Anda di halaman 1dari 2

Pengaruh Narkoba terhadap Sistem Saraf

Saat ini, banyak orang yang mengonsumsi obat-obatan atau narkoba, mulai dari anak
kecil sampai dewasa, bahkan orang yang lanjut usia. Sebenarnya, narkoba ini digunakan di
rumah sakit-rumah sakit, seperti narkotika yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit
pasien pada saat operasi.

Untuk pemakaian ini, narkotika harus digunakan sesuai dengan dosis yang tepat dan di
bawah pengawasan dokter. Namun, karena efeknya yang dianggap dapat membuat jiwa lebih
tenang dan nyaman, ada upaya sebagian orang untuk menyalahgunakannya, yaitu
menenangkan jiwa yang sedang kacau sehingga beban tersebut terasa hilang. Padahal, beban
tersebut tetap ada, malahan pemakaian obat-obatan tersebut menambah masalah baru bagi
dirinya, terutama kesehatannya. Masalah tersebut akan timbul apabila si pemakai telah
merasa ketagihan, yaitu dengan rusaknya alat tubuh terutama sistem saraf, penurunan gairah
seksual, dan kemandulan.

Ada empat macam obat yang berpengaruh terhadap sistem saraf, yaitu:
1. Sedatif, yaitu golongan obat yang dapat mengakibatkan menurunnya aktivitas normal
otak. Contohnya valium.
2. Stimulans, yaitu golongan obat yang dapat mempercepat kerja otak. Contohnya kokain.
3. Halusinogen, yaitu golongan obat yang mengakibatkan timbulnya penghayalan pada si
pemakai. Contohnya ganja, ekstasi, dan sabu-sabu.
4. Painkiller, yaitu golongan obat yang menekan bagian otak yang bertanggung jawab
sebagai rasa sakit. Contohnya morfin dan heroin.

Penggunaan obat-obatan ini memiliki pengaruh terhadap kerja sistem saraf, misalnya
hilangnya koordinasi tubuh, karena di dalam tubuh pemakai, kekurangan dopamin. Dopamin
merupakan neurotransmitter yang terdapat di otak dan berperan penting dalam merambatkan
impuls saraf ke sel saraf lainnya. Hal ini menyebabkan dopamin tidak dihasilkan. Apabila
impuls saraf sampai pada bongkol sinapsis, maka gelembung-gelembung sinapsis akan
mendekati membran presinapsis.

Namun karena dopamin tidak dihasilkan, neurotransmitte tidak dapat melepaskan
isinya ke celah sinapsis sehingga impuls saraf yang dibawa tidak dapat menyebrang ke
membran post sinapsis. Kondisi tersebut menyebabkan tidak terjadinya depolarisasi pada
membran post sinapsis dan tidak terjadi potensial kerja karena impuls saraf tidak bisa
merambat ke sel saraf berikutnya.

Efek lain dari penggunaan obat-obatan terlarang adalah hilangnya kendali otot gerak,
kesadaran, denyut jantung melemah, hilangnya nafsu makan, terjadi kerusakan hati dan
lambung, kerusakan alat respirasi, gemetar terus-menerus, terjadi kram perut dan bahkan
mengakibatkan kematian. Untuk menyembuhkan para pencandu diperlukan terapi yang tepat
dengan mengurangi konsumsi obat-obatan sedikit demi sedikit di bawah pengawasan dokter
dan diperlukan dukungan moral dari keluarga serta lingkungannya yang diiringi oleh tekad si
pemakai untuk segera sembuh. Hal yang paling penting adalah ditumbuhkannya nilai agama
dalam diri si pemakai.

ARTIKEL TERKAIT
Apakah narkotika itu ?
Tergolong dalam narkotika adalah tiga jenis tanaman serta produk-produk baik dalam bentuk
murni maupun campuran serta sediaan-sediaan yang berasal dari tiga jenis tanaman tersebut
ini :
1. Tanaman Candu (Papaver somniferum)
2. Tanaman Ganja (Canabis Sativa)
3. Tanaman Koka (Erythroxylon Coca)

Selain itu termasuk dalam golongan narkotika adalah bahan lain baik alamiah, sintesis,
maupun semi sintesis yang belum disebutkan yang dapat dipakai sebagai pengganti Morfina
atau Kokaina yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan sebagai narkotika, apabila
penyalahgunaannya dapat menimbulkan akibat ketergantungan yang merugikan seperti
Morfina atau Kokaina (Pethidina, Metadon, dll)

Apakah obat-obat berbahaya itu ?

Termasuk dalam obat-obat berbahaya adalah golongan obat :
1. Depressansia ialah obat-obat yang meredakan kegiatan syaraf dan fungsi tubuh. Termasuk
ini adalah obat tidur,obat penenang,dsb. (luminal, valium, mandrax, rohypnol, dumoliod,
dll).
2. Stimulansia ialah obat-obat yang merangsang kegiatan syaraf sehingga mengurangi rasa
ngantuk dan lapar serta menyebabkan perasaan gembira berlebihan (amfetamina /
golongan Ectassy)
3. Halusinogen ialah obat-obat yang dapat menimbulkan perubahan perasaan, pemikiran,
kesadaran diri dan emosi pada seorang manusia sehingga ia tak mampu membedakan
antara realitas dan fantasi(LSD, THC, dsb).

Apakah penyalah gunaan obat itu ?

Penyalahgunaan obat adalah pemakaian obat secara terus menerus atau sekali-kali
(kadang-kadang) dan berlebihan, serta tidak menurut petunjuk dokter tetapi misalnya
dicampur dengan alkohol atau dicampur dengan morphine sehingga dapat menimbulkan
kematian.Penyalahgunaan obat dapat juga menimbulkan gangguan-gangguan tertentu pada
badan dan jiwa seseorang dengan akibat sosial yang tidak diinginkan dan merugikan.

Apakah ketergantungan obat itu ?

Ketergantungan obat adalah suatu keadaan kebutuhan fisik atau mental (psikologik) atau
kedua-duanya.

Anda mungkin juga menyukai