Hasil Interpretasi dari annual report bank BRI tahun 2013
1. Untuk menghitung Return on Asset dapat dihitung dengan menggunakan formula:
ROA = Laba Bersih Total Aktiva Dari hasil perhitungan menggunakan formulasi di atas pada tahun,2012 dan 2013 secara berurutan didapatkan nilai sebesar 5.15% dan 5.03 % Interpretasi : Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan Bank BRI dari aspek Profitabilitas yang diukur dengan alat analisis Return on Asset mengindikasikan adanya kinerja yang mengalami penurunan selama 2 tahun terakhir. Pada tahun 2013 ROA yang dipeoleh Bank BRI mengalami penurunan sebesar 0.12% menjadi 5.03%. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja keuangan Bank BRI mengalami penuruan dikarenakan besarnya asset yang dimiliki oleh Bank BRI yang tidak dimanfaatkan dengan baik. 2. Untuk menghitung Return on Equity dapat dihitung menggunakan formula: ROE = Net profit after tax X 100% Equity Dari hasil perhitungan menggunakan formulasi di atas pada tahun 2012 dan 2013 secara berurutan didapatkan nilai sebesar 38.66% dan 34.11%. Interpretasi : Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan Bank BRI dari aspek Profitabilitas yang diukur dengan alat analisis Return on Equity mengindikasikan adanya kinerja selama 2 tahun terakhir yaitu pada tahun 2012-2013 mengalami penurunan dari 38.66% menjadi 34.11%. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja keuangan Bank BRI mengalami penurunan dikarenakan terlalu besarnya Modal sendiri yang dimiliki oleh Bank BRI dan mengakibatkan banyaknya pajak yang harus ditanggung sehingga laba bersih yang dimiliki oleh Bank BRI mengalami penurunan. 3. Untuk menghitung Net Interest Margin dapat dihitung menggunakan formula:
Assets Total Income Interest Net Assets Total expense) Interest - income (Interest Margin Interest Net Dari hasil perhitungan menggunakan formulasi di atas pada tahun 2012 dan 2013 secara berurutan didapatkan nilai sebesar 8.42% dan 8.55% Interpretasi : Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan Bank BRI dari aspek Rentabilitas yang diukur dengan alat analisis Net Interest Margin mengindikasikan adanya kinerja Bank BRI dari tahun 2012 mengalami kenaikan di tahun 2013 sebesar 0.13% yaitu 8.55%. Hal ini menjelaskan bahwa Bank BRI mampu mengelola aktiva produktif yang menghasilkan bunga sehingga dapat meningkatkan pendapatan bunga yang dimiliki Bank BRI 4. Untuk menghitung BOPO ( Beban Operasi terhadap Pendapatan Operasi) dapat dihitung menggunakan formula: BOPO = Total Beban Operasional Total Pendapatan Operasional Dari hasil perhitungan menggunakan formulasi di atas pada tahun 2012 dan 2013 secara berurutan didapatkan nilai sebesar 59.93% dan 60.58% Interpretasi : Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan Bank BRI dari aspek Rentabilitas yang diukur dengan alat analisis BOPO ( Beban Operasi terhadap Pendapatan Operasi) mengindikasikan adanya kinerja Bank BRI dari tahun 2012 mengalami kenaikan di tahun 2013 sebesar 0.65% yaitu 60.58%. Hal ini menjelaskan bahwa Bank BRI kinerjanya mengalami penurunan, karena beban operasional yang dikelola Bank BRI lebih besar daripada total pendapatan operasionalnya, sehingga Bank harus mengeluarkan biaya yang besar untuk membiayai beban yang digunakan oleh Bank BRI.
5. Untuk menghitung LDR ( Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga ) dapat dihitung menggunakan formula: LDR = Kredit Dana Pihak Ketiga Dari hasil perhitungan menggunakan formulasi di atas pada tahun 2012 dan 2013 secara berurutan didapatkan nilai sebesar 79.85% dan 88.54% Interpretasi : Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan Bank BRI dari aspek Likuiditas yang diukur dengan alat analisis BOPO ( Beban Operasi terhadap Pendapatan Operasi) mengindikasikan adanya kinerja Bank BRI dari tahun 2012 mengalami kenaikan di tahun 2013 sebesar 8.69% yaitu 88.54%. Hal ini menjelaskan bahwa Bank BRI kinerjanya semakin agresif likuiditasnya, karena kredit yang diberikan Bank BRI kepada nasabahnya lebih besar dibandingkan dengan dana pihak ketiga mencakup giro, tabungan dan deposito. Hal ini membuktikan bahwa dana pihak ketiga dapat di kelola dengan baik, sehingga tidak banyak dana yang menganggur.