Anda di halaman 1dari 21

VARIABEL PENELITIAN

DIYAH FATMASARI
FKG UNISSULA
2012
Konsep Dasar Penelitian
Konsep : istilah yang menggambarkan
gejala/ide/gagasan.atau pemahaman
terhadap sesuatu.contoh : karies
Konstruk : konsep yang dapat diukur dan
diamati, konsep abstrak menjadi konstruk
contoh : karies adalah gigi berlubang
disebabkan oleh bakteri dan menimbulkan
rasa sakit
VARIABEL
Konstruk yang sifat-sifatnya sudah diberi nilai dalam
bentuk bilangan
Konsep yang mempunyai variasi nilai
ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota
suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki
oleh kelompok yang lain
sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau
ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan
penelitian tentang konsep tertentu
MACAM VARIABEL (1)
1. Berdasarkan sifatnya

a. Dikotomis/kategorikmempunyai 2/lebih nilai
kategori
Laki-laki : 1
Perempuan : 2
b. Kontinyumempunyai nilai-nilai dalam satu variabel
tertentu
BB Aby : 50 kg
BB Birta : 45 kg

MACAM VARIABEL (2)
2. Berdasarkan hubungan antar variabel
a. Variabel
bebas/independent/pengaruh/prediktor/resiko
.variabel yang memberi pengaruh pada variabel
lain .variabel bila dalam suatu saat bersama
variabel lain menyebabkan variabel tsb berubah
dalam variasinya
b. Variabel tergantung/dependent/terikat/hasil,
outcome.variabel yang berubah akibat
perubahan variabel bebas
c. Variabel perancu/confounding.variabel yang
berhubungan dengan variabel bebas dan
tergantung .variabel ini tidak diteliti tetapi
dapat mempengaruhi hasil penelitian
d. Variabel luar.variabel yang berhubungan
dengan variabel bebas atau tergantung atau
tidak berhubungan dengan variabel bebas
tergantung

HUBUNGAN ANTAR VARIABEL (1)
Variabel bebas
Variabel tergantung
Variabel luar
Variabel luar
Variabel luar
Variabel perancu
Hubungan Antar Variabel (2)
Dalam hubungan antara antar-variabel, satu
jenis variabel dapat berfungsi berbeda
tergantung konteks penelitian
Misal : variabel karies
a. Penelitian faktor resiko terjadinya karies
sebagai variabel tergantung
b. Penelitian penyebab bau mulut sebagai
variabel bebas
Hubungan antar variabel (3)
Identifikasi variabel perancu penting karena bila
tidak dapat membawa pada kesimpulan yang
salah
Misal : hubungan antar kebisaan minum kopi
dan kejadian penyakit jantung koroner
Variabel bebas : ?
Variabel tergantung : ?
Variebel perancu : ?
Hubungan antar variabel (4)
Contoh :
Hubungan kebiasaan makan permen dan
kejadian karies
Var. bebas : ?
Var. tergantung : ?
Var. perancu : ?
Hubungan Antar Variabel (5)
a. Hubungan simetris adalah suatu hubungan karena
munculnya bersama-sama, atau bila X ada maka Y
ada.
b. Hubungan Kausal atau hubungan sebab akibat, bila
X maka Y. Artinya jelas bahwa ada yang
mempengaruhi dan ada yang dipengaruhi
c. Hubungan resiprocal atau hubungan timbal balik
yaitu X dan Y saling mempengaruhi. Misalnya
hubungan antara kepuasan dan kinerja
Mengontrol Confounding Factor
Krn variabel perancu bisa menimbulkan bias, maka
peneliti:
1. Mengidentifikasi var. perancu.studi pustaka,
pengalaman, logika..membuat kerangka konsep
yang memuat diagram hub. antar variabel
2. Menyingkirkan perancu.desain dan analisis, misal
dengan kriteria inklusi dan ekslusi sampel
penelitian
Definisi Operasional Variabel (1)
Menjelaskan definisi dari semua variabel
secara rinci
Definisi yang menyatakan secara jelas dan
akurat mengenai bagaimana suatu konsep
atau constract tersebut diukur
Tujuan pengukuran variabel ini baru pada
tahap menjawab pertanyaan bagaimana cara
untuk mengukur variabel tersebut? apa
yang diukur dan apa alat ukurnya.
Definisi Operasional Variabel (2)
spesifikasi kegiatan peneliti dalam mengukur suatu
variabel atau memanipulasinya
Ada dua cara pembuatan definisi operasional,
terukur dan eksprimental.
Definisi operasional terukur memaparkan cara
pengukuran suatu variabel,
definisi operasional eksperimental menyebutkan
rincian-rincian hal yang dilakukan peneliti dalam
memanipulasi sesuatu variabel.
Skala Pengukuran Variabel
Diklasifikasikan menjadi 2 :
1. Skala kategorikal.berupa data kategori
a. Nominal
b. Ordinal
2. Skala numerik..berupa data angka
a. Interval
b. Rasio
SKALA NOMINAL
Tingkat pengukuran paling rendah
Hanya merupakan nama, label, tidak ada peringkat
Kategori data bersifat saling lepas (satu obyek hanya
masuk satu kelompok)
Kategori data tidak disusun secara logis (hanya
membedakan)
Dikotomis : misal sembuh/tidak; laki/perempuan
Polikoltom : misal Islam/Hindu/Kristen/Budha
SKALA ORDINAL
Mempunyai informasi peringkat, tetapi jarak
antar peringkat tidak sama dan tidak tidak
dapat diukur
Kategori data disusun secara urutan logis
sesuai besarnya karakteristik yg dimiliki
OHIS (baik, sedang, buruk)
Status gizi (buruk, sedang, baik)
SKALA INTERVAL
Mempunyai informasi peringkat yang lengkap
dan jarak antar obyek dapat diukur
Dapat dimanipulasi secara matematik
(ditambah, dikurangi, dibagi dsb)
Tidak mempunyai nilai 0 alami
Contoh ; suhu badan, OHIS numerik

SKALA RASIO
Mempunyai nilai 0 alami (0 absolut).nilai 0
yang tdk ada valuenya
Contoh : BB, TB
Skala Numerik dibedakan menjadi 2:
a. Skala kontinu : mempunyai desimal (misal
kadar ureum, BB)
b. Skala diskret : tidak mempunyai desimal
(misal jumlah anak dalam keluarga)
VALIDITAS/KESAHIHAN
indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut
benar-benar mengukur apa yang diukur.
Validitas menyangkut akurasi instrumen
Harus dilakukan kalibrasi alat ukur secara rutin
Misal mengukur BB : alat ukur timbangan
badan, untuk kuesioner dengan menggunakan
uji Product Moment
RELIABILITAS/KETERANDALAN
indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu
alat ukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan.
sejauhmana hasil pengukuran tersebut tetap
konsisten jika dilakukan pengukuran dua kali
atau lebih terhadap gejala yang sama.

Anda mungkin juga menyukai