sisi.
Gambar 1.8
Graf teratur dengan 4 simpul berderajat 2.
5
2.2 Representasi Graf
a. Matriks Ketetanggaan (Adjadency Matrix)
Matriks ketetanggaan ada 2, yaitu untuk graf sederhana dan untuk graf tak
sederhana. Seperti yang kita ketahui sebelumnya, 2 buah simpul dianggap
bertetangga jika kedua simpul tersebut terhubung langsung ke sebuah sisi.
Matriks ketetanggaan untuk graf sederhana merupakan matriks bujur sangkar
yang unsur-unsurnya terdiri dari 2 bilangan, yaitu 0 dan 1. Baris dan kolom
pada matriks ini masing-masing merupakan representasi dari setiap simpul
pada graf tersebut, Misalkan a
ij
merupakan unsur pada matriks tersebut,
maka:
Jika a
ij
= 1 maka hal ini berarti simpul i dan simpul j bertetangga.
Jika a
ij
= 0 maka hal ini berarti simpul i dan simpul j tidak
bertetangga.
Contoh :
Perhatikan graf sederhana berikut ini :
Matriks ketetanggaan dari graf sederhana tersebut adalah sebagai berikut :
Terlihat bahwa matriks tersebut simetris dan setiap unsur diagonalnya
adalah nol (0).
6
Matriks ketetanggaan untuk graf tak sederhana merupakan matriks bujur
sangkar yang unsur-unsurnya hanya terdiri dari bilangan 0, 1, dan 2. Baris
dan kolom pada matriks ini, masing-masing merupakan representasi dari
setiap simpul pada graf tersebut. Misalkan a
ij
merupakan unsur pada matriks
tersebut, maka :
Jika a
ij
= n maka hal ini berarti simpul i dan simpul j bertetangga oleh n buah
sisi.
Jika a
ij
= 0 maka hal ini berarti simpul i dan simpul j tidak bertetangga.
Contoh:
Perhatikan graf di bawah ini:
Matriks ketetanggan dari graf tersebut adalah sebagai berikut:
7
b. Matriks bersisian
Suatu sisi e dapat dikatakan bersisian dengan simpul v
1
dan simpul v
2
jika
e menghubungkan kedua simpul tersebut, dengan kata lain e = (v
1
, v
2
). Seperti
halnya matriks ketetanggaan, unsur-unsur matriks bersisian pun hanya terdiri dari
dua bilangan yaitu 0 dan 1, tapi tidak dalam bujur sangkar. Hal ini disebabkan
baris dan kolom pada matriks bersisian, masing-masing merepresentasikan simpul
dan sisi pada graf yang dimaksud. Misalkan a
ij
merupakan unsur pada matriks
tersebut, maka :
Jika a
ij
= 1 maka hal ini berarti simpul ke-i dan sisi ke-j adalah bersisian.
Jika a
ij
= 0 maka hal ini berarti simpul ke-i dan sisi ke-j tidak bersisian.
Contoh:
Perhatikan graf berikut ini :
Bentuk matriks bersisian dari graf ini adalah :
8
2.3 Graf Isomorfik
Dua buah graf yang sama tetapi secara geometri berbeda disebut dengan
graf yang saling isomorfik.
Dua buah graf, G1 dan G2 dapat dikatakan sebagai graf yang saling isomorfik
jika terjadi hubungan timbal balik satu-satu antara simpul-simpul kedua graf
tersebut dan antara sisi-sisi keduanya sedemikian hingga hubungan
kebersisian terjaga. Dengan kata lain, misalkan e bersisian dengan simpul u
dan v di G1, maka sisi e yang terdapat di G2 harus bersisian dengan simpul u
dan v yang terdapat pada G2.
Dua buah graf yang isomorfik adalah graf yang sama, hanya saja penamaan
simpul dan sisinya saja yang berbeda. Ini terbukti benar karena graf
digambarkan dengan berbagai macam cara.
G1 isomorfik dengan G2, tetapi G1 tidak isomorfik dengan G3.
Dari definisi graf isomorfik dapat dikemukakan bahwa 2 buah graf isomorfik
memenuhi ketiga syarat berikut :
Mempunyai jumlah simpul yang sama.
Mempunyai jumlah sisi yang sama.
Mempunyai jumlah simpul yang sama berderajat tertentu.
Akan tetapi, ketiga syarat di atas belum menjamin bahwa 2 buah graf pasti
isomorfik. Jadi, pemeriksaan visual juga perlu dilakukan.
3
4
1 2
d c
a b
v w
x y
9
2.4 Graf Planar dan Graf Bidang
Graf yang dapat digambarkan pada bidang datar dengan sisi-sisi tidak
saling memotong (bersilangan) disebut graf planar, jika tidak maka ia disebut
dengan graf tak planar.
Contoh graf planar
Contoh graf tak planar
Graf planar yang digambarkan dengan sisi-sisi yang tidak saling berpotongan
disebut juga dengan graf bidang (plane graph).
Contoh graf bidang
10
Beberapa hal tentang graf planar G(V, E), antara lain :
(Formula Euler) Misalkan G merupakan graf planar terhubung dengan e
buah sisi dan v buah simpul, dan r merupakan jumlah daerah pada graf
planar tersebut maka r = e v + 2.
Jika G merupakan graf planar terhubung dengan e buah sisi dan v buah
simpul (v 3) maka ev 6 (pertidaksamaan Euler).
Jika G merupakan graf planar terhubung dengan e buah sisi dan v buah
simpul (v3) dan tidak memuat sirkuit dengan panjang 3 maka e 2v 4.
2.5 Teorema Kuratowski
Teorema ini berguna untuk menentukan dengan tegas keplanaran suatu
graf. (a) (b)
Gambar (a) Graf kuratowski pertama.
(b) Graf kuratowski kedua.
Sifat dari graf Kuratowski adalah :
Kedua graf Kuratowski adalah graf teratur.
Kedua graf Kuratowski adalah graf tidak-planar.
Penghapusan sisi atau simpul dari graf Kuratowski menyebabkannya
menjadi graf planar.
Graf kuratowski pertama adalah graf tidak-planar dengan jumlah simpul
minimum, dan graf kuratowski kedua adalah graf tidak-planar dengan
jumlah sisi minimum.
11
Pengertian dari Teorema Kuratowski yaitu sebuah graf G bersifat planar jika dan
hanya jika ia tidak mengandung upagraf yang isomorfik dengan salah satu graf
Kuratowski atau homeomorfik dengan salah satu dari kedua graf Kuratowski.
Contoh :
Perhatikan graf berikut :
Dengan menggunakan teorema Kuratowski, jelas bahwa graf G ini bukan
merupakan suatu graf planar, karena memuat subgraf dari graf G1 yang
merupakan graf Kuratowski.
12
2.6 Lintasan dan Sirkuit Euler
Lintasan Euler adalah lintasan yang melalui masing-masing sisi di dalam
graf sebanyak 1 kali. Maksudnya, jika lintasan tersebut kembali menuju simpul
awal sehingga membentuk suatu sirkuit tertutup maka lintasan inilah yang
dinamakan sebagai Sirkuit Euler. Graf yang memuat sirkuit Euler dinamakan
Graf Euler, sedangkan graf yang memuat lintasan Euler dinamakan graf semi
Euler.
G1
Dari gambar di atas, graf G1 merupakan graf Euler karena memiliki lintasan yang
membentuk lintasan tertutup (sirkuit), yaitu : pr rt ts sq qt tp.
Semerntara itu,
G2
Terlihat bahwa graf G2 merupakan graf semi Euler karena graf tersebut memiliki
lintasan yang melalui masing-masing sisi di dalam graf tersebut tepat sebanyak 1
kali. Lintasan tersebut adalah : pq qs st tp pr rt tq.
13
Beberapa sifat dari Lintasan dan sirkuit Euler, yaitu :
Suatu graf G merupakan graf Euler (memiliki sirkuit Euler) jika dan hanya
jika setiap simpul pada graf tersebut berderajat genap.
Graf terhubung G merupakan graf semi Euler (memiliki lintasan Euler)
jika dan hanya jika di dalam graf tersebut dua simpul berderajat ganjil.
Suatu graf terhubung berarah G merupakan graf Euler jika dan hanya jika
setiap simpul pada graf tersebut memiliki derajat masuk dan derajat keluar
yang sama.
Suatu graf terhubung berarah G merupakan graf semi Euler jika dan hanya
jika G terhubung setiap simpul pada graf tersebut memiliki derajat masuk
dan derajat keluar yang sama, kecuali dua simpul yaitu simpul pertama
memiliki derajat keluar 1 lebih besar dari pada derajat masuk dan simpul
yang kedua memiliki derajat masuk satu lebih besar dari pada derajat
keluar.
14
2.7 Lintasan dan Sirkuit Hamilton
Ditemukan oleh Sir William Hamilton pada tahun 1859. Ketika itu dia
membuat sebuah permainan yang dinamakan dodecahedron yang ditawarkan
kepada pabrik mainan di Dubin. Permainan tersebut terdiri dari 12 buah
pentagonal dan ada 20 titik sudut dan setiap titik sudut diberi nama ibukota suatu
negara. Permainan ini membentuk perjalanan keliling dunia yang mengunjungi
setiap ibukota negara tepat 1 kali dan kembali lagi ke kota asal. Ini tak lain adalah
mencari sirkuit Hamilton.
Masalah tersebut dapat diilustrasikan dalam gambar di bawah ini :
Pada ilustrasi pada gambar di atas, lintasan yang dicetak tebal merupakan sirkuit
Hamilton. Lintasan Hamilton suatu graf merupakan lintasan yang melalui setiap
simpul dalam graf tersebut tepat satu kali. Jika lintasan tersebut kembali ke
simpul awal, maka lintasan ini dinamakan sirkuit Hamilton.
Dengan demikian, sirkuit Hamilton merupakan sirkuit yang melewati masing-
masing sisi tepat satu kali. Graf yang memuat sirkuit Hamilton dinamakan graf
Hamilton, sedangkan graf yang memuat lintasan Hamilton dinamakan graf semi
Hamilton.
15
2.8 Beberapa Aplikasi Graf
a. Lintasan Terpendek
Misalkan G merupakan graf berbobot, yaitu setiap sisi dari graf G
memiliki bobot tertentu, hal yang biasanya dilakukan aalah menentuka lintasan
terpendek dari graf tersebut. Dengan kata lain, menentukan lintasan yang
memiliki total bobot minimum, contohnya :
Untuk menentukan jarak terpendek/ waktu tempuh paling cepat/ biaya
termurah dari 2 kota.
Menentukan waktu tercepat pengiriman sebuah pesan antara 2 terminal
pada sebuah jaringan komputer.
b. Persoalan Perjalanan Pedagang (TSP)
Sama halnya dengan lintasan terpendek yang dibahas di atas. Tentukan
sirkuit terpendek yang harus dilalui oleh seorang pedagang bila pedagang itu
berangkat dari sebuah kota asal dan ia harus menyinggahi setiap kota tepat satu
kali dan kembali ke kota asal keberangkatan. Ini merupakan masalah untuk
mencari sirkuit Hamilton yang memiliki bobot minimum.
Contoh:
Graf di atas memiliki (4 1)!/2 = 3 sirkuit Hamilton, yaitu:
I
1
= (a, b, c, d, a) atau (a, d, c, b, a) ==> panjang = 10 + 12 + 8 + 15 = 45
I
2
= (a, c, d, b, a) atau (a, b, d, c, a) ==> panjang = 12 + 5 + 9 + 15 = 41
I
3
= (a, c, b, d, a) atau (a, d, b, c, a) ==> panjang = 10 + 5 + 9 + 8 = 32
Jadi sirkuit Hamilton terpendek adalah I
3
(a, c. b, d, a) dengan panjang sirkuit 32.
16
c. Persoalan Tukang Pos Cina (Chinese Postman Problem)
Permasalahan ini, pertama kali dikemukakan oleh Mei Gan (berasal dari
Cina) pada tahun 1962, yaitu : Seorang tukang pos akan mengantar surat ke
alamat-alamat sepanjang jalan di suatu daerah. Bagaimana ia merencanakan rute
perjalanannya supaya ia melewati setiap jalan tepat sekali dan kembali lagi ke
tempat awal keberangkatan. Permasalahan tersebut merupakan masalah
menentukan sirkuit Euler di dalam suatu graf.
Contoh :
Jadi, lintasan yang dilalui tukang pos adalah A, B, C, D, E, F, C, E, B, F, A.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Graf adalah pasangan dari himpunan (V,E) dimana V adalah sebuah
himpunan tak kosong yang memiliki elemen yang disebut simpul (verticles) dan E
adalah kumpulan dari 2 elemen subset V yang disebut dengan busur (Edges).
Graf memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan manusia, misalnya dalam
pemasangan listrik, IC, dan lainnya. Graf juga memiliki banyak bentuk, dari yang
berbentuk sederhana hingga yang tak sederhana. Graf juga banyak diaplikasikan
dalam berbagai macam masalah dalam kehidupan manusia, seperti dalam
pencarian lintasan terpendek untuk perjalanan. Jadi graf memilki peranan yang
penting dalam kehidupan manusia.
3.2 Saran
Dari hasil makalah ini perlu kiranya di kemukakan beberapa saran yang
mungkin akan bermanfaat bagi pembaca, guru dan pihak yang ada hubungannya
dengan bidang studi matematika. Adapun saran-saran yang dikemukakan adalah:
Semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama kepada pembuat
makalah sendiri untuk menambah wawasan bahwa dalam mencapai suatu
tujuan tertentu maka dicari lintasan terpendeknya sehingga dapat
menghemat waktu dan biaya.
Semoga makalah ini juga dapat bermanfaat padda mahasiswa yang sedang
menempuh bangku perkuliahan.
iv
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/79785736/Pengertian-Graf
www.wikipedia.org
http://delonge.students-blog.undip.ac.id
http://risma0802030140.blogspot.com/2011/04/matematika-diskrit.html