Anda di halaman 1dari 37

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumor merupakan sel neoplastik yang otonom dalam arti tumbuh dengan
kecepatan yang tidak terkoordinasi dengan kebutuhan hospes dan fungsi yang
sangat tidak bergantung pada pengawasan homeostasis sebagian besar sel tubuh
lainnya. Pertumbuhan sel neoplastik biasanya progresif, yaitu tidak mencapai
keseimbangan, tetapi lebih banyak mengakibatkan penambahan massa sel yang
mempunyai sifat-sifat yang sama. Neoplasma tidak melakukan tujuan adaptif
yang menguntungkan hospes, tetapi lebih sering membahayakan.
Tumor dapat bersifat ganas atau jinak, tumor ganas atau kanker terjadi
karena timbul dan berkembang biaknya sel jaringan sekitarnya (infiltratif) sambil
merusaknya (destruktif), dapat menyebar ke bagian lain tubuh dan umumnya
fatal jika dibiarkan. Tumor jinak tumbuh dengan batas tegas dan tidak menyusup,
tidak merusak tetapi membesar dan menekan jaringan sekitarnya (ekspansif).
Tumor testis merupakan keganasan terbanyak pada pria berusia diantara
!-"! tahun dan merupakan -#$ dari semua neoplasma pada pria. %khir-akhir
ini terdapat perbaikan usia harapan hidup pasien yang mendapatkan terapi jika
dibandingkan dengan "& tahun yang lalu, karena sarana diagnosis lebih baik,
diketemukan petanda tumor, diketemukan regimen kemoterapi dan radiasi, serta
teknik pembedahan yang lebih baik. %ngka mortalitas menurun dari !&$ ('(&)
menjadi !$ ('(().
)ari semua tumor maligna pada laki-laki -#$ terlokalisasi di dalam testis.
*ira-kira '&$ dari semua tumor testis primer terdiri atas tumor sel embrional,
selanjutnya dapat dijumpai tumor sel +ertoli-,eydig dan limfoma maligna.
-nsidensi tumor sel embrional maligna di Nederland adalah kira-kira . per
&&.&&& laki-laki tiap tahun. -ni berarti bahwa tiap tahun kira-kira "&& penderita
baru didiagnosis dengan kelainan maligna ini. Tumor-tumor sel embrional
maligna testis merupakan tumor maligna yang paling sering terdapat pada laki-
/ * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
laki usia #&-.& tahun meskipun pada penderita kurang dari ! tahun dan lebih dari
(& tahun juga dapat dijumpai tumor testis.
1.2 Rumusan Masalah
.#. 1agaimana anatomi dari organ reproduksi pria2
.#.# 1agaimana fisiologi dari organ reproduksi pria2
.#." %pa definisi dari tumor testis2
.#.. 1agaimana pengklasifikasian dari tumor testis2
.#.! %pa saja etiologi tumor testis2
.#.3 %pa saja manifestasi klinis tumor testis2
.#.( 1agaimana patofisiologi dari tumor testis2
.#.4 1agaimana pertumbuhan dan penyebaran dari tumor testis2
.#.' 1agaimana pemeriksaan diagnosis dari tumor testis2
.#.& 1agaimana prognosis dari tumor testis2
.#. 1agaimana penatalaksanaan dari tumor testis2
1.3 Tujuan
.". 5enjelaskan anatomi dari organ reproduksi pria
.".# 5enjelaskan fisiologi dari organ reproduksi pria
."." 5enjelaskan definisi dari tumor testis
.".. 5enjelaskan pengklasifikasian dari tumor testis
.".! 5enjelaskan etiologi tumor testis
.".3 5enjelaskan manifestasi klinis tumor testis
.".( 5enjelaskan patofisiologi dari tumor testis
.".4 5enjelaskan pertumbuhan dan penyebaran dari tumor testis
.".' 5enjelaskan pemeriksaan diagnosis dari tumor testis
.".& 5enjelaskan prognosis dari tumor testis
.". 5enjelaskan penatalaksanaan dari tumor testis
# / * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
BAB 2
TINAUAN PU!TA"A
2.1 Anat#m$ %rgan Re&r#'uks$ Pr$a
6rgan reproduksi pria terdiri atas organ reproduksi dalam dan organ
reproduksi luar.
6rgan reproduksi dalam7
Test$s
Testis berbentuk o8al dan terletak didalam skrotum. Testis berjumlah
sepasang yang terdapat dibagian tubuh sebelah kiri dan kanan. Testis
kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat jaringan
ikat dan otot polos.fungsi testis secara umum merupakan alat untuk
memproduksi sperma dan hormone kelamin jantan yang disebut
testosterone. 9kuran testis pada orang dewasa berkisar antara
.:":#,!cm, dengan 8olume ! ; #!m. testis mendapatkan darah dari
beberapa cabang arteri yaitu7
. %rteri spermatika interna yang merupakan cabang dari aorta
" / * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
#. %rteri deferensialis yang merupakan cabang dari arteri 8esikalis
inferior
". %rteri kremasterika yang merupakan cabang arteri epigastrika
+edangkan pembuluh 8ena yang meninggalkan testis berkumpul
membentuk pleksus Pampiniformis.
!aluran Pengeluaran
+aluran pengeluaran dalam organ reproduksi pria terdiri dari
epidedimis, 8as deferens, saluran ejakulasi, dan uretra.
Epidedimis7 merupakan saluran berkelok ; kelok didalam skrotum
yang keluar dari testis. 1erjumlah sepasang disebelah kanan dan kiri.
1erfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai
sperma menjadi matang dan bergerak menuju 8as deferens.
Vas Deferens7 disebut juga saluran sperma yang merupakan saluran
lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epidedimis.
<as deferens tidak menempel pada testis dan ujung salurannya
terdapat didalam kelenjar prostat. 1erfungsi sebagai saluran tempat
jalannya sperma dari epidedimis menuju kantung semen=kantung mani
(8esikula seminalis).
Saluran Ejakulasi7 merupakan saluran pendek yang menghubungkan
8esikula seminalis dengan uretra. 1erfungsi untuk mengeluarkan
sperma agar masuk ke dalam uretra.
Uretra7 merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat didalam
penis. 1erfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung
semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung kemih.
"elenjar Asses#r$s
+elama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan
berbagai getah kelamin yang dihasilkan oleh kelenjar assesoris. >etah
; getah ini berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan
pergerakan sperma. *elenjar assesoris merupakan kelenjar kelamin
. / * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
yang terdiri dari 8esikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar
?owper.
Vesikula Seminalis7 disebut juga kantung semen atau kantung mani
merupakan kelenjar berlekuk ; lekuk yang terletak di belakang
kantung kemih. )inding 8esikula seminalis menghasilkan @at makanan
yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
Kelenjar prostat7 melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian
bawah kantung kemih. *elenjar prostat menghasilkan getah yang
mengandung kolestrol, garam, dan fosfolipid yang berperan untuk
kelangsungan hidup sperma.
Kelenjar Cowper7 disebut juga kelenjar bolbouretra merupakan
kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. *elenjar ini
menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).
6rgan 0eproduksi ,uar
Pen$s
Penis terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan spons. )ua rongga
yang terletak dibagian atas berupa jaringan spons korpus ka8ernosa.
+atu rongga lagi berada dibagian bawah yang berupa jaringan spons
korpus spongiosum yang membungkus uretra. 9retra pada penis
dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga ; rongganya banyak
mengandung pembuluh darah dan ujung ; ujung saraf perasa. 1ila ada
suatu rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah
sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).
!kr#tum
+krotum disebut juga kantung pelir yang merupakan kantung
didalamnya berisi testis. +krotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum
kanan dan skrotum kiri. )i antara skrotum kanan dan skrotum kiri
dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot
dartos). 6tot dartos berfungsi untuk menggerakkan skrotum sehingga
dapat mengerut dan mengendur. )idalam skrotum juga terdapat serat ;
! / * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang
disebut otot kremaster. 6tot ini bertindak sebagai pengatur suhu
lingkungan testis agar kondisinya stabil. Proses pembentukan sperma
(spermatogenesis) membutuhkan suhu yang stabil, yaitu beberapa
derajat lebih rendah dari suhu tubuh.
2.2 ($s$#l#g$s Test$s
Testis mempunyai fungsi eksokrin dalam spermatogenesis dan fungsi
endokrin untuk mensekresi hormone ; hormone seks yang mengendalikan
perkembangan dan fungsi seksual. Pusat pengendalian hormonal dari sistem
reproduksi adalah hipotalamus ; hipofisis. Aipotalamus memproduksi
Gonadotrophin Hormone Releasing Hormone GnRH!. Aormone ; hormone
ini adalah "olli#le Stimulating Hormone Releasing Hormone "SHRH! dan
$uteini%ing Hormone Releasing Hormone $HRH!. Aormone ; hormone ini
dibawa ke hipofisis anterior untuk merangsang sekresi "olli#le Stimulating
Hormone "SH! dan $uteining Hormone $H! yang pada pria lebih umum
dikenal sebagai &nterstitial Cell Stimulating Hormone &CSH!.
Proses pematangan sel ; sel ,eydig janin dikendalikan oleh kromosom
B dan dirangsang oleh -?+A. +el ; sel ,eydig ini akan menghasilkan
testosterone yang menyebabkan proses deferensiasi dari 8as deferens dan
8esikula seminalis. 5etabolit testosterone yaitu Dihirotestosteron DH'!,
menyebabkan proses defernsiasi dari prostat dan genetalia eksterna. Produksi
testosterone oleh sel ; sel &nterstitial $e(dig pada pria akan sangat meningkat
pada permulaan pubertas. -?+A akan merangsang sel ; sel leydig untuk
menghasilkan testosterone, )AT dan estradiol. C+A akan merangsang sel
sertoli untuk mempengaruhi pembentukan sperma.
C+A dalam kadar yang rendah juga akan memperkuat efek
perangsangan -?+A. Testosterone harus dihasilkan dalam kadar yang cukup
supaya proses spermatogenesis dapat berlangsung dengan sempurna. )engan
demikian, baik C+A maupun -?+A harus dilepaskan oleh hipofisis anterior
3 / * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
agar spermatogenesis dapat berlangsung. +elanjutnya testosterone, )AT,
estradiol, dan @at yang disekresi oleh tubular inhibitor akan menghambat
sekresi C+A dan -?+A oleh hipofisis anterior sehingga terjadi sistem umpan
balik yang mengatur kadar testosterone dalam sirkulasi darah.
2.3 De)$n$s$ Tum#r Test$s
Tumor adalah sebutan untuk neoplasma atau lesi padat yang terbentuk
akibat pertumbuhan sel tubuh yang tidak semestinya (abnormal) yang hampir
mirip dengan simptoma bengkak. 1erasal dari bahasa latin DtumereE yang
berarti bengkak. Pertumbuhannya dapat dikategorikan ganas (malignan) atau
jinak (benign). Tumor ganas disebut juga kanker yang memiliki potensi untuk
menyerang dan merusak jaringan yang berdekatan dan menciptakan
metastasis. Tumor jinak tidak menyerang jaringan yang berdekatan dan tidak
menyebarkan benih atau bermetastasis. Tetapi dapat tumbuh local dan
menjadi besar. 1iasanya tidak tumbuh kembali setelah pengangkatan melalui
operasi.
Tumor testis adalah pertumbuhan sel ganas didalam testis (buah @akar)
yang menyebabkan testis membesar atau menyebabkan adanya benjolan
didalam skrotum (kantung @akar).
2.* "las$)$kas$ Tum#r Test$s
*lasifikasi dari tumor ganas testis7
+eminoma 7 . +eminoma *has
#. +eminoma +permatosistik
". +eminoma %naplastik
Non +eminoma 7 . *arsinomaa Fmbrional
#. Teratokarsinoma
". Teratom matur dan imatur
*horiokarsinoma
( / * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
+eminoma merupakan tumor maligna testis yang tersering, diikuti dengan
karsinoma embrional, teratoma, dan khoriokarsinoma. Tumor testis sel benign
jarang terjadi. +eminoma dapat dianggap sebagai tumor pendahulu sel
embrional (gonosit) yang arah deferensiasinya berlanjut kearah sel embrional
(germ cell). Tumor ; tumor non seminoma dapat dianggap sebagai tumor sel
embrional pluripoten. Tumor yang paling tidak terdeferensiasi dalam
golongan ini adalah karsinoma sel embrional yang didalamnya tidak tampak
arah deferensiasi spesifik. *horiokarsinoma berupa produk kehamilan.
Teratoma merupakan campuran jaringan ; jaringan somatic, seperti
berbagai tipe epitel, tulang rawan, jaringan otot, dan saraf yang berasal dari
berbagai lapisan embrional (ectoderm, mesoderm, endoderm). Gika jaringan ;
jaringan ini menunjukkan struktur normal atau hampir normal maka disebut
teratoma matur. Gika arah deferensiasi jaringan tidak dapat dikenal dengan
baik dan jika deferensiasinya tidak seluruhnya dewasa=matang maka disebut
teratoma immature. Tipe non seminoma merupakan manifestasi berbagai arah
deferensiasi sel ; sel embrional pluripoten, maka tidak mengherankan bahwa
suatu non seminoma hapir selalu tersusun atas bermacam ; macam
komponen.
2.+ Et$#l#g$
+aat ini belum diketahui faktor yang menjadi penyebab terjadinya tumor
testis, adanya faktor bawaan dan didapat merupakan faktor yang dikaitkan
dengan penyakit ini dan kriptokidisme merupakan faktor terkuat yang diduga
menjadi penyebab kanker testis. Caktor resiko tertinggi terjadinya kanker
testis adalah adanya testis intra abdomen yang diakibatkan oleh undescensus
testis ( kasus dari #& kasus undescensus testis ). +ementara itu tindakan
orchiopeksi tidak merubah potensi terjadinya keganasan testis pada kasus
kriptokidisme.
%danya bukti klinis dan eksperimental mendukung faktor konginetal
sebagai etiologi dari tumor sel germinal. )alam perkembangan embriologinya
4 / * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
sel germinal primordial mengalami perubahan oleh karena faktor lingkungan
yang menyebabkan terjadinya gangguan dalam proses diferensiasinya. 6leh
karena adanya kriptokidisme, orchitis, disgenesis gonad, adanya kelaianan
herediter ataupun oleh karena paparan bahan kimia yang bersifat karsinogenik
maka perkembangan normal sel germianl mengalami hambatan. +ecara garis
besar # faktor yang dianggap menjadi etiologi terjadinya tumor sel germial
yaitu 7
. Caktor congenital
a. *riptokidisme
)ari suatu penelitian yang dilakukan >ro8e ( '!. )
memperlihatkan bahwa (-&$ pasien dengan tumor testis memiliki
riwayat kriptokidisme sebelumnya. Hhiteker ( '(& ) dan 5ostofi
( '(" ) mengemukakan ! keadaan yang dianggap kriptokidisme
menjadi penyebab terjadinya tumor testis yaitu 7
- 5orfologi sel germinal yang abnormal.
- Peningkatan temperatur tempat testis berada ( intraabdomen atau
spermatic cord).
- >angguan aliran darah.
- *elainan fungsi endokrin.
b. )isgenesis kelenjar gonad (5aldesensus testis).
-nsiden pasti kasus kriptokidisme belum diketahui, ini
dikarenakan seringkali data pasien dengan kriptokidisme bercampur
dengan data pasien dengan testis retraktil. )ari suatu penelitian serial
oleh +corer dan Cerrington ('() didapatkan hasil kasus
kriptokidisme pada neonatus sebesar .,"$, pada bayi dan anak-anak
&,4$ dan pada orang dewasa sebesar &,($. >ilbert dan Aamilton
('.&) melaporkan (&&& pasien dengan tumor testis dan mendapatkan
#$ (4.& pasien) dari mereka memliki riwayat kriptokidisme.
Aenderson dkk ('(') menyimpulkan bahwa pria dengan riwayat
kriptokidisme memiliki resiko"-. kali untuk terkena tumor testis
' / * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
dibanding pria tanpa riwayat kriptokidisme. ?ampbell ( '.# )
megemukakan penelitiannya bahwa #!$ pasien dengan kriptokidisme
bilateral dan akhirnya menjadi kanker testis memiliki resiko yang
besar untuk terkena tumor sel germinal testis untuk kedua kalinya pada
testis sisi yang lain.
#. Caktor yang didapat.
a. Trauma
5eskipun trauma memiliki andil pada terjadinya teratoma pada
unggas akibat @inc-induced atau cooper induced, tapi pada manusia
kemungkinan trauma sebagai penyebab terjadinya tumor testis belum
secara jelas diketahui.
b. Aormon +indroma *lineferter
suatu kelainan hormone seksual yang ditandai dengan rendahnya
kadar hormone pria, kemandulan, pembesaran payudara
(ginekomastia) dan testis yang mengecil.
c. %trofi
Terjadinya infeksi bakteri nonspesifik 8irus mump pada testis
diduga menjadi penyebab terjadinya atrofi testis yang potensial
menjadi penyebab terjadinya tumor testis. Namun demikian peran
atrofi testis sebagai faktor penyebab terjadinya tumr testis masih
merupakan spekulasi.
2., Man$)estas$ "l$n$s
>ejalanya berupa7
. Testis membesar atau teraba aneh (tidak seperti biasanya)
#. %danya benjolan atau pembengkakan pada salah satu atau kedua testis
". Nyeri tumpul dipunggung atau perut bagian bawah.
.. 0asa tidak nyaman atau rasa nyeri di testis.
!. +krotum terasa berat.
& / * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
Tetapi tidak menutup kemungkinan pasien dengan tumor testis tidak
merasakan gejala sama sekali. >ejala timbul dengan sangat bertahap dengan
massa atau benjolan pada testis yang tidak nyeri. 1iasanya pasien
mengeluhkan rasa sesak pada skrotum, area inguinal, atau abdomen dalam.
+akit pinggang (akibat perluasan nodus retroperineal), nyeri pada abdomen,
penurunan 11, dan kelemahan umum dapat diakibatkan oleh metastasis.
Pembesaran testis tanpa nyeri adalah temuan diagnostic yang signifkan. +atu-
satunya metode deteksi dini yang efektif adalah pemeriksaan testis mandiri.
Pengajaran tentang pemeriksaan mandiri adalah inter8ensi penting untuk
deteksi dini penyakit ini.
Pada pemeriksaan fisik testis, terdapat benjolan dengan konsistensi
padat keras, tidak nyeri pada palpasi, dan tidak menunjukkan tanda
transiluminasi. )iperhatikan adanya infiltrasi tumor pada funikulus atau
epididimis. Perlu dicari kemungkinan adanya massa di aabdomen, benjolan
kelenjar suprakla8ikular, ataupun genekomastia.
2.- Pat#)$s#l#g$
Tumor testis pada mulanya berupa lesi intratestikuler yang akhinya
mengenai seluruh parenkim testis. +el ; sel tumor kemudian menyebar ke
testis, epididimis, funikulus spermatikus, bahkan ke kulit skrotum. Tunika
albugenia merupakan barier yang sangat kuat bagi penjalaran tumor testis ke
organ sekitarnya, sehingga kerusakan tunika albugenia oleh in8asi tumor
membuka peluang sel ; sel tumor untuk menyebar keluar testis.
*ecuali kariokarsinoma, tumor testis menyebar melalui pembuluh
limfe menuju ke kelenjar limfe retroperitoneal sebagai stasiun pertama,
kemudian menuju ke kelanjar mediastinal dan supracla8ikula. +edangkan
kariokarsinoma menyebar secara hematogen ke paru, hepar, dan otak.
2.. Pertum/uhan 'an Pen0e/aran Tum#r
Penetuan stadium klinis yang sederhana di kemukakan oleh 1oden dan >ip7
/ * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
+tadium % atau -7 tumor testis terbatas pada testis, tidak ada bukti
penyebaran baik secara klinis maupun radiologis.
+tadium 1 atau --7 tumor telah mengadakan penyebaran ke kelenjar
regional atau nodus limfatikus iliaka.
+tadium #%7 untuk pembesaran limfonoid yang belum teraba.
+tadium #17 untuk pembesaran limfonoid yang teraba.
+tadium ? atau ---7 tumor telah menyebar keluar dari kelenjar
retroperineum atau telah bermetastasiske supradiafragma.
9ntuk klasifikasi tingkat penyebaran, digunakan T5N karsinoma testis7
T
Tis
T
T#
T"
T.
N.
N&
N
N#
N"
5.
5&
5
Tumor primer
Pra in8asi8e (intralobular)
Testis dan retetestis
)iluar T.albugenia atau epidedimis
Cunikulus spermatikus
+krotum
*elenjar limfe
Tidak menemukan keganasan
Tunggal I #cm
Tunggal # ; ! cmJ multiple I !cm
Tunggal atau multiple K !cm
5etastasis jauh
Tidak dapat ditemukan
Terdapat metastasis jauh
2.1 Pemer$ksaan D$agn#st$k
)iagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
+edangkan pemeriksaan diagnostic yang biasa dilakukan untuk menunjang
hasil pemeriksaan fisik dan gejala adalah7
. 9+> +krotum
# / * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
2. Pemeriksaan darah untuk petanda tumor %CP (alfa fetoprotein), A?>
(human #hroni# gonadotropin), dan ,)A (la#ti# dehidrogenase)hampir
4!$ tumor ganas (?a) non-seminom menunjukkan peningkatan %CP atau
A?>.
3. 0ontgen dadauntuk mengetahui penyebaran kanker keparu ; paru.
4. ?T scan perutuntuk mengetahui penyebaran kanker ke rongga perut.
!. 1iopsy jaringan.
Human Chroni# Gonadotropin (A?>) dan a)fetoprotein adalah penanda
(substansi yang disintesis oleh sel tumor dan dilepaskan kedalam sirkulasi
darah dalam jumlah yang abnormal) tumor yang mungkin meningkat pada
pasien dengan kanker testis.
Tehnik imunositokimia yang terbaru dapat membantu mengidentifikasi
sel-sel yang tampaknya menghasilkan penanda ini. *adar penanda tumor
dalam darah digunakan untuk mendiagnosis, menggolongkan, dan memantau
respon terhadap pengobatan. 9ji diagnostic lainnya mencakup urografi
intra8ena untuk mendeteksi segala bentuk penyimpangan uretral yang
disebabkan oleh massa tumor.
,imfangiografi untuk mengkaji keluasan penyebaran tumor ke sistem
limfatik. +edangkan pemindai ?T dada dan abdomen untuk menentukan
keluasan penyakit dalam paru ; paru dan retroperineum.
2.12 Penatalaksanaan
Pengobatan tergantung kepada jenis, stadium dan beratnya penyakit.
+etelah kanker ditemukan, langkah pertama yang dilakukan adalah
menentukan jenis sel kankernya, selanjutnya ditentukan stadiumnya.
%da . macam pengobatan yang bisa digunakan7
. Pembedahan7 pengangkatan testis (orkiektomi) dan pengangkatan kelenjar
getah bening (limfadenektomi).
#. Terapi penyinaran7 menggunakan sinar L dosis tinggi atau sinar energy
tinggi lainnya, sering kali dilakukan setelah limfadenektomi pada tumor
" / * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
non-seminoma. Guga digunakan sebagai pengobatan utama pada
seminoma, terutama pada stadium awal.
". *emoterapi7 digunakan obat ; obatan (misalnya7 ciplastin, bleomycin, dan
etoposid) untuk membunuh sel ; sel kanker. *emoterapi telah
meningkatkan angka harapan hidup penderita tumor non-seminoma.
.. Pencangkokan sumsum tulang7 dilakukan jika kemoterapi telah
menyebabkan kerusakan pada sumsum tulang penderita.
Tumor seminoma7
. +tadium - diobati dengan orkioektomi dan penyinaran kelenjar getah
bening perut.
#. +tadium -- diobati dengan orkioektomi, penyinaran kelenjar getah bening,
dan kemoterapi dengan cisplastin.
". +tadium --- diobati dengan orkioektomi dan multi-obat.
Tumor non-seminoma7
. +tadium - diobati dengan orkioektomi daan kemungkinan dilakukan
limfadenektomi perut.
#. +tadium -- diobati dengan orkioektomi dan limfadenektomi perut,
kemungkinan diikut dengan kemoterapi.
". +tadium --- diobati dengan kemoterapi dan orkioektomi.
Gika kankernya merupakan kekambuhan dari kanker testis sebelumnya, maka
diberikan kemoterapi beberapa obat, misalnya7 ifosfamide, cisplastin atau
etoposid atau 8inblastin.
*anker testikuler adalah salah satu tumor padat yang dapat disembuhkan.
Tujuan penatalaksanaan adalah untuk menyingkirkan penyakit dan mencapai
penyembuhan. Pemilihan pengobatan tergantung pada tipe sel dan keluasan
anatomi penyakit. Testis diangkat dengan orkhioektomi melalui suatu insisi
inguinal dengan ligasi tinggi korda spermatikus.
. / * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
2.11 Pr#gn#s$s
Tumor testis mempunyai derajat keganasan tinggi, tetapi dapat sembuh
bila diberi penanganan adekuat. Prognosis umumnya memuaskan kecuali pada
penderita dengan metastasis di paru atau bila terdapat kekambuhan dengan
petanda tumor yang tinggi. Prognosis tumor testis bukan hanya tergantung
pada sifat histologiknya, melainkan terutama pada stadium tumor. *etahanan
hidup ! tahun adalah sebagai berikut7
+eminoma stadium - dan --7 '!$
+eminoma stadium --- dan -<7 (& ; '&$
Non seminoma stadium -7 ''$
Non seminoma tumor sedikit7 (& ; '&$
Non seminoma tumor banyak7 .& ; (&$
! / * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
BAB 3
ANALI!A "A!U!
3.1 "asus3
+eorang laki-laki bernama + berusia !# tahun datang ke 0+9) +etjonegoro,
Honosobo dengan keluhan buah pelir kiri membesar sejak " bulan yang lalu.
1enjolan dalam kantong kelamin dirasakan semakin membesar perlahan-
lahan. 1enjolan teraba keras, nyeri, panas, tidak disertai keluar cairan dari uretra.
1enjolan tidak pernah menghilang maupun berpindah ke atas (perut maupun lipat
paha). Penderita mengaku tidak ada benjolan di tempat lain, berat badan cenderung
menurun, nafsu makan menurun. Tidak ditemukan riwayat trauma, berhubungan
seksual, kelainan endokrin, penyakit kelamin, maupun alergi. Penderita dalam
keadaan sadar penuh #ompos mentis!*+tatus generalis penderita dalam batas normal.
+tatus lokalis regio genital tampak pembesaran testis sinistra, teraba benjolan padat,
keras, berbatas tegas, imobile, diameter sekitar & cm. Pemeriksaan darah rutin
menunjukkan peningkatan limfosit, neutrofil, dan laju endap darah, lain-lain dalam
batas normal.
3.2 Anal$sa "asus3
Tumor testis berasal dari sel germinal atau jaringan stroma testis. ,ebih dari
'&$ berasal dari sel germinal. Tumor ini mempunyai derajat keganasan yang tinggi,
tetapi dapat sembuh bila diberikan penanganan yang adekuat. Penyebab tumor testis
belum diketahui dengan pasti, tetapi terdapat beberapa faktor yang erat kaitannya
dengan peningkatan kejadian tumor testis, antara lain maldesensus testis, trauma
testis, atrofi atau infeksi testis dan pengaruh hormon.

Penderita kriptorkismus atau
bekas kriptorkismus mempunyai resiko lebih tinggi terjadinya testis ganas. Penentuan
stadium klinis yang sederhana dikemukakan oleh 1oden dan >ibb 7
+tadium % atau - 7 tumor testis terbaas pada testis, tidak ada bukti
penyebaran baik secara klinis maupun radiologis.
3 / * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
+tadium 1 atau -- 7 tumor telah mengadakan penyebaran ke kelenjar
regional (para aorta) atau nodus limfatikus iliaka. +tadium -- % untuk
pembesaran limfonodi para aorta yang belum teraba, stadium -- 1 untuk
pembesaran limfonodi yang telah teraba (K& cm).
+tadium ? atau --- 7 tumor telah menyebar keluar dari kelenjar
retroperitoneum atau telah mengadakan metastasis supradiafragma.
Pasien biasanya mengeluh adanya pembesaran testis yang seringkali tidak
nyeri, namun "&$ mengeluh nyeri dan terasa berat pada kantung skrotum, sedang
&$ mengeluh nyeri akut pada skrotum. ada pemeriksaan fisis testis terdapat
benjolan padat keras, tidak nyeri pada palpasi dan tidak menunjukkan tanda
transiluminasi. )iperhatikan adanya infiltrasi testis pada funikulus atau epididimis.
Perlu dicari kemungkinan adanya massa di abdomen, benjolan kelenjar
suprakla8ikuler, ataupun ginekomasti. Transiluminasi, ultrasonografi dan
pemeriksaan endapan kemih sangat berguna untuk membedakan tumor dari kelainan
lain. *adang tumor testis disertai hidrokel, karena itu ultrasonografi sangat berguna.
+ebaiknya diagnostik laboratorium dikerjakan dulu sebelum menjalankan
orkidektomi.
)iagnosis banding meliputi setiap benjolan didalam skrotum yang berhubungan
dengan testis dan keluhan-keluhan pada daerah testis, seperti epididimitis dan orkitis
(nyeri dan gejala-gejala inflamasi), torsio testis, hidrokel (kemungkinan hidrokel
simtomatik terdapat sebagai akibat tumor testis, diperlukan pungsi dan kemudian
palpasi), 8arikokel, spermatokel, kista epididimis, hernia skrotalis.
Pada dugaan tumor testis tidak diperbolehkan melakukan biopsi testis, karena
itu untuk penegakan diagnosis patologi anatomi, bahan jaringan harus diambil dari
orkidektomi. 6rkidektomi dilakukan melalui pendekatan inguinal setelah mengangkat
testis dan funikulus spermatikus sampai anulus inguinalis internus. 1iopsi atau
pendekatan trans-skrotal tidak diperbolehkan karena ditakutkan akan membuka
peluang sel-sel tumor mengadakan penyebaran. Pada eksplorasi melalui insisi
inguinal dalam instansi pertama funikulus spermatikus harus diklem dulu untuk
menghindari penyebaran sel melalui darah atau saluran limfe. *emudian tetis
( / * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
diluksasi dari skrotum di dalam luka insisi dan diperiksa. Pungsi atau biopsi skrotum
harus dianggap sebagai satu kesalahan tindakan.
*arena pasien mungkin mengalami kesulitan dalam menerima kondisi ini, isu-
isu yang berhubungan dengan citra tubuh dan seksualitas harus diungkapkan. Pasien
memerlukan dorongan untuk mempertahankan sikap yang positif selama perjalanan
terapi. Pasien juga harus mengetahui bahwa terapi radiasi tidak harus selalu
menghambat pasien untuk menjadi seorang ayah, dan eksisi tumor unilateral tidak
harus menurunkan 8irilitas.
Pasien dengan riwayat satu tumor testikuler mempunyai peluang yang lebih
besar untuk mengalami tumor berikutnya. Pemeriksaan tindak lanjut mencakup
rontgen, urografi ekskretori, radioimmunoassay untuk human chorionic
gonadotropins dan kadar M-fetoprotein, serta pemeriksaan nodus limfe untuk
mendeteksi malignansi kambuhan.
Prognosis umumnya memuaskan, kecuali pada penderita dengan metastasis
banyak di paru atau bila terdapat kekambuhan dengan kadar petanda tumor yang
tinggi. Prognosis tumor testis bukan hanya bergantung kepada sifat histologiknya,
melainkan terutama pada stadium tumor testisnya.

3.3 "es$m&ulan
+eorang laki-laki berusia !# tahun dengan keluhan terbatas pada buah pelir kiri
membesar, teraba keras dan tak berfluktuasi didiagnosis sebagai tumor testis sinistra
stadium -. )ilakukan pembedahan orchidektomy untuk mengangkat tumor tersebut.
4 / * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
BAB *
PEMBAHA!AN
*.1 Pengkaj$an
a. -dentitas = biodata klien
Nama 7 Tn. +
Genis kelamin 7 ,aki-laki
9mur 7 !# Tahun
%lamat 7 Honosobo
Pekerjaan 7 Petani
%gama 7 -slam
+uku 7 Gawa
b. *eluhan utama
*lien mengeluh buah pelir kiri membesar sejak " bulan yang lalu.
1enjolan dalam kantong kelamin dirasakan semakin membesar perlahan-
lahan. 1enjolan teraba keras, nyeri, panas, tidak disertai keluar cairan dari
uretra.
c. 0iwayat *esehatan +ekarang
+eorang laki-laki bernama + berusia !# tahun datang ke 0+9)
+etjonegoro, Honosobo dengan keluhan buah pelir kiri membesar sejak " bulan
yang lalu. 1enjolan dalam kantong kelamin dirasakan semakin membesar
perlahan-lahan. 1enjolan teraba keras, nyeri, panas, tidak disertai keluar cairan
dari uretra. 1enjolan tidak pernah menghilang maupun berpindah ke atas (perut
maupun lipat paha).
d. 0iwayat *esehatan 5asa ,alu
Tidak ada riwayat masa lalu
e. 0iwayat *esehatan *eluarga
Tidak ada riwayat keluarga
f. 0iwayat psikososial
) -ntrapersonal 7 klien merasa cemas dengan kondisi penyakit yang diderita.
' / * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
#) -nterpersonal 7 gangguan konsep diri dan hambatan interaksi sosial yang
berhubungan dengan penyakit yang diderita.
Pemeriksaan fisik (06+4
) 1 (breath) 7 1atuk (-), sekret (-), irama nafas teratur,
8esikuler, alat bantu nafas (-)
#) 1# (blood) 7 Nyeri dada (-), irama jantung reguler, +#
normal, palpitasi, ?0T K # detik, akral basah dan dingin
") 1" (brain) 7 Pusing (N), sinkope (N), nyeri pada testis.
.) 1. (bladder) 7 *encing sedikit, *andung kemih membesar,
nyeri tekan pada kandung kemih
!) 1! (bowel) 7 %noreksia, , mual=muntah, porsi makan tidak
habis.
3) 13 (bone) 7 turgor kulit jelek, hiperpigmentasi.
Pemeriksaan Penunjang
9ntuk menegakan diagnosa diperlukan pemeriksaan penunjang berupa penanda
tumor, radiografi, 9+>, ?T-+can.
. Terapi penyinaran7 menggunakan sinar L dosis tinggi atau sinar energy tinggi
lainnya, sering kali dilakukan setelah limfadenektomi pada tumor non-
seminoma. Guga digunakan sebagai pengobatan utama pada seminoma,
terutama pada stadium awal.
#. *emoterapi7 digunakan obat ; obatan (misalnya7 ciplastin, bleomycin, dan
etoposid) untuk membunuh sel ; sel kanker. *emoterapi telah meningkatkan
angka harapan hidup penderita tumor non-seminoma.
#& / * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
*.2 Anal$s$s Data
No )ata Ftiologi 5asalah
. )ata +ubjektif 7
*lien mengeluh nyeri
pada testisnya
)ata objektif 7
P 7 -
O 7 skala nyeri P (
0 7 didaerah skrotum,
testis, dan penis
+ 7 Nyeri hilang timbul
T 7 Nyeri muncul saat
ereksi, koitus, dan
1%*
Proses tumor
penekanan jaringan
syaraf pada testis
*erusakan jaringan
nyeri
Nyeri
#. )ata subjektif7
*lien mengatakan
bahwa dia merasa
cemas dan takut
terhadap penyakitnya
)ata objektif 7
Psikologi 7 insomnia,
dry mouth, diare,
sering 1%*, 00
meningkat, nadi
meningkat, nausea dan
8omitting.
Fmosi 7 klien
menyatakan bahwa dia
merasa tidak bisa
tenang, hilang kontrol.
Proses penyakit
Takut terhadap
penyakitnya
?emas
?emas
# / * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
*lien tampak
menangis, depresi,
murung, dan marah.
*ognitif 7 tidak mampu
berkonsentrasi, tidak
peduli pada sekitarnya,
pelupa.
". )ata subjektif7
*lien mengatakan
tidak nafsu makan.
)ata objektif7
%ntropometri 7 11
sebelum sakit 7 (& kg,
11 setelah sakit 3" kg.
1iokimia 7 Ab P #,
%lbumin P #,!
Penatalaksanaan=
*emoterapi
5ual muntah
%noreksia
*ebutuhan nutrisi
kurang dari kebutuhan
Perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
.. )ata +ubyektif 7
P: mengatakan
frekuensi koitus tidak
seperti sebelum sakit.
Nyeri saat ereksi
)ata 6bjektif 7
Pembengkakan pada
testis.
+ulit ereksi
*emerahan pada testis
Tumor testis
Pembengkakan di
testis
Nyeri saat ereksi
)isfungsi seksual
)isfungsi seksual
!. )ata +ubjektif7 -
)ata 6bjektif7
Turgor kulit jelek.
*ulit kering.
Penatalaksanaan=
*emoterapi
Turgor kulit jelek
*erusakan
integritas kulit
## / * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
Aiperpigmentasi kulit.
*ulit sensiti8 terhadap
cahaya.
*erusakan integritas
kulit
3. )ata +ubjektif 7
*lien menyatakan
semenjak testisnya
membengkak merasa
malu pada istrinya.
)ata 6bjektif7
Hajah klien tampak
murung
Proses penyakit
Pembengkakan testis
5alu
Perubahan citra tubuh
Perubahan ?itra
Tubuh
(. )ata subjektif 7
*lien mengatakan
badanya lamah dan
letih.
)ata objektif 7
-
Testis membesar
gangguan rasa nyaman
(Nyeri)
-ntoleransi akti8itas
-ntoleransi
akti8itas
*.3 D$agn#sa "e&era5atan
1. Nyeri (akut) berhubungan dengan proses penyakit (penekanan=kerusakan
jaringan syaraf, infiltrasi sistem suplay syaraf, obstruksi jalur syaraf,
inflamasi).
2. -ntoleransi akti8itas b.d gangguan rasa nyaman (nyeri)
3. %nsietas (cemas) berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang
penyakit
.. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual
muntah, anoreksia akibat kemoterapi
!. )isfungsi seksual b.d perubahan struktur atau fungsi tubuh.
#" / * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
6. 0esiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek radiasi dan
kemoterapi
(. >angguan citra tubuh b.d perubahan dalam penampilan fungsi dan peran.
*.* Inter6ens$ "e&era5atan
1. Nyeri (akut) berhubungan dengan proses penyakit (penekanan=kerusakan jaringan
syaraf, infiltrasi sistem suplay syaraf, obstruksi jalur syaraf, inflamasi).
Tujuan7
. *lien mampu mengontrol rasa nyeri melalui akti8itas
#. 5elaporkan nyeri yang dialaminya
". 5engikuti program pengobatan
.. 5endemontrasikan tehnik relaksasi dan pengalihan rasa nyeri melalui
akti8itas yang mungkin.
*riteria hasil 7
. Nyeri berkurang atau hilang.
#. +kala nyeri berkurang dari ( ke #
". *lien tidak tampak menyeringai kesakitan.
-nter8ensi *eperawatan7
Inter6ens$ Ras$#nal
"#la/#ras$3
. )isusikan penanganan nyeri
dengan dokter dan juga dengan
klien.
#. 1erikan analgetik sesuai indikasi
seperti morfin, narcotik dll
. %gar terapi yang diberikan tepat
sasaran.
#. 9ntuk mengatasi nyeri.
Man'$r$3
. Tentukan riwayat nyeri, lokasi,
durasi dan intensitas
#. F8aluasi therapi7 pembedahan,
radiasi, khemotherapi,
biotherapi, ajarkan klien dan
. 5emberikan informasi yang
diperlukan untuk merencanakan
asuhan.
#. 9ntuk mengetahui terapi yang
dilakukan sesuai atau tidak, atau
#. / * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
keluarga tentang cara
menghadapinya
". 1erikan pengalihan seperti
reposisi dan akti8itas
menyenangkan seperti
mendengarkan musik atau
nonton T<
.. 5enganjurkan tehnik
penanganan stress (tehnik
relaksasi, 8isualisasi,
bimbingan), gembira, dan
berikan sentuhan therapeutik.
!. F8aluasi nyeri, berikan
pengobatan bila perlu.
malah menyebabkan
komplikasi.
". 9ntuk meningkatkan
kenyamanan dengan
mengalihkan perhatian klien
dari rasa nyeri.
.. 5eningkatkan kontrol diri atas
efek samping dengan
menurunkan stress dan ansietas.
!. 9ntuk mengetahui efektifitas
penanganan nyeri, tingkat nyeri
dan sampai sejauhmana klien
mampu menahannya serta untuk
mengetahui kebutuhan klien
akan obat-obatan anti nyeri.
#. -ntoleransi akti8itas berhubungan dengan gangguan rasa nyaman (nyeri)
Tujuan 7
1. Pasien dapat melakukan akti8itas minimal secara mandiri.
*riteria hasil 7
1. %), terpenuhi.
2. *lien toleran terhap akti8itas.
-nter8ensi *eperawatan 7
-nter8ensi 0asional
. *aji respon indi8idu terhadap
akti8itas.
#. +arankan klien untuk istirahat saat
timbul nyeri
". Tingkatkan akti8itas klien secara
bertahap.
.. %jarkan kepada klien tentang
1. 0espon indi8idu terhadap
akti8itas dapat die8aluasi
membandingkan tekanan
darah, nadi, dan pernafasan
2. 9ntuk menghilangkan rasa
nyeri yang timbul.
3. +tabilitas fisiologis pada
#! / * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
penghematan energi.
!. 1erikan lingkungan tenang dan
batasi pengunjung selama fase
akut sesuai indikasi . dorong
penggunaan manajemen stress
dan pengalihan yang tepat.
istirahat penting untuk
memajukan tingkat aktifitas
indi8idual.
.. Tirah baring dipertahankan
selama fase akut untuk
menurunkan kebutuhan
metabolik, menghemat energi
untuk penyembuhan.
!. 5enurunkan stress dan
rangsangan berlebih,
meningkatkan istirahat.
". %nsietas (cemas) berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit.
Tujuan7
%nsietas klien teratasi.
*riteria hasil 7
. *lien dapat mengurangi rasa cemasnya
#. 0ileks dan dapat melihat dirinya secara obyektif.
". 5enunjukkan koping yang efektif serta mampu berpartisipasi dalam
pengobatan.
-nter8ensi *eperawatan7
Inter6ens$ Ras$#nal
. Tentukan
pengalaman klien sebelumnya
terhadap penyakit yang
dideritanya.
#. 1erikan
informasi tentang prognosis
secara akurat.
". 1eri
kesempatan pada klien untuk
. )ata-data mengenai pengalaman
klien sebelumnya akan
memberikan dasar untuk
penyuluhan dan menghindari
adanya duplikasi.
#. Pemberian informasi dapat
membantu klien dalam
memahami proses penyakitnya.
". )apat menurunkan kecemasan
#3 / * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
mengekspresikan rasa marah,
takut, konfrontasi. 1eri
informasi dengan emosi wajar
dan ekspresi yang sesuai.
.. Gelaskan
pengobatan, tujuan dan efek
samping. 1antu klien
mempersiapkan diri dalam
pengobatan.
!. ?atat koping
yang tidak efektif seperti kurang
interaksi sosial, ketidak
berdayaan.
3. %njurkan untuk
mengembangkan interaksi
dengan support system.
(. 1erikan
lingkungan yang tenang dan
nyaman.
4. Pertahankan
kontak dengan klien, bicara dan
sentuhlah dengan wajar.
klien.
.. 5embantu klien dalam
memahami kebutuhan untuk
pengobatan dan efek sampingnya.
!. 5engetahui dan menggali pola
koping klien serta
mengatasinya=memberikan solusi
dalam upaya meningkatkan
kekuatan dalam mengatasi
kecemasan.
3. %gar klien memperoleh dukungan
dari orang yang terdekat=keluarga.
(. 5emberikan kesempatan pada
klien untuk
berpikir=merenung=istirahat.
4. *lien mendapatkan kepercayaan
diri dan keyakinan bahwa dia
benar-benar di tolong.
.. >angguan nutrisi kurang 'ar$ ke/utuhan tu/uh berhubungan dengan mual
muntah, dan anoreksia akibat kemoterapi.
Tujuan 7
*ebutuhan nutrisi klien terpenuhi.
*riteria Aasil 7
#( / * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
. *lien menunjukkan berat badan yang stabil, hasil lab normal dan tidak
ada tanda malnutrisi
#. 5enyatakan pengertiannya terhadap perlunya intake yang adekuat
". 1erpartisipasi dalam penatalaksanaan diet yang berhubungan dengan
penyakitnya
-nter8ensi keperawatan7
Inter6ens$ Ras$#nal
Man'$r$3
. 5onitor intake makanan setiap
hari, apakah klien makan sesuai
dengan kebutuhannya.
#. Timbang dan ukur berat badan,
ukuran triceps serta amati
penurunan berat badan.
". *aji pucat, penyembuhan luka
yang lambat dan pembesaran
kelenjar parotis.
.. %njurkan klien untuk
mengkonsumsi makanan tinggi
kalori dengan intake cairan yang
adekuat. %njurkan pula makanan
kecil untuk klien.
!. *ontrol faktor lingkungan seperti
bau busuk atau bising. Aindarkan
makanan yang terlalu manis,
berlemak dan pedas.
3. ?iptakan suasana makan yang
menyenangkan misalnya makan
bersama teman atau keluarga.
(. %njurkan tehnik relaksasi,
. 5emberikan informasi tentang
status gi@i klien.
#. 5emberikan informasi tentang
penambahan dan penurunan
berat badan klien.
". 5enunjukkan keadaan gi@i
klien sangat buruk.
.. *alori merupakan sumber
energi.
!. 5encegah mual muntah,
distensi berlebihan, dispepsia
yang menyebabkan penurunan
nafsu makan serta mengurangi
stimulus berbahaya yang dapat
meningkatkan ansietas.
3. %gar klien merasa seperti
berada dirumah sendiri.
(. 9ntuk menimbulkan perasaan
ingin makan=membangkitkan
selera makan.
4. %gar dapat diatasi secara
bersama-sama (dengan ahli gi@i,
#4 / * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
8isualisasi, latihan moderate
sebelum makan.
4. %njurkan komunikasi terbuka
tentang problem anoreksia yang
dialami klien.
perawat dan klien).
"#la/#ras$3
. %mati studi laboraturium seperti
total limposit, serum transferin dan
albumin
#. 1erikan pengobatan sesuai indikasi
Phenotia@ine, antidopaminergik,
corticosteroids, 8itamin khususnya
%, ), F dan 13, antacida
". Pasang pipa nasogastrik untuk
memberikan makanan secara
enteral, imbangi dengan infus.
. 9ntuk mengetahui=menegakkan
terjadinya gangguan nutrisi sebagi
akibat perjalanan penyakit,
pengobatan dan perawatan
terhadap klien.
#. 5embantu menghilangkan gejala
penyakit, efek samping,
meningkatkan status kesehatan
klien.
". 5empermudah intake
makanan=minuman dengan hasil
yang maksimal dan sesuai
kebutuhan.
!. )isfungsi seksual b.d perubahan struktur atau fungsi tubuh.
Tujuan7
*riteria hasil 7
. *,ien menyatakan paham tentang perubahan struktur dan fungsi seksual.
#. 5engidentifikasi kepuasan= praktik seksual yang diterima dan beberapa
alternatif cara mengekspresikan keinginan seksual
-nter8ensi *eperawatan7
Inter6ens$ Ras$#nal
. 5endengarkan pernyataan klien
dan pasangan
. 5emahami permasalahan yang
terjadi pada pasangan saat koitus.
#. 5enggali pernyataan-pernyataan
#' / * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
#. )iskusikan sensasi atau
ketidaknyamanan fisik,
perubahan pada respons
indi8idu
". *aji informasi klien dan
pasangan tentang anatomi=
fungsi seksual dan pengaruh
prosedur pembedahan
.. -dentifikasi faktor budaya=nilai
budaya
!. 1antu klien untuk menyadari
atau menerima tahap berduka
3. )orong klien untuk berbagi
pikiran=masalah dengan orang
terdekatnya
(. 1erikan solusi masalah terhadap
masalah potensial. e: 7 menunda
koitus seksual saat kelelahan
yang menjelaskan tentang keadaan
yang menyimpang dalam hubungan
suami istri.
". 5encoba menilai pemahaman klien
dan pasangan tentang hal yang
mereka ketahui.
.. 5erele8ansikan permasalahan
dengan latar belakang budaya klien.
!. 5engurangi rentang waktu berduka
klien.
3. 5engurangi beban fikiran klien.
(. 5emberi pemahaman pada klien
dan pasangan untuk komplikasi
lebih lanjut.
3. >angguan $ntegr$tas kul$t berhubungan dengan efek radiasi dan kemoterapi.
Tujuan7
-ntegritas kulit klien normal.
*riteria hasil 7
. -ntegritas kulit 1aik.
#. Turgor baik.
". Aiperpimenasi (-)
"& / * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
-nter8ensi *eperawatan7
Inter6ens$ Ras$#nal
. *aji integritas kulit untuk melihat
adanya efek samping therapi
kanker, amati penyembuhan luka.
#. %njurkan klien untuk tidak
menggaruk bagian yang gatal.
". 9bah posisi klien secara teratur.
.. 1erikan ad8ise pada klien untuk
menghindari pemakaian cream
kulit, minyak, bedak tanpa
rekomendasi dokter.
. 5emberikan informasi untuk
perencanaan asuhan dan
mengembangkan identifikasi
awal terhadap perubahan
integritas kulit.
#. 5enghindari perlukaan yang
dapat menimbulkan infeksi.
". 5enghindari penekanan yang
terus menerus pada suatu daerah
tertentu.
.. 5encegah trauma berlanjut
pada kulit dan produk yang
kontra indikatif.
(. >angguan citra tubuh b.d perubahan dalam penampilan fungsi dan peran.
Tujuan 7
*lien tahu dan bisa menerima tentang kondisinya
*riteria hasil 7
. *lien dapat memperbaiki persepsi citra tubuh dan harga dirinya
#. *lien dapat menerima kondisinya.
". *lien bisa menjelaskan tentang kondisi penyakitnya
-nter8ensi keperawatan7
Inter6ens$ Ras$#nal
. *aji perasaan klien tentang citra
tubuh dan tingkat harga diri
#. 1erikan dorongan untuk
keikutsertaan kontinyu dalam
aktifitas dan pembuatan keputusan
. 5engetahui pemahaman klien
tentang ideal diri dan fungsi.
#. 5enggali moti8asi klien dengan
selalu melibatkan klien dalam
semua kegiatan.
" / * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
". 1erikan dorongan pada klien dan
pasangannya untuk saling berbagi
kekhawatiran tentang perubahan
fungsi seksual dan menggali
alternatif untuk ekspresi seksual
yang la@im
". 5emberi solusi lain yang masih
bisa dilakukan klien dan pasangan.
"# / * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
7%8 TUM%R TE!TI!
"" / * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
(akt#r "#ngen$tal3
*riptokidisme
5orfologi sel germinal yang abnormal.
Peningkatan temperatur tempat testis berada (intraabdomen atau spermatic cord).
>angguan aliran darah.
*elainan fungsi endokrin.
)isgenesis kelenjar gonad
(akt#r 0ang '$'a&at3
Trauma
Aormon sindroma klineferter
%trofi
5engenai seluruh parenkim testis
,esi intratestikuler
TUM%R TE!TI!
TUM%R TE!TI!
Ans$etas
Ans$etas
5inim informasi
Pengetahuan ttg proses
penyakit kurang
?emas
". / * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
%danya benjolan
Penekanan jaringan
saraf pada testis
Testis membesar
9angguan :$tra
tu/uh
9angguan :$tra
tu/uh
TUM%R TE!TI!
TUM%R TE!TI!
N0er$ ;Akut4
N0er$ ;Akut4
D$s)ungs$ seksual
D$s)ungs$ seksual
>angguan ereksi
*erusakan jaringan
saraf testis
+krotum membesar
Perasaan malu
Peregangan pada
kulit skrotum
Pembentukan sperma
terganggu
9g. Integr$tas kul$t
9g. Integr$tas kul$t
Proses maturasi
sperma terganggu
Fpididimis tertekan
*lien merasa tidak
nyaman
Int#lerans$ akt$6$tas
Int#lerans$ akt$6$tas
"! / * e p e r a w a t a n 0 e p r o d u k s i -
Colikel rambut
rontok
5embunuh sel-sel yang
aktif berpoliferasi
Penatalaksanaan
(*emoterapi, 0adiasi)
5ual dan muntah
Peru/ahan nutr$s$ kurang
'ar$ ke/utuhan
Peru/ahan nutr$s$ kurang
'ar$ ke/utuhan
TUM%R TE!TI!
TUM%R TE!TI!
%noreksia
Turgor kulit jelek,
kulit kering dan
kehitaman
9angguan $ntegr$tas
kul$t
9angguan $ntegr$tas
kul$t
9angguan :$tra tu/uh
9angguan :$tra tu/uh
-nfertil +perma
BAB +
PENUTUP
+.1 "es$m&ulan
Tumor testis merupakan keganasan terbanyak pada pria berusia diantara
!-"! tahun dan merupakan -#$ dari semua neoplasma pada pria. Tumor testis
berasal dari sel germinal atau jaringan stroma testis. ,ebih dari '&$ berasal dari
sel germinal. Tumor ini mempunyai derajat keganasan tinggi, tetapi dapat
sembuh bila diberi penanganan adekuat. Penyebab tumor testis belum diketahui
dengan pasti, tetapi terdapat beberapa faktor yang erat kaitannya dengan
peningkatan kejadian tumor testis, antara lain maldesensus testis, trauma testis,
atrofi atau infeksi testis dan pengaruh hormon.
+eminoma merupakan tumor maligna testis yang tersering, diikuti dengan
*arsinoma embrional, teratoma dan khoriokarsinoma. +eminoma bermetastasis
lambat dan terutama ke kelenjar paralumbal, koriokarsinoma bermetastasis cepat
dan kebanyakan hematogen. +eminoma atau non-seminoma sangat sensitif
terhadap kemoterapi. +eminoma juga sangat radiosensitif, non-seminoma jauh
kurang sensitif. Penanda tumor yang paling sering diperiksa pada tumor testis
adalah QCP dan A?>, penanda tumor pada karsinoma testis germinal bermanfaat
untuk membantu diagnosis, penentuan stadium tumor, monitoring respons
pengobatan dan sebagai indikator prognosis tumor testis. Prognosis umumnya
memuaskan, kecuali pada penderita dengan metastasis banyak di paru atau bila
terdapat kekambuhan dengan kadar petanda tumor yang tinggi.
+.2 !aran
Penderita tumor testis sebaiknya sesegera mungkin dilakukan tidakan
medis setelah terdiagnosa menderita tumor testis sebelum tumor tersebut
mengalami metastase.
Da)tar Pustaka
1asuki 1 Purnomo, Dasar)dasar Urologi*Fdisi kedua, cetakan ketiga, ?<. +agung
+eto7 Gakarta #&&(.
Price %. +yl8ia R Hilson 5. ,orraine, +atofisiologi Konsep Klinis +roses +en(akit,
Fdisi ., 1uku --, Penerbit 1uku *edokteran F>?7 Gakarta, ''!.
0obbins +tanley ,, ,uku Saku Dasar +atologi +en(akit, Fdisi !, Penerbit 1uku
*edokteran F>?7 Gakarta, ''3.
Price, Hilson 5. ,orraine, Patofisiologi *onsep *linis Proses-Proses Penyakit,
Gangguan Sistem Reproduksi +ria, 1uku #, Fdisi ., F>?, Gakarta, ''!, Alm
.3.
Purnomo 1., )asar-dasar 9rologi, 'umor Urogenitalia, Fdisi kedua, ?<. +agung
+eto, Gakarta, #&&", Alm 4-4!.
SSSSSS,http7==gurungeblog.wordpress.com=#&&4=&="=sistem-reproduksi-pada-
manusia-pria= diakses tanggal sabtu, oktober #& pukul '..#
SSSSSS,http7==id.wikipedia.org=wiki=Tumor diakses tanggal minggu # oktober #&
pukul &'.#!
SSSSSS,http7==as-kep.blogspot.com=#&&'=&.=asuhan-keperawatan-tumor-testis.html
diakses tanggal sabtu oktober #& pukul #&.&#
SSSSSS,http7==www.fkumyecase.net=wiki=inde:.php2
pageP)iagnosisNdanNPenatalaksanaanNTumorNtestisNpadaNlaki-
lakiNusiaN!#Ntahun. )iakses tanggal 3 6ktober #& pukul '.&&
SSSSSS,http7==medlinu:.blogspot.com=#&&'=&#=tumor-testis.html. )iakses tanggal 3
6ktober #& pukul '.&&
SSSSSS,http7==darryltanod.blogspot.com=#&&4=&(=g-ambaran-usg-pada-tumor-testis-
darryl.html. )iakses tanggal 3 6ktober #& pukul '.&&
SSSSSS,http7==idmgarut.wordpress.com=#&&'=&#=&"=tumor-testis=. )iakses tanggal 3
6ktober #& pukul '.&&

Anda mungkin juga menyukai