Anda di halaman 1dari 15

BATUK DARAH

Seorang laki laki,34 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan batuk darah sebanyak
kurang lebih gelas air mineral sriap kali batuk, dalam sehari pasien batuk lebih kurang 10 kali.
Gejala sudah di rasakan oleh pasien sejak 3 bulan yang lalu, berupa batuk berdahak yang di
sertai demam dan berkeringat terutama malam hari. riwayat penyakit pada keluarga : istri pasien
menderita TBC paru aktif.
Pada pemeriksaan fisik di dapatkan : kesadaran komposmentis, lemah, tekanan darah
100/70mmHg, frekuensi nadi 90x/menit, frekuensi nafas 26x/menit, suhu 36
0
C, habitus
astenikus, hemithoraks kanan : fremitus taktil dan vokal meningkat, perkusi sonor, dan rinkhi
basah kasar di apeks paru. Jantung dan abdomen dalam batas normal.
Pemeriksaan laboratom : Hb 11g/dl. LED 60mm/jam, leukosit 9000/L, BTAsputum
(+/+/+). Pemeriksaan toraks : infiltrat dan cavitas pada 1/3 atas paru paru kanan. Dokter
menyimpulkan pasien menderita tuberkulosis paru dengan hemoptoe dan akan memberi terapi
OAT kategori I sesuai dengan prinsip dasar pengobatan p2M TB di puskesmas, karena riwayat
alamiah perjalanan penyakit TBC bersifat kronis, maka dokter menganjurkan untuk di lakukan
screeneng pada anak anaknya. Serta menunjuk anggota keluarganya untuk menjadi pengawas
menelan obat (PMO).



























STEP 1
1. Batuk darah : eksplusi udara yang tiba tiba sambil mengeluarkan
udara dari paru paru disertai pengeluaran darah karena pecahnya pembuluh darah
2. Habitus astenikus : keadaan tubuh dimana tubuh dalam keadaan lemah,
kehilangan kekuatan, dan energi
3. Hemithoraks : sebagian atau satu sisi dada
4. Fremitus taktil : getaran seperti pada dinding dada yang dapat di rasakan
oleh tangan yang di letakan pada dada ketika penderita berbicara
5. Fremitus vical auskultator : getaran yang di sebabkan oleh bicara dan terasa oleh
telinga
6. Ronkhi : suara pernafasan yang kasar dan kering serta terus
menerus di tenggorokan atau saluran bronkus
7. BTA : kuman yang lebih tahan asam dan dapat hidup pada udara
kering atau dingin
8. TBC paru : infeksi paru paru akibat mikobakterium tuberkulosis
9. Hemoptoe : meludah darah atau seputumnya bercampur darah





























Step 2

I. Mmemahami dan menjelaskan anatomi makroskopik dan mikroskopik paru paru
I.1 Memahami dan menjelaskan anatomi makroskopik pau paru
I.2 Memahami dan menjelaskan anatomi mikroskopik paru paru
II. Mmemahami dan menjelaskan mekanisme pernafasan
III. Mmemahami dan menjelaskan bakteri micobacterium tuberculosis
III.1 Memahami klasifikasi,Morfologi dan Sifat micobacterium tuberculosis

IV. Memahami epidemiologi penyakit TBC paru dan riwayat alamiah perjalanan penyakit
IV.1 Memahami faktor resiko TB paru
IV.2 Memahami pencegahan TB paru
IV.3 Memahami cara penularan TB paru
IV.4 Memahami tentang PMO
IV.5 Memahami P2M TB
V. Memahami dan menjelaskan patogenesis, morfologi tuberkulosis paru
V.1 Memahami patogenesis TB paru
V.2 Memahami morfologi TB paru
V.3 Memahami gejala TB paru
V.4 Memahami diagnosis TB paru
V.5 Memahami komplikasi TB paru
V.6 Memaehami prognosis TB paru
VI. Memahami dan menjelaskan penatalaksanaan tuberkulosis paru
VI.1 Memahami Klasifikasi OAT
VI.2 Memahami Macam-macam obat tuberculosis Paru
VII. Memahami hukum merokok menurut agama islam




















Step 3

I. Memahami dan menjelaskan anatomi paru-paru

I.1 Anatomi makroskopik
Paru adalah organ utama untuk proses pernafasan yang berbentuk kerucut, dimana bagian
apex terdapat dibagian atas dan basal pada bagian bawah. Paru terletak dalam cavum thorax yang
mengisi ruangan dibagian lateral dari mediastinum.
Pulmo dibungkus oleh jaringan ikat kuat yaitu pleura.
Pleura dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Pleura parietalis
Lapisan luar yang melapisi dinding dada yang terletak dibawah fascia endothoracica.
2. Pleura visceralis
Bagian pleura yang melekat ke paru-paru.
Pada kedua lapisan pleura tersebut terdapat rongga / ruangan yang disebut dengan cavum pleura
dimana rongga tersebut mengandung sedikit cairan pleura yang dihasilkan oleh lapisan pleura
parietalis yang berfungsi sebagai pelumas untuk mengurangi friksi antara kedua lapisan pleura.

Berdasarkan letaknya pleura parietalis tebagi atas :
1. Pleura costalis yaitu pleura yang melapisi iga.
2. Pleura diaphragmatica yaitu pleura yang melapisi diaphragma.
3. Pleura mediastinalis yaitu pleura yang melapisi mediastinum.
4. Pleura cervicalis (cupula pleura) yaitu pleura yang melapisi bagian apex paru.
Recessus pleura adalah kantong pleura yang terdapat pada lipatan pleura parietalis, disebabkan
paru tidak sepenuhnya mengisi cavum pleura. Fungsi recessus ini adalah pada waktu inspirasi
paru akan mengembang dan akan mengisi recessus tersebut.
Pada kedua hillus paru kedua lapisan pleura berhubungan dan bergantung longgar diatas hillus
dan disebut dengan ligamentum pulmonale. Ligamentum pulmonale berfungsi untuk mengatur
pergerakan alat dalam hillus selama proses respirasi.
Pulmo terdiri dari 2 buah, yaitu :
1. Pulmo dextra
Terdiri dari 3 lobus : lobus superior, lobus media dan lobus inferior.
2. Pulmo sinistra
Terdiri dari 2 lobus : lobus superior dan lobus inferior.

Alat alat penting yang terdapat pada hillus pulmonis :
1. Alat-alat yang masuk pada hillus pulmonis :
Bronchus primer, A. Pulmonalis, A. Bronchialis, dan syaraf.
2. Alat-alat yang keluar dari hillus pulmonis :
2 buah vena pulmonalis,vena bronchialis, dan limfonodus.




Pada jaringan paru bagian posterior didapatkan alur :
1. impresio cardiaca.
2. sulcus vena cava.
3. sulcus aorta thoracalis.
4. sulcus oesophagia.
I.2. Menjelaaskn anatomi mikroskopik paru-paru.

Trakea
Kerangka trakea terbentuk dari tulang rawan hialin(disebut pars cartilaginea trakea)
berbentuk cincin seperti huruf C. Kedua ujung tulang dihubungkan oleh jaringan ikat yang
disebut paries membraacea trachea. Pada pars membranacea terdapat muscular polos. Mucosa
trachea juga dilapisi oleh epitel bertingkat toraks dengan silia dan sel goblet. Dibagian luar,
trachea dibungkus oleh jaringan ikat jarang yaitu tunika adventitia.

Bronchus intra pulmonal
Dikenali dari adanya lempeng tulang rawan yang berdekatan, epitelnya bertingkat semu
silindris bersilia dengan sel goblet. Sisi dindingnya adalah lamina propia tipis, selapis tipis otot
polos, submukosa dengan kelenjar bronchial, lempeng tulang rawan hialin dan adventitia.

Bronchiolus
Mempunyai epitel yang rendah, bertingkat semu silindris bersilia dengan sel goblet.
Mukosanya berlipat dan otot polos yang mengelilingi lumen relatif banyak. Tidak ada tulang
rawan dan kelenjar lagi. Adventitia mengelilingi struktur ini. Diantara sel epitel terdapat sel torak
tidak bersilia, berbentuk kubah. Sel ini disebut sel clara.

Bronchus terminalis
Mukosanya berombak dengan epitel silindris bersilia, tidak ada sel goblet. Lamina
propianya tipis, selapis otot polos, dan masih ada tunika adventitia.

Bronchiolus respiratorius
Langsung berhubungan dengan ductus alveolaris dan alveoli. Epitelnya selapis silindris
rendah/kuboid dan dapat bersilia dibagian proksimal bagian saluran ini. Selapis jaringan ikat
menunjang otot lapisan otot polos serat elastin lamina propia dan pembuluh menyertainya.

Alveoli
Dilapisi sel alveolar gepeng dan sangat tipis (pneumosit tipe 1). Sel ini letaknya rapat
pada endotel pelapis kapiler dan membentuk sawar udara-darah untuk respirasi. Selain itu juga
mengandung sel alveolar besar (pneumosit tipe 2). Sel ini berfungsi dan mengandung surfaktab
pulmonal yang menutupi sel alveolar, membasahi dan menurunkan tegangan alveolar.







II. Memahami dan menjelaskan System Respirasi

Sistem respiratorius adalah suatu sistem dari proses pernafasan dimana terjadinya pertukaran gas
(O2 dan CO2) pada tubuh.
Ada 2 sistem dari respirasi yaitu :
1. Respirasi luar (eksternal),proses respirasi terjadi dimana oksigen masuk pada saluran
pernafasan sampai ke paru-paru dan CO2 dikeluarkan.
2. Respirasi dalam (internal),proses respirasi terjadi diamana oksigen masuk dalam
sel(mitokondria) dan jaringan seluruh tubuh melalui darah dan co2 dikeluarkan.

Dalam sistem respirasi terdapat proses sebagai berikut : mulai waktu menarik nafas(inspirasi)
udara yang masuk hidung membawa O2 ditarik kedalam saluran nafas untuk diteruskan ke paru-
paru dan waktu mengeluarkan nafas(ekspirasi) udara yang membawa CO2 didorong keluar dari
paru-paru.

Skematis udara masuk dalam sistem respiratory adalah dimana udara masuk melalui lubang
hidung(nares anterior) lalu menuju ke cavum nasi lalu udara keluar ke nares posterior(choanae)
masuk ke faring, faring dibagi menjadi 3 bagian yaitu nasofaring, orofaring, laringofaring lalu
masuk ke laring menuju ke trachea masuk ke bronkus primer ke bronkus sekunder lalu ke
bronkiolus segmentalis manuju ke bronkiolus terminalis ,elalui bronkiolus respiratorius masuk
ke organ paru ke ductus alveolaris terakhir ke alveoli untuk melakukan pertukaran gas.

Fungsi utama dari pernafasan adalah ;
1. Mengeluarkan air dan panas dari dalam tubuh.
2. Meningkatkan aliran balik vena yang berfungsi sebagai pompa.
3. Proses bicara, vokalisasi.
4. Mengeluarkan, modifikasi, mengaktifkan dan inaktifkan bahan yang melewati sirkulasi
pulmonal.
5. Sebagai penghidu.
Respirasi eksternal mengacu pada keseluruhan. Rangkaian kejadian yang terlibat dalam
pertukran dan antara lingkungan eksternal dan seluruh tubuh. Pernafasan eksternal meliputi
empat langkah yaitu :
1. Udara secara bergantian masuk keluar paru. Sehingga dapat terjadi pertukaran udara atmosfir
dan alveolus. Pertukaran ini dilaksanakan oleh kerja mekanis pernafasan. Kecepatan pernafasan
di atur sedemikian rupa, sehingga aliran udara antara atmosfir dan alveolus di sesuaikan dengan
kebutuhan metabolik tubuh untuk menyerap dan mengeluarkan .
2. dan di pertukarkan antara udara di alveolus dan darah di dalam kapiler pulmonalis melalui
proses difusi.
3. dan di angkut oleh darah anrata paru dan jaringan.
4. Pertukaran terjadi antara jaringan dan darah melalui proses difusi melintasi kapiler sistemik.

Sistem pernafasan juga melakukan fungsi nonrespirasi lain sebagai berikut :

Menyediakan jalan untuk mengeluarkan air dan panas. Udara yang dihirup di lembabkan
dan di hangatkan oleh jalan nafas sebelum udara tersebut di keluarkan.
Meningkatkan aliran balik vena.
Berperan dalam mempelihara keseimbangan asam basa normal dengan mengubah jumlah
penghasil asam yang dikeluarkan.
Memungkinkan kita berbicara, menyanyi,dan vocalisasi lain.
Mempertahankan tubuh dari invasi benda asing
Mengeluarkan, memodifikasi, mengaktifkan berbagai bahan yang melewati sirkulasi paru.
Hidung, bagian sistem pernafasan sebagai organ penghidu.
Hubungan timbal balik antara tekanan atmosfer, tekanan intra-alveolus, dan tekanan intrapluera
penting dalam pernafasan.
Udara cenderung bergerak dari daerah tekanan tinggi ke tekanan rendah yaitu menuruni gradien
tekanan. Terdapat tiga tekanan yang berbeda pada ventilasi :

1. Tekanan atmosfer (barometrik) adalah tekanan yang timbul akibat berat udara di atmesfer
terhadap benda-benda di permukaan bumi. Di ketinggian permukaan laut tekanan ini
samadengan 760 mmHg
2. Tekanan intrapulmonalis adalah tekanan di dalam alveolus. Kerena alveolus berhubungan
dengan atmosfer melalui saluran pernafasan, udara dengan cepat mengalir mengikuti penurunan
gradien tekanan setiap kali ada perbedaan antara tekanan intra-alveolus dan tekanan atmosfer;
udara terus mengalir sampai tekanan keduanya seimbang (ekuilibrium)
3. Tekanan intra pluera adalah tekanan di dalam kantung pluera atau tekanan intratoraks, yaitu
tekanan yang terjadi di luar paru di dalam rongga toraks. Tekanan pluera biasanya lebih kecil
dari pada tekanan atmosfer rata-rata 756 mmHg saat istirahat. Tekanan atmosfer normal 760
mmHg. Tekanan intrapluera tidak di seimbangkan dengan tekanan atmosfer atau intra-alveolus,
karena tidak terdapat hubungan langsung antera pluera dengan atmosfer atau paru.

Paru dan dinding dada merupakan struktur yang elastis. Pada keadaan normal, hanya
ditemukan selapis tipis cairan diantara paru dan dinding dada(ruang interpleura). Paru dengan
mudah dapat bergeser sepanjang dinding dada, namun sukar untuk dipisahkan dari dinding dada
seperti halnya dua lempeng kaca basah yang dapat bergeser namun tidak dapat dipisahkan.
Tekanan didalam ruang antara paru dan dinding dada bersifat subatmosferik. Pada saat lahir,
jaringan paru mengembang sehingga teregang, dan pada akhir eksprasi tenang, kecenderungan
daya recoil jaringan paru untuk menjauhi dinding dada ke arah yang berlawanan. Jika dinding
dada dibuka, paru akan kolaps, dan bila paru kehilanagan elastisitasnya, dada akan mengembang
menyerupai bentuk gentong(barrel shaped).

Inspirasi merupakan proses aktif. Kontraksi otot inspirasi akan meningkatkan volume
intratoraks. Tekanan intra pleura dibagian basis paru akan turun dari nilai normal sekitar -
2,5mmhg(relatif terhadap tekanan atmosfer) pada awal inspirasi, akan menjadi -6mmhg. Jaringan
paru akan semakin teregang. Tekanan didalam saluran udara akan semakin sedikit. Lebih negatif
dan udara mengalir kedalam paru.






Pada akhir inspirasi daya recoil paru mulai menarik dinding dada kembali kekedudukan
ekspirasi,sampai tercapainya keseimbangan kembali antara daya recoil jaringan paru dan dinding
dada. Tekanan di saluran udara menjadi sedikit lebih positifdan udara mengalir meniggalkan
paru-paru. Selama pernafasan tenang, ekspirasi merupakan proses pasif yang tidak memerlukan
kontraksi otot untuk menrunkan volume intra toraks. Namun pada awal ekspirasi sedikit
kontraksi otot inspirasi masih terjadi. Kontraksi ini berfungsi sebagai peredam daya recoil paru
dan memperlambat ekspirasi.
Pada inspirasi kuat tekanan intrapleura turun mencapai -30mmhg sehingga
pengembangan jaringan paru menjadi lebih besar. Bila ventilasi meningkat, derajat pengempisan
jaringan paru juga ditingkatkan oleh kontraksi aktif otot ekspirasi yang menurunkan volume
intratoraks.

Komposisi udara pada alveolus
Oksigen terus menerus berdifusi keluar dari udara dalam alveolus kedalam aliran darah,
dan CO2 terus menerus berdifusi dari darah kedalam alveolus. Pada keadaan seimbang, udara
inspirasi bercampur dengan udara alveolus , menggantikan O2 yang telah masuk kedalam darah
dan mengencerkan CO2 yang telah memasuki alveoli. Sebagian udara campuran ini akan
dikeluarkan. Kandungan O2 udara alveolus akan menurun dan kandungan CO2 nya meningkat
sampai inspirasi berikutnya. Pada akhir inspirasi tenang volume udara didalam alveoli sekitar 2L
sehinnga setiap kenaiakn sebanyak 350ml udara selama inspirasi dan ekspirasi,relatif sedikit
berpengaruh pada PO2 dan PCO2. Pada kenyataannya,komposisi udara alveolus tetap konstan,
tidak hanya pada saat istirahat tetapi juga pada berbagai
keadaan lain.

III. MYCOBACTERIUM TUBERKULOSIS

III.1 Menjelaskan Morfologi Klasifikasi dan Sifat Mycobacterium Tuberkulosis

Bentuk.
Mycobacterium tuberculosis berbentuk batang lurus atau agak bengkok dengan ukuran 0,2-
0,4 x 1-4 um. Pewarnaan Ziehl-Neelsen dipergunakan untuk identifikasi bakteri tahan asam.

Penanaman.
Kuman ini tumbuh lambat, koloni tampak setelah lebih kurang 2 minggu bahkan kadangkadang
setelah 6-8 minggu. Suhu optimum 37C, tidak tumbuh pada suhu 25C atau lebih
dari 40C. Medium padat yang biasa dipergunakan adalah Lowenstein-Jensen. PH optimum
6,4-7,0.

Sifat-sifat.
Mycobacterium tidak tahan panas, akan mati pada 6C selama 15-20 menit. Biakan dapat
mati jika terkena sinar matahari lansung selama 2 jam. Dalam dahak dapat bertahan 20-30
jam. Basil yang berada dalam percikan bahan dapat bertahan hidup 8-10 hari. Biakan basil ini
dalam suhu kamar dapat hidup 6-8 bulan dan dapat disimpan dalam lemari dengan suhu
20C selama 2 tahun. Myko bakteri tahan terhadap berbagai khemikalia dan disinfektan
antara lain phenol 5%, asam sulfat 15%, asam sitrat 3% dan NaOH 4%. Basil ini dihancurkan
oleh jodium tinctur dalam 5 minit, dengan alkohol 80 % akan hancur dalam 2-10 menit.
B. Pemeriksaan Laboratorium

1. Bahan pemeriksaan.

Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan perlu diperhatikan waktu pengambilan, tempat
penampungan, waktu penyimpanan dan cara pengiriman bahan pemeriksaan.

Pada pemeriksaan laboratorium tuberkulosis ada beberapa macam bahan pemeriksaan yaitu:

Sputum(dahak), harus benar-benar dahak, bukan ingus juga bukan ludah. Paling baik
adalah sputum pagi hari pertama kali keluar. Kalau sukar dapat sputum yang
dikumpulkan selama 24 jam (tidak lebih 10 ml). Tidak dianjurkan sputum yang
dikeluarkan ditempat pemeriksaan.
Air Kemih, Urin pagi hari, pertama kali keluar, merupakan urin pancaran tengah.
Sebaiknya urin kateter.
Air kuras lambung, Umumnya anak-anak atau penderita yang tidak dapat
mengeluarkan dahak. Tujuan dari kuras lambung untuk mendapatkan dahak yang
tertelan. Dilakukan pagi hari sebelum makan dan harus cepat dikerjakan.
Bahan-bahan lain, misalnya nanah, cairan cerebrospinal, cairan pleura, dan usapan
tenggorokan.

2. Cara Pemeriksaan Laboratorium

Mikroskopik
Dengan pewarnaan Ziehl-Neelsen dapat dilakukan identifikasi bakteri
tahan asam, dimana bakteri akan terbagi menjadi dua golongan:
Bakteri tahan asam, adalah bakteri yang pada pengecatan ZN tetap mengikat
warna pertama, tidak luntur oleh asam dan alkohol, sehingga tidak mampu
mengikat warna kedua. Dibawah mikroskop tampak bakteri berwarna merah
dengan warna dasar biru muda.
Bakteri tidak tahan asam, adalah bakteri yang pada pewarnaan ZN, warna
pertama, yang diberikan dilunturkan oleh asam dan alkohol, sehingga bakteri
akan mengikat warna kedua. Dibawah miskroskop tampak bakteri berwarna biru
tua dengan warna dasar biru yang lebih muda.

Kultur (biakan)
Media yang biasa dipakai adalah media padat Lowenstein Jesen.
Dapat pula Middlebrook JH11, juga sutu media padat. Untuk perbenihan kaldu dapat
dipakai Middlebrook JH9 dan JH 12.

Uji kepekaan kuman terhadap obat-obatan anti tuberkulosis, tujuan dari pemeriksaan
ini, mencari obat-obatan yang poten untuk terapi penyakit tuberkulosis.




Tes Tuberkulin
A. Bahan. Tuberkulin tua (old tuberculin =OT),merupakan suatu konsentrat filtrate kaldu di
mna basil tuberkul telah tumbuh selama 6 minggu.
B. Dosis Tuberkulin :Tuberkulin dalam jumlah besar di suntikan ke dalam hospes yang
hipersensitif dapat menmbulkan reaksi local yang berat dan peradangan yang hebat dan
neksrosi pada tempat infeksi
C. Reaksi terhadap tuberculin. Pada seprang individu yang tidak pernah kontak dengan
mikobakeria, tidak aka nada reaksi terhadap PPD-S
D. Pngertian Tes Tuberculin.Tes tuberkulin Positif emnunjukan bahwa individu pernah
terinfeksi dengan mikobakteria,tetapi ini tidak menunjukan adanya penyakit aktif
sekarang
4. Memahami epidemiologi penyakit TBC paru dan riwayat alamiah perjalanan penyakit

4.1 Memahami faktor resiko TB paru
1. Orng yg lahir dnegara berinsidensi tinggi
2. Penghuni penjara
3. Pekerja prawat kesehatan
4. Koinfeksi dgn hiv
5. Pengobatan imunosupresif
4.2 Memahami pencegahan TB paru
Menggunakan masker
Pasien mnutup mulut bila batuk/ membuang dahak
Meningkatkan taraf hidup dan kesehatan masyarakat
Bayi diimunisasi BCG
Sapi yg sakit diobati,Desinfeksi
4.3 Memahami cara penularan TB paru
Udara pernapasan ( aerogen)
Air bone transmision
Droplet, kring, udara,Susu sapi, burung
4. 4 Memahami tentang PMO
Salah satu dari komponen dots adalah pengobatan paduan OAT jangka pendek dengan
pengawasan langsung. Untuk menjamin keteraturan pengobatan di perlukan seorang PMO.
Persyratan PMO
Seorang yang di kenal, dipercaya dan di setujui baik oleh petugas kesehatan maupun
penderita
Di segani dan di hormati oleh penderita.
Seseoang yang tinggal dekat dengan penderita
Bersedia membantu penderita dengan sukarela
Bersedia dilatih dan atau mendapat penyuluhan bersama sama dengan penderita.
4.5 Memahami P2M TB
P2M TB adalah strategi penanggulangan yang di rekomendasikan oleh WHO dalam
pelaksanaan program penanggulangan tuberkulosis, strategi terdiri dari 5 komponen yaitu :
1. Komitmen politis dari parapengambil keputusan, termasuk dukungan dana
2. Diagnosis TBC dengan pemeriksan dahak secara mikroskopik.
3. Pengobatan dengan panduan OAT jangka pendek dengan pengawasan langsung oleh
PMO
4. Kesinambungan kesediaan OAT jangka pendek dengan mutu terjamin
5. Pencatatan dan pelaporan secara baku untuk memudahkan pemantauan dan efaluasi
program penanggulangan TBC

5. Memahami dan menjelaskan patogenesis, morfologi tuberkulosis paru

5.1 Memahami patogenesis TB paru

1. Tuberkulosis Primer
Penularan TB paru terjadi karena kuman di batukan atau di bersihkan keluar menjadi droplet
nuklei dalam udara sekitar kita. Partikel infeksi ini dapat menetap pada udara bebaas selama 1
2 jam,tergantung pada sinar ultraviolet, ventilasi, dan kelembaban
Partikel terhirup, menempel di saluran nafas dan organ paru
Pertahanan tubuh pertamakali oleh netrofil,kemudian makrofag. Bial kuman menetap di jaringan
paru berkembang biak di sitoplasma makrofag disini dia bisa terbawa masuk ke organ lain.
Kuman yang bersarang di jaringan paru akan berbertuk sarang tuberkulosis pneumonia kecil
(sarang primer) dapat terjadi di setiap bagian paru. Bila menjalar sampai pleura, maka terjadilah
efusi pleura, kuman dapat juga masuk melalui gastrointestinal, jaringan limfe, orofaring dan
kulit, terjadi limfadenopati regional, keudian bakteri masuk ke dalam vena dan menjalar keselruh
organ. Bila masuk ke arteri pulmonalis maka akan terjadi penjalaran ke seluruh bagian paru
menjadi TB milier

2. Tuberkulosis Sekunder
Terjadi karena imunitas menurun seperti malnutrisi, al kohol, penyakit maligna, diabetes, AIDS,
gagal ginjal. Di mulai dengan serangan dini yang berlokasi di bagian apeks paru. Infeksinya
adalah ke bagina parenkim paru paru dan tidak ke nodus hiler paru paru. Sarang dini mula
mula juga berbentuk sarang pneumonia kecil dalam 3 10 minggu, Sarang dini ini menjadi
tuberkel yakni suatu granuloma yang terdiri dari sel sel histiosit dan sel datia langhans yang di
kelilingai oleh sel limfosit dan berbagai jaringan ikat.

5.3 Memahami gejala TB paru
Pada awalnya penderita hanya merasakan tidak sehat atau batuk.
Pada pagi hari, batuk bisa disertai sedikit dahak berwarna hijau atau kuning. Jumlah dahak
biasanya akan bertambah banyak, sejalan dengan perkembangan penyakit. Pada akhirnya, dahak
akan berwarna kemerahan karena mengandung darah.
Salah satu gejala yang paling sering ditemukan adalah berkeringat di malam hari.
Penderita sering terbangun di malam hari karena tubuhnya basah kuyup oleh keringat sehingga
pakaian atau bahkan sepreinya harus diganti.
Sesak nafas merupakan pertanda adanya udara (pneumotoraks atau cairan (efusi pleura)
di dalam rongga pleura.
Sekitar sepertiga infeksi ditemukan dalam bentuk efusi pleura.

Pada infeksi tuberkulosis yang baru, bakteri pindah dari luka di paru-paru ke dalam
kelenjar getah bening yang berasal dari paru-paru. Jika sistem pertahanan tubuh alami bisa
mengendalikan infeksi, maka infeksi tidak akan berlanjut dan bakteri menjadi dorman.
Pada anak-anak, kelenjar getah bening menjadi besar dan menekan tabung bronkial dan
menyebabkan batuk atau bahkan mungkin menyebabkan penciutan paru-paru. Kadang bakteri
naik ke saluran getah bening dan membentuk sekelompok kelenjar getah bening di leher. Infeksi
pada kelenjar getah bening ini bisa menembus kulit dan menghasilkan nanah.

Tuberkulosis bisa menyerang organ tubuh selain paru-paru dan keadaan ini disebut
tuberkulosis ekstrapulmoner.
Bagian tubuh yang paling sering terkena adalah ginjal dan tulang.
Tuberkulosis ginjal bisa hanya menghasilkan sedikit gejala, tetapi infeksi bisa menghancurkan
sebagian dari ginjal. Lalu tuberkulosis bisa menyebar ke kandung kemih.

Pada pria, infeksi juga bisa menyebar ke prostat, vesikula seminalis dan epididimis,
menyebabkan terbentuknya benjolan di dalam kantung zakar.
Pada wanita, tuberkulosis bisa menyerang indung telur dan salurannya, sehingga terjadi
kemandulan. Dari indung telur, infeksi bisa menyebar ke selaput rongga perut dan menyebabkan
peritonitis tuberkulosis, dengan gejala berupa lelah, nyeri perut disertai nyeri tekan ringan
sampai nyeri hebat yang menyerupai radang usus buntu.
Infeksi bisa menyebar ke persendian, menyebabkan artritis tuberkulosis.
Sendi meradang dan nyeri. Yang paling sering terkena adalah sendi pinggul dan lutut; tetapi bisa
juga menyerang tulang pergelangan tangan, tangan dan sikut.
Tuberkulosis bisa menginfeksi kulit, usus dan kelenjar adrenal.
Infeksi pada dinding aorta (arteri utama) menyebabkan pecahnya aorta.
Infeksi pada kantung jantung menyebabkan perikarditis tuberkulosis, dimana perikardiuim
teregang oleh cairan. Cairan ini bisa mengganggu kemampuan jantung dalam memompa darah.
Gejalanya berupa demam, pelebaran vena leher dan sesak nafas.
Infeksi pada dasar otak disebut meningitis tuberkulosis.
Gejalanya berupa demam, sakit kepala yang menetap, mual dan penurunan kesadaran. Kuduk
sangat kaku sehingga dagu tidak dapat didekatkan ke dada.
Kadang setelah meningitisnya membaik, akan terbentuk massa di dalam otak, yang disebut
tuberkuloma. Tuberkuloma bisa menyebabkan kelemahan otot (seperti yang terjadi pada stroke)
dan harus diangkat melalui pembedahan.
Pada anak-anak, bakteri bisa menginfeksi tulang belakang dan ujung tulang-tulang
panjang pada lengan dan tungkai.
Jika keadaan ini tidak segera diatasi, bisa terjadi kolaps pada 1 atau 2 tulan belakang yang dapat
menyebabkan kelumpuhan.
Di negara-negara berkembang, bakteri tuberkulosis bisa disebarkan melalui susu yang
terkontaminasi dan tinggal di dalam kelenjar getah bening leher atau di dalam usus halus.
Selaput lendir dari saluran pencernaan resisten terhadap bakteri, karena itu infeksi baru terjadi
jika bakteri terdapat dalam jumlah yang sangat banyak atau jika terdapat gangguan sistem
kekebalan.
Tuberkulosis intestinalis bisa tidak menimbulkan gejala, tetapi menyebabkan pertumbuhan
jaringan yang abnormal di daerah yang terinfeksi, yang bisa disalahartikan sebagai kanker.

5.4 Memahami diagnosis TB paru

Yang seringkali merupakan petunjuk awal dari tuberkulosis adalah foto rontgen dada.
Penyakit ini tampak sebagai daerah putih yang bentuknya tidak teratur dengan latar belakang
hitam.
Rontgen juga bisa menunjukkan efusi pleura atau pembesaran jantung (perikarditis).

Pemeriksaan diagnostik untuk tuberkulosis adalah:
Tes kulit tuberkulin, disuntikkan sejumlah kecil protein yang berasal dari bakteri tuberkulosis ke
dalam lapisan kulit (biasanya di lengan). 2 hari kemudian dilakukan pengamatan pada daerah
suntikan, jika terjadi pembengkakand an kemerahan, maka hasilnya adalah positif.

Pemeriksaan dahak, cairan tubuh atau jaringan yang terinfeksi. Dengan sebuah jarum
diambil contoh cairan dari dada, perut, sendi atau sekitar jantung. Mungkin perlu dilakukan
biopsi untuk memperoleh contoh jaringan yang terinfeksi.
Untuk memastikan diagnosis meningitis tuberkulosis, dilakukan pemeriksaan reaksi
rantai polimerase (PCR) terhadap cairan serebrospinalis.
Untuk memastikan tuberkulosis ginjal, bisa dilakukan pemeriksaan PCR terhadap air kemih
penderita atau pemeriksaan rontgen dengan zat warna khusus untuk menggambarkan adanya
massa atau rongga abnormal yang disebabkan oleh tuberkulosis. Kadang perlu dilakukan
pengambilan contoh massa tersebut untuk membedakan antara kanker dan tuberkulosis.
Untuk memastikan diagnosis tuberkulosis pada organ reproduksi wanita, dilakukan
pemeriksaan panggul melalui laparoskopi.
Pada kasus-kasus tertentu perlu dilakukan pemeriksaan terhadap contoh jaringan hati, kelenjar
getah bening atau sumsum tulang.

5.5 Memahami komplikasi TB paru
Komplikasi di bagi atas komplikasi dini dan komplikasi lanjut
Komplikasi dini : pleuritis, efusi pleura, empiema, laringitis, poncets arthropathy.
Komplikasi lanjut : obstruksi jalan nafas soft (sindrom obsrtuksi paska tuberkulosis),
kerusakan parenkim berat sopt/ fibrosis paru,cor pulmonal, miloidosis, karsinoma paru,
sindrom gagal nafas dewassa (ards), sering terjadi pada tb milier dan kafitas tb

5.6 Memahami prognosis TB paru
Prognosis umumnya baik jika infeksi terdapat di paru, kecuali jika infeksi di sebabkan
oleh strain resistan obat atau terjadi pada pasien usia lanjut, dengan debilitas, atau mengalami
gangguan kekebalan, yang beresiko tinggi menderita tuberkulosis miliare.





7. Memahami hukum merokok menurut agama islam

Merokok haram hukumnya berdasarkan makna yang terindikasi dari zhahir ayat Al-Quran dan
As-Sunnah serta itibar (logika) yang benar.

Allah berfirman:
Dan infakkanlah hartamu di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan diri sendiri ke dalam
kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuat baiklah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang berbuat baik. (al-baqarah 195)

Dalil dari As-Sunnah yang lainnya, sebagaimana hadits-hadits dari Rasulullah Shallallahu
alaihiwasallam yang berbunyi.

Artinya : Tidak boleh (menimbulkan) bahaya dan juga tidak oleh membahayakan (orang lain)
[Hadits Riwayat Ibnu Majah)

Firman Allah yang lainnya
Artinya : Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang
yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros.
Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar
kepada TuhanNya. (Al-Isra 26-27)


Merokok haram hukumnya berdasarkan makna yang terindikasi dari zhahir ayat Al-Quran dan
As-Sunnah serta itibar (logika) yang benar.

Dalil dari Al-Quran adalah firmanNya.

Artinya : Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan [Al-Baqarah :
195]

Maknanya, janganlah kamu melakukan sebab yang menjadi kebinasaanmu.

Wajhud dilalah (aspek pendalilan) dari ayat tersebut adalah bahwa merokok termasuk perbuatan
mencampakkan diri sendiri ke dalam kebinasaan.

Sedangkan dalil dari As-Sunnah adalah hadits yang berasal dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa
sallam secara shahih bahwa beliau melarang menyia-nyiakan harta. Makna menyia-nyiakan harta
adalah mengalokasikannya kepada hal yang tidak bermanfaat. Sebagaimana dimaklumi, bahwa
mengalokasikan harta dengan membeli rokok adalah termasuk pengalokasiannya kepada hal
yang tidak bermanfaat bahkan pengalokasian kepada hal yang di dalamnya terdapat
kemudharatan.

Dalil dari As-Sunnah yang lainnya, sebagaimana hadits-hadits dari Rasulullah Shallallahu alaihi
wa sallam yang berbunyi.

Artinya : Tidak boleh (menimbulkan) bahaya dan juga tidak oleh membahayakan (orang lain)
[Hadits Riwayat Ibnu Majah, kitab Al-Ahkam 2340]

Jadi, menimbulkan bahaya (dharar) adalah ditiadakan (tidak berlaku) dalam syariat, baik
bahayanya terhadap badan, akal ataupun harta. Sebagaimana dimaklumi pula, bahwa merokok
adalah berbahaya terhadap badan dan harta.

Adapun dalil dari itibar (logika) yang benar, yang menunjukkan keharaman merokok adalah
karena (dengan perbuatannya itu) si perokok mencampakkan dirinya sendiri ke dalam hal yang
menimbulkan hal yang berbahaya, rasa cemas dan keletihan jiwa. Orang yang berakal tentunya
tidak rela hal itu terjadi terhadap dirinya sendiri. Alangkah tragisnya kondisi dan demikian sesak
dada si perokok, bila dirinya tidak menghisapnya. Alangkah berat dirinya berpuasa dan
melakukan ibadah-ibadah lainnya karena hal itu meghalangi dirinya dari merokok. Bahkan,
alangkah berat dirinya berinteraksi dengan orang-orang yang shalih karena tidak mungkin
mereka membiarkan rokok mengepul di hadapan mereka. Karenanya, anda akan melihat dirinya
demikian tidak karuan bila duduk-duduk bersama mereka dan berinteraksi dengan mereka.

Semua itibar tersebut menunjukkan bahwa merokok adalah diharamkan hukumnya. Karena itu,
nasehat saya buat saudaraku kaum muslimin yang didera oleh kebiasaan menghisapnya agar
memohon pertolongan kepada Allah dan mengikat tekad untuk meninggalakannya sebab di
dalam tekad yang tulus disertai dengan memohon pertolongan kepada Allah serta megharap
pahalaNya dan menghindari siksaanNya, semua itu adalah amat membantu di dalam upaya
meninggalkannya tersebut.

Jika ada orang yang berkilah, Sesungguhnya kami tidak menemukan nash, baik di dalam
Kitabullah ataupun Sunnah RasulNya perihal haramnya merokok itu sendiri.

Jawaban atas statemen ini, bahwa nash-nash Kitabullah dan As-Sunnah terdiri dari dua jenis.

[1]. Satu jenis yang dalil-dalilnya bersifat umum seperti Adh-Dhawabith (ketentuan-ketentuan)
dan kaidah-kaidah di mana mencakup rincian-rincian yang banyak sekali hingga Hari Kiamat.

[2]. Satu jenis lagi yang dalil-dalilnya memang diarahkan kepada sesuatu itu sendiri secara
langsung.

Anda mungkin juga menyukai