Anda di halaman 1dari 4

TUGAS SERTIFIKASI IV

MAKALAH
KONTROVERSI PENGOBATAN RUQYAH







Nama : Rifqi Thefandika Risandy
NIM : 11023002


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2014
Belakangan ini di sebagian masyarakat marak dilakukan ruqyah. yaitu dengan membaca ayat-
ayat suci Alquran al-Karim oleh pelaku, kemudian para pendengarnya seketika menjadi
bergelimpangan tidak sadarkan diri. Bahkan ada yang muntah dan BAK di tempat.
Yang sering kita lihat belakangan ini, mengapa orang yang semula sadar, setelah dibacakan ayat-
ayat suci Alquran menjadi hilang kesadarannya atau kesurupan setan jin, dan kemudian jin itu
dikeluarkan lagi oleh para ustad yang katanya menggunakan tenaga dalam.
Mengeluarkan jin dari dalam tubuh manusia? Apakah itu tidak salah dalam pelaksanaan?
Bagaimana logikanya orang yang semula sadar menjadi tidak sadar dan bahkan dapat berakibat
sakit yang berkepanjangan malah dikatakan ruqyah, yang artinya menyembuhkan orang sakit ?
Barangkali masih ada yang perlu diteliti lagi, bahwa pelaksanaan tersebut boleh jadi justru telah
menyimpang dan menyalahi dari apa yang dimaksud dengan ruqyah itu sendiri. Marilah
direnungkan. Seandainya kesadaran manusia yang sedang terganggu akibat dikuasai makhluk jin
setelah diruqyah itu tidak dapat dipulihkan kembali sebagaimana semula, sehingga menjadi
seperti orang gila dalam waktu yang berkepanjangan, berteriak-teriak sepanjang jalan seperti saat
pertama kali dia kesurupan jin pasca diruqyah; maka apa jadinya dan siapa lagi yang dapat
menolongnya serta bertanggung jawab atas semua itu?. Apakah para ahli rugyah itu mampu
memberikan jaminan untuk selalu dapat memulihkan kembali kesadaran manusia yang sedang
dikuasai makhluk jin.
Ruqyah menurut bahasa artinya mantra atau jampi jampi. Sedangkan yang dimaksud menurut
istilah ialah cara penyembuhan terhadap orang yang sedang sakit sebagaimana yang biasa
dilakukan orang-orang zaman dahulu dengan ayat-ayat Alquran al-Karim maupun dengan
kalimat doa kepada orang yang sakit, supaya sakitnya menjadi sembuh. Bukan kepada orang
yang sehat wal afiat dan sadar karena alasan-alasan tertentu kemudian menjadi hilang ingatan
atau hilang kesadarannya karena dikuasai makhluk jin, sebagaimana yang setiap saat dapat kita
lihat dari apa yang ditayangkan oleh televisi pada akhir-akhir ini.
Secara garis besar ruqyah sendiri terbagi menjadi dua macam. Ada ruqyah syariyyah yaitu
ruqyah yang sesuai dengan syariat Islam dan ada juga ruqyah syirkiyyah yaitu ruqyah yang
mengandung syirik dan diharamkan oleh Islam. Karena opini dan pemahaman yang salah,
akhirnya banyak orang Muslimin yang mengaku telah menjadi korban praktik pengobatan yang
berlabel ruqyah. Ada yang dirugikan secara materi, ada yang dirugikan secara kehormatan, dan
ada juga yang dirugikan dari segi ideologi atau akidah.
Perlu saudara ketahui, para dukun dan paranormal sekarang ini ikut-ikutan menamakan produk
syirik mereka dengan nama ruqyah. Padahal substansi dan isi pengobatannya tetap klenik dan
perdukunan. Dengan memakai jubah Ustadz, mereka membaca mantra dan jampi-jampi yang
menyimpang, lalu dipadu dengan ayat dan doa yang diyakini sebagai ruqyah. Sungguh ini
merupakan suatu fenomena yang patut diwaspadai yang dapat membuat umat Islam tertipu
(apalagi ada acara ruqyah syirkiyyah yang ikut-ikutan disiarkan di media televisi dan elekronika
yang dibumbui dengan unsur bidah dan syirik namun mengadopsi cara-cara terapi ruqyah
yang syariyyah yang juga disiarkan di media televisi dan elektronika).
Saad Muhammad Shadiq berkata : Ruqyah pada hakekatnya adalah berdoa dan tawassul
untuk memohon kepada Allah kesembuhan bagi orang yang sakit dan hilangnya gangguan dari
badannya.
Syekh Ibnu hajar al-Asqalani berkata, Para ulama telah sepakat bahwa ruqyah dibolehkan
apabila memenuhi 3 kriteria. Pertama, bacaanya terdiri kalam Allah (al-Quran) atau dengan
asma dan sifat-Nya atau hadits Rasul. Kedua, bacaannya terdiri dari bahasa Arab atau bahasa
yang dipahami yang tidak mengandung unsur kesyirikan. Ketiga, hendaklah diyakini bahwa
bacaan ruqyah tidak berpengaruh dengan sendirinya, tapi berpengaruh karena kuasa dan izin
Allah SWT.
Dalam kitab-kitab ruqyah syariyyah banyak sekali yang menjelaskan bahwa jika ada unsur
syaithan atau penyakit fisik dan psikis dalam tubuh pasien (walaupun tidak mengalami
kesurupan) setelah dibacakan Al-Quran dan Doa-doa baik secara pribadi atau massal akan
menunjukkan baik reaksi keras atau lembut sebagai efek dari penyembuhan dari penyakit

Anda mungkin juga menyukai