Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN KASUS GIZI BURUK PUSKESMAS TOGO-TOGO

KEC.BATANG KAB.JENEPONTO
I. LATAR BELAKANG
Gizi buruk pada anak sampai saat ini masih menjadi masalah di Indonesia. Diketahui
sampai tahun !"" ini ada sekitar " juta anak dari #! juta penduduk di Indonesia $an%
men%alami %izi buruk& keban$akan berada di daerah timur Indonesia seperti di daerah NTT
dan 'aluku. (alah satu )aktor pen$eban$a karena letak %eo%ra)isn$a seperti jarak $an% jauh
dari )asilitas kesehatan. Ada beberapa hal $an% bisa men$ebabkan anak men%alami %izi
buruk $aitu* )aktor kesediaan pan%an atau )aktor kemiskinan& dalam hal ini berhubun%an
den%an jual beli seperti tidak tersedian$a pan%an $an% +ukup. ,aktor perilaku& misaln$a di
daerah tersebut pan%ann$a tersedia tapi +ara pemberian atau pen%olahann$a tidak benar
seperti anak baru " bulan sudah diberi pisan% $an% seharusn$a mendapatkan A(I eksklusi).
,aktor ketidaktahuan oran% tua men%enai pemberian %izi $an% baik ba%i anak& dan )aktor
pen$akit ba-aan pada anak& seperti jantun%& TB.& /I01AID(& saluran perna)asan dan diare.
,aktor pendidikan& kuran%n$a edukasi dimas$arakat.
Asupan %izi $an% +ukup seharusn$a sudah dilakukan pada masa kehamilan hin%%a
usia balita 2periode emas3& karena kekuran%an %izi bisa mempen%aruhi ke+erdasan dan
pertumbuhan anak. (alah satu solusi jan%ka panjan% $an% bisa diberikan adalah mas$arakat
harus mendapat pen$uluhan men%enai pentin%n$a %izi dan +ara men%olah makanan $an%
benar. (erta edukasi men%enai kebersihan& sanitasi $an% baik harus diupa$akan sesuai
den%an kemampuan ekonomi.
II. 4ER'A(ALA/AN DI 'A(5ARAKAT
4ada dasarn$a& %izi buruk merupakan pen$akit $an% tidak terjadi se+ara akut atau dalam
-aktu sin%kat& melainkan memerlukan -aktu beberapa bulan. (eba%ian besar kasus %izi
kuran% dan %izi buruk den%an tatalaksana %izi buruk dapat dipulihkan di 4uskesmas1R(. /al
tersebut ju%a ter%antun% dari ada tidakn$a pen$akit pen$erta misaln$a pen$akit ba-aan
seperti jantun% atau metabolisme lainn$a.
1
4ada tin%kat keluar%a& keluar%a $an% tidak sadar %izi ju%a merupakan salah satu )aktor
pen$ebab terjadin$a kasus %izi buruk. 4en%etahuan dan perilaku keluar%a khususn$a ibu
tentan% makanan ber%izi $an% kuran% akan memen%aruhi perkemban%an status %izi ba$i.
'isaln$a kebiasaan untuk tidak memakan makanan tertentu padahal memiliki nilai %izi $an%
tin%%i akan berakibat pada anak1ba$i. (anitasi serta lin%kun%an $an% kuran% baik dan tidak
bersih akan membuat ba$i sakit6sakitan sehin%%a memen%aruhi proses pertumbuhan ba$i.
(erta kondisi ekonomi keluar%a $an% lemah dapat memen%aruhi da$a beli keluar%a untuk
men%onsumsi makanan $an% sehat dan ber%izi.
4ada tin%kat mas$arakat& kebiasaan tertentu di mas$arakat dapat menjadi salah satu
)aktor $an% memen%aruhi pertumbuhan ba$i. 'isaln$a pada mas$arakat tertentu& imunisasi
pada ba$in$a baru boleh dilakukan pada bulan ke6 sehin%%a pada bulan pertama ba$i tidak
diba-a ke pos$andu untuk melakukan penimban%an. (ehin%%a proses terjadin$a %izi buruk
dapat ju%a berlan%sun% pada masa ini.
4en$ebab lain $an% ju%a serion% menjadi kendala adalah ketersediaan )asilitas
kesehatan $an% tidak terjan%kau oleh ibu dan ba$in$a. /al tersebut membuat ba$i menjadi
tidak dapat dikontrol berat badann$a melalui K'( serta dapat diperburuk jika ba$i sakit
sementara pen%obatan tidak diberikan di )asilitas kesehatan& misaln$a pustu.
III. 4E'ILI/AN INTER0EN(I
Dalam men%atasi masalah %izi buruk dan pen%aruhn$a terhadap pertumbuhan harus
dilakukan se+ara komprehensi) serta men$eluruh. .ara dan strate%i $an% dapat dilakukan
berupa deteksi dini di pos$andu den%an melakukan penimban%an balita serta melalui K'(
2Kartu 'enuju (ehat3 sehin%%a bisa diketahui %ra)ik pertumbuhann$a. 7pa$a pemulihan
%izi den%an men%adakan 4emberian 'akanan Tambahan 4emulihan 24'T643 serta
menin%katkan pen%etahuan dan keterampilan ibu terutama dalam memberi asupan %izi
kepada anak. (elain hal tersebut& pemberian edukasi %izi kepada ibu ba$i ju%a san%at
pentin% untuk dilakukan.
2
'enurut petu%as %izi di puskesmas to%o6to%o& selama ini penan%anan kasus %izi
buruk serin% berhasil memperbaiki kondisi pasien %izi buruk $an% terdeteksi& selama tidak
diikuti den%an pen$akit pen$erta lain.
I0. 4ELAK(ANAAN
4ada tan%%al "8 'aret !" dilakukan kunjun%an rumah terhadap pasien %izi buruk atas
nama An. '& umur " tahun hari 2" bulan3& di Desa Bun%en%& Ke+amatan Batan%& Kabupaten
9eneponto. Kunjun%an dilakukan untuk memantau kembali tumbuh kemban% dan status %izi anak
tersebut den%an penimban%an berat badan setelah pemberian makanan tambahan serta men%in%atkan
kembali oran% tua $an% bersan%kutan untuk tetap memperhatikan %izi terbaik untuk tumbuh
kemban% anakn$a.
0. E0AL7A(I
4asien terdeteksi sejak bulan 'aret !" den%an laporan dari mas$arakat sekitar tentan%
adan$a ba$i $an% serin% sakit6sakitan.
4ada hasil pen%ukuran antropometri a-al& den%an umur " bulan& BB :&; k% dan 4B <"&<
+m& didapatkan status %izi anak tersebut ter%olon%*
Gizi Buruk& menurut standar Berat Badan menurut 7mur 2BB173 anak laki6laki
umur !6<! bulan den%an =6s+ore > 6; (D.
Sangat Pendek menurut standar 4anjan% Badan menurut 7mur 24B173 anak laki6
laki umur !6# bulan den%an =6s+ore > 6; (D.
Kuru!& menurut standar Berat Badan menurut 4anjan% Badan 2BB14B3 anak laki6laki
umur !6# bulan den%an =6s+ore 6 (D
Dari hasil anamanesis ri-a$at kelahiran ba$i& didapatkan bah-a ibu melahirkan di dukun&
lan%sun% menan%is den%an berat badan $an% tidak di ukur tetapi menurut ibu dan
penduduk sekitar& normal 2tidak ke+il3. Ri-a$at kehamilan pun normal. Ba$i merupakan
anak pertama dan ibu melahirkan pada usia #; tahun.
3
Ri-a$at kesehatan ba$i tidak terlalu baik. (esuai kebiasaaan mas$arakat di daerah
tersebut& ba$i biasan$a diba-a untuk imunisasi ketika umur bulan. (ementara pada
umur :! hari& ba$i sudah mulai sakit6sakitan. (erin% men%alami demam& batuk bahkan
sesak. Tiap kali akan diba-a untuk melakukan penimban%an dan imunisasi ba$i sakit
la%i& sehin%%a tidak pernah diba-a ke pos$andu. Ketika memasuki umur ? bulan& mulai
kelihatan terjadi penurunan berat badan $an% bermakna. 'eskipun ba$i serin% sakit&
tetapi ibu ju%a tidak memba-a ba$in$a ke pustu untuk mendapat pen%obatan& sehin%%a
makin memperparah terjadin$a pen$usutan berat badan. (etelah dilakukan kunjun%an
tern$ata baru diketahui ju%a bah-a ba$i tersebut menderita Down Syndrome& den%an
adan$a tanda6tanda seperti simian line& hipertelorisme& serta makroglosi.
@leh karena berasal dari keluar%a den%an ekonomi lemah& maka ibu memiliki kesulitan
untuk memberikan makanan tambahan A(I $an% baik. (ehin%%a pemberian makanan
selama ini berdasaarkan kemampuan saja berupa A(I& dan beras ja%un%.
(etelah ditetapkan seba%ai kasus %izi buruk& maka tim surAe$ %izi dari puskesmas To%o6
to%o kemudian memberikan interAensi pemberantasan %izi buruk melalui pemberian
makanan tambahan berupa pemberian biskuit dan bubuk taburia. Tim ju%a memberikan
edukasi %izi kepada ibu ba$i $an% tern$ata tidak memiliki pen%etahuan $an% baik
men%enai %izi. InterAensi dimulai pada a-al 'aret !"& pada bulan selanjutn$a $akni
bulan April& dilakukan penimban%an dan didapatkan berat badan ba$i menjadi ? k%.
ri-a$at sakit pun sudah tidak serin% seirin% den%an pemberian interAensi. 4emberian
biskuit diberikan tiap pekan& dan menurut ibu& na)su makan ba$i ju%a semakin menin%kat.
'elihat kasus tersebut& selanjutn$a hal pentin% $an% harus di eAaluasi adalah edukasi ibu
tentan% perilaku hidup bersih serta makanan $an% sehat dan ber%izi. Disampin% itu&
den%an adan$a dia%nosis Down Syndrome pada ba$i& maka perlu ju%a di perhatikan
adan$a tanda6tanda kelainan ba-aan dikarenakan pen$akit ini biasan$a ju%a disertai
pen$akit ba-aan lain.
4
4E(ERTA 4ENDA'4ING
dr. =ulkaidah dr. /ar$ati Indra /atta
5

Anda mungkin juga menyukai