1140 Pertemuan Ke 3
1140 Pertemuan Ke 3
Lanjutan Bab.II
Mengulas materi pada pertemuan sebelumnya yaitu
menayakan perbedaan jenis relay arus lebih sekitika (
moment-instantaneous), relay arus lebih waktu tertentu
( definite time ) dan relay arus lebih berbanding terbalik
( invers).
Menjelaskan tentang Prinsip dasar perhitungan
penyetelan arus pada relay arus lebih, yakni batas
penyetelan minimum dan batas penyetelan maksimum.
Melanjutkan contoh cara penyetelan arus pada
pertemuan ke 3.
Contoh: cara penyetelan arus ( setting arus ) untuk
relay arus lebih.
Suatu rangkaian Gardu Induk 20 MVA, 70/20 KV seperti pada
gambar dibawah :
Arus maksimum pada transformator daya sama dengan arus
nominalnya yaitu 300 A, maka penyetelan pada sisi primer
dan sekunder serta feeder distribusi sebagai berikut :
Arus nominal pada masing-masing Bus 70 kV dan 20 kV
adalah :
70 kV 20 kV
20 MVA
600 / 5 300 / 5
200 / 5
Arus nominal pada masing-masing Bus 70 kV dan 20 kV
adalah :
Maka untuk penyetelan arus
A A kV I
n
9 , 164
70 . 3
000 . 20
) 70 (
A A kV I
n
577
20 . 3
000 . 20
) 20 (
maks
d
fk
s
I
k
k
I
a. Untuk relay definite : K
d
= 0,8
K
fk
=1,1
Sehingga arus yang melewati kumparan relay pada sisi 70
kV :
A A kV I
s
227 9 , 164
8 , 0
1 , 1
) 70 (
A A 67 , 5
200
5
227
Untuk sisi 20 kV
Sehingga arus yang melewati kumparan relay pada sisi 20
kV :
Pada Feeder :
Arus yang melewati kumparan relay :
A A kV I
s
793 577
8 , 0
1 , 1
) 20 (
A A 6 , 6
600
5
793
A A 5 , 412 300
8 , 0
1 , 1
A A 6 , 6
600
5
793
Misalkan relay arus lebih dengan I
n
=2,5 A atau 5 A, maka dari hasil diatas
semua ditulis :
I
n
= 5 A dan I
s
1,0 2,0 I
n
Sehingga penyetelan arus untuk :
a. Sisi 70 kV adalah :
b. Sisi 20 kV adalah :
b. Sisi Feeder 20 kV adalah :
n n s
I I I 1 , 1
5
67 , 5
n n s
I I I 3 , 1
5
6 , 6
n n s
I atau I I 4 , 1 3 , 1
5
87 , 6
b. Penyetelan arus untuk relay invers : K
d
= 1,0
K
fk
= 1,1
Sehingga arus yang melewati kumparan relay pada sisi 70
kV :
Penyetelan arusnya : 5 A
Arus yang melewati kumparan relay pada sisi 20 kV :
A A kV I
s
180 9 , 164
0 , 1
1 , 1
) 70 (
A A 5 , 4
200
5
180
A A kV I
s
7 , 634 577
0 , 1
1 , 1
) 20 (
Penyetelan arusnya : 5 A
Arus pada sisi Feeder 20 kV :
Penyetelan arusnya : 6 A
A A 29 , 5
600
5
7 , 634
A A kV I
s
330 300
0 , 1
1 , 1
) 20 (
A A 5 , 5
300
5
330
7. Prinsip dasar perhitungan penyetelan
waktu
Untuk mendapatkan pengamanan yang selektif, maka penyetelan
waktu dibuat bertingkat.
a. Relay arus lebih Definite time
Misal suatu jaringan sistem radial seperti pada gambar
dibawah:
A
B
C
F
Jika terjadi gangguan di titik F, maka untuk
mendapatkan
pengamanan yang selektif : t
A
> t
B
> t
c
. Karena pada
reley arus lebih definite time waktu kerja relay tidak
dipengaruhi oleh besarnya arus, maka untuk
mendapatkan pengamanan yang baik perlu
menentukan beda waktu ( tingkatan waktu t ) antara
dua tingkatan pengaman.
Jadi untuk penyetelan waktu pada rangkaian tersebut diatas
adalah :
t
C
= t
1
t
B
= t
2
= t
1
+ t
t
A
= t
3
= t
1
+ 2 t
Misalkan suatu jaringan listrik radial seperti pada gambar
berikut ini, seting waktu di bus D dipilih yang paling cepat,
dengan waktu t
D
= 0,2 detik. Untuk menghindari agar relay
tidak bekerja saat ada pemasukan beban baru, maka beban
waktu dipilih sebesar 0,5 detik.
Contoh gambar jaringan listrik sistem radial untuk
penyetingan waktu relay
Sehingga relay akan bekerja dengan beda waktu sebagai
berikut :
t
D
= 0,2 detik
t
C
= 0,2 detik + 0,5 detik = 0,7 detik
t
B
= 0,2 detik + 2 x 0,5 detik = 1,2 detik
t
A
= 0,2 detik + 3 x 0,5 detik = 1,7 detik
A B
C
D
Karakteristik arus waktunya sebagai berikut :
t
A
B
C
D
tA
tB
tC
tD
b. Relay arus lebih Inverse
Syarat untuk setting wakktu ( T
D
/ Time dial atau TMS/ Time
Multiple setting ) dari relay arus lebih jenis ini, harus diketahui data-
data sebagai berikut :
- Besarnya arus hubung singkat pada setiap bus
- Penyetelan / setting arusnya (I
S
)
- Kurve karakteristik relay yang dipakai
Kerja relay secara keseluruhan harus cepat bereaksi dan selektif,
sehingga waktu kerja relay untuk dua bus yang berurutan pada
lokasi gangguan yang sama harus mempunyai beda waktu t
minimum 0,4 s/d 0,5 detik.
Adapun untuk tempat / lokasi gangguan yang berlainan pada satu
rangkaian ( satu pengamanan ), maka relay akan bekerja sesuai
dengan arus perkaliannya.
Seting relay arus lebih untuk satu lokasi
gangguan.
Sistem Jaringan dan lokasi gangguan :
Kurve karakteristik relay :
A
B
F
t
A B
8. Relay Jarak
Impedansi suatu saluran transmisi adalah sebanding
dengan panjangnya, untuk relay jarak jenis ini dapat
mengukur besarnya impedan saluran pada jarak tersebut
serta berfungsi sebagai pengaman jaringan.
Prinsip dasar pengukuran adalah dengan membandingkan
arus gangguan yang dirasakan oleh relay terhadap
tegangan / lokasi dimana relay dipasang. Dengan
membandingkan dua besaran tersebut, impedans saluran
transmisi dari lokasi relay sampai titik / lokasi gangguan
dapat diukur.
Prinsip kerja sistem pengaman dengan
menggunakan relay jarak.
Relay
F1 F2
Bus A
Bus B
CT
PT
PMT
a. Gangguan di Bus B (batas pengamanan)
Tegangan yang diukur di A adalah V, :
dimana :
I
f
=arus gangguan di titik B
Z
L
= impedans antara titik pengukuran (TC) dengan titik
gangguan(titik B)
Perbandingan tegangan dan arus di A :
yang berarti relay dalam batas keseimbangan (pickup)
.
L f
Z I V
L
f
L f
f
Z
I
Z I
I
V
b. J ika Gangguan di F2
Tegangan yang diukur di A adalah V
2
> V
B
:
Perbandingan tegangan dan arus di A :
Jika V
2
> V
B
dan I
f2
= I
f
,maka Z
2
> Z
B
, sehinggs relai
tidak bekerja.
2 2 2
Z I V
f
2
2
2 2
2
2
Z
I
Z I
I
V
f
f
f
c. J ika Gangguan di F
1
(di dalam daerah pengamanan)
Tegangan yang diukur di A adalah V
1
< V
B
,:
Perbandingan tegangan dan arus di A :
Jika V
1
< V
B
dan I
f1
= I
f
,maka Z
1
< Z
B
, berarti relai akan
bekerja
1 1 1
Z I V
f
1
1
1 1
1
1
Z
I
Z I
I
V
f
f
f