Teknologi Gasifikasi Biomassa (berbahan bakar hybrid)
Alternatif Solusi Bahan Bakar Oven Tanah Liat dengan
Rangka Bambu 1 !endahuluan Gasifikasi merupakan proses yang menggunakan panas untuk merubah biomassa padat atau padatan berkarbon lainnya menjadi gas sintetik seperti gas alam yang mudah terbakar. Melalui proses gasifikasi, kita bisa merubah hampir semua bahan organik padat menjadi gas bakar yang bersih, netral. Gas yang dihasilkan dapat digunakan untuk pembangkit listrik maupun sebagai pemanas. Gasifikasi biomassa sangat populer pada periode perang dunia ke dua. Lebih dari satu juta mobil di masa itu menggunakan kayu atau batubara sebagai bahan bakarnya. Gas yang dihasilkan pada gasifikasi disebut gas produser yang kandungannya didominasi oleh gas CO, H2, dan CH. !ahan bakar yang umum digunakan pada gasifikasi adalah bahan bakar padat, salah satunya adalah batubara. "ika ditinjau dari produk yang dihasilkan, pengolahan batubara dengan gasifikasi lebih menguntungkan dibandingkan pengolahan dengan pembakaran langsung. #engan teknik gasifikasi, produk pengolahan batubara lebih bersifat fleksibel karena dapat diarahkan menjadi bahan bakar gas atau bahan baku industri yang tentunya memiliki nilai jual yang lebih tinggi. $ntuk melangsungkan gasifikasi diperlukan suatu reaktor. %eaktor tersebut berfungsi sebagai tungku tempat berlangsungnya proses gasifikasi dan dikenal dengan nama gasifier. &etika gasifikasi dilangsungkan, terjadi kontak antara bahan bakar dengan medium penggasifikasi di dalam gasifier. &ontak antara bahan bakar dengan medium tersebut menentukan jenis gasifier yang digunakan.
" !roses !embentukan Gas Sintetik 'e(ara sederhana, gasifikasi bisa dijelaskan sebagai proses pembakaran bertahap. Hal ini dilakukan dengan membakar padatan seperti kayu atau batu bara dengan ketersediaan oksigen yang terbatas, sehingga gak yang terbentuk dari hasil pembakaran masih memeliki potensi untuk terbakar. !ahan bakar gasifikasi dapat berupa material padatan berkarbon ) biasanya biomassa *kayu atau limbah berselulosa+ atau batubara. 'emua senya,a organi( mengandung atom karbon *C+, hydrogen *H+ dan oksigen *O+, dalam ,ujud molekul komplek yang ber-ariasi. .ujuan dari gasifikasi adalah untuk memutuskan ikatan dari molekul komplek ini menjadi gas yang sederhana yaitu Hidrogen dan karbon monoksida *H2 dan CO+. &edua gas ini merupakan gas yang mudah terbakar serta memiliki kerapatan energi dan densitas. &eduanya merupakan gas yang sangat bersih dan hanya memerlukan satu atom oksigen untuk dibakar menghasilkan karbon dioksida dan air *CO2, H2O+. /nilah yang menyebabkan pembakaran yang melalui proses gasifikasi memiliki emisi yang snagat bersih. #alam prosesnya, gasifikasi merupakan rangkaian proses termal hingga terbentuk gas. 0embakaran tidak sempurna sangat kotor dan buruk. .ujuan dari gasifikasi adalah untuk mengendalikan proses termal se(ara terpisah yang biasanya ter(ampur dalam proses pembakaran sederhana dan diatur sehingga menghasilkan produk yang diinginkan. Gasifikasi terdiri dari empat tahapan terpisah1 pengeringan, pirolisis, oksidasi2pembakaran dan reduksi. &eempat tahapan ini terjadi se(ara alamiah dalam proses pembakaran. #alam gasifikasi keempat tahapan ini dilalui se(ara terpisah sedemikian hingga dapat menginterupsi api3 dan mempertahankan gas mudah terbakar tersebut dalam bentuk gas serta mengalirkan produk gasnya ke tempat lain. 'alah satu (ara untuk mengetahui proses yang berlangsung pada gasifier jenis ini adalah dengan mengetahui rentang temperatur masing4masing proses, yaitu1 Pengeringan: T > 150 C Pirolisis/Devolatilisasi: 150 < T < 700 C Oksidasi/pembakaran: 700 < T < 1500 C ed!ksi: "00 < T < 1000 C 0roses pengeringan, pirolisis, dan reduksi bersifat menyerap panas *endotermik+, sedangkan proses oksidasi bersifat melepas panas *eksotermik+. 2.1 Pengeringan: 0ada pengeringan, kandungan air pada bahan bakar padat diuapkan oleh panas yang diserap dari proses oksidasi. 2.2 Pirolisis: 0ada pirolisis, pemisahan volatile matters *uap air, (airan organik, dan gas yang tidak terkondensasi+ dari arang atau padatan karbon bahan bakar juga menggunakan panas yang diserap dari proses oksidasi. 0irolisis atau de-olatilisasi disebut juga sebagai gasifikasi parsial. 'uatu rangkaian proses fisik dan kimia terjadi selama proses pirolisis yang dimulai se(ara lambat pada . 566 7C. &omposisi produk yang tersusun merupakan fungsi temperatur, tekanan, dan komposisi gas selama pirolisis berlangsung. 0roses pirolisis dimulai pada temperatur sekitar 286 7C, ketika komponen yang tidak stabil se(ara termal, seperti lignin pada biomassa dan volatile matters pada batubara, pe(ah dan menguap bersamaan dengan komponen lainnya. 0roduk (air yang menguap mengandung tar dan 09H *polyaromatic hydrocarbon+. 0roduk pirolisis umumnya terdiri dari tiga jenis, yaitu gas ringan *H2, CO, CO2, H2O, dan CH+, tar, dan arang. 2.3 Oksidasi (Pembakaran): 0embakaran mengoksidasi kandungan karbon dan hidrogen yang terdapat pada bahan bakar dengan reaksi eksotermik, sedangkan gasifikasi mereduksi hasil pembakaran menjadi gas bakar dengan reaksi endotermik. Oksidasi atau pembakaran arang merupakan reaksi terpenting yang terjadi di dalam gasifier. 0roses ini menyediakan seluruh energi panas yang dibutuhkan pada reaksi endotermik. Oksigen yang dipasok ke dalam gasifier bereaksi dengan substansi yang mudah terbakar. Hasil reaksi tersebut adalah CO2 dan H2O yang se(ara berurutan direduksi ketika kontak dengan arang yang diproduksi pada pirolisis. %eaksi yang terjadi pada proses pembakaran adalah1 C : O2 ; CO2 : 8<8.55 k"2mol karbon %eaksi pembakaran lain yang berlangsung adalah oksidasi hidrogen yang terkandung dalam bahan bakar membentuk kukus. %eaksi yang terjadi adalah1 H2 : = O2 ; H2O : 52 k"2mol H2 2.4 Reduksi (Gasifikasi) %eduksi atau gasifikasi melibatkan suatu rangkaian reaksi endotermik yang disokong oleh panas yang diproduksi dari reaksi pembakaran. 0roduk yang dihasilkan pada proses ini adalah gas bakar, seperti H2, CO, dan CH. %eaksi berikut ini merupakan empat reaksi yang umum telibat pada gasifikasi. C : H2O ; H2 : CO ) >8>.8? k"2kg mol karbon CO2 : C ; 2CO ) >52.@? k"2mol CO : H2O ; CO2 : H2 ) >.<? k"2mol C : 2H2 ; CH : 5.<6 k"2mol karbon
# $enis%$enis Gasifier Gasifier unggun tetap *AiBed bed gasifier+ menggunakan sejumlah bahan padat dimana udara dan gas dapat le,at baik ke atas maupun ke ba,ah. "enis ini merupakan tipe yang paling sederhana dan hanya digunakan untuk aplikasi dalam skala ke(il. Cang termasuk dari jenis ini adalah up, do,n dan (ross draft gasifier. #o,n4draft gasifier *gambar b+ dikembangkan untuk merubah bahan bakar -olatile *kayu, biomassa+ menjadi gas dengan kandungan tar rendah. $p4draft gasifier *Gambar a+ umum digunakan untuk gasifikasi batubara dan bahan bakar non4-olatil seperti arang batu4 bara. Damun demikian, karena tingginya kandungan tar4nya *@426E+ membuatnya tidak praktis untuk bahan bakar motor. &ros4draft gasifier *Crossdraft gasifier+ merupakan gasifier yang paling sederhana dan paling ringan *gambar (+. 'edangkan gasifier unggun terfluidakan *fluidiFed bed gasifier+ lebih umum digunakan untuk skala besar dan gasifier yang menggunakan partikel yang relatif ke(il. #alam hal ini udara dialirkan dengan ke(epatan tinggi sehingga bisa mengangkat partikel padatan. Gasifier suspensi partikel *suspended parti(le gasifier+ menggerakkan suspensi menuju tungku panas, menyebabkan terjadinya pirolisis, pembakaran dan reduksi. .ipe ini hanya digunakan untuk gasifiksi skala besar. $ntuk selanjutnya hanya akan dijelaskan lebih rin(i mengenai gasifier unggun tetap *kros, up dan do,ndraft+. 3.1 Gasifier Crossdraft 0ada tipe ini, udara masuk pada ke(epatan tinggi melalui noFFle tunggal, termasuk beberapa aliran sirkulasi, dan mengalir sepanjang unggun dari bahan baku dan kokas *(har+. Hal ini menghasilkan temperature yang sangat tinggi pada -olume yang sangat ke(il sehingga menghasilkan gas tar yang rendah, sehingga memudahkan pengaturan yang (epat pada mesin bakar yang aa dijalankan. !ahan bakar beserta abu berguna sebagai isolator sepanjang dinding konstruksi gasifier, sehingga mild4steel dapat digunakan sebagai material konstruksi ke(uali noFel dan grate4nya yang memerlukan bahan lain, refraktori atau pendingin. DoFel berpendingin udara atau air (ukup umum digunakan. 0en(apaian temperature yang tinggi memerlukan bahan bakar dengan kadar abu rendah untuk men(egah penyumbatan. Gasifier tipe (rossdraft hanya digunakan untuk kandungan bahan bakar dengan kandungan tar rendah. !eberapa yang berhasil menemukan adanya biomassa yang tidak terpiralisa, dan memerlukan pengaturan jarak antara noFFle dan grate. !ahan baku yang tidak tersortir dengan baik (enderung menyebabkan bridging, dan (hanelling sehingga menyumbat inti ruang pembakaran yang memi(u produksi tar yang tinggi. $kuran bahan baku juga sangat penting untuk pengoperasian yang baik. 3.2 Udraft Gasifier .ipe ini telah umum digunakan untuk bahan bakar batubara sejak >@6 tahun yang lalu. 'elama pengoperasian, biomassa diumpankan di bagian atas sementara udara masuk melalui grate yang umumnya di selubungi oleh abu. Grat berada dibagian ba,ah gasifier, dimana udara bereaksi dengan biomassa menghasilkan CO2 yang sangat panas dan H2O. 'ebaliknya, CO2 dan H2O bereaksi kembali dengan kokas menghasilkan CO dan H2. .emperatur dibagian grate harus dibatasi dengan menambahkan kukus atau resirkulasi gas keluaran untuk men(egah rusaknya greate dan penyumbatan akibat tingginya temperature ketika karbon bereaksi dengan udara. Gas panas yang naik mempirolisa biomasa diatasnya kemudian mendingin sepanjang proses. !iasanya @426 persen tar dan minyak terbentuk pada suhu yang terlalu rendah dan terba,a pada aliran gas produk. 0anas yang tersisa juga mengeringkan biomassa yang masuk sehingga hamper tidak ada energi yang hilang dari gas. $p draft gasifier terbtas digunakan hingga kapasitas >6 giga joule2jam.m2 dibatasi oleh stabilitas unggun atau fluidisasi, pengerakan atau pemanasan berlebih yang menurunkan efesiensi. 3.3 !o"ndraft Gasifier !agian atas dari silinder gasifier diisi bahan bakar yang selama operasi, setiap beberapa jam diisi dan diposisikan tertutup ketika beroperasi. 0enutup ini juga difungsikan sebagai keran pengaman *safety -al-e+ untuk mengantisipasi terjadinya ledakan. &ira4kira sepertiga bagian dari atas, terdapat noFel untuk mengalirkn udara ke biomassa yang siap di gasifikasi. !iasanya noFelnya berjumlah ganjil dan dihubungkan dengan distributor. #istributor ini juga terhubung dengan udara luar untuk menyediakan udara yg (ukup untuk pembakaran. !iasanya juga terdapat lubang untuk pembakaran a,al dalam memulai proses gasifikasi. 'elama operasi, udara yang masuk membakar dan mempiralisa sebagian bahan bakar, sebagian besar tar dan minyak, dan sebagain arang yang mengisi gasifier diba,ah noFel. 'ebagian besar padatan dikon-ersi menjadi biomassa di Fona pembakaran ini karena biomassa mengandung sekitar ?6E senya,a -olatil. Gasifier memiliki sifat pengaturan mandiri. "ika arang tidak (ukup, pada bagian noFel, lebih banyak kayu yang akan terbakar dan terpirolisa untuk menghasilkan lebih banyak arang. "ika arang terlalu banyak pada kondisi pengisian penuh, jumlah (har meningkat sekitar noFel sehingga menghambat udara masuk dan pada akhirnya mengurangi jumlah arang. !egitulah Fona reaksi dikendalikan pada bagian noFel. #iba,ah noFel udara merupakan Fona reduksi, yang merupakan bagian inti gasifier. !iasanya bagian ini berbentuk GH, namun model terbaru ada juga yang berbentuk datar. 0eningkatan kualitas isolasi di bagian ini akan menurunkan produksi tar dan peningkatan efesiensi operasi. Gas CO2 dan H2O yang dihasilkan di Fona pirolisis dan pembakaran mengalir melalui arang ini dimana terjadi reduksi parsial membentuk gas CO dan H2. 0roses ini menyebabkan pendinginan gas karena sebagian panas dirubah menjadi energi kimia. 0roses ini menghilangkan sebagian besar arang2kokas dan meningkatkan kualitas dari sin4gas. $jung4ujungnya arang2kokas Gdilarutkan oleh gas ini dan dipe(ah4 pe(ah menjadi partikel ke(il kemudian dipisahkan di siklon. .ar yang tidak terbakar pada noFel dapat terpe(ah lebih lanjut pada kokas panas. 9bu kokas bisa menyumbat unggun kokas dan mengurangi aliran gas sehingga harus dibersihkan. $mumnya gasifier dilengkapi grate yang bisa di getar4getarkan untuk membersihkan gasifier dari penyumbatan oleh abu. &onversi bahan bakar meru'akan suatu kebutuhan 'etelah pada tahun 266< pemerintah pusat menunda pen(abutan subsidi bahan bakar minyak tanah *!!M.+ kepada petani tembakau, tahun 26>6 sudah dipastikan tidak akan ada lagi subsidi yang diberikan. #engan demikian petani tembakau tidak memiliki pilihan lain selain menggunakan !!M. non4subsidi tanpa merubah system pengo-enan, atau melakukan kon-ersi menggunakan bahan bakar lainnya. 9nalisa mengenai perbandingan keekonomian berbagai bahan bakar alternatif untuk pengo-enan tembakau dapat dilihat pada .abel >. .abel >1 9nalisa perbandingan biaya kebutuhan dan harga bahan bakar menggunakan berbagai alternatif jenis tungku dan bahan bakar Catatan1 !asis perhitungan untuk pengopenan padi sebanyak 8,@ ton dalam jangka ,aktu I45 jam dengan estimasi rendemen >@ E !erdasarkan .abel >, penggunaan batubara dan tungku gasifikasi menurut pertimbangan keekonomian merupakan alternatif yang paling ekonomis. Meskipun untuk melakukan kon-ersi sejumlah in-estasi a,al yang relatif besar diperlukan. #iantaranya adalah untuk pembuatan jaringan penukar panas dibagian ba,ah o-en karena pemanasan menggunakan batu bara tidak bisa dilakukan se(ara langsung. 0embelian tungku gasifikasi yang harganya relatif mahal I4? juta rupiah dengan umur ekonomis hanya sampai 8 tahun. #erbagai tungku gasifikasi $ang dierkenalkan keada etani di %ndonesia .ungku tanah liat Gambar >1 Model desain dan prinsip kerja tungku gasifikasi rotani .ungku gasifier ini menurut klaim mereka menganut sistem gasifikasi murni dimana kandungan unsur bahan bakar yang terkandung dalam batub ara diubah menjadi gas sintetik, gas sintetik inilah yang kemudian dialirkan dan dibakar di ujung burner dengan udara tambahan agar pembakaran yang terjadi lebih sempurna, effisien, mudah dikendalikan dan ramah lingkungan. Menurut /ra,an 9prianto, untuk membandingkan tungku batubara yang menggunakan system gasifikasi murni atau bukan dapat dilihat dari asap yang timbul pada proses pemanasan a,al sebelum proses berjalan sempurna, jika menggunakan gasifikasi murni maka asap yang timbul akan ber,arna putih kekuning4kuningan ,arna kuning mun(ul dari kandungan gas sintetik yang dibangkitkan di dalam rea(tor, sedangkan jika sebuah tungku pada pemanasan a,al menghasilkan asap hitam maka dapat dipastikan proses yang dianut bukan gasifikasi melainkan pembakaran langsung, petani penting untuk mengetahui hal ini agar tidak terke(oh dengan klaim produsen. 'etelah melalui penelitian, per(obaan, dan penyempurnaan selama uji (oba dengan berbagai penyempurnaan , alat ini sudah diproduksi dan dipasarkan se(ara terbatas pada musim tanam 26>> sejumlah belasan unit ntuk menguji performa dan menge-aluasi kekurangan alat tersebut. $ji (oba dilakukan di beberapa 3!ale 0are &ab &ara,ang dengan hasil yang melebihi harapan. Menurut klaim mereka, petani yang menggunakan sudah merasa puas dengan hasil yang di(apai dan beranggapan tungku ini layak digunakan utk menggantikan tungku minyak tanah maupun tungku lain yang sudah ada. #ari sosialisasi yang hampir satu tahun ini dilakukan 0etani yang sudah melihat alat ini merasa optimis dengan performa yang ditunjukan namun mereka meminta jaminan ketersediaan batu bara, apalah gunanya tungku alternati-e yang performanya bagus seperti ini jika bahan bakarnya tidak tersedia3, &ungku multi kombinasi ' (PG dan briket batubara dan )ekam' *erami 'elain mena,arkan tungku gasifikasi saja, Candra dimuka mena,arkan bahan bakar hibrid, L0G4batu bara.eknik ini sudah (ukup populer diterima oleh masyarakat sebagai salah satu alternatif yang menjanjikan. &ombinasi dua bahan bakar ini meningkatkan fleksibilitas petani untuk memilih bahan bakar sesuai dengan pena,aran harga dan ketersediaannya &ungku kon+ensional "auh sebelum kompor gasifikasi batu bara diperkanalkan, beberapa kelompok masyarakat juga sudah melakukan per(obaan penggunaan bahan bakar batubara. Hal ini dilakukan dengan menggunakan tungku batubara kon-ensional. Damun demikian, effesiensi pembakaran dari sistem kon-ensional ini kurang optimal karena masih menggunakan sistim tarikan alam *natural dfart+. 0ada sistem ini tidak digunakan blo,er2pompa untuk meniupkan udara ke tungku pembakaran. Hal ini menyebabkan, untuk laju pembakaran yang tinggi, akan terjadi kekurangan oksigen dan pembakaran tidak sempurna. /ni mengakibatkan kebutuhan bahan bakar meningkat. Damun demikian untuk teknologi ini, tidak diperlukan listrik ataupun blo,er2pompa udara. 'elain itu konstruksinya relatif mudah dan murah.
&%,*-U-, &./,O(OG% #pa ke!ngg!lan t!ngk! ini $ Panas %ang di&asilkan lebi& tinggi' Pembakaran ba&an bakar elpi(i %ang semp!rna se&ingga rama& lingk!ngan )emat dalam pemakaian ba&an bakar' *!da& dalam pengoperasian+ pera,atan+ dan perbaikan T!ngk! dib!at dengan ba&an k&!s!s !nt!k isolasi panas dipad! dengan ba&an %ang ban%ak terdapat di pasaran se&ingga bisa men-ega& kebo-oran panas dan t!ngk! men(adi lebi& ta&an lama' #pabila ter(adi kelangkaan elpi(i+ ba&an bakar t!ngk! bisa diganti dengan ka%! ata! biomassa lain dan (!ga ba&an bakar min%ak' T!ngk! dilengkapi dengan sistem pemanas air se&ingga setiap saat tersedia air panas !nt!k berbagai keb!t!&an' Cara ker(a t!ngk! T!ngk! ini mer!pakan &asil modi.ikasi dari t!ngk! standar %ang biasa dig!nakan' *odi.ikasi ber!pa adan%a r!ang pirolisis !nt!k men%emp!rnakan pembakaran+ sistem pengara& panas+ dan ba&an isolasi !nt!k men-ega& pen%erapan panas ole& badan t!ngk! se&ingga panas terserap ke dalam kantong pengering *an.aat %ang didapat /angat tepat dig!nakan ole& mas%arakat di lingk!p ind!stri karena bisa meng!rangi kons!msi ba&an bakar %ang berarti (!ga meng!rangi bia%a prod!ksi' *eng!rangi pol!si !dara karena pembakaran %ang semp!rna tidak mengemisikan sen%a,a0sen%a,a &idrokarbon' 1leksibilitas pemakaian ba&an bakar mem!ngkinkan proses prod!ksi ter!s ber(alan tanpa terpengar!& kelangkaan ba&an bakar' %ead more1 &ttp://balt%ra'-om/2012/03/15/gasi.ikasi0biomassa0!nt!k0energi0alternati./4i5661%a7Cikr"