Anda di halaman 1dari 21

Praktikum

Farmakoterapi 2
Depresi
Kelompok E 1 :

Mahardika Putri Bestari


K100130020
Siti Susilowati
K100130029
Wisnu Adi Nugroho
K100130034
Rafika Surya Dewi
K100130046

Pendahuluan
Gangguan depresif adalah salah satu jenis
gangguan jiwa yang paling sering terjadi. Prevalensi
gangguan depresif pada populasi dunia adalah 3-8 %
dengan 50% kasus terjadi pada usia produktif yaitu
20-50 tahun. World Health Organization menyatakan
bahwa gangguan depresif berada pada urutan
keempat penyakit di dunia. Gangguan depresif
mengenai sekitar 20% wanita dan 12% laki-laki pada
suatu waktu dalam kehidupan.
Gangguan depresif adalah gangguan psikiatri yang
menonjolkan mood sebagai masalahnya, dengan
berbagai gambaran klinis yakni gangguan episode
depresif, gangguan distimik, gangguan depresif
mayor dan gangguan depresif unipolar serta bipolar.

Etiologi dan Patofisiologi


Gejala-gejala
yang dilaporkan pada pasien dengan
depresi berat secara konsisten mencerminkan perubahan
dalam monoamine otak neurotransmiter, khususnya
norepinefrin (NE), serotonin (5-hydroxytryptamine [5-HT]),
dan dopamin (DA). (Dipiro, 2008).
Episode pertama gangguan depresi dipicu oleh stresor
psikososial pada mereka yang sistem biologiknya rentan.
Gangguan depresi juga dialami oleh seseorang apabila
tidak memiliki faktor biologik sebagai kontributor terhadap
terjadinya gangguan depresif.
Beberapa faktor psikologik berperan dalam terjadinya
gangguan depresif ringan dan sedang. Seseorang yang
terkena gejala depresi biasanya mengalami rasa percaya
diri yang menurun. Selain faktor psikologik , kombinasi
faktor biologk dan faktor lingkungan juga penyebab
munculnya gangguan depresi (Depkes, 2007).

Kasus
Ny. AB (35 th, 156 cm, 45 Kg) seorang ibu rumah tangga
yang ditemukan berusaha bunuh diri diatas jembatan oleh
warga dan diantar ke rumah sakit. Kepada psikiatris Ny.AB
mengaku

mengalami

banyak

tekanan

dalam

hidup,

dia

kehilangan pekerjaan karena pemutusan hubungan kerja (PHK)


besar besaran yang terjadi di pabrik tempatnya bekerja
beberapa waktu yang lalu. Ny. AB juga sedang terlilit hutang
yang jumlahnya cukup besar. Dia merasa suaminya sering uring
uringan karena harus menanggung pembayaran hutang
tersebut dengan gajinya sendiri. Sudah satu bulan Ny. AB
menjadi sering susah tidur, sedih berkepanjangan karena takut
didatangi penagih hutang dan takut ditinggal suaminya. Ny. AB

Riwayat penyakit :
Hipertensi stage 1 sejak 1 tahun yang lalu
Riwayat pengobatan :
Propranolol 40 mg 2x sehari.
Sekarang sedang menggunakan pil KB Andalan, tetapi
sering terlupa meminumnya.
Vital sign :
TD : 130/85 mmHg
RR : 20 kali/menit
HR : 80 kali/menit
Suhu: 37,5oC
Diagnosis : Gangguan Depresi

Dokter meresepkan: Amitriptilin 50 mg, 1 x sehari.

Depresi
Subjektif :
Susah tidur
Sedih berkepanjangan
Ingin bunuh diri
Mengalami banyak tekanan.
Terapi: Amitriptilin 50 mg 1x
sehari

Amitriptilin
merupakan
obat
golongan
TCA
yang
bekerja
dengan
mengeblok
reuptake
serotonin dan noreprinefrin pada
SSP.
Pasien
depresi
mengalami
gangguan keseimbangan kadar
serotonin
dan
norepineprin,
sehingga pemberian TCA dapat
memodulasinya agar menurunkan
kejadian depresinya. TCA efektif
untuk semua jenis depresi (Dipiro,
2008).

Keterangan
DRP

Tepat obat

Rekomendasi

Terapi dilanjutkan

Monitoring

Efektivitas:
S : Berkurangnya/ hilangnya gejala subyektif.
ESO:
Sedasi
Perubahan status mental pasien
Hipotensi ortostatik

Problem medik 2 :
Kontrasepsi
Objektif

:-

Karena pasien tidak patuh dalam penggunaan oral kontrasepsi dan


terdapat interaksi minor dengan amitriptilin maka direkomendasikan
penggantian terapi kontrasepsinya. Menurut Dipiro (2008), oral
kontrasepsi tidak boleh digunakan pada kondisi depresi karena dapat
menginduce keadaan depresi pasien.

Pasien
selain
mengkonsumsi
amitriptilin juga mengkonsumsi
oral kotrasepsi yang mengandung
levanorgestrel dan etnilestradiol
yang dapat menimbulkan interaksi.
Interaksi yang ditimbulkan yaitu
minor dan tidak spesifik, berupa
penurunan efek TCA dan juga
kadang
meningkatkan
serum
plasma
TCA
(Medscape.com)
(Dipiro,2008).

Keterangan
DRP

Tidak tepat obat

Rekomendasi

Pil KB andalan diganti alat kontrasepsi non hormonal

Monitoring

Efektivitas
- Pasien tidak hamil

Problem medik 3 :
Hipertensi
Subjektif : Objektif : TD: 130/85 mmHg
Terapi : Propanolol 40 mg 2x sehari
Pasien menderita hipertensi stage 1 dengan nilai TD 130/85
mmHg. Menurut riawayat pengobatan hipertensi yang pernah
digunakan oleh pasien yaitu propanolol. Menurut (Drugs.com), jika
propanolol digunakan bersamaan dengan amitriptilin dapat
berefek aditif dalam penurunan tekanan darah pasien sehingga
memungkinkan kejadian hipotensi yang parah karena amitriptilin
sendiri juga meiliki efek samping hipotensi sitostatik (1-10%
kejadiannya).
Propanolol
sendiri
menurut
Dipiro
(2008),
merupakan obat yang dapat memperparah keadaan depresi.

Keterangan
DRP

Tidak tepat obat

Rekomendasi

Propanolol diganti dengan amlodipine 5 mg 1 x sehari

Monitoring

Efektivitas
- O: Penurunan TD 120/80 mmHg
ESO :
-Edema
-Pusing

Farmakologi

Amitriptilin 50mg 1 x sehari


Amlodipine 5 mg 1 x sehari
Kontrasepsi Non Hormonal

Konseling
Pasien depresi sebaiknya mendapatkan dampingan teman hidup untuk

mencegah keadaan depresinya dengan cara mengajak sharing,


menhibur, menenangkan dan menghilangkan ide buruk dirinya.
Patuh minum obat dengan bantuan orang terdekatnya karena outcome
obat antidepresan yang lama.
Tidak mengurung diri.
Hentikan konsumsi alkohol dan merokok.
Rajin olahraga pagi.
Terapi Non Farmakologi
Terapi Interpersonal : berfokus pada konteks sosisal depresi dan
hubungan pasien dengan orang lain.
Terapi Cognitive-behavioral : berfokus pada mengoreksi pikiran negatif,
perasaan bersalah yang tidak rasional dan rasa pesimis pasien
ECT (Electro Convulsive Terapi) : Hanya untuk depresi berat dan respon
cepat.

Daftar Pustaka
Depkes, 2007, Pharmaceutical Care Untuk
Penderita Gangguan
Depresif, Direktorat
Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen
Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Departemen Kesehatan RI.
Dipiro, JosephT., etal. 2008. Pharmacotherapy Handbook
Seventh Edition. NewYork: McGraw-Hill.
Drugs.com
Lacyet.al, 2008, Drug Inforation Handbook 17th Edition,
Lexi Comp American Pharmacist Association.
Medscape.com

Anda mungkin juga menyukai