Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lupus eritematosus Sistemik adalah suatu sindrom yang melibatkan banyak organ dan
memberikan gejala klinis yang beragam. Perjalanan penyakit ini dapat ringan atau berat, secara
terus-menerus, dengan kekambuhan yang menimbulkan kerusakan jaringan akibat proses radang
yang ditimbulkannya. Gejala utama Lupus Eritmatosus Sistemik (LES) adalah kelemahan umum,
anoreksia, rasa mual, demam dan kehilangan berat badan. Sekitar !" kelainan melibatkan
jaringan persendian, kulit, dan darah #!-$!" menyebabkan kelainan ginjal, jantung dan sistem
sara%, serta &!-#!" menyebabkan trombosis arteri dan 'ena yang berhubungan dengan antibody
antikardiolipin. (ani%estasi klinis LES pada sistem sara% dapat berupa neuropsikiartik psikiosis,
kejang, stroke, kelumpuhan sara% kranial, maupun mielopati. )ngka kejadian mielopati
trans'ersa pada LES sekitar &-*", sedangkan insiden kejadian mielopati trans'ersa pada
populasi umum &,#+,satu juta. Pre'alensi LES diantara etnik adalah -anita kulit hitam &.*$!,
-anita kulit putih &.+#!!, dan -anita cina &.&!!!.
1.2 Rumusan masalah
)pa yang dimaksud dengan Lupus Eritematosus sistemik
1.3 Tujuan
/ 0ntuk mengetahui pengertian Lupus eritematosus Sistemik
/ 0ntuk mengetahui etiologi Lupus eritematosus Sistemik
/ 0ntuk mengetahui pato%isiologi Lupus eritematosus Sistemik
/ 0ntuk mengetahui mani%estasi klinis Lupus eritematosus Sistemik
/ 0ntuk mengetahui penatalaksanaan Lupus eritematosus Sistemik
/ 0ntuk mengetahui komplikasi Lupus eritematosus Sistemik
/ 0ntuk mengetahui Pemeriksaan diagnostik Lupus eritematosus Sistemik
/ 0ntuk (engetahui )suhan 1epera-atan Lupus eritematosus Sistemik
1.4 an!aat Penul"san
- Sebagai bahan masukan kepada masyarakat tentang penyakit Lupus Eritematosus Sistemik .
- Sebagai bahan in%ormasi tentang penyakit Lupus eritematosus sistemik itu sendiri kepada
pembaca.
BAB II
TIN#AUAN TE$RITI%
2.1. De!"n"s"
Lupus Eritematosus Sistemik adalah suatu penyakit autoimun menahun yang menimbulkan
peradangan dan bisa menyerang berbagai organ tubuh, termasuk kulit, persendian dan organ
dalam. Lupus eritmatosus sistemik (LES) adalah penyakit autoimun yang terjadi karena produksi
antibodi terhadap komponen inti sel tubuh sendiri yang berkaitan dengan mani%estasi klinik yang
sangat luas pada satu atau beberapa organ tubuh, dan ditandai oleh in%lamasi luas pada pembuluh
darah dan jaringan ikat, bersi%at episodik diselangi episode remisi. Lupus eritmatosus sistemik
(LES) adalah suatu penyakit autoimun yang kronik dan menyerang berbagai sistem dalam tubuh.
2anda dan gejala dari penyakit ini bisa bermacam-macam, bersi%at sementara dan sulit untuk
didiognisis. Lupus eritmatosus sistemik (LES) adalah penyakit radang multisistem yang
sebabnya belum diketahui, dengan perjalanan penyakit yang mungkin akut dan %ulminan atau
kronik remisi dan eksaserbasi, disertai oleh terdapatnya berbagai macam autoantibodi dalam
tubuh.
2.2 Et"&l&g"
Sampai saat penyebab LES (Lupus eritematsus sistemik) belum diketahui.3iduga ada beberapa
%aktor yang terlibat seperti paktor genetic,inpeksi dan lingkungan ikut berperan pada
pato%isiologi LES (Lupus eritmatosus sistemik). Sistem imun tubuh kehilangan kemampuan
untuk membedakan antigen dari sel dan jaringan tubuh sendiri. Penyimpangan dari reaksi
imunologi ini dapat menghasilkananti bodi secara terus menerus. )nti bodi ini juga berperan
dalam komplek imun sehingga mencetuskan penyakit implamasi imun sistemik dengan
kerusakan multiorgan dalam %atogenesis melibatkan gangguan.
(endasar dalam pemeliharaan sel% tolerance bersama akti%itas selbe.hal ini dapat terjadi
sekunder . 2erhadap beberapa %actor .
&. E%ek herediter dalam pengaturan proli%erasi sel 4
*. 5iperakti'itas sel 2 helper
#. 1erusakan pada %ungsi sel 2 supresor
4eberapa %aktor lingkungan yang dapat memicu timbulnya lupus .
&. 6n%eksi
*. )ntibiotik
#. Sinar ultra'iolet
+. Stres yang berlebihan
$. 7bat-obatan yang tertentu
8. 5ormon
Lupus seringkali disebut penyakit -anita -alaupun juga bisa diderita oleh pria.
Lupus bisa menyerang usia berapapun, baik pada pria maupun -anita, meskipun &!-&$
kali sering ditemukan pada -anita. 9aktor hormonal yang menyebabkan -anita sering
terserang penyakit lupus daripada pria. (eningkatnya gejala penyakit ini pada masa
sebelum menstruasi atau selama kehamilan mendukung keyakinan bah-a hormon
(terutama esterogen) mungkin berperan dalam timbulnya penyakit ini. 1adang-kadang
obat jantung tertentu dapat menyebabkan sindrom mirip lupus, yang akan menghilang
bila pemakaian obat dihentikan
2.3 Pat&!"s"&l&g"
Penyakit SLE terjadi akibat terganggunya regulasi kekebalan yang menyebabkan peningkatan
autoantibody yang berlebihan. Gangguan imunoregulasi ini ditimbulkan oleh kombinasi antara
%actor-%aktor genetic, hormonal (sebagaimana terbukti oleh a-itan penyakit yang biasanya terjadi
selama usia reproduksi) dan lingkungan (cahaya matahari, luka bakar termal). 7bat-obatan
tertentu seperti hidrala:in, prokainamid, isonia:id, klorproma:in dan beberapa preparat
antikon'ulsan disamping makanan seperti kecambah al%al%a turut terlibat dalam penyakit SLE
akibat senya-a kimia atau obat-obatan. Pda SLE, peningkatan produksi autoantibody
diperkirakan terjadi akibat %ungsi sel 2 supresor yang abnormal sehingga timbul penumpukan
kompleks imun dan kerusakan jaringan. 6n%lamasi akan menstimulasi antigen yang selanjutnya
serangsang antibody tambahan dan siklus tersebut berulang kembali.
2.4 an"!estas" 'l"n"s
Perjalanan penyakit SLE sangat ber'ariasi. Penyakit dapat timbul mendadak disertai dengan
tanda-tanda terkenanya berbagai sistem dalam tubuh. 3apat juga menahun dengan gejala pada
satu sistem yang lambat laun diikuti oleh gejala yang terkenanya sistem imun. Pada tipe
menahun terdapt remisi dan eksaserbsi. ;emisinya mungkin berlangsung bertahun-tahun. 7nset
penyakit dapat spontan atau didahului oleh %aktor presipitasi seperti kontak dengan sinar
matahari, in%eksi 'irus,bakteri, obat. Setiap serangan biasanya disertai gejala umum yang jelas
seperti demam, na%su makan berkurang, kelemahan, berat badan menurun, dan iritabilitasi. <ang
paling menonjol ialah demam, kadangkadang disertai menggigil.
1. (ejala uskul&skeletal
Gejala yang paling sering pada SLE adalah gejala muskuloskeletal, berupa artritis (=#"). <ang
paling sering terkena ialah sendi inter%alangeal proksimal didikuti oleh lutut, pergelangan tangan,
metakarpo%alangeal, siku dan pergelangan kaki. Selain pembekakan dan nyeri mungkin juga
terdapat e%usi sendi. )rtritis biasanya simetris, tanpa menyebabkan de%ormitas, kontraktur atau
ankilosis. )dakala terdapat nodul reumatoid. >ekrosis 'askular dapat terjadi pada berbagai
tempat, dan ditemukan pada pasien yang mendapatkan pengobatan dengan streroid dosis tinggi.
2empat yang paling sering terkena ialah kaput %emoris.
2. (ejala uk&kutan
1elainan kulit, rambut atau selaput lendir ditemukan pada $" kasus SLE. Lesi kulit yang
paling sering ditemukan pada SLE ialah lasi kulit akut, subakut, diskoid, dan li'ido
retikularis.;uam kulit berbentuk kupu-kupu berupa eritema yang agak edamatus pada hidung
dan kedua pipi. 3engan pengobatan yang tepat, kelainan ini dapat sembuh tanpa bekas luka.
Pada bagian tubuh yang terkena sinar matahari dapat timbul ruam kulit yang terjadi karena
hipersensiti'itas. Lesi ini termasuk lesi kulit akut.Lesi kulit subakut yang khas berbentuk anular.
Lesi diskoid berkembang melalui # tahap yaitu eritema, hiperkeratosis dan atro%i. 4iasanya
tampak sebagai bercak eritematosa yang meninggi, tertutup oleh sisik keratin disertai adanya
penyumbatan %olikel. 1alau sudah berlangsung lama akan berbentuk silikatriks. ?askulitis kulit
dapat menyebabkan ulserasi dari yang berbentuk kecil sampai yang besar. Sering juga tampak
perdarahan dan eritema periungual.Li'ido retikularis suatu bentuk 'askulitis ringan, sangat
sering ditemui pada SLE.
3. ("njal
1elainan ginjal ditemukan pada 8" kasus SLE. (ani%estasi paling sering ialah
proteinuria atau hematuria. 5ipertensi, sindrom ne%rotik kegagalan ginjal jarang terjadi,
hanya terdapat pada *$" kasus SLE yang urinnya menunjukkan kelainan.
)da * macam kelainan patologis pada ginjal, yaitu ne%ritis lupus di%us dan ne%ritis
lupus membranosa. >e%ritis lupus merupakan kelainan yang paling berat. 1linis
biasanya tampak sebagai sindrom ne%rotik, hipertensi serta gangguan %ungsi ginjal
sedang sampai berat. >e%ritis lupus membranosa lebih jarang ditemukan. 3itandai
dengan sindrom ne%rotik, gangguan %ungsi ginjal ringan serta perjalanan penyakit yang
mungkin berlangsung cepat atau lambat tapi progresi%.
1elainan ginjal yang lain yang mungkin ditemukan pada SLE ialah pielone%ritis
kronik, tuberkulosis ginjal. Gagal ginjal merupakan salah satu penyebab kematian SLE
kronik.
@ Susunan Sara% Pusat
Gangguan susunan sara% pusat terdiri atas * kelainan utama yaitu psikosis
organik dan kejang-kejang.
Penyakit otak organik biasanya ditemukan bersamaan dengan gejala akti% SLE
pada sistem lain-lainnya. Pasien menunjukkan gejala halusinasi disamping gejala khas
$
organik otak seperti sukar menghitung dan tidak snggup mengingat kembali gambargambar
yang pernah dilihat.
Psikosis steroid juga termasuk sindrom otak organik yang secara klinis tak dapat
dibedakan dengan psikosis lupus. Perbedaan antara keduanya baru dapat diketahui
dengan menurunkan atau menaikkan dosis steroid yang dipakai. Psikosis lupus
membaik jika dosis steroid dinaikkan dan sebaliknya.
1ejang-kejang yang timbul biasanya termasuk tipe grandmal. 1elainan lain yang
mungkin ditemukan ialah a%asia, hemiplegia.
@ (ata
1elainan mata dapat berupa konjungti'itas, perdarahan subkonjungti'al dan
adanya badan sitoid di retina
@ Aantung
Peradangan berbagai bagian jantung bisa terjadi, seperti perikarditis,
endokarditis maupun miokarditis. >yeri dada dan aritmia bisa terjadi sebagai akibat
keadaan tersebut.
@ Paru-paru
Pada lupus bisa terjadi pleuritis (peradangan selaput paru) dan e%usi pluera
(penimbunan cairan antara paru dan pembungkusnya). )kibat dari kejadian tersebut
sering timbul nyeri dada dan sesak napas.
@ Saluran Pencernaan
>yeri abdomen terdapat pada *$" kasus SLE, mungkin disertai mual dan diare.
Gejalanya menghilang dengan cepat jika gangguan sistemiknya mendapat pengobatan
adekuat. >yeri yang timbul mungkin disebabkan oleh peritonitis steril atau arteritis
pembuluh darah kecil mesenterium dan usus yang mengakibatkan ulserasi usus.
)rteritis dapat juga menimbulkan pankreatitis.
@ 5emik-Lim%atik
1elenjar getah bening yang sering terkena adalah aksila dan se'ikal, dengan
karakteristik tidak nyeri tekan dan lunak. 7rgan lim%oid lain adalah splenomegali yang
biasanya disertai oleh pembesaran hati. 1erusakan lien berupa in%ark atau trombosis
berkaitan dengan adanya lupus antikoagulan. )nemia dapat dijumpai pada periode
perkembangan penyakit LES, yang diperantai oleh proses imun dan non-imun.
8
). *$+
B
%aktor genetik
7bat-obatan
tidak cocok
Gen memba-a
SLE pada
keturunan
selanjutnya
1eterlibatan gen
in%eksi
(erangsang
system imun
Gangguan kulit
5ormon proklatin
9actor lingkungan
(sinar ultra'iolet)
%aktor hormonal
9aktor pemicu
(mengikat
komplemen)
Stres berlebihan
Pembentukan
kompleks imun
)kti'asi
komplemen
Lu,us Er"temat&sus %"stem"k
1ulit akut
;uam kulit
berbentuk
kupu-kupu
Eritema
dan purpura
artritis
Sendi
inter%alngeal
proksimal
E%usi sendi
E%usi pleura
Pneumonitis lupus
1ompleks
imun pada
al'eolus
kelelahann
(eningkatnya
beban kerja
(erangsang
system imun
7bat-obatan
(5idration)
7bat
terakumulasi
dalam tubuh
7bat berikatan
dengan kompleks
anti bodi
6mun kompleks
Perubahan reaksi imun
(reaksi 5ipersensiti'itas dan
)utoimun)
-. Penatalaksanaan
Aenis penatalaksanaan ditentukan oleh beratnya penyakit. Luas dan jenis
gangguan organ harus ditentukan secara hati-hati. 3asar terapi adalah kelainan organ
yang sudah terjadi. )danya in%eksi dan proses penyakit bisa dipantau dari pemeriksaan
serologis. (onotoring dan e'aluasi bisa dilakukan dengan parameter laboratorium yang
dihubungkan dengan akti'itas penyakit.
a. Pen."."kan terha.a, Pas"en
Pasien diberikan penjelasan mengenai penyakit yang dideritanya (perjalanan
penyakit, komplikasi, prognosis), sehingga dapat bersikap positi% terhadap
penanggulangan penyakit.
/. Be/era,a Pr"ns", Dasar T"n.akan Pen0egahan ,a.a %LE
&. (onitoring yang teratur
*. Penghematan enersi
Pada kebanyakan pasien kelelahan merupakan keluhan yang menonjol. 3iperlukan
-aktu istirahat yang terjad-al setiap hari dan perlu ditekankan pentingnya tidur yang
cukup.

Gangguan
mobilitas
(1 . gg.
6ntegritas
kulit
pembekakan
nyeri
(k . gg rasa nyaman
(nyeri kronik)
sesak
nyeri
Pembentukan
komples antibodi
(1 . intoleransi
akti'itas
)nemia
;eaksi in%lamasi
nyeri
#. 9otoproteksi
1ontak dengan sinar matahari harus dikurangi atau dihindarkan. 3apat juga
digunakan lotion tertentu untuk mengurangi kontak dengan sinar matahari langsung.
+. (engatasi in%eksi
Pasien SLE rentan terhadap in%eksi. Aika ada demam yang tak jelas sebabnya,
pasien harus memeriksanya.
$. (erencanakan kehamilan
1ehamilan harus dihindarkan jika penyakit akti% atau jika pasien sedang mendapatkan
pengobatan dengan obat imunosupresi%.
0. ,eng&/atann1a
@ Lupus diskoid
2erapi standar adalah %otoproteksi, anti-malaria dan steroid topikal. 1rim
luocinonid $" lebih e%ekti% dibandingkan krim hidrokrortison &". 2erapi dengan
hidroksiklorokuin e%ekti% pada +" pasien dan acitrenin e%ekti% terhadap $!" pasien.
@ Serositis lupus (plueritis, perikarditis)
Standar terapi adalah >S)63s (dengan penga-asan ketat terhadap gangguan
ginjal), anti-malaria dan kadang-kadang diperlukan steroid dosis rendah.
@ )rthritis lupus
0ntuk keluhan muskuloskeletal, standar terapi adalah >S)63s dengan
penga-asan ketat terhadap gangguan ginjal dan ati-malaria. Sedangkan untuk keluhan
myalgia dan gejala depresi diberikan serotonin reuptake inhibitor antidepresan
(amitriptilin)
@ (iositis lupus
Standar terapi adalah kortikosteroid dosis tinggi (dimulai dengan prednison dosis
&-* mg,kg,hari dalam dosis terbagi, bila kadar komplemen meningkat mencapai dosis
e%ekti% terendah. (etode lain yang digunakan untuk mencegah e%ek samping pemberian
harian adalah dengan cara pemberian prednison dosis alternate yang lebih tinggi ($
mg,kg,hari, tak lebih &$!-*$! mg) metrotreksat atau a:athioprine.
@ 9enomena ;aynaud
Standar terapinya adalah calcium channel blockers, misalnya ni%edipin dan nitrat,
misalnya isosorbid mononitrat.
=
@ Lupus ne%ritis
Lupus ne%ritis kelas 66 mempunyai prognosis yang baik dan membutuhkan terapi
minimal. Peningkatan proteinuria harus di-aspadai karna menggambarkan perubahan
status penyakit menjadi lebih parah. Lupus ne%ritis 666 memerlukan terapi yang sama
agresi%nya dengan 3PG>. Pada lupus ne%ritis 6? kombinasi kortikosteroid dengan
siklo%os%amid intra'ena. Siklo%os%amid intra'ena diberikan setiap bulan, setelah &!-&+
hari pemberian, diperiksa kadar leukositnya. 3osis siklo%os%amid selanjutnya akan
dinaikkan atau diturunkan tergantung pada jumlah leukositnya (normalnya #.!!!-
+.!!!!,ml). Pada lupus ne%ritis ? regimen terapi yang di berikan adalah (&) monoterapi
dengan kortikosteroid. (*) terapi kombinasi kortikosteroid dengan siklosporin ). (#)
siko%os%amid, a:athioprine atau klorambusil. Pada lupus ne%ritis ? tahap lanjut, pilihan
terapinya adalah dialisis dan transplantasi renal.
@ Gangguan hematologis
0ntuk trombositopeni, terapi yang dipertimbangkan pada kelainan ini adalah
kortikosteroid, imunoglobulin intra'ena. Sedangkan untuk anemi hemolitik, terapi yang
dipertimangkan adalah kortikosteroid, dana:ol, dan spelenektomi.
@ Pneumonitis intersititialis lupus
7bat yang digunakan pada kasus ini adalah kortikosteroid dan sikl%os%amid
intra'ena.
@ ?askulitis lupus dengan keterlibatan organ penting
7bat yang digunakan pada kasus ini adalah kortikosteroid dan sikl%os%amid
intra'ena
2. '&m,l"kas"
1omplikasi LES meliputi .
@ 5ipertensi (+&")
@ Gangguan pertumbuhan (#")
@ Gangguan paru-paru kronik (#&")
@ )bnormalitas mata (#&")
@ 1erusakan ginjal permanen (*$")
&!
@ Gejala neuropsikiatri (**")
@ 1erusakan muskuloskeleta (=")
@ Gangguan %ungsi gonad (#")
3. Pemer"ksaaan D"agn&st"k
a. Pemer"ksaan La/&rat&r"m
Pemeriksaan laboratorium mencakup pemeriksaan .
&. 5ematologi
3itemukan anemia, leukopenia, trombosittopenia
*. 1elainan 6munologis
3itemuka sel LE, antibodi antinuklir, komplemen serum menurun, anti 3>), %aktor
reumatitoid, krioglobulin, dan uji lues yang positi% semu.
/. H"st&,at&l&g"
/ 0mum .
Lesi yang dianggap karakteristik untuk SLE ialah badan hematoksilin, lesi onionskin
pada pembuluh darah limpa dan endokarditis 'erukosa Libman-Sacks.
/ Ginjal .
* bentuk utama ialah glomerulus proli%erati% di%us dan ne%ritis lupus membranosa
/ 1ulit
Pemeriksaan imuno%luoresensi direk menunjukkan deposit igG granular pada
dermo-epidermal junction, baik pada lesi kulit yang akti% (=!") maupun pada kulit
yang tak terkena (B!"). <ang paling karakteristik untuk SLE ialah jika ditemukan
pada kulit yang tidak terkena dan terpanjan.
&&
BAB III
'$N%EP A%'EP
1. Pengkaj"an
&. 6dentitas 1lien
>ama, jenis kelamin, umur, status perka-ianan, pekerjaan, pendidikan terakhir,
alamat
*. ;i-ayat kesehatan
/ ;i-ayat kesehatan sekarang seperti demam, kelemahan, na%su makan
berkurang dan berat badan menurun.
/ ;i-ayat kesehatan dahulu
)pakah pernah mengalami 5ipertensi, gangguan pada mata, nyeri sendi.
/ ;i-ayat kesehatan keluarga
)pakah ada di antara keluarga pasien ada yang mengalami penyakit yang sama
dengan penyakit yang dialami pasien.
#.1ebiasaan sehari-hari
/ Pola makan . %rekuensi, jumlah porsi yang habis, cara makan, makanan yang
disukai dan tidak disukai
/ Pola minum . %rekuensi
/ Pola tidur . jumlah jam tidur, kesulitan dalam tidur
/ Pola eliminasi (4)1 dan 4)4) C %rekuensi
/ )kti'itas sehari-hari . kegiatan yang dilakukan dari bangun tidur sampai mau
tidur kembali
/ ;ekreasi . rekreasi yang pernah dilakukan, bersama siapa, %rekuensinya.
+.Pemeriksaan 9isik
/ 1eadaan umum . klien tampak lemah, gelisah, cemas dan kesakitan
/ 22? .
&*
- 23 . &+!,=! mm5g
- >3 . &!! D,i
- ;; . & D ,i
- S . +! E
/ 44 . $ kg (turun * kg dari 8! kg)
/ 1ulit . adanya ruam kupu-kupu pada -ajah
/ (ulut . 2erdapat luka
/ Paru C adanya cairan di sekitar paru-paru
/ Sendi . adanya artritis
/ 3arah .
- )nemia
- Leukosit F +!!! sel,mm
- Lim%osit F &$!! sel,mm
- 2rombosit F &!!.!!! sel,mm
$. Pemeriksaan Penunjang
/ ;ontgen dada . menunjukkan pleuritis
/ Pemeriksaan dada dengan bantuan stestokop menunjukkan adanya gesekan
pleura
/ Pada kulit terdapat ruam kulit atau lesi yang khas
/ 5itung jenis darah . menunjukkan adanya penurunan beberapa jenis sel darah
/ Pada sendi adanya pembekakan dan rasa nyeri bila digerakkan
2. Dasar Data Pengkaj"an Pas"en
&. )kti'itas
Gejala . 1eletihan, kelemahan, nyeri sendi karena gerakan
2anda . Penurunan semangat bekerja
2oleransi terhadap akti'itas rendah
Penurunan rentang gerak sendi
Gangguan gaya berjalan
*.Sirkuasi
&#
Gejala . >yeri dada
2anda . 23 . tekanan nadi melebar
3esiran (menunjukkan mekanisme anemia)
Garna kulit . pucat,sianosis, membaran mukosa
1ulit terdapat ruam
#.6ntegritas Ego
Gejala . (udah marah dan %ruktasi, takut akan penolakan dari orang lain
5arga diri buruk
1ekuatiran mengenai menjadi beban bagi yang mendekat
2anda . )nsietas, gelisah, menarik diri, depresi, %okus pada diri sendiri
+. Eliminasi
Gejala . Sering berkemih, berkemih dengan jumlah besar
2anda . >yeri tekan pada abdomen
0rine encer . terdapat darah atau protein
$. (akanan,Eairan
Gejala . (ual,muntah, anoreksia
5aus
1esulitan menelan
)danya penurunan 44
2anda . turgor kulit buruk berbentuk ruam
Lidah tampak merah daging
4ibir . disudut bibir terdapat luka
8. 5igiene
Gejala . kesulitan untuk mempertahankan aksi (nyeri,anemia berat)
4erbagai kesulitan untuk melakukan akti'itas pera-atan pribadi
2anda . cerobaoh, tak rapih
1urang bertenaga
B. >eurosensori
Gejala . sakit kepala, berdenyut pusing
Penurunan penglihatan, bayangan pada mata
1elemahan, keseimbangan buruk
&+
1esemutan pada ekstremitas
2anda . kelemahan otot
Penurunan kekuatan otot
1ejang
Pembekakan sendi simetris
. >yeri,1enyamanan
Gejala . nyeri hebat, berdenyut, rasa perih di berbagai lokasi
Sakit kepala berulang, tajam, sementara
>yeri tekan abdomen
>yeri dada
2anda . menahan sendi pada posisi nyaman
Sensiti'itas terhadap palpitasi pada area yang sakit
=. Penapasan
Gejala . ri-ayat inspeksi paru, ri-ayat abses paru
>apas pendek pada istirahat dan akti'itas
2anda . takipnea
3istres pernapasan akut
4unyi napas menurun
&!. 1eamanan
Gejala . kekeringan pada mata dan membran mukosa
3emam ringan menetap
Lesi kulit
Gangguan penglihatan
Penyembuhan luka buruk
2anda . berkeringat
(engigil berulang, gemetar
Luka pada -ajah
&*. Penyuluhan,Pembelajaran
Gejala . ri-ayat penyakit hipertensi, hematologi
;i-ayat adanya masalah dengan penyembuhan luka,perdarahan
Pertimbangan rencana pemulangan .
&$
3;G menunjukkan rerata lama dira-at . +, hari
(emerlukan bantuan dalam pera-atan diri, pemeliharaan rumah
&#. pemeriksaan diagnostik
/ 6g (6g ( dan 6g G) . peningkatan besar menunjukkan proses autoimun sebab
penyebab );
/ Sinar D dari sendi yang sakit . menunjukkan pembekuan pada jaringan lunak,
erosi sendi, memperkecil jarak sendi
/ 1erapuhan erirosit . menurun
/ Aumlah trombosit . menurun
/ A3L . memungkinkan berkembangannya pneumonia bakterial
3. Anal"sa Data
N& Data Et"&l&g" asalah
'e,era4atan
1 D$ 5
/ 1lien tampak lemah
/ 1lien tampak gelisah dan
cemas
/ 22? .
- 23 . &+!,=! mm5g
- >3 . &!! D,i
- ;; . & D,i
- S . +! E
/ 2erdapat ruam kupu-kupu
pada tulang pipi dan pangkal
hidung
/ ;uam pada kulit memburuk
karena terkena sinar matahari
/ ;uam tersebar di bagian
tubuh yang terkena,terpapar
Gangguan mobilitas Gangguan
integritas pada kulit
&8
sinar matahari
* D$ 5
/ 1lien tampak merasa
kesakitan
/ 1ilen tampak kesulitan
bernapas
/ 1lien tampak gelisah
/ )danya )rtritis dan e%usi
sendi
/ 22? .
- 23 . &+!,=! mm5g
- >3 . &!! D ,i
- ;; . & D ,i
/ Pernapasan dangkal
/ 5asil rontgen menunjukkan
pleuritis
/ Pemeriksaan dada dengan
bantuan stestokop
menunjukkan adanya gesekan
pleura
)danya e%usi sendi
dan sesak
Gangguan rasa
nyaman (nyeri
kronik)
&B
# D$ 5
/ 1lien tampak lemah dan
demam
/ >a%su makan klien berkurang
/ 22? .
- 23 . &+!,=! mm5g
- >3 . &!! D,i
- S . +! E
/ 1lien sering mual dan
muntah
/ 44 . $ kg (turun * kg dari 8!
kg)
/ )da luka di bibir
/ 5b . &!,$ gr,dl
/ Leukosit F +!!! sel,mm
/ Lim%osit F &$!! sel,mm
/ 2rombosit F &!!.!!! sel,mm
2idak seimbangnya
suplai dan
kebutuhan 7*
6ntoleransi akti'itas
4. kemungk"nan D"agn&sa 'e,era4atan
&. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan gangguan mobilitas
*. Gangguan rasa nyaman (nyeri kronik) berhubungan dengan e%usi sendi dan sesak
#. intoleransi akti'itas berhubungan dengan tidak seimbangnya suplai dan kebutuhan
7* (anemia)
). Ren0ana Asuhan ke,era4atan 6N+P7
N& D"agn&sa
'e,era4atan
Tujuan 'r"ter"a
Has"l
Inter8ens" '&la/&ras"
1 Gangguan
integritas kulit
berhubungan
setelah
dilakukan
inter'ensi
/ (emper
tahankan
integritas
an."r" 5
&. 1aji
integritas
&. 1ondisi
kulit
dipengaruhi
&
dengan
gangguan
mobilitas
kepera-atan
selama #D*+
jam,
diharapkan
gangguan
integritas kulit
berkurang
kulit
/ (engid
enti%ikasi
%aktor
resiko,perila
ku klien
untuk
mncegah
cedera
dermal
/ (elakuk
an akti'itas
sehari-hari
/ 7bser'
asi
perbaikan
luka,penye
mbuhan lesi
bila ada
kulit, catat
perubahan
pada turgor,
gg. Garna,
eritema
*. 4antu untuk
latihan
rentang
gerak pasi%
atau akti%
#. Inspeksi
kulit,titik
tekanan
secara
teratur
untuk
kemerahan,
berikan
pijatan
lembut
+. )-asi
tungkai
terhadap
kemerahan,
perhatikan
dengan
ketat
terhadap
pembentuk
an ulkus
'&la/&ras" 5
oleh
sirkulasi
dan
mobilitas
jaringan
dapat
menjadi
rapuh dan
cenderung
untuk
in%eksi
berat
*. (ening
katkan
sirkulasii
jaringan,
mencegah
statis
#. Potensi
al jalan
masuk
untuk
organisme
patogen,
pada
adanya gg.
Sistem
imun, ini
meningkatk
an resiko
in%eksi,pela
&=
$. Gunakan
pelindung,
mis . lotion
sesuai
dengan
indikasi
mbatan
penyembuh
an
+. (enung
katkan
aliran balik
'ena
menurunka
n statis
'ena,pemb
entukan
edema
$. (enghi
ndari
kerusakan
kulit
dengan
mencegah,
menurunka
n tekanan
terhadap
permukaan
kulit
*. Gangguan
rasa nyaman
(nyeri kronik)
berhubungan
dengan e%usi
sendi dan
sesak
Setelah
dilakukan
inter'ensi
kepera-atan
selama #D*+
jam,
diharapkan
rasa nyeri
/ (enyat
akan nyeri
hilang,terko
ntrol
/ (enunj
ukkan
rileks,
istirahat,tidu
an."r" 5
&. 2entuka
n
karakteristik
nyeri, mis .
tajam,
ditusuk.
Selidiki
&. >yeri
dada
biasanya
ada dalam
beberapa
derajat
pada
pneumonia,
*!
berkurang
dan
berangsurangsur
menghilang
r,
peningkatan
akti'itas
dengan
cepat
/ (engga
bungkan
keterampila
n relaksasi
dan
akti'itas
hiburan ke
dalam
program
kontrol,nyeri
perubahan
lokasi,inten
sitas nyeri
*. Pantau
tanda 'ital
#. 4erikan
tindakan
nyaman,
mis .
relaksasi,lat
ihan napas
+. 3orong
untuk sering
mengubah
posisi.
4antu
pasien
untuk
bergerak di
atas tempat
tidur,
songkong
sendi yang
sakit di atas
dan
diba-ah,
hindari
gerakan
yang
menyentak
$. )njurka
juga dapat
timbul
komplikasi
pneumonia
seperti
perikarditis
dan
endokarditi
s
*. Peruba
han
%rekuensi
jantung
menunjukk
an pasien
merasa
nyeri.
#. 2indaka
n nonanalgesik
diberikan
dengan
sentuhan
lembut
dapat
menghilang
kan
ketidaknya
manan dan
memperbes
ar e%ek
*&
n pasien
untuk mandi
air hangat.
Sediakan
-aslap
hangat
untuk
mengompre
s sendisendi
yang
sakit
beberapa
kali sehari.
8. 4erikan
masae yang
lembut
'&la/&ras" 5
B. 4antu
dengan
terapi %isik
mis . bak
mandi
dengan
kolam
bergelomba
ng
terapianalg
esik
+. (ence
gah
terjadinya
kelelahan
umum dan
kekakuan
sendi.
(enstabilka
n sendi,
mengurangi
gerakan,ras
a sakit
pada sendi
$. Panas
meningkatk
an relaksasi
otot dan
mobilitas,
menurunka
n rasa sakit
dan
melepaska
n kekakuan
di pagi hari.
Sensiti'itas
terhadap
panas
dapat
dihilangkan
**
dan luka
dermal
dapat
disembuhk
an
8. (enigk
atkan
relaksasi,m
engurangi
tegangan
otot
B. (ember
ikan
dukungan
panas
untuk sendi
yang sakit.
#. 6ntoleransi
akti'itas
berhubungan
dengan tidak
seimbangnya
suplai dan
kebutuhan 7*
(anemia)
Setelah
dilakukan
inter'ensi
kepera-atan
#D*+ jam,
diharapkan
menunjukkan
penurunan
tanda
%isiologis
intorelansi
/ )danya
peningkatan
toleransi
akti'itas
(termasuk
akti'itas
sehari-hari)
/ 4erparti
sipasi
dalam
akti'itas
sehari-hari
sesuai
tingkat
an."r" 5
&. 1aji
kemampua
n pasien
untuk
melakukan
tugas. Eatat
laporan
kelelahan
dan
keletihan
*. )-asi
23, nadi
pernapasan
&. (empe
ngaruhi
pilihan
inter'ensi,b
antuan
*. (ani%es
tasi
kardiopulm
onal dari
upaya
jantung dan
paru untuk
memba-a
jumlah
*#
kemampua
n
, selama
dan
sesudah
akti'itas.
#. ;encan
akan
kemajuan
akti'itas
dengan
pasien,
termasuk
akti'itas
yang pasien
pandang
perlu
+. Gunaka
n teknik
penghemat
an energi
$. )njurka
n pasien
berhenti bila
terjadi nyeri
dada,
kelemahan
atu pusing
terjadi
'&la/&ras" 5
8. 4erikan
oksigen
tambahan
oksigen
adekuat ke
jaringan
#. (ening
katkan
secara
bertahap
tingkat
akti'itas
sampai
normal dan
memperbail
ai tonus
otot tanpa
kelemahan.
+. (endor
ong pasien
melakukan
banyak
dengan
membatasi
penyimpan
gan energi
dan
mencegah
kelemahan
$. Sters
berlebihan
dapat
menimbulk
an
*+
kegagalan.
8. (emak
simalkan
sediaan
oksigen
untuk
kebutuhan
seluler
PENUTUP
1.'es"m,ulan
Lupus eritematosus Sistemik adalah suatu sindrom yang melibatkan banyak
organ dan memberikan gejala klinis yang beragam. Perjalanan penyakit ini dapat ringan
atau berat, secara terus-menerus, dengan kekambuhan yang menimbulkan kerusakan
jaringan akibat proses radang yang ditimbulkannya. Gejala utama Lupus Eritmatosus
Sistemik (LES) adalah kelemahan umum, anoreksia, rasa mual, demam dan kehilangan
berat badan. Penyebab dari penyakit lupus meliputi pengaruh %aktor genetik, lingkungan
dan hormonal terhadap respons imun.
penatalaksanaan ditentukan oleh beratnya penyakit. Luas dan jenis gangguan
organ harus ditentukan secara hati-hati. 3asar terapi adalah kelainan organ yang sudah
terjadi. )danya in%eksi dan proses penyakit bisa dipantau dari pemeriksaan serologis.
2.%aran
/ Pera-at bisa mengenal dengan cepat ciri-ciri dari Lupus Erimatosus Sistemik.
/ Pera-at bisa menangani pasien dengan penyakit Lupus Erimatosus Sistemik
dengan cepat, teliti dan terampil.
*$
/ Pera-at dapat bekerjasama dengan baik dengan tim kesehatan lain maupun
pasien dalam tahap pengobatan.
DA9TAR PU%TA'A
(ansjoer, )ri%, dkk. *!!B. Kapita Selekta Kedokteran Ailid &. Aakarta . 9106
Price, Syl'ia. ) dan Gilson, lorraince. (. *!!+. Patofisiologi. Edisi +. ?olume *. Aakarta.
EGE
Price, Syl'ia. ) dan Gilson, lorraince. (. *!!8. Patofisiologi Edisi 8. ?olume * Aakarta .
EGE
)lbar, Huljasri. *!!+. Ilmu Penyakit dalam. Edisi #. Aakarta . 9106
3ongoes, (arilynn E, dkk. &===. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi #. Aakarta. 4uku
1edokteran EGE.
*8

Anda mungkin juga menyukai