Anda di halaman 1dari 55

Semangat

Pagi.
2
Perkembangan Psikologi Anak
Oleh :
drg. Indra Bramanti, Sp.KGA
Bagian Kedokteran Gigi Anak
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada
3
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
MENURUT PROF.DR.F.J.MONKS
DKK- ILMU YANG
MEMPELAJARI FAKTOR-
FAKTOR UMUM
PERKEMBANGAN
(PERUBAHAN) YANG TERJADI
PADA SESEORANG


4
Definisi pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan :
perubahan fisik
peningkatan jumlah sel
ukuran
kuantitatif
tinggi badan, berat badan, ukuran tulang, gigi
pola bervariasi
Perkembangan :
kualitatif
maturation
sistematis, progresif dan berkesinambungan




KARTINI KARTONO-PSIKOLOGI
PERKEMBANGAN(PSIKOLOGI ANAK) ILMU YANG
MEMPELAJARI TINGKAH LAKU MANUSIA MULAI
MASA BAYI SAMPAI MASA ADOLESENS
(MENJELANG DEWASA)
KESIMPULAN: PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ADALAH
CABANG DARI PSIKOLOGI YANG MEMBAHAS
TENTANG GEJALA JIWA SESEORANG, BAIK YANG
MENYANGKUT PERKEMBANGAN ATAU KEMUNDURAN
PERILAKU SESEORANG SEJAK MASA KONSEPSI
SAMPAI DEWASA.



6
Ciri-ciri tumbuh kembang
perubahan dalam aspek fisik dan psikis

perubahan dalam proporsi

Lenyapnya tanda-tanda yang lama

Diperoleh tanda-tanda baru
7
Prinsip-prinsip tumbuh kembang
proses yang teratur, berurutan, rapi
dan kontinyu --- maturasi,
lingkungan dan faktor genetik
pola yang sama, konsisten dan
kronologis, dapat diprediksi
variasi waktu muncul (onset), lama,
dan efek dari tiap tahapan tukemb
mempunyai ciri khas

8
Never ending process --seumur
hidup dan meliputi seluruh aspek
Cephalocaudal
Proximodistal
Differensiasi
hal yang unik -- setiap individu
cenderung mencapai potensi
maksimum perkembangannya
Tugas perkembangan

9
perkembangan suatu aspek dapat
dipercepat atau diperlambat
perkembangan aspek-aspek tertentu
berjalan sejajar atau berkorelasi
dengan aspek lainnya
perkembangan terjadi dalam tempo
yang berlainan
10
Faktor-faktor yang mempengaruhi
tumbuh kembang
1. Faktor genetik
faktor keturunan -- masa konsepsi
bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang
kehidupan
menentukan beberapa karakteristik seperti jenis
kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan
fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan
psikologis seperti temperamen
Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat
berinteraksi dengan lingkungan secara positif
sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.
11
2. Faktor eksternal / lingkungan
mempengaruhi individu setiap hari
mulai konsepsi sampai akhir
hayatnya, dan sangat menentukan
tercapai atau tidaknya potensi
bawaan
faktor eksternal yang cukup baik akan
memungkinkan tercapainya potensi
bawaan, sedangkan yang kurang baik
akan menghambatnya
kdk2-anis_dkkd'07 12
a. Keluarga
nilai, kepercayaan, adat istiadat, dan pola interaksi
dan komunikasi.
Fungsi :bertahan hidup, rasa aman,
perkembangan emosi dan sosial, penjelasan
mengenai masyarakat dan dunia, dan membantu
mempelajari peran dan perilaku
b. Kelompok teman sebaya
lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola
dan struktur yang berbeda dalam interaksi dan
komunikasi, dan memerlukan gaya perilaku yang
berbeda.
fungsi: belajar kesuksesan dan kegagalan,
memvalidasi dan menantang pemikiran dan
perasaan, mendapatkan penerimaan, dukungan
dan penolakan sebagai manusia unik yang
merupakan bagian dari keluarga; dan untuk
mencapai tujuan kelompok dengan memenuhi
kebutuhan dan harapan.
13
c. Pengalaman hidup
pengalaman hidup dan proses pembelajaran



membiarkan individu berkembang dengan
mengaplikasikan apa yang telah dipelajari

Tahapan proses pembelajaran
mengenali kebutuhan
penguasaan ketrampilan
menjalankan tugas
integrasi ke dalam seluruh fungsi
mengembangkan penampilan perilaku yang
efektif.
14
d. Kesehatan
Tingkat kesehatan --- respon individu terhadap
lingkungan dan respon orang lain pada individu
Kesehatan prenatal (sebelum bayi lahir)
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
dari fetal (janin)
Nutrisi adekuat
Keseimbangan antara istirahat, tidur dan olahraga
Kondisi sakit --- ketidakmampuan untuk
melaksanakan tugas-tugas perkembangan ---
tumbuh kembang terganggu
e. Lingkungan tempat tinggal
: Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status
sosial ekonomi
TAHAP PERKEMBANGAN
PSIKOLOGIS ANAK
Teori Bigot:
0-1 th : masa anak menyusu
1-3 th : masa pencoba
3-6 th : masa pemain
6-12/13 th: masa anak sekolah
12/13- 15 th : masa remaja awal
15-18 th : masa remaja pertengahan

18-21 th: masa remaja akhir
21 th keatas : masa dewasa.

a) Masa menyusu ( 0-1 th) :
- aktivitas anak hanya tidur
- sudah ada gerakan refleks, tangan-kaki
- Reaksi thd stimulus :
positif : tersenyum, tertawa
negatif: menangis
b) Masa Pencoba ( 1-3 th)
- Sudah bisa berjalan area gerak bertambah
luas
- senang menyelidiki sesuatu mencoba
segalanya.
- Dasar pendidikan moral sudah dapat
diterapkan: - Cuci tangan sebelum makan
- gosok gigi sesudah makan
- Sudah dapat bermain sendiri.

c) Masa Pemain/ Pra sekolah
- Perkembangan nafsu eksplorasi, rasa ingin
tahu makin besar
- Pendidikan moral makin dikembangkan untuk
menurunkan egoisme anak.

18
Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia
1. Neonatus (lahir 28 hari)

Pada tahap ini, perkembangan
neonatus sangat memungkinkan
untuk dikembangkan sesuai
keinginan.
19
2. Bayi (1 bulan 1 tahun)
Bayi usia 1-3 bulan :
mengangkat kepala
mengikuti obyek dengan mata
melihat dengan tersenyum
bereaksi terhadap suara atau bunyi
mengenal ibunya dengan penglihatan,
penciuman, pendengaran dan kontak
menahan barang yang dipegangnya
mengoceh spontan atau bereaksi dengan
mengoceh

20
Bayi usia 3-6 bulan :
mengangkat kepala sampai 90
mengangkat dada dengan bertopang
tangan
belajar meraih benda-benda yang ada
dalam jangkauannya atau diluar
jangkauannya
menaruh benda-benda di mulutnya,
berusaha memperluas lapang pandang
tertawa dan menjerit karena gembira bila
diajak bermain
mulai berusaha mencari benda-benda
yang hilang

21
Bayi 6-9 bulan :
duduk tanpa dibantu
tengkurap dan berbalik sendiri
merangkak meraih benda atau mendekati
seseorang
memindahkan benda dari satu tangan ke tangan
yang lain
memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari
telunjuk
bergembira dengan melempar benda-benda
mengeluarkan kata-kata tanpa arti
mengenal muka anggota keluarga dan takut pada
orang lain
mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk
tangan
22
Bayi 9-12 bulan :
berdiri sendiri tanpa dibantu
berjalan dengan dituntun
menirukan suara
mengulang bunyi yang didengarnya
belajar menyatakan satu atau dua kata
mengerti perintah sederhana atau larangan
minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya
ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda
ke mulutnya
berpartisipasi dalam permainan


23
3. Todler (1-3 tahun)
peningkatan kemampuan psikososial dan
perkembangan motorik
Anak usia 12-18 bulan :
mulai mampu berjalan dan mengeksplorasi
rumah serta sekeliling rumah
menyusun 2 atau 3 kotak
dapat mengatakan 5-10 kata
memperlihatkan rasa cemburu dan rasa
bersaing

24
Anak usia 18-24 bulan :
mampu naik turun tangga
menyusun 6 kotak
menunjuk mata dan hidungnya
menyusun dua kata
belajar makan sendiri
menggambar garis di kertas atau pasir
mulai belajar mengontrol buang air besar
dan buang air kecil
menaruh minat kepada apa yang
dikerjakan oleh orang yang lebih besar
memperlihatkan minat kepada anak lain
dan bermain-main dengan mereka
25

Anak usia 2-3 tahun :
anak belajar meloncat, memanjat, melompat dengan
satu kaki
membuat jembatan dengan 3 kotak
mampu menyusun kalimat
mempergunakan kata-kata saya
Bertanya
mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya
menggambar lingkaran
bermain dengan anak lain
menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya


26
4. Pre sekolah (3-6 tahun)
Dunia pre sekolah berkembang. Selama bermain, anak mencoba pengalaman
baru dan peran sosial. Pertumbuhan fisik lebih lambat.
Anak usia 3-4 tahun:
berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
berjalan pada jari kaki
belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
menggambar garis silang
menggambar orang (hanya kepala dan badan)
mengenal 2 atau 3 warna
bicara dengan baik
bertanya bagaimana anak dilahirkan
mendengarkan cerita-cerita
bermain dengan anak lain
menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudaranya
dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana.
27
Anak usia 4-5 tahun :
mampu melompat dan menari
menggambar orang terdiri dari kepala,
lengan dan badan
dapat menghitung jari-jarinya
mendengar dan mengulang hal-hal
penting dan cerita
minat kepada kata baru dan artinya
memprotes bila dilarang apa yang
diinginkannya
membedakan besar dan kecil
menaruh minat kepada aktivitas orang
dewasa.
28
Anak usia 6 tahun:
ketangkasan meningkat
melompat tali
bermain sepeda
menguraikan objek-objek dengan gambar
mengetahui kanan dan kiri
memperlihatkan tempertantrum
mungkin menentang dan tidak sopan


29
5. Usia sekolah (6-12 tahun)
Kelompok teman sebaya mempengaruhi perilaku
anak. Perkembangan fisik, kognitif dan sosial
meningkat. Anak meningkatkan kemampuan
komunikasi.
Anak usia 6-7 tahun :
membaca seperti mesin
mengulangi tiga angka mengurut ke belakang
membaca waktu untuk seperempat jam
anak wanita bermain dengan wanita
anak laki-laki bermain dengan laki-laki
cemas terhadap kegagalan
kadang malu atau sedih
peningkatan minat pada bidang spiritual
30
Anak usia 8-9 tahun:
kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik
meningkat
menggunakan alat-alat seperti palu
peralatan rumah tangga
ketrampilan lebih individual
ingin terlibat dalam segala sesuatu
menyukai kelompok dan mode
mencari teman secara aktif

31
Anak usia 10-12 tahun:
pertambahan tinggi badan lambat
pertambahan berat badan cepat
perubahan tubuh yang berhubungan dengan pubertas mungkin
tampak
mampu melakukan aktivitas seperti mencuci dan menjemur
pakaian sendiri
memasak, menggergaji, mengecat
menggambar, senang menulis surat atau catatan tertentu
membaca untuk kesenangan atau tujuan tertentu
teman sebaya dan orang tua penting
mulai tertarik dengan lawan jenis
sangat tertarik pada bacaan, ilmu pengetahuan



32
6. Remaja (12-18/20 tahun)
Konsep diri berubah sesuai dengan
perkembangan biologi
Mencoba nilai-nilai yang berlaku
Pertambahan maksimum pada tinggi,berat badan
Stres meningkat terutama saat terjadi konflik
Anak wanita mulai mendapat haid, tampak lebih
gemuk
Berbicara lama di telepon, suasana hati berubah-
ubah (emosi labil), kesukaan seksual mulai terlihat
menyesuaikan diri dengan standar kelompok
anak laki-laki lebih menyukai olahraga, anak wanita
suka bicara tentang pakaian, make-up
hubungan anak-orang tua mencapai titik terendah,
mulai melepaskan diri dari orang tua
takut ditolak oleh teman sebaya
33
Pada akhir masa remaja : mencapai
maturitas fisik, mengejar karir, identitas
seksual terbentuk, lebih nyaman dengan
diri sendiri, kelompok sebaya kurang begitu
penting, emosi lebih terkontrol, membentuk
hubungan yang menetap.

Implikasi keperawatan: bantu remaja
untuk mengembangkan kemampuan
koping atau strategi mengatasi konflik.

34
Teori-teori tumbuh kembang
Development task theory (Robert
Havighurst) --- 6 stages
1. Infancy & Early Childhood (masa bayi
dan kanak-kanak awal)
Belajar berjalan, mengambil makanan padat
Belajar bicara
Belajar mengontrol eliminasi (urin & fekal)
Belajar tentang perbedaan jenis kelamin
Membentuk konsep-konsep sederhana
mengenai kenyataan sosial dan fisik
Belajar membedakan mana yang benar dan
mana yang salah, mengembangkan hati nurani
Belajar mengadakan hubungan emosi

35
2. Middle childhood (masa sekolah)
Membangun perilaku yang sehat
Belajar ketrampilan fisik yang diperlukan untuk
permainan-permainan yang luar biasa
Belajar bergaul dengan teman sebaya
Belajar peran sosial terkait dengan maskulinitas
dan feminitas
Mengembangkan ketrampilan dasar seperti
membaca, menulis dan berhitung
Mengembangkan konsep-konsep yang
dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari
Membangun moralitas, hati nurani dan nilai-nilai
Pencapaian kemandirian
Membangun perilaku dalam kelompok sosial
maupun institusi (sekolah)

36
3. Adolescence (remaja )
Membina hubungan baru yang lebih dewasa dengan teman
sebaya baik laki maupun perempuan
Pencapaian peran sosial maskulinitas atau feminitas
Pencapaian kemandirian emosi dari orang tua, orang lain
Pencapaian kemandirian dalam mengatur keuangan
Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan secara efektif
Memilih dan mempersiapkan pekerjaan
Mempersiapkan pernikahan dan kehidupan keluarga
Membangun ketrampilan dan konsep-konsep intelektual
Pencapaian tanggungjawab sosial
Memperolah nilai-nilai dan system etik sebagai penuntun
dalam berperilaku

37
Teori Perkembangan Psikoseksual
(Sigmund Freud)
a. Tahap oral-sensori (lahir sampai usia 12 bulan)
karakteristik :
aktivitas melibatkan mulut
(sumber utama kenyamanan)
Perasaan dependen (bergantung pada orang lain)
Individu yang terfiksasi --- kesulitan mempercayai
orang lain, menunjukkan perilaku seperti
menggigit kuku, mengunyah permen karet,
merokok, menyalahgunakan obat, minum alkohol,
makan terlalu banyak, overdependen.
Implikasi : prosedur pemberian makan sebaiknya
memberikan kenyamanan dan keamanan.
38
b. Tahap anal-muskular (usia 1-3 tahun / toddler)
Karakteristik :
Organ anus dan rectum merupakan sumber
kenyamanan
Masa toilet training --- dapat terjadi konflik
Mengotori adalah aktivitas yang umum
Gangguan pada tahap ini dapat menimbulkan
kepribadian obsesif-kompulsif seperti keras
kepala, kikir, kejam dan tempertantrum

Implikasi : toilet training sebaiknya adalah
sebagai pengalaman yang menyenangkan, pujian
yang tepat dapat menimbulkan kepribadian yang
kreatif dan produktif
39
c. Tahap falik (3-6 tahun / pra sekolah)
Karakteristik :
Organ genital sebagai sumber kenyamanan
Masturbasi dimulai dan keingintahuan seksual
menjadi terbukti
Hambatan pada tahap ini dapat menyebabkan
kesulitan dalam indentitas seksual dan
bermasalah dengan otoritas, ekspresi malu, dan
takut.

Implikasi : mengembangkan identitas seksual.
Anak sebaiknya mengenali hubungan dengan
orang lain di luar anggota keluarga.
40
d. Tahap latensi (6-12 tahun / masa sekolah)
Karakteristik :
energi digunakan untuk aktivitas fisik dan
intelektual
Ini adalah periode tenang, dimana kegiatan sexual
tidak muncul (tidur).
Anak mungkin terikat dalam aktivitas erogenus
(perasaan erotik) dengan teman sebaya yang
sama jenis kelaminnya.
Penggunaan koping dan mekanisme pertahanan
diri muncul pada waktu ini
Konflik yang tidak diatasi pada masa ini dapat
menyebabkan obsesif dan kurang motivasi diri.

Implikasi : anjurkan anak mencari aktivitas fisik
dan intelektual
41
e. Genital (13 tahun keatas / pubertas atau remaja
sampai dewasa)
Karakteristik :
genital menjadi pusat dari tekanan dan
kesenangan seksual
Produksi hormon seksual menstimulasi
perkembangan heteroseksual
Energi ditujukan untuk mencapai hubungan
seksual yang matur
Pada awal fase sering terjadi emosi yang belum
matang, kemudian mulai berkembang
kemampuan untuk menerima dan memberi cinta

Implikasi : anjurkan untuk mandiri, dapat
membuat keputusan sendiri dan berpisah dengan
kedua orang tua
42
Teori perkembangan Psikososial
(Erik H Erickson )
a. Trust vs mistrust -- bayi (lahir 12 bulan)
Indikator positif : belajar percaya pada orang lain
Indikator negatif : tidak percaya, menarik diri dari
lingkungan masyarakat, pengasingan.
Pemenuhan kepuasan untuk makan dan
mengisap, rasa hangat dan nyaman, cinta dan
rasa aman ---- menghasilkan kepercayaan.
Pada saat kebutuhan dasar tidak terpenuhi secara
adekuat --- bayi menjadi curiga, penuh rasa takut,
dan tidak percaya. Hal ini ditandai dengan perilaku
makan, tidur dan eliminasi yang buruk.
43
b. Otonomi vs ragu-ragu dan malu (autonomy vs
shame & doubt) -- todler (1-3 tahun)
Indikator positif : kontrol diri tanpa kehilangan
harga diri
Indikator negatif : terpaksa membatasi diri atau
terpaksa mengalah
Anak mulai mengembangkan kemandirian
membuka dan memakai baju, berjalan,
mengambil, makan sendiri, dan ke toilet. Mulai
terbentuk kontrol diri.
Jika kemandirian todler tidak didukung oleh orang
tua, mungkin anak memiliki kepribadian yang
ragu-ragu
jika anak dibuat merasa buruk pada saat
melakukan kegagalan, anak akan menjadi
pemalu.

44
c. Inisiatif vs merasa bersalah (initiative vs guilt) -- pra
sekolah ( 3-6 tahun)

Indikator positif : mempelajari tingkat ketegasan dan
tujuan mempengaruhi lingkungan. Mulai mengevaluasi
kebiasaan (perilaku) diri sendiri.
Indikator negatif : kurang percaya diri, pesimis, takut
salah. Pembatasan dan kontrol yang berlebihan
terhadap aktivitas pribadi
Inisiatif, mencoba hal-hal baru, perilaku kuat, imajinatif
dan intrusif, perkembangan perasaan bersalah dan
identifikasi dengan orang tua yang berjenis kelamin
sama.
Pembatasan --- mencegah anak dari perkembangan
inisiatif.
Rasa bersalah mungkin muncul pada saat melakukan
aktivitas yang berlawanan dengan orang tua.
Anak perlu belajar untuk memulai aktivitas tanpa
merusak hak-hak orang lain.
45
d. Industri vs inferior (industry vs inferiority) -- usia sekolah (6-
12 tahun)

Indikator positif : mulai kreatif, berkembang, manipulasi.
Membangun rasa bersaing dan ketekunan.
Indikator negatif : hilang harapan, merasa cukup, menarik
diri dari sekolah dan teman sebaya.
Anak mendapatkan pengenalan melalui demonstrasi
ketrampilan dan produksi benda-benda serta
mengembangkan harga diri melalui pencapaian
Anak dipengaruhi oleh guru dan sekolah.
Perasaan inferior --- terjadi pada saat orang dewasa
memandang usaha anak untuk belajar bagaimana sesuatu
bekerja melalui menipulasi adalah sesuatu yang bodoh atau
merupakan masalah.
Perasaaan inferior --- ketidaksuksesan di sekolah,
ketidaksuksesan dalam perkembangan ketrampilan fisik dan
mencari teman.
46
e. Identitas vs bingung peran (identity vs role
confusion) -- remaja (12 - 18 tahun)

Indikator positif : menghubungkan sesuatu dengan
perasaan diri, merencanakan aktualisasi diri
Indikator negatif : kebingungan, ragu-ragu, dan
tidak mampu menemukan identitas diri
Individu mengembangkan penyatuan rasa diri
sendiri.
Teman sebaya mempunyai pengaruh yang kuat
terhadap perilaku.
Kegagalan untuk mengembangkan rasa identitas
--- kebingungan peran, yang sering muncul dari
perasaan tidak adekuat, isolasi dan keragu-
raguan.
47
Teori perkembangan Kognitif Piaget (1952)
a. fase sensorimotor (lahir 2 tahun)
tahap 1 : Penggunaan aktivitas refleks
(lahir 1 bulan)
tahap 2 : reaksi sirkular primer (1-4 bulan)
tahap 3 : reaksi sirkular sekunder
(4-8 bulan)
tahap 4 : koordinasi dari skema sekunder
(8-12 bulan)
tahap 5 : reaksi sirkular tersier
(12-18 bulan)
tahap 6 : intervensi dari arti baru
(18-24 bulan)
48
b. fase preoperasional (2-7 tahun)
simbol seperti kata untuk mewakili manusia,
benda dan tempat.
kemampuan berfokus hanya pada satu aspek
pada satu waktu, dan pemikiran sering terlihat
tidak logis
mobil menabrak anjing karena anak laki-laki
marah pada anjing tersebut
- tahap pre konseptual (2-4 tahun)
sangat egosentris, saya, Perkembangan bahasa,
kata-kata dengan objek
- tahap intuituf (4-7 tahun)
Egosentris anak mulai berkurang, Klasifikasi
sesuatu dengan satu atribut biasanya warna atau
bentuk
49
c. fase konkret operasional (7-11 tahun)
memecahkan masalah konkret
mulai mengerti tentang suatu hubungan misalnya
ukuran, mengerti kanan dan kiri
Anak dapat membuat alasan mengenai apa itu,
tapi tidak dapat membuat hipotesa mengenai apa
kemungkinannya dan dengan demikian tidak
dapat berpikir mengenai masalah ke depan

d. Fase formal operasional (11-15 tahun)
pemikiran rasional, bersifat keakanan
kemampuan untuk berperilaku yang abstrak, dan
muncul pemikiran ilmiah
menyadari masalah moral dan politik dari berbagai
pandangan yang ada

50
Teori perkembangan moral Kohlberg (1968)
a. Tingkat premoral (prekonvensional) : lahir sampai 9 tahun
kewaspadaan terhadap moral yang bisa diterima secara
sosial
Kontrol didapatkan dari luar.
Anak menggabungkan label baik dan buruk, benar dan salah
dalam perilaku
tawar menawar, pembagian yang seimbang dan kejujuran
menjadi muncul
Hidup dinilai dengan bagaimana anak dapat memuaskan
kebutuhan dari orang lain.

- tahap orientasi hukuman dan kepatuhan (lahir - 6 tahun) :
Peraturan diikuti untuk menghindari hukuman
- tahap orientasi egoistik secara sederhana (6-9 tahun) :
Anak menyesuaikan minat diri sendiri dengan aturan,
berasumsi bahwa penghargaan atau bantuan akan diterima.
51
b. Tingkat moralitas konvensional : 9-13 tahun
Usaha dilakukan untuk menyenangkan orang lain.
Kontrol didapat dari dalam
Anak setia dan peduli pemeliharaan dan pengharapan
keluarga tanpa memperhatikan konsekuensinya

- tahap anak laki-laki yang baik, anak perempuan yang manis
(9-10 tahun)
Keinginan untuk menyenangkan dan membantu orang lain
merupakan hal yang paling sering.
Anak menyesuaikan diri untuk menghindari penolakan
Hidup dinilai dari seberapa bagus hubungan interpersonal
dengan mengidentifikasi kepentingan individu secara
emosional.
- tahap autoritas memeprtahankan moralitas (10-13 tahun)
Anak melakukan kewajiban untuk menghindari kritik oleh
yang berwenang
Identifikasi pergeseran pada agama atau institusi sosial
seperti sekolah
52
c. Tingkat moralitas pasca konvensional : 13 tahun sampai
meninggal
individu memperoleh nilai moral yang benar
kontrol adalah dari dalam
Pencapaian nilai moral yang benar terjadi setelah dicapai
formal operasional
Tidak semua orang mencapai tingkat ini

- orientasi kontraktual dan legalistik
Individu memilih prinsip moral untuk mematuhi atau
meninggalkan aturan
Individu berhati-hati untuk tidak melanggar hak-hak dan
kehendak orang lain
Terjadi konflik pandangan moral dan legal
Orang akan bekerja untuk mengubah aturan.
- orientasi prinsip etis yang universal
Individu bersikap dalam cara yang menghargai martabat.
Tahapan ini jarang dicapai. Jika rancangan pemikiran dari
dalam diganggu, akan muncul rasa bersalah.
Referensi
Current Pediatric Diagnosis and
Treatment.2001. Hay,Jr., dkk (Growth
and Development)
Dentistry for the child and
Adolescent.1999. Mc Donald and
Avery (Psychologic Management of
childrens Behaviors)
Fundamentals of Pediatric
Dentistry.1995. Mathewson and
Primosch. (Behavior Management)
53
Indra Bramanti, 2012
Topik-topik Diskusi
Tip-tip praktis memanage perilaku
anak
Perilaku drg rasa takut anak
Evaluasi pengalaman ketakutan
pada anak
Guideline klinis pada manajemen
perilaku
55

Anda mungkin juga menyukai