Anda di halaman 1dari 3

A.

Pembahasan
Dalam percobaan sintesis iodofrom bertujuan untuk mengenalkan reaksi
halogenasi alfa terhadap senyawa karbonil. Untuk terbentuk iodofrom dilakukan
dengan mereaksikan aseton dan iodium dengan menggunakan katalis basa kuat
yaitu NaOH yang bertujuan untuk mempercepat reaksi terjadi. Pembuatan iodofrom
sama dengan pebuatan pada klorofrom karena analog dari iodinnya. Penggunaan
katalis basa kuat ini lebih baik dibanding dengan katalis basa lain, tetapi pencucian
untuk menghilangkan katalis ini harus dilakukan dengan baik agar alkalis karena
katalis NaOH sukar untuk dipisahkan dengan prodak yang terbentuk. Pembuatan
iodofrom prinsipnya memakai reaksi halogenasi alfa. Dimana karbon yang dekat
dengan gugus karbonil dinamakan karbon alfa sedangkan atom hidrogen yang diikat
karbon yang terdekat dengan gugus karbonil dinamakan hidrogen alfa. Keton sangat
mudah untuk dihalogenasi pada karbon alfa. Hal ini dikarenakan terdapatnya gugus
karbonil sehingga ikatan antara karbon dengan hidrogen yang stabil dan bersifat
tidak asam menjadi bersifat asam. Aseton dalam praktikum ini bertindak sebagai
keton dan digunakan katalis basa kuat untuk pembentukan iodofrom.
Iodofrom atau yang disebut juga dengan triodometana terbentuk dari reaksi
halogenasi diawali dengan pembentukan atom yang radikal bebas diperoleh dari
halogen. Iodofrom dalam kefarmasian sering dimanfaatkan untuk obat desinfektan
serta antiseptik. Iodfrom sebagai antiseptik berfungsi untuk bakteriostatik dimana
digunakan pada kulit dan mukosa yang mengalami infeksi bakteri, sedangkan
desinfektan untuk menghilangkan bakteri serta mikroba yang terdapat pada pakaian.
Percobaan yang dilakukan dengan menggunakan setengah formula dari
semua bahan yang digunakan. Hal ini bertujuan untuk mempercepat reaksi yang
terjadi untuk mengantisipasi bila pada percobaan terjadi kegagalan sehingga bisa
menggunakan setengah formula yang tersisa dimana seharusnya menggunakan satu
formula. Penimbangan iodium menggunakan botol timbang karena sifat iodium yang
yang mudah teroksidasi dengan udara bebas, serta mudah menguap, dan memiliki
bau yang kurang enak sehingga dapat menimbulkan sesak nafas. Iodium jika terkena
tangan akan mengiritasi sehingga tangan akan gatal. Pencampuran dilakukan di labu
alas bulat dimana iodium dimasukkan kemudian aseton dan ditambah dengan katalis
NaOH secara berlahan hingga terbentuk kristal warna kuning. Pembuatan larutan
NaOH 8N harus resenter paratus yaiitu dibuat baru dengan melarutkan NaOH 6,4
gram pada 20 mL akuades. Larutan yang dibuat ini digunakan untuk tiga kelompok
praktikum iodofrom. NaOH dibuat baru karena NaOH bila disimpan lama kadar yang
ada bisa berubah-ubah. Labu alas bulat harus dilapisi dengan serbet basah atau
digrojog dengan air mengalir karena campuran mengalami reaksi eksoterem
sehingga dapat berfungsi untuk pendingin agar kristal mudah terbentuk.
Menambahan NaOH dilakukan didalam lemari asam dan menggunakan google
karena reaksi akan mengeluarkan gas yang mengiritasi mata dan menyebabkan sesak
nafas, sehingga labu alas bulat perlu ditutup dengan plastik yang dilubangi jangan
menggunakan alumunium foil karena jika masuk pada labu alas bulat akan
mempengaruhi reaksi yang terjadi.
Yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan praktikum ini adalah
penambahan NaOH harus dilakukan dengan tepat dan teliti serta membutuhkan
kesabaran dalam penambahan. Harus dilakukan tetes per tetes. Dikarenakan untuk
diperoleh titik akhir yang benar yang ditandai terbentuk iodofrom dan endapan
kristal kuning dibawah labu alas bulat serta larutan berwarna kuning cerah. Bila
penambahan melewati titik akhir berlebih satu tetes penambahan maka larutan akan
kembali lagi menjadi iodium. Penjagaan suhu dengan air mengalir atau lab basah
agar reaksi eksoterm yang menimbulkan panas tidak mempengaruhi terbentuknya
iodofrom sehingga erlemeyer diusahakan jika dipegang tidak terlalu panas.
Dalam praktikum menggunakan formula pertama yaitu setengah bahan
formula mengalami kegagalan karena penambahan NaOH berlebih sehingga
melampaui titik akhir dan tidak terbentuk iodofrom karena warna larutan tetap
berwarna coklat akan tetapi terbentuk sedikit kristal kuning dibawah labu alas bulat.
Ketika dilanjutkan dalam penyaringan untuk membuktikan apakah berhasil terbentuk
kristal iodofrom maka dilanjutkan tahap berikutnya yaitu penyaringan dengan
bantuan kompresor dan corong buchner. Setelah diamati kristal yang terbentuk tidak
sesuai denga kristal yang seharusnya terbentuk karena krisal berwarna coklat tetapi
terdapat sedikit iodofrom kristal berwarna kuning. Percobaan diulang dengan
setengah formula yang tersisa setelah mereaksikan bahan yang diperlukan kemudian
dilakukan penambahan NaOH terjadi permasalahan yang sama, warna teteap coklat
tetapi kristal kuning iodofrom terbentuk baik dibawah labu alas bulat penambahan
NaOH dihentikan karena ditakutkan akan melewati titik akhir kembali sedangkan
masih terdapat banyak iodium didalam labu alas bulat. Setelah dilakukan
penyaringan terbentuk kristal kuning iodofrom yang baik dengan rendemen yang
lebih banyak dibanding dengan kelompok lain terutama yang melakukan langkah
rekristalisasi. Karena masih terdapat I yang banyak ketika penyaringan I menguap
yang menimbulkan perih pada mata. Harus dipastikan kristal benar-benar alkalis
dengan pengujian mengggunakan lakmus merah ditandai tidak terdapat perubahan
warna. Penambahan NaOH hingga terbentuk iodofrom yaitu dengan volume 4,8 mL.
Percobaan menghasilkan data organoleptis dengan iodofrom yang terbentuk
berbentuk serbuk hablur, berwarna kuning, dan memiliki bau yang khas serta
menyengat. Memiliki berat basah 2,5728 gram dan berat kering 1,5028 gram.
Rendemen yang diperoleh 63,62 % dengan perhitungan berat kering dibagi berat
teoritis dikalikan dengan 100%. Setelah dilakukan pembacaan titik lebur idofrom dari
percobaan mempunyai titik lebur 120-123C dengan titik lebur teoritis 118-121C
menggunakan sumber dari MSDS. Jika dilihat hasil percobaan yang dilakukan titik
lebur percobaan sesuai dengan titik lebur teoritis, sehingga iodofrom yang terbentuk
baik dengan berat rendemen yang tidak sedikit dan titik lebur yang sesuai teori
meskipun tidak melakukan rekristalisasi. Hal ini membuuktikan dalam pencucian
rendemen benar-benar diusahakan sebersih mungkin.

Anda mungkin juga menyukai