Anda di halaman 1dari 6

Crude Distiller VI (CD-VI)

Crude Distiller VI mengolah minyak bumi yang berasal dari Ramba dengan jalan
distilasi atmosferik. Kapasitas pengolahan CD-VI adalah 15.000 barrel per calendar day (15
MBCD). Di dalam unit CD-VI terdapat sub-unit Redistiller III/IV yang digunakan untuk
mengolah ulang produk minyak yang tidak memenuhi spesifikasi. Redistiller telah
dimodifikasi untuk dapat mengolah minyak mentah Sumatera Light Crude (SLC). Pada saat
ini unit Redistiller III/IVsudah tidak dioperasikan karena efisiensinya yang rendah dalam
memproses (sebagai pemisah tahap lanjut) produk dari CD-VI. Modifikasi ini terjadi karena
menurunnya jumlah minyak yang terbuang atau tidak memenuhi spesifikasi. Produk yang
dihasilkan adalah naphtha, kerosene, ADO, long residue, dan off-gas.
Proses pengolahan diawali dengan memompakan crude menuju furnace, namun
sebelumnyacrude telah dipanaskan terlebih dahulu (preheater) menggunakan heat exchanger
dengan memanfaatkan panas dari produk. Serangkaian heat exchanger yang digunakan
adalah E-3 (memanfaatkan panas dari overhead partial condensor), E-6 (memanfaatkan
panas dari kerosene), E-7 (memanfaatkan panas dari diesel oil) serta E-9 (memanfaatkan
panas dari long residue).
Setelah mengalami pemanasan pada pre-heater, crude kemudian dimasukkan ke
dalam fresh feed accumulator (D-2). SelanjutnyaCrude dipanaskan lebih lanjut pada furnace,
dengan pengaturan temperature tube skin antara 680-690
o
C, yang diharapkan akan
menghasilkan COT sebesar 275-280
o
C.
Dari furnace, selanjutnya minyak panas tersebut diumpankan ke tray kedua pada
kolom T-1. Pada kolom ini terjadi proses penguapan fraksi ringan dari minyak mentah. Uap
fraksi ringan yang terbentuk mengalir ke atas melalui tray-tray yang ada (tipe tray yang
digunakan adalah bubble cap) dan keluar sebagaiproduk atas (C
12
-). Sebelum dimasukkan ke
kolom T-2, panas dari hot vapor ini dimanfaatkan terlebih dahulu untuk memanaskan feed
(E-2). Produk bawah (C
25+
) yang dihasilkan kolom ini adalah long residue yang sebagian
akan diumpankan ke unit RFCC dan sisanya ditampung di dalam tangki. Selain kedua produk
tersebut, kolom ini juga menghasilkan produk side stream (C
12
-C
16
) yang dikeluarkan dari
tray ke-8. Produk ini adalah diesel oil, selanjutnya alitan ini dimasukkan ke kolom stripper
(D-3). Uap yang dihasilkan kolom D-3 dimasukkan kembali ke kolom T-1, sedangkan fasa
cairnya dikeluarkan sebagai diesel oil dengan terlebih dahulu didinginkan di ADO exchanger
(E-6) dan FF exchanger (E-5). Untuk mencegah agar overhead condenser dan distillate drum
tidak mengalami overheat dan korosi akibat adanya air dan larutan asam maka diinjeksikan
ammonia ke dalam aliran overhead condenser.
Produk atas (C
12-
) kolom T-1 yang telah didinginkan dimasukkan ke tray ke-4 dari
kolomT-2. Setelah terjadi penguapan, uap yang keluar dari bagian atas kolom ini
dimanfaatkan untuk memanaskan umpan (E-3). Produk atas (C
8-
) kolom T-2 ini kemudian
didinginkan lebih lanjut pada cooler box (dengan media pendingin air) untuk kemudian
dimasukkan ke distiller drum (D-4). Dari bagian atas drum D-4 dihasilkan gas yang
dimanfaatkan sebagai fuel gaspadafurnace HVU. Produk middle distillate dari kolom T-2
menjadi produk LKD (dari keluaran tray nomor 7, kemudian didinginkan menggunakan
cooling water dan menuju D-5. Uap yang dihasilkan kolom D-5 dimasukkan kembali ke
kolom T-1, sedangkan fase cairnya dikeluarkan sebagai LKD. Dari bagian bawah, dihasilkan
cairan yang sebagian dikeluarkan sebagai naphtha (C
6
-C
8
), sedangkan sisanya dimasukkan
kembali ke kolom T-2. Produk bawah (C
9
-C
12
) yang dihasilkan kolom T-2 adalah kerosene.
Sebagian dari kerosene yang dihasilkan ini dimasukkan ke bagian atas kolom T-1 dan sisanya
didinginkan di E-7 dan E-4 dan dikirim ke tangki penampungan sebagai kerosene cair.


1. Crude Destiller VI (CD VI)
CD VI ini digunakan untuk memisahkan fraksi-fraksi minyak bumi yang berasal dari
Ramba, berdasarkan distilasi atmosferik. Kapasitas pengolahan CD VI ini adalah 15.000
million barrel per calendar day (15 MBCD). Produk yang dihasilkan adalah gas, naphtha,
kerosene, ADO dan long residue Re-Distiller III/IV.
Re-Dist III/IV ini digunakan untuk mengolah ulang produk minyak yang tidak
memnuhi spesifikasi. Saat ini Re-Distiller telah dimodifikasi untuk dapat mengolah minyak
mentah Sumatera Light Crude (SLC). Modifikasi ini terjadi karena menurunnya jumlah
minyak yang terbuang atau tidak memenuhi spesifikasi. Produk yang dihasilkan adalah
naphtha, kerosene, ADO, long residue, off-gas. High Vacuum Unit II (HVU II)
HVU II ini digunakan untuk mendapatkan kembali fraksi ringan yang terdapat dalam
long residue yang berasal dari CDU dan RDU.
Kapasitas produksi HVU II adalah 54 MBSD, dengan produk sebagai berikut:
a. Produk atas berupa Light Vacuum Gas Oil (LVGO) yang digunakan sebagai komponen
motor gas.
b. Produk tengah berupa Medium Vacuum Gas Oil (MVGO), dan Heavy Vacuum Gas Oil
(HVGO). Produk tengah ini merupakan umpan RFCCU.
c. Produk bawah berupa Light Sulphur Waxes Residue (LSWR).
Diagram alir proses CD VI dapat dilihat pada lampiran B.13. Perolehan produk hasil
pengolahan unit ini dapat dilihat pada Tabel 3.10. dibawah ini.
Tabel 3.10. Produk dan Perolehan CD VI
Produk Kapasitas (Ton/Day) %-wt
%-mol

Gas
Naptha
Kerosine
ADO
Long Residue
Loss
4.7
181.0
361.0
163.0
1290.0
4.3
0.23
9.03
18.01
8.13
64.37
0.2
0.35
10.75
19.10
8.39
61.02
0.4


High Vacum Unit (HVU)
Pada prinsipnya proses pengolahan HVU ini dilakukan dengan cara memisahkan
fraksi fraksinya atas dasar perbedaan titik didihnya pada tekanan vakum. Hal ini dilakukan
karena produk long residu terdiri dari komponen komponen yang mempunyai titik didih
tinggi, sehingga bila dilakukan pada tekanan atmosfer diperlukan temperature tinggi, padahal
pada temperature tinggi, padahal pada temperature tinggi sebagian long residu akan
mengalami perengkahan/cracking. Umpan long residu yang masuk ke unit ini ada dua
macam, yaitu :
1. Hot feed, berasal dari unit unit CD kilang CD&GP.
2. Cold feed, berasal dari tangki tangki penampungan long residue dari CD VI.
Kapasitas pengolahan maksimum unit ini sebesar 54 MBSD. Produk atas yang
dihasilkan kolom fraksionasi adalah light vacuum gas oil (LVGO) yang digunakan sebagai
komponen migas. Produk bawah kolom ini adalah vacuum residue yang digunakan untuk
pembuatan light sulfur waxes residue (LSWR). Produk side stream-nya adalah medium
vacuum gas oil (MVGO), dan heavy vacuum gas oil (HVGO) yang akan diumpankan ke
FCCU dan juga sebagai bleanding ADO. Diagram alir proses HVU dapat dilihat pada
lampiran B.16. Perolehan produk hasil pengolahan unit ini dapat dilihat pada Tabel 3.12.
dibawah ini.
Tabel 3.12. Produk HVU
Produk %-wt %-vol
LVGO
MVGO
HVGO
LSWR
26.4
19.66
20.21
32.28
27.88
20.44
20.61
31.61


High Vacuum Unit (HVU)
HVU II yang digunakan di RU-III Plaju merupakan distilasi vakum dengan wet
system, yang menggunakan stripping steam untuk mempertajam pemisahan produk vacuum
gas oil-nya. Feed untuk unit ini adalah long residue dari CD II, III, IV, V dan VI. Sebagai
produk, diperoleh off gas, vacuum gas oil (LVGO, MVGO dan HVGO) serta vacuum
residue.

Kapasitas produksi HVU II adalah 54 MBSD, dengan produk sebagai berikut :
1. Produk atas berupa Light Vacuum Gas Oil (LVGO) yang digunakan sebagai komponen
motor gas.
2. Produk tengah berupa Medium Vacuum Gas Oil (MVGO), dan Heavy Vacuum Gas Oil
(HVGO). Produk tengah ini merupakan umpan RFCCU.
3. Produk bawah berupa Light Sulphur Waxes Residue (LSWR).
Feed long residue dari CD II, III dan IV dialirkan menuju hot feed drum (V-61-001),
long residue dari CD V juga dialirkan menuju hot feed drum yang sama dimana sebelumnya
dilewatkan pada box cooler. Sedangkan untuk long residue dari CD VI dapat langsung
dialirkan menuju HVU sebagai feed. Long residue yang masuk ke hot feed drum diharapkan
memiliki temperatur 140-145
o
C, dengan tekanan di 0.2 kg/cm pada saat normal operasi.
Proses diawali dengan memanaskan feed dengan menggunakan heat exchanger
(sebagai pre-heater), yang kemudian dipanaskan lebih lanjut di dalam furnace. Beberapa
heat exchanger yang digunakan sebagai pre-heater adalah E-14-006 A/B (HVGO
exchanger), E-14-003 A/B/C (MVGO exchanger), E-14-010 A (vacuum residue exchanger)
dan E-14-009 A/B/C/D (vacuum residue exchanger). Rangkaian heat exchanger ini
diharapkan dapat menghasilkan feed untuk furnace dengan CIT sebesar 262-270
o
C, serta
untuk menekan penggunaan energi pendinginan untuk produk dari HVU sendiri.
Feed dari pre-heater kemudian dipanaskan lebih lanjut di dalam furnace, yang
diharapkan akan meningkatkan temperatur feed hingga 360-380
o
C. Furnace HVU
menggunakan tiga macam fuel, yaitu fuel oil, fuel gas dan off gas (off gas ini merupaan
pemanfaatan produk atas dari HVU sendiri, dengan tujuan efisiensi produk off gas).
Parameter utama dari furnace HVU ini adalah temperature tube skin (maximum 690
o
C) dan
COT menuju kolom vakum.
Heated feed dari furnace kemudian dialirkan menuju kolom vakum (C-14-001) untuk
dipisahkan menjadi produk-produk. Proses distilasi ini dilakukan pada tekanan di bawah
tekanan atmosfir (60-65 mmHg). Distilasi vakum ini diharapkan dapat memisahkan produk
dengan titik didih yang lebih tinggi dengan bantuan vacuum pressure. Feed HVU
dimasukkan pada flash zone dengan posisi tangensial, dengan harapan pemisahan antara
liquid dan vapor akan terjadi akibat adanya gaya sentrifugal pada flash zone tersebut. Liquid
akan menuju ke bawah setelah jatuh dari cap pada tray. Sedangkan vapor akan bergerak ke
atas setelah keluar dari tray cap.
Washing section, sebagai bagian utama dalam menghasilkan gasoil, terletak di atas
flash zone. Wash section bertujuan untuk mempertajam produk gasoil, dengan melepaskan
residu yang terperangkap pada vapor yang naik dari flash zone. Kontrol utama pada bagian
ini adalah concarbon level dan metal content, karena menjadi racun pada katalis, karena
peningkatan produk gasoilakan memungkinkan peningkatan level concarbon dan metal
sebagai akibat dari deep cut operation.
Draw off diberlakukan untuk produk gasoil (LVGO, MVGO dan HVGO). LVGO
untuk refluks didinginkan oleh E-14-001, sedangkan sebagai produk LVGO didinginkan
oleh E-14-002. Untuk MVGO dan HVGO digunakan sebagai feed untuk FCCU baik secara
langsung (sebagai hot MVGO dan HVGO) maupun cold feed (yang diambil dari T-
191/192).
Overflash section, diperoleh dengan melakukan injeksi recycle pada feed. Recycle
yang diinjeksikan berupa produk antara HVGO dengan vacuum residue. Recycle ini juga
bertujuan sebagai efisiensi dalam feed injection serta untuk mempertajam produk gasoil.
Vacuum residue section, sebagai draw off vacuum residue dan sebagai posisi injeksi
stripping steam. Stripping steam digunakan untuk membantu mengangkat light distillate
yang masih terbawa di heavy distillate agar dapat terangkat ke atas. Stripping steam ini
berasal dari low pressure steam yang telah dipanaskan di furnace menjadi dry dan
superheated steam.
Overhead product dari C-14-001 tersebut kemudian didinginkan oleh tiga kondensor
(E-14-013/014/015), yang kemudian dihilangkan kandungan steam-nya menggunakan tiga
rangkaian jet ejector yang dipasang secara seri. Penghilangan steam dari overhead product
dilakukan dengan teknik perubahan energi kinetik menjadi energi mekanik melalui injeksi
medium pressure steam, dengan tekanan 8 kg/cm
2
g. Pemasangan jet ejector ada pada
masing-masing kondenser. Jet ejector ini juga berfungsi untuk memperoleh tekanan vakum
di dalam C-14-001.
Kondensat keluaran kondenser kemudian dialirkan menuju V-14-002 untuk
dipisahkan antara fase gas dan liquid, dimana liquid-nya dialirkan menuju sewer. Sedangkan
untuk uncondesable gas dialirkan ke V-14-002 lalu ke E-14-003 untuk menyerap
condensable gas, dimana gas keluaran dari E-14-003 dijadikan sebagai off gas (sebagai
refinery fuel gas untuk furnace HVU).
Injeksi ammonia pada kondensat dilakukan sebagai pencegahan terhadap korosi pada
alat, yang timbul akibat kontaminasi impurities (seperti sulfir dan asam). Sehingga pH
kondensat dapat dijaga pada kondisi basa paling minimum.
Sebagian LVGO dari kolom dikembalikan sebagai refluks (E-14-001) yang
sebelumnya didinginkan oleh fin-fan cooler. Sebagian lainnya kemudian menjadi produk (E-
14-002) untuk komponen blending produk diesel.
MVGO dan HVGO dari kolom didinginkan dengan bantuan heat exchanger, E-14-
003 A/B/C, dimana panasnya dimanfaatkan sebagai pre-heater untuk feed HVU. Sebagian
dikembalikan sebagai refluks (E-14-004) dan sebagian lainnya digunakan sebagai feed untuk
FCCU (E-14-005). Saat ini, sebagian dari MVGO juga dijadikan sebagai blending
component dengan LVGO untuk menjadi bahan bakan solar.
Vacuum residue didinginkan menggunakan heat exchanger E-14-009/010/011
(sebagai fungsi pemanas feed), sebagian dikembalikan sebagai quenching untuk
mempertahankan temperatur di bottom kolom, dan sebagian juga digunakan sebagai produk
untuk komponen blending produk fuel oil.

Anda mungkin juga menyukai