Headset masih terpasang ditelingaku, jengah kudengar keramaian orang-orang
di bandara, kubiarkan lagu-lagu mellow menyumbat semuanya. Diburu waktu, kupercepat langkahku, dengan trolley bermuatan koper-koper yang masih kudorong aku berjalan ngebut. Detik demi detik membuat perasaanku tak keruan, tapi yang jelas kurasakan adalah takut ketinggalan pesawat. Terpaksa kuhentikan langkah ketika 66ku bergetar disaku celana jeans, satu pesan telah masuk. Dari !le", ia memberitahuku bahwa ia menunggu di depan pintu check in. !ku tak cukup lama mengenal !le", tapi kurasa ia cukup baik. !ku baru pertama kali bertemu dengannya, saat mengurus surat-surat di yayasan beasiswa, dan ini mungkin yang kedua kalinya, selanjutnya aku akan muak bertemu dengannya. Seberapapun besarnya rasa semi #enophobiaku, aku harus berusaha akrab dengan !le". $arena hanya dengannyalah aku tingla di !ustralia, di !partment yang sama dan di %ni&ersitas yang sama, berturut-turut sampai tujuh tahun lamanya aku menyelesaikan kuliah kedokteran. !le" masih asyik bercakap dengan seseorang &ia handphone didekat pintu check in, sepertinya asyik sekali sulit untuk diberhentikan . Daripada terus-menerus mematung salah tingkah didepannya , aku merentangkan kelima jariku kearah tatapan !le", ' (i&e minutes)* bisikku, dan ia melengkungkan ibu jari dan telunjuknya membentuk sebuah bulatan +,$- dan aku masuk untuk check in duluan. ... !ku duduk disampingnya sesaat sebelum pramugari berkoar-koar tentang cara menggunakan alat-alat keselamatan di pesawat. /antas mereka membagikan permen sebelum pesawat take o00. 1engulum permen wajib hukumnya bagi semua penumpang pesawat ketika pesawatnya akan take o00. $upandangi dirinya yang masih terus saja melamun seraya pandangan kosongnya mengarah ke jendela. 2adis ini tampak baik, tapi masih tertutup pada 3 orang yang baru dikenalnya. 4ang kutahu tentangnya, an5llala ia bernama 6andiasmi, karena hanya nama itulah yang ia sebutkan saat kami berkenalan di yayasan beasiswa saat kami mengurus surat-surat. ' 6andiasmi)* kupanggil namanya, berusaha mencairkan suasana, betapa tak enaknya berdiam diri. ' $amu bisa panggil aku Dee)* ia menoleh dan tersenyum ' ,$)Dee)aku panggil kamu Dee* aku membalas keramahannya. $ami kembali terdiam, dan larut dengan suara penumpang lain. Sungguh tak enak, mulai kucari topik pembicaraan. 7 Dee tak pernah menyangka, 2wen kawan sekelasnya sepopuler ini. Duduk di taman kampus bersamanya selama lima belas menit saja tak terhitung berapa banyak lelaki yang menyapa 2wen. Beberapa diantara mereka mengajaknya dinner di akhi pekan. 1emang sudah sewajarnya gadis semanis dan sesensual 2wen menjadi gadis terpopuler di kampus, tapi yang tidak wajar adalah 2wen malah menyukai !le" yang notabene jauh dari kehidupan anak-anak populer dan borjuis di kampus ini. 1engapa pula tak memilih salah satu dari sekian banyak lelaki keren dan sama populer dengannya yang sudah lama mengincar 2wen. *8ndonesian man is cute* dan itu alasan yang dilontarkan 2wen dengan mata berbinar-binar. Dee bahkan sempat berpikir 2wen berteman dengannya karena ingin mendekati !le". *9hat are you doing with your laptop :* 2wen mulai keheranan melihat Dee yang sedari tadi terus berkutat dengan laptopnya. ';heck my yahoo mesenger and 0riendster)* jawab Dee singkat tanpa mengalihkan pandangan dari layar laptopnya.
'$nock-knock-knock )<<< Hallo)do you hear me :* !le" beseru didepan pintu apartment Dee, setelah ia mengucapkan kata-kata yang sama sebanyak tiga kali. ' Dee <<< kamu ada didalem nggak :<* perasaan !le" dihinggapi rasa khawatir. 8nilah jalan terakhirnya, ia membuka pintu apartment Dee, yang ternyata tidak dikunci, makin besar saja perasaan cemas !le". !partment Dee berantakan sekali, pintu toiletnya terbuka, buku-buku tebal bertumpuk-tumpuk, beserta tebaran kertas 0olio berisi ringkasan materi kuliah. Sekali lagi !le" memanggil Dee, dan tak ada sahutan sama sekali bahkan tak ada tanda- tanda Dee ada di apartmentnya. . !le" menyingkap bed co&er kusut diatas single bed Dee, tepat di sprei biru Dee terdapat tumpahan tinta pulpen yang bocor '=orok)* dengus !le" dan dilanjutkan umpatan panjang stelah melihat kotak bekas > makanan $(; deli&ery yang dibiarkan begitu saja diatas meja belajar, ' Dee).kamu dimana sih :<<< kamar kok gak diurus gini <* '!le" :< ngapain kamu disini : ' tampak Dee yang baru masuk, memakai jaket besar dan rambutnya acak-acakan diterpa angina '!khirnya datang juga, darimana aja sih : ' !le" memberengut, disusul omelan tentang kamar yang tak diurus dan pintu tak dikunci, mengundang bahaya saja, ujarnya. ' 4a) tadi buru-buru sih, tugas-tugas terbengkalai-* Dee menunjuk kertas- kertas 0olio yang bertebaran '..gara-gara laptop rusak, kena &irus* sambungnya ' ..tadi aku habis ambil laptopku yang di ser&is, ' Dee menunjuk laptopnya yang masih terbungkus tas di so0a. Dee lantas pergi ke dapur dan kembali lagi dengan dua cangkir teh hangat !le" membuka bungkusan yang dibawanya, ' Tadi aku iseng masak soto ayam)kita makan bareng yuk ' dua porsi soto ayam yang tersaji dalam container plastik terhidang di meja '9ow)thank you)* mata Dee berbinar melihat makanan kampung halamannya, segera ia mengambil dua buah sendok dari dapur ' ..aku kemarin beli bahan-bahannya, tapi)well tugas lagi numpuk-numpuknya)mana sempat masak soto : ' ujarnya seraya membuka pintu kulkas, memamerkan bahan-bahan soto didalamnya. ' 1mm)le?at)* diseruputnya kuah soto ' @nak :* tanya !le" dengan nada tak keruan, antara heran, memastikan atau kekhawatiran. Dee mengangguk beberapa kali dengan yakin, kuah soto belepotan disepinggiran bibir, ' $amu jago banget sih masaknya :* Selengkung senyum simpul terhias di bibir !le", disuapnya sesendok soto. + Basi)* pekik Dee tiba-tiba ' Hah A sotonya basi maksudnya :*!le" membelalak tangannya sibuk menarik mangkuk soto Dee, mencoba memeriksanya + Bukan)maksudku bukan sotonya, tapi suasananya* !le" mengernyitkan alisnya B ' =enuh, jengah)capek)kamu nggak sadar sih : makin lama tugas kita makin menggunung)* Seperti kaisar cina yang sedang berpikir keras !le" mengelus dagunya sendiri ' 1usik)* matanya berbinar ')mendengarkan musik bisa membuat kita menjadi rela" lho)* ' !ku nggak punya home theater di apartmentku, lagu-lagu di laptopku hilang karena habis di0ormat ulang* !le" mengeluarkan ipod apple dari sakunya, ' $amu bisa copy lagu-lagu dari sini, tapi sekarang kita dengerin bareng-bareng ya :* satu headset dipasang di telinga kanan !le" dan headset yang satunya lagi dipasang ditelinga kiri Dee. ...
Busung lapar, satu penyakit yang disebabkan kurangnya asupan makanan dan gi?i. Dee dan !le" sudah belajar penyakit itu dari dosen mereka di kampus. Tapi, tentu saja penyakit mahasiswa lapar sudah mereka alami sendiri. Cenyebabnya tentu saja karena uang saku mereka yang belum cair dari yayasan. Cenanggulangannya macam-macam, dari menonton TD siang malam supaya lupa lapar, pura-pura menginap dirumah teman dengan alasan tugas supaya dapat jamuan gratis, atau terang-terangan pinjam uang ke teman sekampus. Tapi sepertinya kali ini mereka sudah kehilangan akal. 1ata sudah berkunang-kunang karena terlalu banyak menonton TD, mau pura-pura menginap pun malu, keluarga =asson teman mereka yang paling baik, sudah berkali-kali menampung mereka ketika kelaparan, rasanya sungkan jika kali ini numpang makan lagi. 1eskipun 1rs. =asson luar biasa baiknya, ia selalu memasakkan makanan istimewa dan menyuruh mereka menambah tiga kali. Dengan terhuyung-huyung Dee berjalan menyusuri koridor apartment, dan mengetuk-ngetuk pintu apartment !le". ' !le").!le" << buka pintunya)* suaranya lesu nyaris tak terdengar, untunglah pendengaran !le" cukup tajam dan membukakan pintu untuk Dee, wajahnya sama pucatnya dengan wajah Dee. E Seperti polisi yang menggeledah pesta narkoba, mata Dee mengawasi setiap sudut apartment !le", ' !pa kamu punya makanan : atau apa saja yang membuat kenyang : ' tubuh Dee lemas, ia duduk di so0a dengan mata tetap menggeledah seisi ruangan. ' !ku baru saja akan ke apartmentmu tadi, mencari makan juga, dan mau menanyakan tentang uang saku, apa sampai hari ini uang sakunya belum mereka trans0er : ' !le" malah balik bertanya Dee menggeleng putus asa ' !ku cuma punya air putih..* !le" menunjuk seteko air jernih ' ,h, ya ampun)*Dee menepuk dahinya, lebih baik mati saja sepertinya. !le" meraih gitar di pojok ruangan, seperti kemarin-kemarin ia mulai bernyanyi menghibur diri, beginilah kegiatannya ketika mulai putus asa. 1ata Dee seketika berbinar-binar ketika melihat gitar itu ' Hei..apa kamu memikirkan apa yang aku pikirkan : ' ... Manakala.mentari tua lelah bersinar Oh..manakala bulan nan genit enggan tersenyum Berkerut-kerut tiada berseri Tersendat-sendat merayap dalam kegelapan Hitam kini, hitam nanti Gelap kiniakankah berganti ? Dan kau lilin-lilin kecil, sanggupkah kau mengganti ? anggupkah kau memberi, seberkas cahaya /agu lilin kecil yang popular oleh ;hrisye musisi legendaris 8ndonesia itu telah membuat ramai !&enue Cark. ,ma-oma dan ,pa-opa yang duduk-duduk di taman sangat terhibur sekali, banyak juga mahasiswa ataupun pelajar yang mengerumuni pengamen taman itu, ' 9ow)it-s cool <<<* sorak mereka. 6 Beralaskan rumput hijau taman, Dee dan !le" duduk bersila dan bernyanyi dengan iringan gitar !le". 6asa lapar dan dinginnya musim gugur membuat mereka bernyanyi dengan sedikit gemetar, angin yang berembus dapat menyelinap memasuki jaket selutut mereka. Topi !le" yang ditaruh dengan posisi terbuka sudah penuh dengan koinan sen dan lembaran uang dollar, tanda aplus dari penonton. Sudah lelah mereka bernyanyi dan nyaris kerumunan bubar, seorang kakek meminta mereka menyanyikan lagu tradisioanal. ' ;an you sing a traditional song 0or me : ' pintanya dengan nada memelas, suaranya nyaris tak terdengar tertelan suara penonton lainnya. ' ,h.. course <* seru !le" sambil tersenyum ... %ang yang melimpah ruah itu mereka belanjakan beberapa makanan di 1ilkyBar, karena hanya ke 1ilkybar dekat tamanlah tenaga mereka mampu menjangkau tempat yang menjual makanan. Fanti sisa uangnya akan mereka belanjakan ke $-1art, tentunya sesudah perut mereka kenyang dan bisa berjalan ke $-1art dan belanja dengan semangat. Dua hotdog panas dan donat keju berbungkus kertas daur ulang berlabel took manja dalam genggaman Dee. Dari 1ilkybar, mereka jalan kembali ketaman dibawah pohon mereka duduk berdua. ' @nak nih, masih panas)* dibukanya bungkusan itu, kepulan asap mengepul dari hotdog, bersama aroma sosis daging. =ari-jari pucat Dee merobek kertas pembungkus, dan segera memburu isinya dalam satu gigitan pertama. 1usim gugur membuat keduanya menggigil, pohon yang mereka sandari terus-terusan merontokkan daunnya, mengotori rambut mereka berdua, dan mereka sendiripun duduk ditumpukkan daun kering. '$ita temenan udah berapa lama ya Dee : ' !le" menatap Dee, wajah o&alnya pucat karena cuaca yang dingin, terlihat rahangnya bergemerutuk sambil mengunyah makanan. G Dee termenung sejenak, alisnya berkerut, ' 9ow) aku sendiri lupa menghitungnya lho)ternyata lama juga ya : ' ujung-ujung bibirnya bersaus ' $ita nggak lama lagi jadi dokter lho)dan akan kembali ke 8ndonesia* seperti janggut, dua lembar keju menempel didagunya yang lancip. Dee tertwa kecil melihat janggut keju !le", dibersihkannya dagu !le" dari janggut keju itu, ' 4a, tujuh tahun kuliah nggak kerasa, aku udah kangen ma 8ndonesia, sama Bandung terutama)aku kan jarang pulang, ' !da getar tak tertahan dijantung !le" ketika jari dingin Dee menyentuh dagu lancipnya, ' @h)i-iya..* tiba-tiba rasa grogi menyergap ' ,h ya Dee)* ' 4a : ' Dee menoleh ' $alo kita udah sukses dan jadi dokter)* !le" membiarkan donatnya meluncur dulu ketenggorokkan ' Terus):* ' =angan lupakan hari ini)* ' Casti)* ... 1y (irst /o&e By. Fikka ;osta @&eryone can see There-s change in me They all say 8-m not the same $id are use to be Don-t go out and play 8 just dream all day They don-t know what-s wrong with me !nd 8 too shy to say 8t-s my 0irst lo&e H 9hat 8-m dreaming on 9hen 8 go to bed 9hen 8 lay my head upon my pillow Don-t know what to do 1y 0irst lo&e He thinks 8-m too young He doesn-t e&en know 9ish that 8 could tell him what 8-m 0eeling +cause 8-m 0eeling my 0irst lo&e 1irror on the wall Does he care at all Does he e&er notice me Does he &er 0ound Tell me teddy bear 1y lo&e is so un0air 9ill 8 e&er 0ound away !n answer to my pray (or my 0irst lo&e) ... ' $amu kok suka banget sih lagu ini :* Dee melepas headsetnya !le" terdiam, sambil tersenyum-senyum sendiri ia mengaduk-ngaduk sotonya, yang pasti bukan untuk meratakan sambal. ' $enapa ya :* pertanyaan konyol itu meluncur begitu saja dari mulutnya. ' mungkin karena penuh makna* Sekarang giliran Dee yang melamun, memikirkan tentang satu kata, makna.*1akna : tentang 0irst lo&e : * ' 4eah)bagiku 0irst lo&e itu hal paling bermakna, ' I ' ,h ya :* Dee tampak terkesan ' 1enurutku)dalam hidup ini, cinta pertama dan cinta terakhir itu hal yang paling berkesan dan paling utama* ' Tapi, dari cinta pertama untuk mencapai cinta terakhir memerlukan cinta yang ditengahnya, apa itu menurutmu itu tidak berarti :* ' !ku bukan orang yang mencari cinta dengan batu pijakan , dalam hidupku cinta itu adalah pertama dan terakhir, jika aku sudah menemukan cinta yang pertama yang harus kulakukan selanjutnya adalah mencari cinta terakhir ' Dee terkesan tak pernah ia melihat !le" seperti ini, ' ,h) jadi itu alasanmu menganggap lagu yang kita dengar tadi penuh makna ' !le" mengangguk-ngangguk ' !pa 0irst lo&e bagimu tidak bemakna:* Dee menggeleng kelu ' !ku tak tau pasti siapa cinta pertamaku, cintaku belum pernah dimulai* ' Tentang lelaki yang kamu ceritakan : hmm..siapa namanya :* ' Bagas, ' ' 4a..itu dia < bagaimana dengan Bagas :* ' 1enurutku dia buka cinta)tapi pelajaran, ' tatapan mata Dee kosong ' $amu sendiri..apa kamu sudah menemukan cinta pertamamu :* +*!ku sudah menemukannya, ' 3