Anda di halaman 1dari 2

http://www.

chem-is-
try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/kompleksometri/pengert
ian-senyawa-kompleks/
Pengertian Senyawa Kompleks
Ditulis oleh Ikhsan Firdaus pada 24-02-2009
Titrasi kompleksometri adalah salah satu metode kuantitatif dengan memanfaatkan reaksi
kompleks antara ligan dengan ion logam utamanya, yang umum di indonesia EDTA (
disodium ethylendiamintetraasetat/ tritiplex/ komplekson, dll ). Titrasi kompleksometri ini
ada 3 macam, yaitu langsung, tidak langsung, dan substitusi. tergantung sifat zat yang akan
ditentukan, misalnya calcium, maka indikator yang dipakai, pH dll akan berbeda, dalam
titrasi kompleksometri juga. Titrasi kompleksometri meliputi reaksi pembentukan ion ion
kompleks ataupun pembentukan molekul netral yang terdisosiasi dalam larutan. Syaratnya
mempunyai kelarutan tinggi.
Contohnya : kompleks logam dengan EDTA dan titrasi dengan merkuro nitrat dan perak
sianida.
Reaksi pengkompleksan dengan suatu ion logam, melibatkan penggantian satu molekul
pelarut atau lebih yang terkoordinasi, dengan gugus-gugus nukleofilik lain. Gugus-gugus
yang terikat pada ion pusat, disebut ligan, dan dalam larutan air, reaksi dapat dinyatakan oleh
persamaan:
M(H
2
O)
n
+ L = M (H
2
O)
(n-1)
L + H
2
O
Disini ligan (L) dapat berupa sebuah molekul netral atau sebuah ion bermuatan, dengan
penggantian molekul-molekul air berturut-turut selanjutnya dapat terjadi, sampai terbentuk
kompleks ML
n
; n adalah bilangan koordinasi dari logam itu, dan menyatakan jumlah
maksimum ligan monodentat yang dapat terikat padanya.
Ligan dapat dengan baik diklassifikasikan atas dasar banyaknya titik-lekat kepada
ion logam. Begitulah, ligan-ligan sederhana, seperti ion-ion halida atau molekul-molekul H
2
O
atau NH
3
, adalah monodentat, yaitu ligan itu terikat pada ion logam hanya pada satu titik
oleh penyumbangan satu pasanagan-elektron-menyendiri kepada logam. Namun, bila
molekul atau ion ligan itu mempunyai dua atom, yang masing-masing mempunyai satu
pasangan elektron menyendiri, maka molekul itu mempunyai dua atom-penyumbang, dan
adalah mungkin untuk membentuk dua ikatan-koordinasi dengan ion logam yang sama; ligan
seperti ini disebut bidentat dan sebagai contohnya dapatlah diperhatikan kompleks
tris(etilenadiamina) kobalt(III), [Co(en)
3
]
3+
. Dalam kompleks oktahedral berkoordinat-6
(dari) kobalt(III), setiap molekul etilenadiamina bidentat terikat pada ion logam itu melalui
pasangan elktron menyendiri dari kedua ataom nitrogennya. Ini menghasilkan terbentuknya
tiga cincin beranggota-5, yang masing-masing meliputi ion logam itu; proses pembentukan
cincin ini disebut penyepitan (pembentukan sepit atau kelat).
Ligan multidentat mengandung lebih dari dua atom-koordinasi per molekul,
misalnya asam 1,2-diaminoetanatetraasetat (asam etilenadiaminatetraasetat, EDTA) yang
mempunyai dua atom nitrogen-penyumbang dan empat atom oksigen-penyumbang dalam
molekul, dapat merupakan heksadentat.
Spesi-spesi yang lompleks itu tak mengandung lebih dari satu ion logam, tetapi pada
kondisi-kondisi yang sesuai, suatu kompleks binuklir, yaitu kompleks yang mengandung
dua ion logam, atau bahkan suatu komleks polinuklir, yang mengansung lebih dari dua ion
logam, dapat terbentuk. Begitulah, interaksi antar ion Zn
2+
dan Cl
-
dapat menimbulkan
pembentukan kompleks binuklir, misalnya [Zn
2
Cl
6
]2- disamping spesi seederhana seperti
ZnCl
3
-
dan ZnCl
4
2-
. Pembentukan kompleks binuklir dan polinuklir jelas akan lebih
diuntungkan oleh konsentrasi yang tinggi ion logam itu; jika yang terakhir ini berada sebagai
konstitusi runutan dari larutan, kompleks-kompleks polinuklir sangat kecil kemungkinannya
akan terbentuk.

Anda mungkin juga menyukai