Disusun Oleh :
Pembimbing:
dr. Amanda Yufika, M.Sc.
Adanya keadaan yang seperti ini tentunya tidak menguntungkan semua pihak.
Jalan keluar yang diajukan, secara umum dapat dibedakan atas 4 macam:1
1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dokter umum sehingga dapat
mengejar berbagai ketinggalan yang dimilikinya.
2. Menggantikan dokter umum dengan dokter keluarga yang terdidik secara
khusus.
3. Melatih semua dokter (termasuk spesialis) dalam filosofi dan teknik pelayanan
kesehatan yang menyeluruh.
4. Menciptakan keadaan lingkungan yang dapat memacu terselenggaranya
pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan terpadu.
Jalan keluar yang pertama, di Amerika Serikat dimotori oleh The American
Academy of General Practice yang didirikan pada tahun 1947. Organisasi ini aktif
menyelenggarakan berbagai program pendidikan tambahan untuk dokter umum. Hasil
yang diperoleh cukup menggembirakan karena secara bertahap berbagi ketinggalan
dokter umum dapat diatasi. Pada tahun 1959, The American Medical Association
menyusun suatu rancangan pendidikan khusus yang bersifat formal. Sejak tahun 1969,
di Amerika Serikat dokter keluarga dipandang sebagai salah satu dokter spesialis.1,2
Demikianlah, sesuai dengan latar belakang tersebut dan juga berbagai peristiwa
khusus yang terjadi di masing-masing negara, akhirnya gerakan dokter keluarga
tersebut mulai bermunculan. Ringkasan sejarah perkembangan yang dimaksud untuk
beberapa negara, secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut:1,2
1. Inggris
Kegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di Inggris telah
dimulai sejak tahun 1844, tetapi pada waktu itu banyak mendapat tantangan. Barulah
kemudian pada tahun 1952, praktik dokter keluarga ini mendapat pengakuan yakni
dengan berhasil didirikannya Royal College of General Practice.1
2. Australia
Kegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di Australia telah
dimulai sejak tahun 1958, yakni dengan didirikannya the College of General Practice
yang pada waktu itu aktif menyelenggarakan program pendidikan kedokteran
berkelanjutan berikut ujiannya yang telah dimulai sejak tahun 1960. Kegiatan ini secara
resmi diakui pada tahun 1973, yakni dengan mulai diselenggarakannya Family
program oleh pemerintah federal.1
3. Filipina
Kegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di Filipina telah
dimulai sejak tahun 1960 tetapi secara melembaga baru dikenal sejak tahun 1972, yakni
dengan didirikannya The Philipine Academy of Family Physicians. Organisasi ini aktif
menyelenggarakan pendidikan dokter keluarga.1
4. Singapura
Kegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di Singapura telah
dimulai sejak 1971, dan sejak tahun 1972 aktif menyelenggarakan program
pendidikan.1
5. Indonesia
Kegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di Indonesia telah
dimulai sejak 1981, yakni dengan didirikannya Kelompok Studi Dokter Keluarga. Pada
tahun 1990, melalui kongresnya yang kedua di Bogor, nama organisasi diubah menjadi
Kolese Dokter Keluarga Indonesia. Namun pelayanan kedokteran keluarga di
Indonesia belum secara resmi mendapat penagkuan, baik dari profesi kedokteran dan
ataupun dari pemerintah. Untuk lebih meningkatkan program kerja, terutama pada
tingkat internasional, maka didirikanlah organisasi internasional dokter keluarga pada
tahun 1972, yang dikenal dengan nama World Organization of National College,
Academic and Academic Association of General Practitioners/Family Physician
(WONCA). Indonesia adalah anggota WONCA yang diwakili oleh Kolese Dokter
Keluarga Indonesia.1 Pada Januari 1995 Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan
Organisasi Dokter Keluarga Dunia (WONCA) telah merumuskan sebuah visi global
dan rencana tindakan (action plan) untuk meningkatkan kesehatan individu dan
masyarakat yang tertuang dalam tulisan “Making Medical Practice and Education
More Relevant to People’s Needs: The Role of Family Doctor”. Ilmu Kedokteran
Keluarga kemudian masuk dalam Kurikulum Inti Pendidikan Dokter di Indonesia
(KIPDI II) pada tahun 1993, yang merupakan bagian dari Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kesehatan Masyarakat.2
DAFTAR PUSTAKA
1. Azwar, A. Pengantar Pelayanan Dokter Keluarga. Jakarta : Yayasan Penerbit Ikatan
Dokter Indonesia. 1999
2. Gooh Lee Gan, et. all, a Primer on Family Medicine Practice, Singapore
International Foundation, 2004