Anda di halaman 1dari 15

DASAR-DASAR KOROSI

DAN PRISIP PENGENDALIANNYA


1. PENGERTIAN KOROSI
Korosi didefinisikan secara umum sebagai berikut :
Korosi adalah degradasi bahan !"!"n#a loga"$ a%a! si&a%n#a 'arena berea'si
dengan ling'!ngann#a(.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa :
(1). Yang terdegradasi bahan logam dan non-logam,
(). Yang terdegradasi bahan atau sifatn!a (fisik, mekanik, kimiawi)
("). #ingkungan ( disekitarn!a ) : kemiawi, fisik, mekanik, biologis.
$an!ak definisi mengenai korosi, tergantung kepada siapa definisi tersebut disampaikan,
tetapi kesemuan!a mempun!ai maksud !ang sama.
). *ENGAPA LOGA* TERKOROSI
(1). #ogam pada umumn!a berasal ( dihasilkan ) dari mineral, !ang keberadaann!a di
alam lebih stabil daripada logam. %ntuk mendapatkan logam, orang pada
umumn!a menambahkan energi, sehingga logam sebenarn!a berada pada
kedudukan energi !ang tinggi. &leh sebab itu logam sebenarn!a dalam kondisi
metastabil dan selalu cenderung akan kembali ke alam atau kebentukn!a semula
sebagai mineral, seperti diilustrasikan pada 'b. 1. Proses 'e"balin#a loga" 'e
ala" ini %ida' lain adalah KOROSI(.
(). Korosi ter(adi bila dipermukaan logam terdapat stratifikasi energi atau perbedaan
sifat elektrikal !ang din!atakan dalam potensial. $agian-bagian (daerah-daerah)
!ang berenergi lebih tinggi dari sekitarn!a cenderung akan terkorosi, !ang
berenergi lebih rendah sebalikn!a atau tidak terkorosi. +adi bila s!a%! loga"
%er'orosi, ada bagian-bagian #ang %ida' %er'orosi.
("). Dalam pengertian elektrikal, bagian !ang terkorosi mempun!ai potensial !ang
lebih rendah, sedang !ang tidak terkorosi adalah bagian !ang potensialn!a lebih
tinggi.
()). Kondisi heterogenitas potensial pada permukaan logam dapat dikatakan selalu
ada, oleh karena itu korosi akan selalu ter(adi.
R-ST IS A *-ST .
(*). +emua proses korosi pada hakekatn!a adalah proses gal,anik, atau ter(adi karena di
permukaan logam terdapat perbedaan potensial.
.. KOROSI ADALA/ PROSES ELEKTROKI*IA
(1). $ila sepotong logam dicelupkan ke dalam elektrolit, maka logam pada umumn!a
akan larut atau terkorosi.
(). -ontoh: logam seng dalam larutan klorida
0n 1 ) /2l 0n 2l) 1 /)
0n 1 ) /
1
1 ) 2l
-
0n
)1
1 ) 2l
-
1 /)
0n 0n
)1
1 ) e ( oksidasi )
) /
1
1 ) e /) ( reduksi )
MENGAPA LOGAM
TERKOROSI?
Gb. 1. LOGAM KEMBALI KE ALAM
E
KOROSI
LOGAM
MINERAL MINERAL
TEK.
ANTI KOROSI
t
("). #ogam seng berpindah ke lingkungan sebagai ion seng. .ni adalah peristiwa
oksidasi, atau korosi, !ang ter(adi di daerah di permukaan logam !ang energin!a
lebih tinggi dari sekitarn!a. Daerah ini disebut daerah anodik, atau anoda.
()). .on hidrogen direduksi men(adi gas hidrogen ( / ) dan keluar dari larutan.
0eristiwa reduksi ini ter(adi di daerah-daerah di permukaan logam !ang energin!a
lebih rendah, disebut daerah katodik atau katoda. Daerah ini tidak terkorosi.
(*). 0eristiwa oksidasi dan reduksi tersebut di atas berlangsung secara serempak, dan
ter(adi suatu aliran listrik searah !ang merupakan rangakaian tertutup. 1rus listrik
mengalir dari anoda di permukaan logam, masuk elektrolit, masuk lagi ke logam di
katoda, dan kembali ke anoda dalam logam. 2adi dalam proses korosi ada
perubahan kimia dan ada perubahan muatan listrik dari unsur-unsur !ang terlibat.
&leh karena itu proses korosi logam adalah proses elektrokimia.
(3). Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa korosi dapat ter(adi bila :
a. ada katoda
b. ada anoda
c. ada elektrolit
d. ( ada penghantar listrik logam ).
3. REAKSI-REAKSI DALA* PROSES KOROSI
(1). +ecara umum proses oksidasi ( korosi ) di anoda dapat ditulis :
* *
n1
1 ne
%nsur logam !ang terkorosi dapat satu atau lebih tergantung dari (enis paduan.
(). 0ada daerah katoda dapat ter(adi reaksi-reaksi reduksi :
Kondisi asam : /
4
4 e /
& 4 ) /
4
4 ) e /&
Kondisi netral 5 basa : & 4 /& 4 ) e ) &/
-
/& 4 e &/
-
4 /
6eduksi logam 5 ion : -u
4
4 e -u
7e
"4
4 e 7e
6eaksi anodik dapat melibatkan satu atau lebih unsur logam tergantung
paduann!a, sedang reaksi-reaksi katodik tiga pertama !ang penting. 'b.
mengilustrasikan proses korosi tersebut.
4. ALIRAN LISTRIK RANGKAIAN TERT-T-P
$ila korosi ter(adi di daerah anodik ter(adi pelepasan ion atau muatan positif ke lingkungan,
sehingga lingkungan me(adi lebih bersifat positif, sedangkan logam men(adi lebih negatif.
Karena suatu sistem cenderung untuk men(aga kenetralan, maka di tempat lain di logam
!aitu di daerah katodik penangkapan elektron oleh ion positif dalam lingkungan. Kedua
proses ini menciptakan suatu aliran listrik arus searah seperti diilustrasikan pada 'b."
berikut.
e A
Dari gambar tersebut di atas dengan (elas dapat kita fahami bahwa korosi ter(adi di
permukaan logam di mana arus listrik meninggalkan logam,!aitu di daerah anodik di mana
M
++
2H
+
Gb.3. Aliran Listrik Pada Proses Korosi
e
K
e
e
H
2
O
O
2
H
+


M
++
M
+
+
M
++
Gb.2. Ilustrasi Dari
Proses oros
ter(adi oksidasi. Di tempat lain, di mana arus listrik masuk ke logam korosi tidak ter(adi,
!aitu daerah katodik, di mana ter(adi reduksi.
5. TER6ENT-KNYA DAERA/ ANODIK
(1). $agian !ang mengalami penger(aan dingin (pembengkokan, pemukulan,
pemuntiran, pemotongan).
(). Daerah !ang berdekatan dengan fasa !ang mengandung karbon (ferit berdekatan
dengan karbida, sementit, grafit). .
("). Daerah-daerah terdeformasi plastis.
()). Daerah-daerah tertegang (dekat mur-baut, dll)
(*). $utiran halus dekat kasar dalam struktur mikro logam (daerah las-lasn).
(3). Daerah permukaan logam !ang elektrolitn!a bergerak lebih cepat (dekat baling-
baling kapal).
(8). $a(a baru !ang terhubung dengan ba(a karatan.
(9). $agian !ang suhun!a lebih tinggi dari sekitarn!a
(:). 0ermukaan logam !ang kandungan oksigenn!a rendah.
(1;). Dll.
7. 8AKTOR-8AKTOR YANG *E*PENGAR-/I KOROSI
(1). Korosi adalah interaksi antara bahan ( dalam hal ini logam ) dengan lingkungan.
+ecara teknis faktor-faktor !ang mempengaruhi korosi adalah faktor-faktor logam dan
lingkungan.
). 7aktor-faktor non teknis !ang dapat mempengaruhi pemilihan logam dan kondisi
lingkungan terutama adalah faktor ekonomi. 7aktor-faktor lain !ang mungkin perlu
dipertimbangkan adalah faktor sosial-buda!a dan politis.
"). 7aktor-faktor teknis !ang berkaitan dengan logam, diantaran!a :
- komposisi kimia.
- sifat-sifat fisis.
- sifat-sifat mekanis.
- sifat-sifat mampu las.
- sifat-sifat mampu fabrikasi.
- sifat-sifat mampu tuang.
- sifat-sifat mampu permesinan.
- heat-treatment.
- kualitas akhir.
- protecti,e coating.
- dsb.
)). 7aktor lingkungan terasa makin lama makin kompleks, karena per-kembangan
kehidupan manusia. Dalam ban!ak hal sering tidak terkendali lagi. 7aktor-faktor !ang
berpengaruh dalam lingkungan di antaran!a :
- komposisi kimia.
- sifat-sifat fisis ( tekanan, suhu ).
- gas, cair, padat.
- alam, proses.
- kondisi biologis ( bakteri, (amur ).
- d.l.l.
*). 7aktor-faktor logam dan lingkungan harus di e,aluasi secara integral, karena dalam
suatu industri dapat dan sering diterapkan beberapa (enis logam dalam suatu kondisi
lingkungan, atau sebalikn!a satu (enis logam berada dalam beberapa (enis kondisi
lingkungan. Kondisi !ang paling rumit adalah beberapa (enis logam berada dalam beberapa
(enis lingkungan.
9. 6ENT-K-6ENT-K KOROSI
%mumn!a bentuk-bentuk serangan korosi diklasifikasikan dalam delapan bentuk, bila
ditin(au dari tampilan logam !ang terkorosi. %ntuk korosi basah, bentuk-bentuk korosi ini
adalah :
Korosi merata
Korosi sumur
Korosi gal,anis
Korosi selektif
Korosi antarbutir
Korosi celah
Korosi retak
Korosi gesekan5benturan
Dll.
1tas dasar ini kita akan membahas delapan bentuk korosi !ang tersebut diatas secara singkat.
$entuk-bentuk secara skematis digambarkan pada 'b.".
1. Korosi <erata (sel-mikro)
+erangan korosi bentuk ini merata di seluruh permukaan, !ang mudah sekali dilihat, dan
mudah (uga menentukan umur suatu logam !ang terkorosi merata. 0enanggulangan korosi
tipe ini dapat dilakukan dengan cara, diantaran!a :
a. <engganti dengan logam !ang tepat
b. Dengan lapis lindung
c. 0roteksi katodik
d. .nhibitor
. Korosi sumur (sel-mikro)
Korosi bentuk sumur ter(adi karena suatu serangan !ang intensif setempat. +umur-sumur tadi
dapat berdekatan atau terpisah (auh. Korosi tipe ini biasan!a ter(adi dalam lingkungan
tertentu, misaln!a, air !ang mengandung klorida, larutan !ang mengandung ion-ion 7e"4 dan
-u4 dan klorida, dan bakteri pereduksi sulfat.
Korosi sumur cenderung terbentuk dalam air tenang, dan sumuran ter(adi karena ada proses
otokatalitik.
$a(a tahan karat lebih peka terhadap serangan korosi sumur dibandingkan dengan logam lain.
$a(a biasa dapat terserang korosi sumur di sekitar inklusi sulfida dan pada aluminium korosi
sumur ter(adi karena adan!a daerah-daerah bersifat katodik seperti +i, 7e1l", -u dan -u1l.
0enaggulangan korosi sumur diantaran!a dengan cara :
a. 0enggunaan logam tahan korosi sumur, misaln!a : dalam lingkungan air laut ba(a "13 lebih
tahan dari pada ";), karena ada kandungan <o. 2uga paduan aluminium dengan <n dan <g
mengurangi korosi sumur.
b. 0ermukaan !ang halus cenderung mengurangi korosi sumur.
c. Dengan inhibitor, tetapi harus berhati-hati karena kalau konsentrasin!a tidak tepat, (ustru
mempercepat korosi.
". Korosi gal,anis (sel-mikro)
Dalam suatu konstruksi, kadang-kadang sangat sulit menghindarkan penggunaan lebih dari
satu (enis logam !ang menghindarkan penggunaan lebih dari satu (enis logam !ang
berhubungan satu dengan !ang lain. /al ini akan menimbulkan korosi gal,anis, !ang
disebabkan oleh perbedaan potensial antara dua logam tersebut. Korosi gal,anis ini dapat
diramalkan dengan mengetahui perbedaan potensial antara dua logam !ang saling
berhubungan tersebut. $iasan!a kalau perbedaan potensial kurang dari ;,;* =, korosi
gal,anis diabaikan.
0erbedaan luas antara logam !ang bersifat anodik dan katodik berperan besar. 0erbandingan
anodik5katodik !ang lebih kescil sangat berbaha!a karena korosi akan berlansung intensif,
oleh karena itu kita harus men(aga perbandingan tersebut sebalikn!a.
Kondukti,itas listrik dari lingkungan (uga berperan penting. $ila kondukti,itasn!a tinggi,
maka serangann!a merata, tetapi bila rendah, dapat ter(adi serangan lokal.
0encegahan terhadap korosi gal,anis adalah :
a. <enghindarkan penggunaan dua macam logam !ang berkontak sedapat mungkin.
b. <emasang insulasi antara dua logam tersebut.
c. Dengan inhibitor !ang tepat.
d. <elapisi seluruh permukaan dengan lapis lindung.
). Korosi selektif
Korosi tipe ini ter(adi karena terlarutn!a logam pemadu !ang bersifat lebih anodik dari suatu
paduan. <isaln!a seng akan terlarut dari paduan kuningan, +i dan 1l terlarut dari perunggu,
atau 7e dari besi tuang. #ogam !ang lebih mulia tetap dalam bentuk logam dan ob!ek !ang
terkorosi tetap tinggal dalam bentuk asaln!a, tetapi kekuatan mekanikn!a hilang.
-ara penanggulangan !ang tepat adalah mengganti bahan dengan paduan !ang tahan korosi
selektif misaln!a dengan paduan !ang mengandung unsur inhibitor, misaln!a paduan
kuningan !ang mengandung 1s, +b atau 0.
*. Korosi antar-butir (sel-mikro)
Korsi tipe ini serangann!a mengikuti batas butir (kristal). Dalam kondisi normal, batas butir
sedikitlebih bersifat anodik, dari pada lainn!a, dan korosi !ang ter(adi tipe merata. >etapi
karena suatu perlakuan terhadap paduan, di batas butis dapat tercipta daerah-daerah anodik
dan katodik, sehingga ter(adilah serangan korosi di batas butir.
+ebagai contoh ba(a tahan karat austenitik !ang mengalami sensitisasi antara suhu );; - 9*;;
- akan terserang korosi antar butir. Karbida krom (-r"-3) cenderung akan terendapkan
sepan(ang batas butir, dan matriks didekatn!a akan kekurangan krom men(adi seperti ba(a
karbon biasa, !ang bersifat lebih anodik dan akan terkorosi dalam lingkungan klorida atau
asam.
Korosi antar butir dapat pula ter(adi pada paduan aluminium, !ang serangann!a se(a(ar
dengan permukaan, terkenal dengan istilah ?eksfoliasi@.
0engendalian krom tipe ini adalah dengan (alan menghindarkan ter(adin!a endapan-endapan
dibatas butir.
Dalam hal ba(a tahan karat austenitik caran!a dengan :
a. <emanaskan bagian-bagian !ang tersensitisasi (daerah las) sampai 11;;; - dan kemudian
dike(ut dalam air.
b. 0enggunaan ba(a tahan karat dengan kadar karbon !ang rendah, atau !ang mengandung
unsur niobium, titanium, atau columbium plus tantalum.
-ara-cara lain seperti panambahan inhibitor, lapis lindung dan proteksi katodik tidak umum
diterapkan.
3. Korosi celah (sel-mikro)
Korosi celah adalah korosi !ang ter(adi pada celah-celah. 0ada dasarn!a korosi ini ter(adi
karena perbedaan konsentrasi oksigen antara daerah-daerah !ang berbeda dalam atau
mengandung elektrolit. +eperti kita ketahui, adan!a kandungan oksigen akan memungkinkan
reaksi katodik : & 4 /& 4 )e ( )&/-. 0ada suatu celah, bagian !ang langsung
berhubungan dengan udara akan mempun!ai konsentrasi oksigen !ang lebih tinggi dan
daerah ini bersifat katodik. $agian sebelah dalam !ang bersifat lebih anodik akan terkorosi.
-ontoh-contoh dari korosi celah misaln!a korosi !ang ter(adi pada dua lapisan logam, pada
lapisan cat !ang retak, pada endapan pasir di atas permukaan logam, pada bawah permukaan
air.
0enanggulangan terhadap korosi tipe ini terutama adalah menghindarkan terbentukn!a celah-
celah dalam suatu konstruksi. -ara lain adalah penggunaan gasket !ang baik, pembersihan
karat basah, dan disain !ang tepat.
8. Korosi retak (sel-mikro) tegang
Korosi tipe ini merupakan hasil aksi gabungan antara tegangan tarik dan lingkungan korosif.
Kegagalan !ang disebabkan oleh korosi tipe ini biasan!a mendadak dan katastropis.
>ipe-tipe dari korosi retak dalam lingkungan basah adalah :
a. stress corrosion cracking (+--)
b. h!drogen induced cracking
c. corrosion fatigue
6etakan biasan!a merupakan garis halus tegak lurus terhadap arah tegangan maksimum.
0ermukaan tetap halus, dan produk korosi tetap tinggal dalam retakan. 0eretakan bersifat
antarbutir atau transbutir.
+tress corrosion cracking adalah korosi !ang ter(adi dari aksi gabungan antara lingkungan
korosif dan tegangan statis. >egangan ini dapat berupa tegangan dalam (sisa) atau tegangan
dari luar. 1wal retakan di permukaan dapat dimulai dari suatu korosi sumur !ang kemudian
berkembang.
Karakteristik dari retakann!a adalah berawal dari satu titik kemudian makin ke dalam makin
bercabang. +ifat lain dari korosi tipe ini adalah bahwa suatu paduan logam tertentu terkorosi
dalam lingkungan tertentu !ang spesifik. <isaln!a paduan tembaga terkorosi tipe ini dalam
lingkungan amonia, ba(a karbon dalam larutan alkalis, ba(a tahan karat dan paduan
aluminium dalam air laut atau !ang mengandung klorida.
/!drogen induced cracking adalah suatu tipe korosi berbentuk retakan karena masukn!a
atom hidrogen ke dalam logam. 0ada proses korosi di lingkungan asam, reaksi katodik akan
menghasilkan atom hidrogen, !ang dapat membentuk gas dan kemudian lepas atau
kemungkinan masuk ke dalam kisi-kisi logam, !ang kemudian membentuk gas / dalam
logam, dan men!ebabkan terbentukn!a suatu ?blister@.
/
1
1 e /
/ 1 / /) (gas h!drogen)
+erangan semacam ini disebut ?h!drogen blistering@.
$entuk korosi tipe lain adalah ?h!drogen embrittlement@ (perapuhan hidrogen), dimana
atom hidrogen disini tidak menbentuk gas /, melainkan tetap sebagai atom !ang
menempatkan diri di daerah-daerah dislokasi, dan men!ebabkan logam men(adi rapuh.
1tom hidrogen !ang masuk ke dalam logam dan membentuk gas / atau dalam ba(a
mungkin -/) dapat menimbulkan retakan karena tekanan gas tersebut makin besar, atau
sebagai akibat tekanan berasal dari luar. Kehadiran 1s, +e, >i, $i, + dan +b dalam ba(a
akan menghambat reaksi : / 4 / ( / pada permukaan logam, dan hal ini akan
memperbesar peluang penetrasi hidrogen atom ke dalam logam. Dalam lingkungan
sulfida, +A (uga dapat menghambat reaksi tersebut di atas, dan dapat menimbulkan
?peretakan hidrogen@ dalam ba(a.
-orrosion fatigue adalah tipe korosi !ang disebabkan oleh aksi gabungan antara
lingkungan korosif dan tegangan siklis. #ogam akan gagal karena lelah, tetapi bila ia
berada dalam lingkungan korosif, kegagalan akan dipercepat. Korosi tipe ini dipengaruhi
oleh suhu, p/, kandungan oksigen dan komposisi dari lingkungan.
6etakann!a biasan!a transbutir dan tidak bercabang.
0enanggulangan korosi tipe ini dapat dilakukan dengan penanggulangan korosi pada
umumn!a, misaln!a dengan lapis lindung, proteksi katodik, dengan inhibitor, atau dengan
menurunkan tegangan ker(a.
9. Korosi gesekan5benturan5aliran.
>ipe korosi ini merupakan akibat dari lingkungan korosif dan adan!a gesekan, benturan,
atau aliran fluida. 2enis-(enis korosi ini adalah korosi erosi, korosi ka,itasi, korosi
gesekan, korosi benturan.
Korosi erosi ter(adi dalam fluida !ang mengalir. Karena adan!a aliran, produk korosi
teren!ahkan dari permukaan, permukaan tidak rata lagi dan ter(adi turbulensi !ang
cenderung men!ebabkan serangan korosi lokal, seperti misaln!a pada daerah-daerah las.
0ermukaan !ang terkorosi biasan!a mengkilap dan bentukn!a ?undercut pit@. 0aduan
!ang membentuk lapisan pasif dapat terserang korosi erosi. Korosi tipe ini biasa dialami
pada belokan, pompa, kran, baling-baling, dan sebagain!a. +erangan makin parah bila
fluida mengandung partikel padatan.
Korosi ka,itasi, ter(adi bila gelembung uap dalam cairan !ang sangat cepat pecah dekat
permukaan logam, menimbulkan tekanan !ang sangat tinggi. 0ukulan atau benturan ini
dapat merusak lapisan pasif, logam terbuka dan korosi kemudian ter(adi. 0roses ini ter(adi
berulang-ulang dan hasiln!a adalah sumuran !ang dalam.
Korosi tipe ini ban!ak dialami di sudu turbin air, baling-baling kapal dan komponen-
komponen !ang mengalami kondisi seperti tersebut diatas.
Korosi gesekan5fretting, ter(adi karenan adan!a gesekan antara dua permukaan logam
!ang diantaran!a ada fluida. <isaln!a korosi pada as, dimana median!a pelumas.
$entuk lain dari kelompok korosi ini adalah apa !ang disebut ?impingement attack@,
dimana aliran !ang tegak lurus pada permukaan logam akan mempengaruhi korosi di
mana benturan ter(adi.
0enanggulangan, korosi tipe ini terutama dengan penggunaan logam !ang dapat
membentuk lapisan pasif !ang lekat, kuat dan keras, seperti misaln!a paduan-paduan
dasar titanium, kromium nikel, dan kromium kobalt. cara lain adalah penurunan kecepatan
alir fluida, penggunaan inhibitor, proteksi katodik, atau pelapisan dengan lapis lindung
!ang ulet dan keras. Khusus untuk ?fretting corrosion@ dapat dilakukan dengan
penggunaan logam !ang lebih lunak dari salah satu logam !ang bergesekan. <emperkeras
permukaan kedua logam (uga sering dilakukan untuk mencegah ?fretting corrosion@.
:. KONSEP PENGENDALIAN KOROSI
Korosi adalah proses alam, pasti akan ter(adi, tetapi dengan teknologi korosi dapat
dikendalikan. Ditin(au dari definisin!a, konsep pengendalian korosi adalah :
<emisahkan logam dari lingkungann!a
<engubah lingkungan
-ara elektrokimia
1). <emisahkan logam dari lingkungan: ini dapat dilakukan dengan berbagai cara
misaln!a dengan menerapkan pemisah, !aitu dengan pengecatan, penerapan lapis lindung,
dengan pelapisan logam, dll.
). Dengan mengubah lingkungan men(adi tidak agresif, !aitu dengan (alan menambahkan
suatu Bat kimia (inhibitor) dalam (umlah !ang sedikit (orde sekitar ratusan ppm) !ang
dikenal dengan istilah inhibisi. <eskipun cara ini tidak dapat menghentikan korosi sama-
sekali tetapi pada suatu kondisi terstentu, han!a cara ini !ang dapat dilakukan.
<ekanismen!a adalah dengan mengganggu salah satu proses rekasi (anodic atau katodik)
atau keduan!a, dimana Bat kimia !ang ditambahkan tadi akan melapisi daerah anodic atau
katodik atau keduan!a.
"). Dengan cara elektrokimia, !aitu membalikkan arah arus korosi atau arus listrik dalam
proses korosi, !ang berarti mengalirkan arus listrik searah ke arah seluruh permukaan
logam melalui elektrolit. -ara ini disebut proteksi katodik.
0engendalian korosi (uga dapat ditin(au dari hukum &hm. $ila korosi berlangsung, la(u
korosi eki,alen dengan arus !ang mengalir, . , di mana :

. A C 5 6
di mana C adalah beda potensial antara daerah anodik dan katodik, !ang merupakan da!a
dorong reaksi, sedangkan 6 adalah besarn!a tahanan antara daerah anodik dan katodik.
<engendalikan korosi berarti membuat . sekecil mungkin, atau men(adikan . ; D ini
berarti :
membuat C A ; atau
membuat 6 A tak terhingga,
atau kombinasin!a.
<embuat C A ; tidak lain adalah membuat seluruh permukaan logam potensialn!a sama,
sehingga tidak ada lagi daerah anodik dan katodik. /al ini dapat dicapai dengan
mengalirkan arus listrik searah ke arah logam melalui elektrolit, !ang dikenal dengan
teknik proteksi katodik seperti cara elektrokimia tersebut di atas.
<embuat 6 men(adi tak terhingga tidak lain menciptakan tahanan antara anoda dan
katoda sebesar mungkin, misaln!a dengan menerapkan isolasi antara keduan!a. Dalam
praktek hal ini tidak lain adalah penerapan isolasi, misaln!a dengan lapis lindung atau
coaing, seperti haln!a cara !ang tersebut lebih dahulu. -ara kombinasi antara membuat C
; dan membuat 6 E, adalah cara !ang umum diterapkan dalam praktek proteksi
katodik.
0engendalian korosi dapat (uga dengan memanfaatkan diagram keseimbangan C-p/
(diagram 0ourbaiF) dari sistem logam5paduan dengan elektrolit, seperti misaln!a diagram
C-p/ besi dalam air, seperti terlihat pada 'b. ). $ila posisi logam !ang terkorosi pada
titik 1, maka pengendalian korosi berarti membawa logam kearah $, - atau D.
<embawa logam ke arah titik $ tidak lain membawa logam ke daerah imun atau proteksi
katodik. <embawa logam ke arah titik - atau D berarti membawa logam ke daerah pasif.
Yang terakhir ini tidak lain menciptakan lapisan protektif (oksida) di permukaan logam.
/al ini dapat dilakukan dengan menaikkan p/ atau menaikkan potensial logam, !ang
disebut proteksi anodik.

Anda mungkin juga menyukai