Anda di halaman 1dari 11

Makalah PPBN Page 1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Sejak dulu kita memiliki kesadaran tentang rakyat sebagai komponen dasar
pertahanan. Hal itu dapat dilihat dengan jelas dan telah menjadi muatan-muatan dari
konstitusi dasar kita :
- Undang-undang Dasar 1945 (pasal 30),
- Konstitusi RIS (pasal 179),
- UUDS 1950 (pasal 125),
Serta dituangkan melalui perangkat legislasi, yakni :
- UU Nomor 3 /1948, tentang Pertahanan RI,
- UU Nomor 29/1954 tentang Pertahanan RI,
- UU Nomor 66/1958 tentang Wamil,
- UU Nomor 20 /1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Hankamneg,
- UU Nomor 3 /2002 tentang Pertahanan Negara,dan
- UU Nomor 34 / 2004 tentang TNI.

Doktrin kerakyatan dalam sistem Pertahanan yang terkenal dengan sebutan
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta diingatkan kembali melalui TAP MPR
Nomor: VII / MPR / 2000, dan Amandemen dari pasal 30 UUD 1945.
Jadikanlah Bela Negara sebagai Gerakan Nasional bagi Bangsa Indonesia, agar
Persatuan dan Kesatuan Bangsa di dalam Kebhinekaan tetap terjaga, guna utuhnya
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Penanaman Kesadaran Bela Negara adalah sebagai bagian dari suatu proses
pembinaan Sumber Daya Manusia yang tidak akan pernah berhenti, senantiasa
berlanjut dan berkesinambungan serta disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang
berkembang dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Upaya pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban kita semua sebagai
warga negara. Selama lebih dari 60 tahun Indonesia merdeka, telah banyak contoh
upaya pembelaan negara yang telah dilakukan oleh segenap komponen bangsa
Indonesia.
Makalah PPBN Page 2

Peran warga negara dalam pembelaan negara memiliki tingkat kewajiban yang
berbeda sesuai dengan kedudukan dan tugasnya masing-masing. Peran yang dilakukan
TNI sebagai komponen utama dalam pertahanan negara telah mengalami masa
perjuangan yang sangat panjang, mulai dari merebut dan kemudian mempertahankan
kemerdekaan. Kepolisian Republik Indonesia sebagai komponen utama dalam
keamanan telah melakukan upaya membela negara terutama yang berkaitan dengan
ancaman yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat, seperti kerusuhan,
penyalahgunaan narkotika, dan konflik antarmasyarakat. Ancaman keamanan pada saat
ini yang paling utama dan harus dihadapi Polri adalah ancaman teroris, baik dari dalam
negeri maupun luar negeri.
Kita sudah menyaksikan bagaimana teroris mengoyak-ngoyak keamanan dan
ketertiban masyarakat Indonesia. Jika hal tersebut dibiarkan maka akan mengganggu
keselamatan dan keamanan negara.
Bela negara adalah dimana kita dapat menumbuhkan rasa nasionalisme ketika
negara kita dalam keadaan yang tidak kondusif secara politik maupun non politik.

1.2. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas pada makalah ini yaitu :
1. Apakah yang dimaksud dengan bela negara ?
2. Landasan hukum apa yang mendasari bela negara ?
3. Faktor apa saja yang mendorong keikutsertaan bela negara ?
4. Bagaimana wujud partisipasi rakyat dalam bela negara?
5. Apa saja upaya yang dapat kita lakukan untuk bela negara ?


1.3. Tujuan Penulisan
Makalah ini ditulis dengan tujuan para mahasiswa dapat berperan dalam membela
negara, bela negara tidak hanya diwujudkan dalam perang saja. Tapi belajar juga dapat
digolongkan ke dalam bela negara bagi siswa. TNI dan POLRI merupakan komponen
utama dalam bela negara negara serta pertahanan negara. Pertahanan negara bertujuan
untuk menjaga dan melindungi kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI dan
keselamatan bangsa Indonesia.
Pertahanan negara berfungsi untuk mempertahankan seluruh wilayah NKRI
sebagai satu kesatuan pertahanan. Negara membutuhkan SDM yang cukup banyak
Makalah PPBN Page 3

untuk mempertahankan keutuhan NKRI. Tidak hanya kuantitas tetapi juga kualitas
yang dimiliki SDM tersebut.

1.4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data melalui pencarian website-website yang terkait dengan
topik yang dibahas.

1.5. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dalam pembuatan makalah ini yaitu untuk memberi pengetahuan
dan wawasan agar kita dapat memahami dan mengetahui apa pengertian dari
kewarganegaraan, serta memberi pengetahuan tentang bela negara.



Makalah PPBN Page 4

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Bela Negara
Konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan non-fisik, secara fisik
dengan mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh, secara non-fisik
dapat didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertahankan Negara dengan cara
meningkatkan rasa nasionalisme, yakni kesadaran berbangsa dan bernegara,
menanamkan kecintaan terhadap tanah air, serta berperan aktif dalam memajukan
bangsa dan negara.
Landasan pembentukan bela negara adalah wajib militer. Bela negara adalah
pelayanan oleh seorang individu atau kelompok dalam tentara atau milisi lainnya,1 baik
sebagai pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar (wajib
militer). Beberapa negara (misalnya Israel, Iran) meminta jumlah tertentu dinas militer
dari masing-masing dan setiap salah satu warga negara (kecuali untuk kasus khusus
seperti fisik atau gangguan mental atau keyakinan keagamaan). Sebuah bangsa dengan
relawan sepenuhnya militer, biasanya tidak memerlukan layanan dari wajib militer
warganya, kecuali dihadapkan dengan krisis perekrutan selama masa perang.
Pengertian Bela Negara :
Menurut ( UU No 3 tahun 2002 Pasal 9 ayat 1 )
Sikap dan prilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
dalam menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Menurut UUD pasal 30
UU No. 20/ 1982: HANKAM
Bela Negara adalah tekad, sikap dan tindakan warga Negara yang teratur,
menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan kepada tanah air,
kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia, keyakinan akan kesaktian Pancasila
sebagai ideology Negara dan kerelaan untuk berkorban guna meniadakan setiap
ancaman.
Menurut UUD pasal 31
UU No.2/ 1989: System pendidikan nasional
Bela Negara dilakukan melalui pendidikan bela Negara, pendidikan dapat
Makalah PPBN Page 5

dilakukan lewat 2 jalur :
o Formal : Sekolah
- PPBN tingkat dasar (SD-SMA)
- PPBN tingkat lanjut (Perguruan Tinggi)
o Nonformal, informal (diluar sekolah). Contoh: Gerakan Pramuka

Bentuk dari bela Negara akan tergantung pula pada jenis ancaman yang dihadapi,
kalau ancamannya dalam bentuk fisik tentunya warga negarapun harus menyiapkan diri
dalam bentuk kesiapan fisik seperti setelah kemerdekaan, rongrongan
pemberontak/separatisme antara tahun 1945-1962 terus terjadi dan upaya Negara luar
untuk kembali menjajah Indonesia terus ada, sehingga upaya bela Negara diarahkan
pada kesiapan fisik melalui pendidikan pendahuluan perlawanan rakyat (PPPR)
berdasarkan UU No. 29/ 1954 tentang pokok-pokok perlawanan rakyat.
Upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Namun
setelah itu tepatnya dimulai tahun 1973 pemahaman bela Negara lebih diarahkan pada
penumbuhan kesadaran, kesadaran, kerelaan berkorban dan kecintaan terhadap tanah
air melalui ilmu pengetahuan karena ancaman telah bergeser pada masalah-masalah
sosial, jenis pendidikannya berubah menjadi Pendidikan Pendahuluan Bela Negara.
Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan
negara.
a. Unsur Dasar Bela Negara
- Cinta Tanah Air
- Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
- Yakin akan Pancasila sebagai Ideologi Negara
- Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara
- Memiliki Kemampuan Awal Bela Negara

b. Contoh-contoh Bela Negara
- Belajar yang rajin bagi para Pelajar
- Taat akan hukum dan aturan-aturan negara
- Melestarikan Budaya

Makalah PPBN Page 6

2.2. Landasan Hukum Bela Negara
Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara :
a. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan
Nasional.
b. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.
c. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI.
Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.
d. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
e. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
f. Amandemen UUD '45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3.
g. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.

1. Bela Negara dalam UUD 1945
a. Pasal 27 ayat 3
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara
b. Pasal 30 ayat 1
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
2. Bela Negara Dalam UU No.20 Th 1982
a. Pasal 1
(2). Bela Negara adalah tekad, sikap dan tindakan warga negara yang teratur,
menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air,
kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia serta keyakinan akan kesaktian
Pancasila sebagai ideology negara dan kerelaan untuk berkurban guna
meniadakan setiap ancaman baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri
yang membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan negara, kesatuan dan
persatuan bangsa, keutuhan wilayah dan yuridiksi nasional, serta nilai-nilai
Pancasila dan Undang-undang dasar 1945.
(3). Upaya bela negara adalah kegiatan yang dilakukan oleh setiap warga negara
sebagai penuaian hak, dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan pertahanan
keamanan negara.
(6). Pendidikan Pendahuluan Bela Negara adalah pendidikan dasar bela negara
guna menumbuhkan kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan
bernegara Indonesia, keyakinan akan kesaktian pancasila sebagai ideologi
Makalah PPBN Page 7

negara, kerelaan berkorban untuk negara, serta memberikan kemampuan awal
bela negara.
b. Pasal 17
(1). Hak dan kewajiban warga negara yang diwujudkan dengan keikutsertaan
dalam upaya bela negara tidak dapat dihindarkan, kecuali menurut ketentuan-
ketentuan yang ditetapkan dengan Undang-undang
(2). Upaya bela negara merupakan kehormatan yang dilakukan oleh setiap
warga negara secara adil dan merata.
c. Pasal 18
Hak dan kewajiban warga negara yang diwujudkan dengan keikutsertaan dalam
upaya bela negara diselenggarakan melalui :
- Pendidikan Pendahuluan Bela negara sebagai tindak tak terpisahkan dalam
sistem pendidikan nasional,
- Keanggotaan Rakyat terlatih secara wajib,
- Keangggotaan Angkatan Bersenjata secara sukarela atau secara Wajib,
- Keanggotaan Cadangan Tentara Nasional Indoenesia secara sukarela atau
secara wajib,
- Keanggotaan Perlindungan Masyarakat secara sukarela
d. Pasal 19
(1). Pendidikan Pendahuluan Bela Negara diselenggarakan guna
memasyarakatkan upaya bela negara dan menegakkan upaya bela negara serta
menegakkan hak dan kewajiban warga negara dalam upaya bela negara.
(2). Pendidikan Pendahuluan Bela Negara sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal
ini wajib diikuti secara bertahap yaitu :
- Tahap awal pada pendidikan tingkat dasar sampai menengah atas dan dalam
Gerakan Pramuka,
- Tahap lanjutan dalam bentuk pendidikan Kewiraan pada tingkat pendidikan
tinggi.

2.3. Faktor Pendorong Keikutsertaan Bela Negara
a. Sebagai syarat berdirinya suatu negara,
b. Untuk melindungi kedaulatan negara,
c. Untuk mempertahankan keutuhan wilayah negara,
Makalah PPBN Page 8

d. Untuk semua warga negara agar memiliki kewajiban dan hak yang jelas dalam ikut
serta pembelaan terhadap negara,
e. Menghormati dan menghargai para pahlawan yang telah berjuang merebut
kemerdekaan,
f. Ingin memajukan Negara,
g. Mempertahankan Negara jangan sampai dijajah kembali,
h. Meningkatkan harkat dan martabat bangsa di mata dunia internasional.

2.4. Wujud Bela Negara ( UU No. 3 Tahun 2002 )
a. Pendidikan Kewarganegaraan
b. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib
c. Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela
d. Pengabdian sesuai profesi

2.5. Peran Serta dalam Usaha Bela Negara
Upaya pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban kita semua sebagai
warga negara. Selama lebih dari 60 tahun Indonesia merdeka, telah banyak contoh
upaya pembelaan negara yang telah dilakukan oleh segenap komponen bangsa
Indonesia. Peran warga negara dalam pembelaan negara memiliki tingkat kewajiban
yang berbeda sesuai dengan kedudukan dan tugasnya masing-masing.
Contoh yang dilakukan POLRI dalam upaya Bela Negara antara lain :
a. Mendukung tetap tegaknya negara kesatuan RI yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945,
b. Melakukan penyuluhan kesadaran hukum bagi warga negara,
c. Melakukan pengaturan lalu lintas dan memberikan pengayoman keamanan bagi
warga negara,
d. Memberikan perlindungan keamanan dari berbagai tindak kejahatan terhadap
warga negara
e. Melakukan proses penyidikan dan penyelidikan terhadap berbagai tindak kejahatan.

Peran serta masyarakat dalam upaya pembelaan negara berlangsung sejak masa
awal kemerdekaan. Keterlibatan warga negara dalam pembelaan negara adalah sebagai
berikut :
a. Dibentuknya kelaskaran rakyat, kemudian dikembangkan menjadi barisan
Makalah PPBN Page 9

cadangan pada periode perang kemerdekaan ke-1.
b. Pasukan Perang Gerilya Desa (Pager Desa) termasuk mobilisasi Pelajar (Mobpel)
sebagai bentuk per kembangan dari barisan cadangan.
c. Pada periode perang kemerdekaan ke-2.Pada 1958-1960, muncul Organisasi
Keamanan Desa (OKD) dan Organisasi Perlawanan Rakyat (OPR) yang
merupakan bentuk kelanjutan Pager Desa.
d. Pada 1961 dibentuk pertahanan sipil (Hansip), Wanra, dan Kamra sebagai bentuk
penyempurnaan dari OKD/OPR.
e. Perwira cadangan yang dibentuk sejak 1963.
f. Kemudian, berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 1982, ada organisasi yang
disebut rakyat terlatih yaitu Wanra yang membantu pertahanan dan Kamra yang
membantu keamanan dan anggota perlindungan masyarakat.

Adapun peran serta pelajar dalam upaya bela negara di lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat dan kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai berikut :
1. Lingkungan Keluarga
Memahami hak dan kewajiban dalam keluarga, menjaga keutuhan dan
keharmonisan keluarga, Demokratis, menjaga nama baik keluarga dll.

2. Lingkungan Sekolah
Warga sekolah (civitas akademika) menghormati kepemimpinan kepala sekolah
dengan cara melaksanakan kewajibannya, antara lain sebagai berikut :
a. Siswa belajar dengan baik dan memenuhi unsur wajib belajar secara akademik,
b. Siswa menaati tata tertib sekolah atau berdisiplin, bertanggung jawab atas
semua tugas yang diberikan dan tidak ikut tawuran,
c. Guru mendidik siswa dengan baik, diantaranya pendidikan damai dan
penyelesaian konflik tanpa kekerasan, serta mengacu pada tujuan yang akan
dicapai, baik kompetensi siswa maupun kurikulum,
d. Staf tata usaha melaksanakan tugas dengan baik dengan mendokumentasikan
administrasi dengan tertib,
e. Penjaga sekolah melaksanakan tugasnya dengan baik.

3. Lingkungan masyarakat
Aktif dalam kegiatan masyarakat, rela berkorban untuk kepentingan masyarakat.
Makalah PPBN Page 10

4. Lingkungan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Menghormati jasa Pahlawan, berani mengemukakan pendapat, melestarikan adat
dan budaya asli daerah.


Makalah PPBN Page 11

BAB 3
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa bela negara adalah
sikap warga negara secara teratur dan berlanjut untuk mengatasi segala ancaman
terhadap persatuan bangsa keutuhan wilayah dan kelangsungan hidup bangsa dan
NKRI.
Berdasarkan pengertian, bela Negara adalah membela kepentingan nasional pada
seluruh aspek kehidupan nasional, hal ini memberikan kejelasan bahwa bela Negara
tidak hubungan dengan kepentingan militer semata, tetapi kepentingan seluruh bangsa
yang konsekuen dengan cita-citanya pada saat ingin mendirikan Negara kesatuan
Republik Indonesia.
Bentuk dari bela Negara akan tergantung pula pada jenis ancaman yang dihadapi,
kalau ancamannya dalam bentuk fisik tentunya warga negarapun harus menyiapkan diri
dalam bentuk kesiapan fisik seperti setelah kemerdekaan, rongrongan
pemberontak/separatisme antara tahun 1945-1962 terus terjadi dan upaya Negara luar
untuk kembali menjajah Indonesia terus ada, sehingga upaya bela Negara diarahkan
pada kesiapan fisik, melalui pendidikan pendahuluan perlawanan rakyat(PPPR)
berdasarkan UU No. 29/ 1954 tentang pokok-pokok perlawanan rakyat.
UUD 1945 juga mengatur tentang upaya bela negara tepatnya pada pasal 27 ayat
(3) yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara. Pasal 30 ayat (1) menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

3.2. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dalam makalah ini.
Karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan yang berkaitan dengan
makalah ini.
Kami banyak mengharapkan para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini semoga
makalah ini berfungsi bagi penyusun dan para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai