional
Bank Syariah ada 7 yaitu <
!. enjauhkan diri dari unsur riba, (aranya <
enghindari penggunaan sistem yang menetapkan dimuka se(ara pasti keberhasilan
usaha (?S. 3u=man, ayat <'#)
enghindari penggunaan sistem prosentasi untuk pembebanan biaya terhadap hutang
atau pemberian imbalan terhadap simpanan yang mengandung unsur melipat
gandakan se(ara otomatis hutang;simpanan tersebut hanya karena berjalannya waktu
(?S. .li-Imron, !'$)
enghindari penggunaan sistem perdagangan;penyewaan barang ribawi dengan
imbalan barang ribawi lainnya dengan memperoleh kelebihan baik kuantitas maupun
kualitas (1). uslim Bab )iba 6o. !++! s;d !+&*)
enghindari penggunaan sistem yang menetapkan tambahan dimuka atas hutang
yang bukan atas prakarsa yang mempunyai hutang se(ara sukarela (1). uslim, Bab
)iba 6o. !+&" s;d !+*7).
7. enerapkan sistem bagi hasil dan perdagangan
/engan menga(u pada ?ur>an surat .l-Ba=arah ayat 7*+ dan .n-6isa ayat 7", maka
setiap transaksi kelembagaan syariah harus dilandasi atas dasar sistem bagi hasil dan
perdagangan atau transaksinya didasari oleh adanya pertukaran antara uang dan
barang. .kibatnya pada kegiatan muamalah berlaku prinsip ada barang;jasa uang
dengan barang, sehingga akan mendorong produksi barang;jasa, mendorong
kelan(aran arus barang;jasa, dapat dihindari adanya penyalahgunaan kredit, spekulasi,
dan in4lasi.
1. Prd-k Bank Syariah
!. 5itipan atau simpanan
.l-AadiBah (jasa penitipan)
adalah jasa penitipan dana dimana penitip dapat mengambil dana tersebut
sewaktu-waktu. /engan sistem wadiah Bank tidak berkewajiban, namun
diperbolehkan, untuk memberikan bonus kepada nasabah. Bank uamalat
Indonesia-Shahibul aal.
/eposito udharabah
6asabah menyimpan dana di Bank dalam kurun waktu yang tertentu.
%euntungan dari investasi terhadap dana nasabah yang dilakukan bank akan
dibagikan antara bank dan nasabah dengan nisbah bagi hasil tertentu.
7. Bagi hasil
.l-usyarakah (8oint Centure)
%onsep ini diterapkan pada model partnership atau joint venture. %euntungan
yang diraih akan dibagi dalam rasio yang disepakati sementara kerugian akan
dibagi berdasarkan rasio ekuitas yang dimiliki masing-masing pihak.
Perbedaan mendasar dengan mudharabah ialah dalam konsep ini ada (ampur
tangan pengelolaan manajemennya sedangkan mudharabah tidak ada (ampur
tangan.
.l-udharabah
.dalah perjanjian antara penyedia modal dengan pengusaha. Setiap
keuntungan yang diraih akan dibagi menurut rasio tertentu yang disepakati.
)esiko kerugian ditanggung penuh oleh pihak Bank ke(uali kerugian yang
diakibatkan oleh kesalahan pengelolaan, kelalaian dan penyimpangan pihak
nasabah seperti penyelewengan, ke(urangan dan penyalahgunaan.
.l-uDaraBah
.dalah bank memberikan pembiayaan bagi nasabah yang bergerak dalam
bidang pertanian;perkebunan atas dasar bagi hasil dari hasil panen.
.l-usa=ah
.dalah bentuk lebih yang sederhana dari muDaraBah, di mana nasabah hanya
bertanggung-jawab atas penyiramaan dan pemeliharaan, dan sebagai
imbalannya nasabah berhak atas nisbah tertentu dari hasil panen.
'. 8ual beli
BaiB .l-urabahah
.dalah penyaluran dana dalam bentuk jual beli. Bank akan membelikan
barang yang dibutuhkan pengguna jasa kemudian menjualnya kembali ke
pengguna jasa dengan harga yang dinaikkan sesuai margin keuntungan yang
ditetapkan bank, dan pengguna jasa dapat mengangsur barang tersebut.
Besarnya angsuran 4lat sesuai akad diawal dan besarnya angsuranEharga
pokok ditambah margin yang disepakati. 9ontoh< harga rumah +$$ juta,
margin bank;keuntungan bank !$$ jt, maka yang dibayar nasabah peminjam
ialah &$$ juta dan diangsur selama waktu yang disepakati diawal antara Bank
dan 6asabah.
BaiB .s-Salam
Bank akan membelikan barang yang dibutuhkan di kemudian hari, sedangkan
pembayaran dilakukan di muka. Barang yang dibeli harus diukur dan
ditimbang se(ara jelas dan spesi4ik, dan penetapan harga beli berdasarkan
keridhaan yang utuh antara kedua belah pihak. 9ontoh< Pembiayaan bagi
petani dalam jangka waktu yang pendek (7-& bulan). %arena barang yang
dibeli (misalnya padi, jagung, (abai) tidak dimaksudkan sebagai inventori,
maka bank melakukan akad baiB as-salam kepada pembeli kedua (misalnya
Bulog, pedagang pasar induk, grosir). 9ontoh lain misalnya pada produk
garmen, yaitu antara penjual, bank, dan rekanan yang direkomendasikan
penjual.
BaiB .l-IstishnaB
erupakan bentuk .s-Salam khusus di mana harga barang bisa dibayar saat
kontrak, dibayar se(ara angsuran, atau dibayar di kemudian hari. Bank
mengikat masing-masing kepada pembeli dan penjual se(ara terpisah, tidak
seperti .s-Salam di mana semua pihak diikat se(ara bersama sejak semula.
/engan demikian, bank sebagai pihak yang mengadakan barang bertanggung-
jawab kepada nasabah atas kesalahan pelaksanaan pekerjaan dan jaminan yang
timbul dari transaksi tersebut.
#. Sewa
.l-Ijarah
.dalah akad pemindahan hak guna atas barang dan jasa melalui pembayaran
upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu
sendiri.
.l-Ijarah .l-untahia Bit-5amlik sama dengan ijarah
.dalah akad pemindahan hak guna atas barang dan jasa melalui pembayaran
upah sewa, namun dimasa akhir sewa terjadi pemindahan kepemilikan atas
barang sewa.
+. 8asa
.l-Aakalah
.dalah suatu akad pada transaksi perbankan syariah, yang merupakan akad
(perwakilan) yang sesuai dengan prinsip prinsip yang di terapkan dalam
syariat islam.
.l-%a4alah
.dalah memberikan jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak
ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung, dengan
kata lain mengalihkan tanggung jawab seorang yang dijamin dengan
berpegang pada tanggung jawab orang lain sebagai jaminan.
.l-1awalah
.dalah akad perpindahan dimana dalam prakteknya memindahkan hutang dari
tanggungan orang yang berhutang menjadi tanggungan orang yang
berkewajiban membayar hutang ((ontoh< lembaga pengambilalihan hutang).
.r-)ahn
.dalah suatu akad pada transaksi perbankan syariah, yang merupakan akad
gadai yang sesuai dengan syariah.
.l-?ardh
.dalah salah satu akad yang terdapat pada sistem perbankan syariah yang
tidak lain adalah memberikan pinjaman baik berupa uang ataupun lainnya
tanpa mengharapkan imbalan atau bunga ( riba . se(ara tidak langsung berniat
untuk tolong menolong bukan komersial.
2. Perat-ran Bank Syariah
- ,ndang-undang dan Peraturan 5entang Bank Syariah <
Pertama ,, 6o.* 5ahun !""7, Sejak diberlakukannya ,, 6o.* 5ahun !""7,
yang memosisikan bank Syariah sebagai bank umum dan bank perkreditan
rakyat, memberikan angin segar kepada sebagian umat muslim yang anti-riba,
yang ditandai dengan mulai beroperasinya Bank uamalat Indonesia (BI)
pada tanggal ! ei !""7 dengan modal awal )p.!$&.!7&.'27.$$$,$$. 6amun
bukan hanya itu, 5er(atat bahwa bank-bank (pedesaan) Islam pertama di
Indonesia adalah BP) FardatillahF (BP)/) dan BP) GBerkah .mal
SejahteraF. %eduanya beroperasi atas dasar hukum Islam (syariah) dan terletak
di Bandung. %eduanya mulai mengoprasikan usahanya pada tanggal !"
.gustus !""!. eskipun ,, 6o.* 5ahun !""7 tersebuttidak se(ara eksplisit
menyebutkan pendirian bank syariah atau bank bagi hasil dalam pasal-
pasalnya, kebebasan yang diberikan oleh pemerintah melalui deregulasi
tersebut telah memberikan pilihan bebas kepada masyarakat untuk
mere4leksikan pemahaman mereka atas maksud dan kandungan peraturan
tersebut.
%edua ,, 6o.!$ 5ahun !""2, .rah kebijakan regulasi ini dimaksudkan agar
ada peningkatan peranan bank nasional sesuai 4ungsinya dalam menghimpun
dan menyalurkan dana masyarakat dengan prioritas koperasi, pengusaha ke(il,
dan menengah serta seluruh lapisan masyarakat tanpa diskriminasi. %arena itu,
,, 6o.!$ 5ahun !""2 tentang perubahan atas undang-undang 6o.* 5ahun
!""7 hadir untuk memberikan kesempatan meningkatkan peranan bank
syariah untuk menampung aspirasi dan kebutuhan masyarakat, dalam pasal &
,, 6o.!$ 5ahun !""2 ini mempertegas bahwa<
Pertama, Bank ,mum adalah bank yang menyelesaikan kegiatan usaha
se(ara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatan
usahanya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
%edua, Bank Perkreditan )akyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha se(ara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
/alam ,, 6o.!$ 5ahun !""2 ini pun memberi kesempatan bagi masyarakat
untuk mendirikan bank yang menyelenggarakan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip Syariah, termasuk pemberian kesempatan kepada B,% untuk
membuka kantor (abangnya yang khusus menyelenggarakan kegiatan
berdasarkan Prinsip Syariah. Selain itu, pemerintah juga menjabarkan apakah
yang dimaksud dengan Prinsip Syariah dalam pasal ini, yaitu terdapat dalam
pasal ! ayat !' ,, 6o.!$ 5ahun !""2< Prinsip Syariah adalah aturan
perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk
penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya
yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan
prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan
modal (musyarakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan
(murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni
tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan
atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa i=tina).
%etiga ,, 6o.7' 5ahun 7$$', Pada ,, 6o.7' 5ahun !""" tentang Bank
Indonesia telah menugaskan kepada BI untuk mempersiapkan perangkat
aturan dan 4asilitas-4asilitas penunjang lainnya yang mendukung kelan(aran
operasional bank berbasis Syariah serta penerapan dual bank system.
%eempat ,, 6o.7! 5ahun 7$$2, Beberapa aspek penting dalam ,, 6o.7!
5ahun 7$$2<
Pertama, adanya kewajiban men(antumkan kata GsyariahF bagi bank
syariah, ke(uali bagi bank-bank syariah yang telah beroperasi sebelum
berlakunya ,, 6o.7! 5ahun 7$$2 (pasal + no.#).Bagi bank umum
konvensional (B,%) yang memiliki unit usaha syariah (,,S) diwajibkan
men(antumkan nama syariah setelah nama bank(pasal + no.+).
%onsekuensinya, penamaan suatu ,,S pada suatu kantor (abang B,%
yang saat ini kebanyakan disingkat, misalnya Bank H Syariah 9abang
%emayoran, maka harus di ubah menjadi Bank H ,nit ,saha Syariah
9abang %emayoran.
%edua, adanya sanksi bagi pemegang saham pengendali yang tidak lulus
4it and proper test dari BI (pasal 7*).
%etiga, satu-satunya pemegang 4atwa syariah adalah ,I. %arena 4atwa
,I harus diterjemahkan menjadi produk perundang-undangan (dalam hal
ini Peraturan Bank Indonesia;PBI), dalam rangka penyusunan PBI, BI
membentuk komite perbankan syariah yang beranggotakan unsur-unsur
dari BI, /epartemen agama, dan unsur masyarakat dengan komposisi yang
berimbang dan memiliki keahlian di bidang syariah (pasal 7&).
%eempat, adanya de4inisi baru mengenai transaksi murabahah.
- Beberapa Peraturan Bank Indonesia mengenai Perbankan syariah <
!. PBI 6o.";!";PBI;7$$* tentang pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan
penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa bank syariah.
7. PBI 6o.*;'+;PBI;7$$+ tentang perubahan atas peraturan bank Indonesia 6o.
&;7#;PBI;7$$# tentang bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah
'. PBI 6o.&;7#;PBI;7$$# tentang bank umum yang melaksnakan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah.
13. Pr"*ek Perke(bangan Prd-k Perbankan Syariah di Indne"ia
Prospek perkembangn produk bank syariah masih terbuka lebar, jika bank
syariah melakukan kajian mendalam untuk pengembangan produk baru. Sehingga mun(ul
inovasi dalam membuat produk-produk baru yang (ustomiDed bagi (ustomers. Pemahaman
akan produk (produ(t knowledge) dan skim-skim syariah menjadi dasar dalam
pengembangan produk bank syariah. inimnya pengetahuan mengenal aspek 4i=h dalam
perbankan syariah juga menjadi salah satu kendala dalam pengembangan produk di bank
syariah. Berdasarkan perkembangan perkembangan se(ara nasional maka ada ke(enderungan
ke depan trennya adalah kepeminjaman konsumen. /isisi lain pemberian pinjaman kepada
kelompok ,% (,saha %e(il enengah) juga menjadi salah satu pilihan karena hal ini
dapat mengurangi resiko kema(etan kredit yang biasanya disebabkan oleh debitur-debitur
besar, jika satu debitur besar mengalami kema(etan maka akan mempengaruhi posisi 9.)
suatu bank se(ara signi4ikan.
11. S-(ber %ana Bank Syariah
Sumber dana Bank Syariah terdiri dari ' sumber <
!. odal Inti ( 9ore 9apital )
odal inti adalah modal sendiri, yaitu dana yang berasal dari para pemegang saham
bank, yakni pemilik bank. Pada umumnya dana modal inti terdiri dari<
odal yang disetor oleh para pemegang saham, sumber utama dari modal
perusahaan adalah saham.
9adangan yaitu sebagian laba bank yang tidak dibagi, yang disisihkan untuk
menutup timbulnya risiko kerugain dikemudian hari.
3aba ditahan, yaitu sebagian laba yang seharusnya dibagikan kepada para
pemegang saham, tetapi oleh para pemegang saham sendiri (melalui rapat
umum pemegang saham) diputuskan untuk ditanam kembali dalam bank.
7. %uasi -kuitas (mudharabah a((aount)
Bank menghimpun dana bagi hasil atas dasar prinsip mudaharabah yaitu akad
kerja sama antara pemilik dana (shahibul maal) dengan pengusaha (mudharib)umtuk
melakukan suatu usaha bersama dan pemilik dana tidak boleh men(ampuri
pengelolaan bisnis sehari-hari.
Berdasarkan prinsip ini, dalam kedudukanya sebagai mudharib, bank menjadi
jasa bagi para investor berupa<
)ekening investasi umum dimana bank menerima simpanan dari nasabah yang
men(ari kesempatan investasi atas dana mereka dalam bentuk investasi berdasarkan
prinsipmudharabah mutla=oh,
)ekening investasi khusus, dimana bank bertindak sebagai manajer investasi bagi
nasabah institusi (pemerintah atau lembaga keuangan lain) atau nasabah korporasi
untuk menginvestasikan dana mereka pada unit-unit usaha atau proyek yang mereka
setujui, dan
)ekening tabungan mudhorobah, prinsib mudhorobah juga bisa digunakan
untuk jasa pengelolaan rekening tabunangan. Bank syariah melayani tabungan
mudhorobah dalam bentuk targeted savung di maksudkan untuk seatu pen(apaian
target kebutuan dalam jumlah dan atau jangka atau waktu tertentu reklening ini tidak
di berikan 4asilitas .5.
'. 5itipan (wadi>ah) atau Simpanan 5anpa Imbalan (non remurerated deposit)
/ana titipan adalah dana pihak ketiga pihak ketiga pada pihak bank, yang
umumnya berupa giro atau tabungan. Pada umumnya motivasi utama orang
menitipkan dana pada bank adalah untuk keamanan mereka dan memperoleh keluasan
untuk menarik dananya kembali.

Anda mungkin juga menyukai