Anda di halaman 1dari 12

TUGAS BIOTEKNOLOGI

DNA REKOMBINAN
DISUSUN OLEH:
MEMORITA WALASARI
K4311041
KELAS : B
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
TUGAS BIOTEKNOLOGI
1. (a). Jelaskan mekanisme regulasi negatif Lac operon pada gambar (b) dan (c) berikut.
Jawab:

Operon merupakan sekelompok gen yang diapit secara bersamaan oleh sepasang
promotor dan terminator. Gen-gen pada satu operon akan diekspresikan secara bersamaan
melalui inisiasi transkripsi pada promotor yang sama dan berakhir pada terminator yang
sama. ada operon laktosa terdapat tiga gen yaitu lac-!" lac- #" dan Lac $" yang masing-
masing menyandikan %-galaktosidase permease" dan transasetilase. Gen-gen yang berada
pada satu operon mempunyai hubungan fungsi dalam metabolisme engaturan ekspresi
operon laktosa dilakukan oleh suatu protein regulator yang akan berinteraksi dengan
promotor. rotein regulator tersebut akan menentukan inisiasi translasi yang dilakukan oleh
transkriptase. rotein pengatur dihasilkan oleh gen regulator" yaitu gen yang produk
ekspresinya berperan mengatur ekspresi gen lain. &alam kasus operon laktosa terdapat dua
gen regulator yaitu gen lac-i dan gen crp. Gen Lac i berhubungan dengan kehadiran laktosa"
sedangkan gen crp berhubungan dengan kehadiran glukosa. Gen yang diatur tersebut
dinamakan gen struktural" sebagai contoh gen lac !" Lac #" dan Lac $ pada operon laktosa.
Jadi gen regulator berperan mengatur ekspresi gen struktural.
Gambar '
Gen Lac-i akan menghasilkan suatu polipeptida" yang kemudian setiap empat
polipeptida akan membentuk satu molekul protein tetramer yang berperan sebagai regulator.
&alam proses regulasi protein tetramer ini akan menempel pada suatu wilayah promotor yang
disebut operator. enempelan itu ter(adi karena ada kecocokan tertentu antara runtunan basa
operator dengan protein regulator. $kibat adanya protein regulator yang menempati wilayah
operator maka transkriptase tidak dapat melakukan inisiasi translasi" sehingga gen-gen yang
terdapat di belakang promotor men(adi tidak terekspresi. rotein regulator seperti di atas
bersifat menghalangi atau menekan ter(adinya transkripsi" maka disebut inhibitor )awan sifat
dari represor disebut akti*ator" yaitu yang bersifat mendorong ter(adinya ekspresi gen.
Gambar +
,ehadiran laktosa pada media tumbuh akan mendorong ter(adinya ekspresi operon laktosa
atau ter(adi sintesis %-galaktosidase. 'erarti kehadiran laktosa harus mampu melepaskan
protein regulator dari promotor agar ter(adi ekspresi gen lac-!" untuk menghasilkan %-
galaktosidase. &alam sistem regulasi ini laktosa yang diambil oleh bakteri dapat berinteraksi
dengan protein regulator dan asosiasi yang akan mengubah konfigurasi molekul protein
regulator. erubahan konfigurasi pada protein represor menyebabkan protein tersebut
men(adi tidak mampu berasosiasi dengan operator. &engan tidak adanya inhibitor pada
promotor maka transkriptase men(adi tidak terhalang untuk melakukan inisiasi transkripsi dan
ter(adi ekspresi gen-gen pada operon laktosa.
Siste Re!"#$si O%e&'( #$)t's$
)aktosa adalah gula bisakarida" yaitu gula yang tersusun atas dua molekul gula sederhana"
yaitu glukosa dan galaktosa. )aktosa dapat diuraikan men(adi glukosa dan galaktosa dengan
bantuan en-im %-galaktosidase. 'akteri mampu mengatur ekspresi gen penyandi %-
galaktosidase sesuai dengan pilihan sumber karbon yaitu laktosa atau glukosa.
engaturan ekspresi gen ini disebut sistem regulasi ekspresi gen. dan sistem ini pertama kali
di(elaskan oleh Jacob dan /onod. 0istem regulasi yang ditemukan oleh mereka sekarang
dikenal sebagai sistem regulasi operon laktosa" 0istem regulasi ini merupakan sitem regulasi
pada tingkat inisiasi transkripsi atau regulasi pada tingkat promotor.
0elain oleh kehadiran laktosa ekspresi operon Lac (uga diatur oleh keberadaan glukosa. 'ila
bakteri telah mengkon*ersi laktosa men(adi glukosa" dan bila kuantitas glukosa sudah
mencukupi maka %-galaktosidase harus dihentikan sintesisnya. 1egulasi oleh glukosa ini
disebut represi katabolit atau represi glukosa. roses regulasi ini melibatkan tiga komponen
yaitu glukosa" c$/ (cyclic $/)" dan +$ (protein akti*ator2 represor). ada
kenyataannya regulasi oleh laktosa dan glukosa atau oleh lac-i dan Crp ber(alan secara
simultan. rotein inhibitor dan akti*ator beker(a secara bersamaan dalam mempengaruhi
ker(a transkriptase. % galaktosidase akan disintesis hanya pada kondisi kehadiran laktosa dan
tidak ada glukosa.
(b). Jelaskan peranan protein pengatur (c$/ dan +$) sebagai acti*ator transkripsi )ac !"
)ac #" dan )ac $ pada regulasi positif )ac Operon.
Jawab:
+$ merupakan protein yang berperan mengaktifkan en-im transkriptase" protein ini
disandikan oleh gen regulator crp $sosisasi antara +$ dengan transkriptase
menyebabkan transkriptase men(adi aktif dan mampu mengkatalisis proses transkripsi.
tanpa +$ transkriptase men(adi tidak aktif.
Glukosa mengatur akti*itas +$ melalui pengaturan c$/. $ntara +$ dan c$/
dapat terbentuk asosiasi" dan asosiasi ini akan menyebabkan +$ aktif berperan sebagai
akti*ator. +$ yang terbebas dari c$/ tidak dapat berperan sebagai akti*ator.
,uantitas c$/ berbanding terbalik dengan kuantitas glukosa. 0aat glukosa di dalam sel
ber(umlah kecil c$/ ditemukan berada dalam (umlah yang besar" dan bila kuantitas
glukosa dalam sel meningkat maka c$/ akan menurun. &alam keadaan kuantitas
rendah c$/ tidak dapat berasosiasi dengan +$" akibatnya +$ tidak dapat men(adi
akti*ator. Jadi pada saat glukosa rendah c$/ berada dalam (umlah besar dan
membentuk asosiasi c$/-+$ yang berperan men(adi akti*ator en-im transkriptase"
sehingga ter(adi transkripsi operon laktosa. ,etika glukosa meningkat sampai (umlah
tertentu c$/ menurun sehingga tidak terbentuk asosiasi c$/-+$" dan +$ tidak
dapat berperan sebagai akti*ator dan transkripsi operon laktosa tidak berlangsung.
3. Jelaskan mekanisme cloning &4$ dari sebuah gen pada plasmid dan transformasi
plasmid rekombinan ke dalam sel inang bakteri E.coli yang menggunakan blue white
selection.
Jawab:
,loning berasal dari kata 5klon6 dari bahasa #unani yang berarti tunas muda. ,loning
adalah suatu cara atau teknik yang menggunakan sel somatik makhluk hidup untuk
membentuk turunan baru baik dari satu induk maupun dua induk yang turunannya memiliki
materi genetik yang sama sifat baik dari segi hereditas maupun penampakannya yang
prosesnya merupakan suatu bentuk reproduksi aseksual.
,loning &4$ sering disebut (uga dengan istilah teknologi &4$ rekombinan.
,loning &4$ digunakan untuk menghasilkan kopi gen atau segmen &4$. ,loning &4$
adalah memasukkan &4$ asing ke dalam plasmid suatu sel bakteri" &4$ yang
dimasukkan ini akan bereplikasi (memperbanyak diri) dan diturunkan pada sel anak
pada waktu sel tersebut membelah. Jadi gen asing ini tetap melakukan fungsi seperti sel
asalnya" walaupun berada dalam sel bakteri. embentukan &4$ rekombinan ini
disebut (uga rekayasa genetika. erekayasaan genetika terhadap satu sel dapat dilakukan
dengan hanya menghilangkan" menyisipkan atau menularkan satu atau beberapa pasang
basa nukleotida penyusun molekul &4$ tersebut. 7ntuk kloning ini diperlukan plasmid
dan en-im untuk memotong &4$" serta en-im untuk menyambungkan gen yang disisipkan
itu ke plasmid.
8ahap-tahap pembuatan &4$ rekombinan:
a. emilihan *ektor
b. emotongan &4$ target dan *ektor
c. enyisipan &4$ target pada *ektor
d. 8ransformasi
e. 0eleksi hasil transformasi
9ektor yang digunakan kloning &4$:
1. lasmid ------ pustaka c&4$
3. :age ------ pustaka genom
;. #$+ (yeast artificial chromosome)
<. +osmid ------ pustaka genom
Is'#$si DNA
=solasi &4$ diawali dengan perusakan dan atau pembuangan dinding sel" yang dapat
dilakukan baik dengan cara mekanis seperti sonikasi" tekanan tinggi" beku-leleh maupun
dengan cara en-imatis seperti pemberian liso-im. )angkah berikutnya adalah lisis sel. 'ahan-
bahan sel yang relatif lunak dapat dengan mudah diresuspensi di dalam medium bufer
nonosmotik" sedangkan bahan-bahan yang lebih kasar perlu diperlakukan dengan deter(en
yang kuat seperti triton >-1?? atau dengan sodium dodesil sulfat (0&0). ada eukariot
langkah ini harus disertai dengan perusakan membran nukleus. 0etelah sel mengalami lisis"
remukan-remukan sel harus dibuang. 'iasanya pembuangan remukan sel dilakukan dengan
sentrifugasi. rotein yang tersisa dipresipitasi menggunakan fenol atau pelarut organik seperti
kloroform untuk kemudian disentrifugasi dan dihancurkan secara en-imatis dengan
proteinase. &4$ yang telah dibersihkan dari protein dan remukan sel masih tercampur
dengan 14$ sehingga perlu ditambahkan 14$se untuk membersihkan &4$ dari 14$.
/olekul &4$ yang telah diisolasi tersebut kemudian dimurnikan dengan penambahan
amonium asetat dan alkohol atau dengan sentrifugasi kerapatan menggunakan +a+l.
8eknik isolasi &4$ tersebut dapat diaplikasikan" baik untuk &4$ genomik maupun
&4$ *ektor" khususnya plasmid. 7ntuk memilih di antara kedua macam molekul &4$ ini
yang akan diisolasi dapat digunakan dua pendekatan. ertama" plasmid pada umumnya
berada dalam struktur tersier yang sangat kuat atau dikatakan mempunyai bentuk covalently
closed circular (+++)" sedangkan &4$ kromosom (auh lebih longgar ikatan kedua untainya
dan mempunyai nisbah aksial yang sangat tinggi. erbedaan tersebut menyebabkan &4$
plasmid (auh lebih tahan terhadap denaturasi apabila dibandingkan dengan &4$ kromosom.
Oleh karena itu" aplikasi kondisi denaturasi akan dapat memisahkan &4$ plasmid dengan
&4$ kromosom.
endekatan kedua didasarkan atas perbedaan daya serap etidium bromid" -at pewarna
&4$ yang menyisip atau melakukan interkalasi di sela-sela basa molekul &4$. &4$
plasmid akan menyerap etidium bromid (auh lebih sedikit daripada (umlah yang diserap oleh
&4$ kromosom per satuan pan(angnya. &engan demikian" perlakuan menggunakan etidium
bromid akan men(adikan kerapatan &4$ kromosom lebih tinggi daripada kerapatan &4$
plasmid sehingga keduanya dapat dipisahkan melalui sentrifugasi kerapatan.
E(*i Rest&i)si
8ahap kedua dalam kloning gen adalah pemotongan molekul &4$" baik genomik
maupun plasmid. erkembangan teknik pemotongan &4$ berawal dari saat ditemukannya
sistem restriksi dan modifikasi &4$ pada bakteri E. coli, yang berkaitan dengan infeksi *irus
atau bakteriofag lambda (l). 9irus l digunakan untuk menginfeksi dua strain E. coli" yakni
strain , dan +. Jika l yang telah menginfeksi strain + diisolasi dari strain tersebut dan
kemudian digunakan untuk mereinfeksi strain +" maka akan diperoleh l progeni (keturunan)
yang lebih kurang sama banyaknya dengan (umlah yang diperoleh dari infeksi pertama.
&alam hal ini" dikatakan bahwa efficiency of plating (@O) dari strain + ke strain + adalah 1.
4amun" (ika l yang diisolasi dari strain + digunakan untuk menginfeksi strain ," maka nilai
@O-nya hanya 1?
-<
. $rtinya" hanya ditemukan l progeni sebanyak 121?.??? kali (umlah yang
diinfeksikan. 0ementara itu" l yang diisolasi dari strain , mempunyai nilai @O sebesar 1"
baik ketika direinfeksikan pada strain , maupun pada strain +. Aal ini ter(adi karena adanya
sistem restriksi2modifikasi (r2m) pada strain ,.
ada waktu bakteriofag l yang diisolasi dari strain + diinfeksikan ke strain ," molekul
&4$nya dirusak oleh en-im endonuklease restriksi yang terdapat di dalam strain ,. &i sisi
lain" untuk mencegah agar en-im ini tidak merusak &4$nya sendiri" strain , (uga
mempunyai sistem modifikasi yang akan menyebabkan metilasi beberapa basa pada se(umlah
urutan tertentu yang merupakan tempat-tempat pengenalan(recognition sites) bagi en-im
restriksi tersebut.
&4$ bakteriofag l yang mampu bertahan dari perusakan oleh en-im restriksi pada
siklus infeksi pertama akan mengalami modifikasi dan memperoleh kekebalan terhadap
en-im restrisksi tersebut. 4amun" kekebalan ini tidak diwariskan dan harus dibuat pada setiap
akhir putaran replikasi &4$. &engan demikian" bakteriofag l yang diinfeksikan dari strain ,
ke strain + dan dikembalikan lagi ke strain , akan men(adi rentan terhadap en-im restriksi.
/etilasi hanya ter(adi pada salah satu di antara kedua untai molekul &4$.
'erlangsungnya metilasi ini demikian cepatnya pada tiap akhir replikasi hingga molekul
&4$ baru hasil replikasi tidak akan sempat terpotong oleh en-im restriksi.
@n-im restriksi dari strain , telah diisolasi dan banyak dipela(ari. 0elan(utnya" en-im
ini dimasukkan ke dalam suatu kelompok en-im yang dinamakan e(*i &est&i)si ti%e I.
'anyak en-im serupa yang ditemukan kemudian pada berbagai spesies bakteri lainnya.
ada tahun 1BC? 8.J. ,elly menemukan en-im pertama yang kemudian dimasukkan
ke dalam kelompok en-im restriksi lainnya" yaitu e(*i &est&i)si ti%e II. =a mengisolasi
en-im tersebut dari bakteri Haemophilus influenzae strain 1d" dan se(ak saat itu ditemukan
lebih dari <CD en-im restriksi tipe == dari berbagai spesies dan strain bakteri. 0emuanya
sekarang telah men(adi salah satu komponen utama dalam tata ker(a rekayasa genetika.
@n-im restriksi tipe == antara lain mempunyai sifat-sifat umum yang penting sebagai berikut:
1. mengenali urutan tertentu sepan(ang empat hingga tu(uh pasang basa di dalam
molekul &4$
3. memotong kedua untai molekul &4$ di tempat tertentu pada atau di dekat tempat
pengenalannya
;. menghasilkan fragmen-fragmen &4$ dengan berbagai ukuran dan urutan basa.
8empat pemotongan pada kedua untai &4$ sering kali terpisah se(auh beberapa
pasang basa. emotongan &4$ dengan tempat pemotongan semacam ini akan menghasilkan
fragmen-fragmen dengan u(ung D6 yang runcing karena masing-masing untai tunggalnya
men(adi tidak sama pan(ang. &ua fragmen &4$ dengan u(ung yang runcing akan mudah
disambungkan satu sama lain sehingga u(ung runcing sering pula disebut sebagai "+"(!
#e(!)et (sticky end) atau "+"(! )',esi-.
Aal itu berbeda dengan en-im restriksi seperti Aae ===" yang mempunyai tempat
pemotongan &4$ pada posisi yang sama. ,edua fragmen hasil pemotongannya akan
mempunyai u(ung D6 yang tumpul karena masing-masing untai tunggalnya sama pan(angnya.
:ragmen-fragmen &4$ dengan "+"(! t"%"# (blunt end) akan sulit untuk disambungkan.
'iasanya diperlukan perlakuan tambahan untuk menyatukan dua fragmen &4$ dengan u(ung
tumpul" misalnya pemberian molekul linker" molekul adaptor" atau penambahan en-im
deoksinukleotidil transferase untuk menyintesis untai tunggal homopolimerik ;6.
Li!$si M'#e)"# . '#e)"# DNA
emotongan &4$ genomik dan &4$ *ektor menggunakan en-im restriksi harus
menghasilkan u(ung-u(ung potongan yang kompatibel. $rtinya" fragmen-fragmen &4$
genomik nantinya harus dapat disambungkan (diligasi) dengan &4$ *ektor yang sudah
berbentuk linier.
$da tiga cara yang dapat digunakan untuk meligasi fragmen-fragmen &4$ secara in
vitro. ertama" ligasi menggunakan en-im &4$ ligase dari bakteri. ,edua" ligasi
menggunakan &4$ ligase dari sel-sel E. coli yang telah diinfeksi dengan bakteriofag 8
<
atau
la-im disebut sebagai en-im 8
<
ligase. Jika cara yang pertama hanya dapat digunakan untuk
meligasi u(ung-u(ung lengket" cara yang kedua dapat digunakan baik pada u(ung lengket
maupun pada u(ung tumpul. 0ementara itu" cara yang ketiga telah disinggung di atas" yaitu
pemberian en-im deoksinukleotidil transferase untuk menyintesis untai tunggal
homopolimerik ;6. &engan untai tunggal semacam ini akan diperoleh u(ung lengket buatan"
yang selan(utnya dapat diligasi menggunakan &4$ ligase.
0uhu optimum bagi akti*itas &4$ ligase sebenarnya ;CE+. $kan tetapi" pada suhu ini
ikatan hidrogen yang secara alami terbentuk di antara u(ung-u(ung lengket akan men(adi tidak
stabil dan kerusakan akibat panas akan ter(adi pada tempat ikatan tersebut. Oleh karena itu"
ligasi biasanya dilakukan pada suhu antara < dan 1DE+ dengan waktu inkubasi (reaksi) yang
diperpan(ang (sering kali hingga semalam).
ada reaksi ligasi antara fragmen-fragmen &4$ genomik dan &4$ *ektor"
khususnya plasmid" dapat ter(adi peristiwa religasi atau ligasi sendiri sehingga plasmid yang
telah dilinierkan dengan en-im restriksi akan men(adi plasmid sirkuler kembali. Aal ini (elas
akan menurunkan efisiensi ligasi. 7ntuk meningkatkan efisiensi ligasi dapat dilakukan
beberapa cara" antara lain penggunaan &4$ dengan konsentrasi tinggi (lebih dari 1??Fg2ml)"
perlakuan dengan en-im alkalin fosfatase untuk menghilangkan gugus fosfat dari u(ung D6
pada molekul &4$ yang telah terpotong" serta pemberian molekul linker" molekul adaptor"
atau penambahan en-im deoksinukleotidil transferase untuk menyintesis untai tunggal
homopolimerik ;6 seperti telah disebutkan di atas.
T&$(s-'&$si Se# I($(!
8ahap berikutnya setelah ligasi adalah analisis terhadap hasil pemotongan &4$
genomik dan &4$ *ektor serta analisis hasil ligasi molekul-molekul &4$ tersebut.
menggunakan teknik elektroforesis (lihat 'ab >). Jika hasil elektroforesis menun(ukkan
bahwa fragmen-fragmen &4$ genomik telah terligasi dengan baik pada &4$ *ektor
sehingga terbentuk molekul &4$ rekombinan" campuran reaksi ligasi dimasukkan ke dalam
sel inang agar dapat diperbanyak dengan cepat. &engan sendirinya" di dalam campuran reaksi
tersebut selain terdapat molekul &4$ rekombinan" (uga ada se(umlah fragmen &4$
genomik dan &4$ plasmid yang tidak terligasi satu sama lain. 8ahap memasukkan campuran
reaksi ligasi ke dalam sel inang ini dinamakan t&$(s-'&$si karena sel inang diharapkan
akan mengalami perubahan sifat tertentu setelah dimasuki molekul &4$ rekombinan.
8eknik transformasi pertama kali dikembangkan pada tahun 1BC? oleh /. /andel
dan $. Aiga" yang melakukan transformasi bakteri E. coli. 0ebelumnya" transformasi pada
beberapa spesies bakteri lainnya yang mempunyai sistem transformasi alami seperti acillus
subtilis telah dapat dilakukan. ,emampuan transformasi . subtilispada waktu itu telah
dimanfaatkan untuk mengubah strain-strain auksotrof (tidak dapat tumbuh pada medium
minimal) men(adi prototrof (dapat tumbuh pada medium minimal) dengan menggunakan
preparasi &4$ genomik utuh. 'aru beberapa waktu kemudian transformasi dilakukan
menggunakan perantara *ektor" yang selan(utnya (uga dikembangkan pada
transformasi E.coli.
Se#e)si T&$(s-'&$( /$( Se#e)si Re)'0i($(
Oleh karena &4$ yang dimasukkan ke dalam sel inang bukan hanya &4$
rekombinan" maka kita harus melakukan seleksi untuk memilih sel inang transforman yang
membawa &4$ rekombinan. 0elan(utnya" di antara sel-sel transforman yang membawa &4$
rekombinan masih harus dilakukan seleksi untuk mendapatkan sel yang &4$ rekombinannya
membawa fragmen sisipan atau gen yang diinginkan.
+ara seleksi sel transforman akan diuraikan lebih rinci pada pen(elasan tentang
plasmid. ada dasarnya ada tiga kemungkinan yang dapat ter(adi setelah transformasi
dilakukan" yaitu (1) sel inang tidak dimasuki &4$ apa pun atau berarti transformasi gagal"
(3) sel inang dimasuki *ektor religasi atau berarti ligasi gagal" dan (;) sel inang dimasuki
*ektor rekombinan dengan2tanpa fragmen sisipan atau gen yang diinginkan.
0eleksi biru putih (blue-white screening) yaitu metode untuk memisahkan sel yang
mengandung plasmid rekombinan dengan sel yang mengandung plasmid tanpa insert. 0eleksi
biru putih dilakukan untuk mengetahui keberhasilan proses ligasi atau keberadaan &4$
sisipan. /etode ini menggunakan media yang mengandung >-gal dan =8G (=sopropil
8hiogalaktosida. 8ransforman yang dihasilkan ada yang berwarna biru dan putih" adanya
warna biru karena senyawa >-gal dalam medium). Aasil transformasi terlihat bahwa koloni
berwarna putih terbentuk pada cawan dengan penambahan >-gal dan =8G serta pada kontrol
positif tanpa perlakuan. >-gal adalah molekul yang mirip galaktosa" sedangkan =8G
merupakan in!ucer en-im G-galaktosidase. Aasil ini sesuai dengan literatur yang mengatakan"
terbentuknya koloni berwarna putih ini berarti sel bakteri mengandung &4$ plasmid
rekombinan dan proses ligasi dinyatakan berhasil. Jika proses ligasi atau penyambungan
fragmen &4$ tidak berhasil ditandai dengan warna koloni berwarna biru" sehingga dapat
dikatakan percobaan meligasikan dan transformasi fragmen &4$ berhasil dilakukan karena
terdapat koloni putih. Jika koloni berwarna biru artinya proses transformasi yang dilakukan
tidak berhasil hal ini dapat ter(adi karena ukuran insert terlalu kecil sehingga tidak mampu
membuat gen lac" terinaktifasi atau posisi sisipan yang tidak tepat" dan insert yang diklon
bersifat meracuni bagi sel bakteri.
;. 'aru-baru ini kita mendapatkan informasi penting pada media elektronik tentang langkah
pembuktian dengan &4$ forensic dari tersangka pengkonsumsi -at narkoba melalui u(i
&4$ fingerprinting (sidik (ari &4$) menggunakan &4$ yang berasaal sel mukosa
mulut yang tertinggal pada lintingan bekas hisap yang dicocokkan dengan &4$
tersangka" (elaskan bagaimana mekanisme u(i &4$ tersebut.
Jawab:
&4$ fingerprinting adalah teknik untuk mengidentifikasi seseorang berdasarkan pada
profil &4$nya. $da dua aspek &4$ yang digunakan dalam &4$ fingerprinting" yaitu di
dalam satu indi*idu terdapat &4$ yang seragam dan *ariasi genetik terdapat diantara
indi*idu. rosedur &4$ fingerprinting memiliki kesamaan dengan mencocokkan sidik (ari
seseorang dengan orang lain. Aanya sa(a perbedannya adalah proses ini dilakukan tidak
menggunakan sidik (ari" tetapi menggunakan &4$ indi*idu karena secara indi*idu &4$
seseorang itu unik.
&igunakan &4$ karena &4$ memiliki materi hereditas yang berfungsi untuk
menentukan suatu urutan keturunan dalam suatu keluarga secara turun-menurun dengan pola
yang acak (karena berasal dari fusiinti o*um dan sperma) sehingga dapat digunakan untuk
identifikasi pelaku ke(ahatan walaupun telah berganti wa(ah. :ingerprint adalah gurat-gurat
yang terdapat di kulit u(ung (ari. :ungsinya adalah untuk memberi gaya gesek lebih besar
agar (ari dapat memegang benda-benda lebih erat. 0idik (ari dapat digunakan sebagai sarana
pengamanan dalam melakukan akses ke komputer karena sidik (ari mempunyai ciri yang
unik" setiap manusia memilikinya" dan selalu ada perbedaan antara yang satu dengan yang
lain. Aal ini mulai dilakukan pada akhir abad ke-1B.
0ebuah sidik (ari &4$" adalah pola &4$ yang memiliki urutan yang unik sedemikian
rupa sehingga dapat dibedakan dari pola &4$ indi*idu-indi*idu lainnya. &4$ fingerprinting
(uga disebut Hketikan &4$I. 0idik (ari &4$ pertama kali digunakan untuk identifikasi
sampel setelah ahli genetika $lec Jeffreys J. dari 7ni*ersitas )eicester di =nggris menemukan
bahwa ada pola materi genetik yang unik untuk setiap indi*idu. &ia menyebut urutan &4$
berulang Hminisatellites.I &ua kegunaan utama untuk informasi yang diberikan oleh analisis
&4$ fingerprinting adalah untuk identifikasi indi*idu dan untuk penentuan ayah.
&4$ fingerprinting didasarkan pada &4$ yang dianalisis dari daerah dalam genom
yang terpisah yang disebut intron gen. =ntron adalah daerah dalam suatu gen yang bukan
bagian dari protein gen pengkode. /ereka keluar disambung selama pemrosesan dari
messenger 14$" yang merupakan molekul antara yang memungkinkan &4$ untuk
mengkodekan protein. Aal ini berbeda dengan analisis &4$ dalam penentuan mutasi yang
menyebabkan penyakit" dimana sebagian besar mutasi melibatkan daerah dalam gen yang
kode untuk protein yang disebut ekson.
/etode dan roses embuatan &4$ :ingerprinting
Te)(i) P1R $($#isis
olymerase chain reaction (+1) adalah suatu proses pembentukancetakan &4$
secara berulang kali dengan menggunakan prosedurdan waktu yang tertentu. +1
menggunakan teknik amplifikasi(perbanyakan) secara spesifik pada suatu segmen &4$
secara in*itro dengan menggunakan &4$ polimerase" cetakan (template)"&4$ genom" dan
primer oligonukleotida.
rinsip dasar dari teknik +1 tersebut merupakan adanya en-im&4$ polimerase yang
digunakan untuk membuat cetakan darisegmen &4$ yang diinginkan.'erikut adalah tiga
tahap beker(anya +1 (olimerase +hain 1eaction) dlm satu siklus:
1. 8ahap peleburan2melting2denaturasi +1 (olimerase +hain 1eaction). 8ahap ini
b6langsung pd suhu tinggi" B<JBKL+" ikatan hidrogen &4$ t6putus (denaturasi) M &4$
men(adi berberkas tunggal. 'iasanya pd tahap awal +1 (olimerase +hain 1eaction)"
tahap ini dilakukan agak lama (sampai D menit) utk memastikan semua berkas &4$
terpisah. emisahan ini menyebabkan &4$ tdk stabil M siap men(adi templat (HpatokanI)
bagi primer. &urasi tahap ini 1J3 menit.
3. 8ahap penempelan2annealing +1 (olimerase +hain 1eaction). rimer menempel pd
bagian &4$ templat yg komplementer urutan basanya. =ni dilakukan pd suhu antara <DJ
K?L+. enempelan ini bersifat spesifik. 0uhu yg tdk tepat menyebabkan tdk ter(adinya
penempelan atau primer menempel di sembarang tempat. &urasi tahap ini 1J3 menit.
;. 8ahap peman(angan2elongasi +1 (olimerase +hain 1eaction). 0uhu untuk proses ini
tergantung dari (enis &4$-polimerase ( pada gambar) yg dipakai. &engan 8aN-
polimerase" proses ini biasanya dilakukan pada suhu CKL+. &urasi tahap ini biasanya 1
menit.

Anda mungkin juga menyukai