Anda di halaman 1dari 19

dr.Zulkarnain, M.

Sc
Bagian Fisiologi
Fakultas Kedokteran Unsyiah
Suara Serangkaian gelombang bertekanan yang merambat
dalam udara (16-20.000 Hz)
Telinga memberikan respon terhadap getaran mekanik
gelombang suara yang terdapat di udara mekanoreseptor.
Bunyi Intensitas
Suara (dB)
Gemerisik daun 15
Bisikan 30
Percakapan normal 60
Vacuum cleaner 75
Teriakan 80
Suara motor 90
Suara tak nyaman 120
Suara menyakitkan
telinga
140
Organ Corti Organ reseptor yg menimbulkan impuls saraf sbg
respon thd getaran membran basilaris.



Mengandung sel
rambut (hair cells) yg
peka thd perub elektro
mekanik diteruskan
ke pusat pendengaran
(Cortex Auditorius)
Bunyi ditangkap daun telinga membran timpani tulang pendengaran fenestra
ovale menggerakkan perilimfe pada skala vestibuli melalui membran Reissner
mendorong endolimfe menimbulkan gerak relatif membran basilaris dan membran
tektoria defleksi stereosilia sel rambut kanal ion terbuka terjadi pertukaran ion
depolarisasi sel rambut pelepasan neurotransmiter potensial aksi saraf auditorius
nukleus auditorius korteks pendengaran di lobus temporalis


Sinyal pendengaran masuk ke otak lewat n. VIII
Nukleus olivaris superior dan kolikulus inferior di
batang otak korpus genikulatum mediale talamus
korteks pendengaran di lobus temporalis (area 41
& 42).

TULI KONDUKSI
Kegagalan penghantaran suara dari membran timpani melalui susunan tulang
pendengaran ke kohlea.
TULI SARAF
Kegagalan sinyal pendengaran untuk mencapai korteks pendengaran.

Tes pendengaran :
Tes bisik
Tes garpu tala (Weber, Rinne, Schwabach)
Audiometri BERA (BRAIN EVOKED AUDIOMETRI)

Organ reseptor keseimbangan :
Aparatus vestibularis (sacculus, utriculus, ductus semicircularis)
Mengandung reseptor sel rambut yg peka thd gerakan & posisi tubuh.
Respons terhadap percepatan linier :
Kanalis semisirkularis akselerasi rotasional
Utrikulus respons terhadap percepatan horizontal
Sakulus respons terhadap percepatan vertikal

Bila ada gerakan atau perubahan dari kepala atau tubuh perpindahan cairan endolimfe di labirin
hair cells menekuk menyebabkan permeabilitas membran sel berubah sehingga ion Kalsium
menerobos masuk kedalam sel (influx)
Influx Ca menyebabkan depolarisasi dan juga merangsang pelepasan NT eksitator (glutamat)
saraf aferen (vestibularis) pusat-pusat keseimbangan di otak .

Menundukkan kepala membrana otolitik tertarik gravitasi
menekuk stereocilia
Duduk di mobil mobil bergerak ke depan tiba-tiba
membrana otolitik tertinggal menekuk stereocilia
Tekukan stereocilia meregangkan tip links membuka
kanal transduksi potensial reseptor depolarisasi
Tekukan ke arah berlawanan repolarisasi

Mayoritas cabang vestibular n. VIII
nuclei vestibular medulla oblongata
& pons Nuclei n. III, IV, VI, XI
tractus vestibulospinalis

Sebagian cabang vestibular n. VIII
peduncullus cerebelli inferior
cerebellum Area motorik
cerebrum
Sel reseptor olfactorius (10-100 juta) suatu kemoreseptor
stimulus harus larut dalam mukus membran olfactorius
Manusia dapat mengenali lebih dari 10.000 bau2an diskriminasi
bau bila ada perbedaan konsentrasi lebih dari 30 %
Syarat dapat membau :
Bahan/ sumber pembauan/ odorant :
Dapat menguap
Larut dalam cairan mukosa olfactorius

Odoran reseptor potensial generator impuls

Odoran protein G aktivasi adenilat siklase produksi cAMP
kanal Na
+
terbuka Na
+
masuk potensial generator

odorants
odorants
odorants

Bau Menembus mukosa membran olfactorius sel olfaktorius
N. Olfaktorius dari bulbus olfaktorius traktus olfaktorius lobus
temporalis

Nervus olfactorius (orde pertama) Neuron bulbus
olfactorius (orde kedua) tractus olfactorius (akson
dari neuron orde kedua) ke:

1. Area olfactorius primer (area 28) di medial lobus
temporalis
lobus frontalis
thalamus lobus frontalis
Area orbitofrontalis (area 11): identifikasi & diskriminasi
bau
Area 11 hemispherium kanan lebih aktif

2. Sistem limbik & hipothalamus
(memori & emosi)

Anosmia, hiposmia, disosmia
Daya penciuman melemah bila selaput lendir di
hidung sangat kering / terlalu basah /
membengkak.
Daya penciuman hilang akibat komplikasi dari
suatu cedera kepala.


Referensi
Totora GJ & Derrickson B (2006). Principles of Anatomy and
Physiology, 11
th
ed. Chapter 17, Hal. 575 595
Ganong WF (2005). Review of Medical Physiology, 22
nd
ed. Chapter
2, Pages: 51-60; Chapter 4, Pages: 85-94.
Guyton AC & Hall JE (2006). Textbook of Medical Physiology, 11
th

ed. Chapter 5, Pages: 57-71; Chapter 45, Pages: 555-571
Sherwood L (2008). Human Physiology : From Cells to Systems. 3
rd

ed. International Student Edition, Thomson-Brooks/Cole

Anda mungkin juga menyukai