Anda di halaman 1dari 11

1 PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN PASIEN POST CRANIOTOMI

PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN PASIEN


POST CRANIOTOMI
CRANIOTOMI adalah suatu tindakan pembedahan tulang kepala untuk mendapatkan jalan masuk ke
bagian intracranial guna:
- mengangkat tumor
- menghilangkan/mengurangi peningkatan TIK
- mengevaluasi bekuan darah
- menghentikan pendarahan
Craniectomi adalah mengangkat sebagian tulang kepala.
Cranioplasty adalah memperbaiki kerusakan tulang kepala dengan menggunakan bahan plastic atau
metal plate.
2 Penatalaksanaan yang Pokok
Perbaiki dan jaga jalan naas.
!akinkan bah"a ventilasi dan oksigenasi ade#uat $normal atau tidak normal kadar
PC%
&
'
(akukan pembedahan segera jika terdapat tanda-tanda penting dari hematoma $) *
jam' manitol.
Pertahankan normovolemik dan normotensi untuk mempertahankan aliran darah ke
serebral.
Terapi dengan cepat jika terjadi peningkatan TIK dan ulangi CT scan jika terjadi
kemunduran secara klinis.
Terapi cedera-cedera lainnya dengan tepat.
+"asi adanya komplikasi-komplikasi sistemik.
- Pendarahan sistem pecernaan $stress ulser'
- ,IC
- -dema paru neurogenik
- +bnormalitas hormon -ndokrin
v ,iabetes insipidus $meningkatnya natrium'.
v .indroma inapropriate antidiuretik hormon $.I+,/' $menurunnya kadar natrium'.
v
- Kejang
3 P-0+1+T+2 .-C+0+ 3434
- 5aringkan pasien dengan posisi kepala ditinggikan 67
8
9 :8
8
dan ganti posisi pasien
secara teratur.
- %bservasi ;C./respon pupil tiap jam.
- (akukan pera"atan mata dan daerah yang tertekan.
- (akukan suction minimal 6< tiap shit dan sesuai kebutuhan.
- 0a"at tali endotracheal pada posisi yang tinggi $diatas telinga'.
- ;erakan tangan-tangan/betis untuk menekan risiko terjadinya trombus pada vena
dalam.
- 5eri sedati
,ia=epan atau meda=olan
5arbiturat jika tekanan intrakranial meninggi atau tampak adanya tanda-tanda
memburuk.
+"asi terjadinya penurunan tekanan darah.
- 5eri analgesik sesuai kebutuhan
- %bat blok neuromuskular 9 tidak biasa digunakan. ,igunakan jika pasien ada
perla"anan terhadap vetilasi atau terdapat epilepsi atau hipertermi.
- Proilaksis untuk stress ulser.
- 5eri nutrisi sejak dini 9 khususnya enteral.
- Terapi hipertermi dengan agresi
/ilangkan ineksi.
(akukan pendinginan secara akti.
- Proilaksis untuk kejang.
4 >-2TI(+.I
4ode Control atau .I4 > dengan 00 yang dibutuhkan untuk memberi dukungan
secara penuh.
Tujuan : P%
&
? @8 mm/g $lebih baik lagi ?6 88'
PC%
&
) :7 mm/g
/iperventilasi $PC%
&
) :7'
- +kute : menurunnya aliran darah serebral
menurunnya tekanan darah intrakranial
- * 9 @ jam : ditoleransi
- ? @ jam : AberulangB meningkatnya tekanan intrakranial jika PC%
&
meningkat.
- Kronik : +kibatnya sangat buruk karena hal tersebut mengakibatkan
menurunnya aliran darah serebral.
P--P : Kadar rendahC tidak disukai karena dapat meningkatkan
tekanan intrakranial.
;unakan 8 cm /
&
% jika - paru-paru kolaps
- DI%
&
78E
/indari penggunaan P--P ? 8 cm /
&
% tanpa dilakukan monitoring tekanan
intrakranial.
,apat menaikkan pemberian sedati atau lognocain sebelum suction
dilakukan.
5 .I0K3(+.I/T-K+2+2 ,+0+/
Permulaan resulilasi secara agresi cedera lainnya
naikkan/pertahankan tekanan darah dalam batas normal.
Pertahankan normovolemik F jangan batasi cairan kecuali terjadi .I+,/.
/indari pemberian de<trose pada terapi cairan.
.angat penting untuk mengontrol tekanan darah
- Tekanan Perusi .erebral $CPP' F
6
2 CPP F 4+P 9 ICP
3 /asil yang diharapkan CPP ? G8
4 (ebih baik lagi jika CPP ? H8
5 Iika tekanan intrakranial pasien tidak diketahui pertahankan 4+P J8 mm/g.
6 - /ilang autoregulasi pada serebral pada cedera kepala yang berat.
7 - 3mum terjadi iskemia serebral sekunder.
Iika CCP ) G8 dengan tekanan intrakranial normal atau P+P ) J8 dengan tekanan
intrakranial tidak diketahuiC maka:
- ;uyur cairan dengan menggunakan koloid
- !akinkan bah"a nilai C>P ade#uat
- 4ulai pemberian vasopressor $dopamin atau adrenalin atau nor adrenalin'.
Cairan 2aC( hipertonik berguna jika pasien terjadi hipovolemik namun tekanan
intrakranial ? &7.
1 0-2C+2+ K-P-0+1+T+2 P0-%P-0+TID
6. Kaji dan catat vital signC status neurologisC maniestasi klinik untuk menentukan data a"al
sebagai perbandingan pada post operasi.
&. Perbaiki dan jaga jalan naas.
:. !akinkan bah"a ventilasi dan oksigenasi ade#uat.
*. Pertahankan normovolemik dan normotensi.
7. Ielaskan segera tentang pera"atan post operasi.
+lat-alat monitor
Inkubasi
(ines-lines
Kateter
,rain
,ressing
G. .upport pasien
a. +tur posisi yang baik pada tungkai yang paralisis untuk mencegah terjadinya
kontraktur.
b. Kenalkan lingkungan sekitar pada pasien yang mengalami gangguan penglihatan.
c. 5antu cara berkomunikasi pada pasien yang mengalami aphasia melalui kartu-kartu
yang bergambarC alat tulis dan gerakan isyarat atau tingkah lakuC dan lain-lain.
d. Cegah agar pasien tidak menjadi bingung.
e. Ielaskan dan berikan dukungan pada pasien dan keluarganya tentang pembedahan
yang akan dilakukan untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan penderita.
H. 5eri sedatiC analgesik sesuai kebutuhan.
@. (akukan pera"atan mata/daerah yang tertekan.
J. 4onitor intake dan output.
2
3 0-2C+2+ K-P-0+1+T+2 P%.%P-0+TID
6. Pertahankan potensi jalan naas.
&. Tinggikan posisi kepala 67
8
9 :8
8
.
:. !akinkan bah"a ventilasi dan oksigenasi ade#uat
- .pontan beri %
&
68 9 6& lt/mmt dengan 204.
- >entilasi mekanik mode control atau .im> dengan 00 yang
dibutuhkan.
*. 5erikan terapi
a. 4anitol meningkatkan serum osmolalitas dan
mengeluarkan/menarik cairan yang bebas dari area otak.
b. .teroid untuk mengurangi edema otakC membatasi tumor otak
diberikan secara kontinyu selama H& jam untuk mengurangi pembengkakan otakC kemudian
dosis diturunkan secara tak pering.
c. 5eri analgesik sedati sesuai kebutuhan.
d. +nti Convilsant diberikan pada pasien yang mengalami
pembedahan supratentorial craniotomy untuk mengurangi serangan kejang-kejang.
7. Kaji dan catat vital signC status neurologisC dan CCP tiap jam.
G. Cek/periksa laboratium darah : +;,C ;,0C -lektrolitC uricemC creatimin dan darah rutinC
dan lain-lain sesuai pesanan.
H. 4onitor secara ketat tempat-tempat pemasangan C>PC arteri lineC drainC dressing luka
operasi.
@. (akukan pera"atan mata/daerah yang tertekan.
J. (akukan suction sesuai kebutuhan.
68. 0a"at tali endotrakeal pada posisi yang tinggi $diatas telinga'.
66. 5erikan proilaksis untuk stress ulser.
6&. 5erikan nutrisi sejak dini 9 khususnya enteral.
6:. Pertahankan normovolemik dan normotensi.
6*. 4onitor ketat intake dan output.
67. +"asi adanya komplikasi-komplikasi sistemik.
4 P%T-2.I+( K%4P(IK+.I
6. Pendarahan intrakranial/hematom.
&. -dema serebral.
:. Ineksi $post operasi meningitisC lukaC paru'.
*. Kejang
7. Kerusakan syara kranial.
MASALAH-MASALAH YANG SERING MUNCUL
6. Pola p!"a#a$a" %&'a( #(%&# ) *a"+ ,!-.,."+a" '"+a" +a"++.a" &"%+!&%a$ /a!&"+a"
o%a(0 -*po12&a 'a2pa( 'a!& a"$%$&0 $!,!al '2a0 a!a p2,'a-a" $(&%a! 2'.lla
o,o"+a%a a%a. po"$3
Kriteria /asil/Tujuan:
%ksigenasi yang ade#uat dapat dipertahankan.
I2T-0>-2.I K-P-0+1+T+2
6. Kaji rekuensiC kedalamanC keteraturan pernaasan dan ekspansi dada.
&. Kaji bunyi naas setiap & 9 * jam.
:. -valuasi nilai +;, sesuai kebutuhan.
*. ;unakan oksimetri yang tersedia untuk memantau saturasi oksigen dan pantau C%
&
.
7. Pertahankan hiperventilasi jika diperlukan ventilator mekanik.
G. 1aspada terhadap dampak obat-obat depresan.
H. (akukan suction sesuai kebutuhanC berikan hiperventilasi sebelum prosedur dilakukan.

&. Kl&!"$ /ala" "a#a$ %&'a( #(%&# ) *a"+ ,!-.,."+a" '"+a" a(.2.la$& $(!$&0 o,$%!.($&
/ala" "a#a$0 a%a. '2a pa!..
Kriteria /asil/Tujuan:
Patensi jalan naas dapat dipertahankan
I2T-0>-2.I K-P-0+1+T+2
6. Kaji kemampuan untuk mempertahankan patensi jalan naas.
&. +tur postur pasien dengan meninggikan kepala tempat tidur 67
8
9 :8
8
$jika tidak ada
kontraindikasi'.
:. ;unakan jalan naas oral 9 nasal untuk mempertahankan jalan naas atas paten.
*. Pertahankan ventilator dalam pengesutan dengan sistem alaram bekerja sesuai pesanan.
7. Penghisapan sekresi $suction' sesuai kebutuhan dan evaluasi eeknya.
:. P!.,a-a" p!#.$& /a!&"+a" $!,!al ) *a"+ ,!-.,."+a" '"+a" '2a /a!&"+a"
$!,!al0 p".!."a" p!#.$& $&$%2&( a%a. -&la"+"*a p!#.$& $!,!al (a!"a 2,ol.$ a%a.
$.2,a%a" al&!a" 'a!a- $!,!al.
Kriteria /asil/Tujuan:
Tingkat kesadaran pasien akan membaik atau dipertahankan.
I2T-0>-2.I K-P-0+1+T+2
6. 3kur TIK dengan akurat dan pantau hasil pengukuran secara kontinyu.
&. Tinggikan bagian kepala tempat tidur 67
8
9 :8
8
sepanjang "aktu.
:. ;unakan sistem pengkajian neurologi secara konsistenC misal skala Koma ;lasgo".
*. -valuasi hal-hal berikut setiap 6 jam.
- Tingkat kesadaran.
- 3kuan pupilC reaksi pupil terhadap cahaya.
- Kesamaan pupil.
- ;erakan ekstermitas.
- 5eri sedikit stimulasi untuk mendapatkan reaksi pasien.
- Keseauian respons pasien terhadap lingkungan atau stimulasi.
- +da tidaknya releks-releks.
- .emua gerakan involunter seperti kejangC kedutan atau ungsi motorik asemetris.
- Tekanan darah.
- Drekuensi dan irama jantung.
- Drekuensi dan irama pernaasan.
- Parameter hemodinamik.
7. /indari peningkatan tekanan intrathoraksC batukC muntah dan valsava manuver.
G. Iika ventilasi dikontrol oleh ventilator mekanikC pertahankan PC%
&
yang rendah $6@
9 &7' untuk mencegah vasodilatasi serebral.
H. 5erikan obat kontikosteroid sesuai pesanan dokter.
@. 5eri diuretik yang menurunkan volume jaringan $seperti manitol' sesuai pesanan
dokter.
J. Pertahankan keakuratan intake dan output setiap : jam.
68. +ntisipasi dehidrasiC pantau urine dan elektrolit.
66. 5erikan sedati dan pelemah otot sesuai pesanan dokter dengan barbiturat atau pavulon.
6&. 5erikan hiperventilasi sebelum melepas ventilator mekanik untuk suksion.
*. 4#&$&% 5ol.2 6a&!a" ) *a"+ ,!-.,."+a" '"+a" 'a2pa( %!ap& '&.!%&(0 (,.%.-a"
2%a,ol&$2 *a"+ %&"++& -o!2o" *a"+ %&'a( ,!#."+$&.
Kriteria /asil/Tujuan:
Kebutuhan cairan tubuh dapat terpenuhi dan output yang ade#uat dapat
dipertahankan.
Intervensi kepera"atan
I2T-0>-2.I K-P-0+1+T+2
6. Pantau T>. dan data hemodinamik sesuai yang tersedia.
&. Pertahankan intake dan output cairan secara akurat setiap : jam.
:. Pantau kecenderungan 2a urine dan serum osmolaritas dan kadar creatinin.
*. ;anti elektrolit dengan terapi suplemen sesuai pesanan.
7. Kaji diabetes insipidus : output banyak dengan berat jenis rendah.
G. Iika ada diabeter insipidus beri Pitressin sesuai pesanan.
7. R&$&(o %!-a'ap &"#($& ) *a"+ ,!-.,."+a" '"+a" %&"'a(a" &"5a$&#0 p".!."a" %&"+(a%
($a'a!a"0 la2a"*a0 %*p 'a!& %&"'a(a" p2,'a-a"3
Kriteria /asil/Tujuan:
Ineksi nosokonial tidak akan terjadi.
I2T-0>-2.I K-P-0+1+T+2
6. ;unakan teknik steril yang ketat selama pemasaran device pemantauan TIK dan
pertahankan sistem drainase vetricular eksternal.
&. (akukan dressing dengan teknik steril.
:. Kaji gejala-gejala ineksi ..P.
*. 5erikan antibiotik sesuai pesanan.
7. Pantau dan catat adanya kebocoran C.. dari hidungC telinga atau daerah tempat
pemasaran pemantauan TIK
1 4A7TAR PUSTAKA
Carpenito (.I.C 6JJ@C Nursing Diagnosis Aplication to Clinical PracticeC I.5. (ippincott
CompanyC Phildelphia.
,oris .mith .uddarth 02.C 6JJ6C The Lippincott Manual of Nursing PracticeC 7
th
-ditionC
I5. (ippincott CompanyC Philadelphia.
/udak dan ;alloC 6JJGC Perawatan KritisC -disi >IC >olume IIC Penerbit buku kedokteranC
-;CC Iakarta.
T-%/C 6JJ8C Intensive Care ManualC Third -ditionC by ;lobe PressC +ustralia.

Anda mungkin juga menyukai