Anda di halaman 1dari 28

UJIAN PROPOSAL

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DAN PERSONAL HYGI ENE DENGAN INSIDEN


INVESTASI ENTEROBI US VERMI CULARI S PADA SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH
BATURETNO SINGOSARI KABUPATEN MALANG
Penguji I : Prof. dr. H. M. Aris Widodo, MS., SpFK., Ph.D
Penguji II: dr. Dini Sri Damayanti, M.Kes
Pembimbing I : dr. Ariani Ratri Dewi, Sp.M
Pembimbing II : dr. Rima Zakiyah, Sp.Rad
LATAR BELAKANG
Sampai saat ini Indonesia merupakan negara yang masih
menghadapi masalah kesehatan penduduk.
Salah satu penyakit yang angka kejadiannya tinggi
adalah infestasi cacing yaitu 60% 70%, hal ini dapat
dimengerti karena Indonesia merupakan negara agraris
maritim yang sosial ekonomi, pengetahuan, sanitasi
lingkungan dan hygiene masyarakatnya masih rendah.

Hasil survey infestasi cacing di sekolah dasar di beberapa
provinsi yaitu provinsi Sumatera barat, Sumatera utara,
Jawa barat dan Sulawesi selatan pada tahun 1986-1991
menunjukkan prevalensi infestasi cacing sekitar 60-80%.
Dan menurut data sejak tahun 2002 hingga 2008, prevalensi
penyakit cacing di Indonesia secara berurutan adalah
sebesar 33,3 %, 33,0 %, 46,8 % 28,4 %, 32,6 %, 66,2 % dan
68,9%.
2

Enterobiasis atau biasa yang kita kenal dengan penyakit
cacing kremi merupakan salah satu infestasi cacing yang
disebabkan oleh parasit Enterobius vermicularis.
Meskipun penyakit ini termasuk penyakit yang merakyat,
namun tak jarang masyarakat masih mengacuhkan penyakit
ini.
Hasil penelitian di Jakarta Timur pada tahun 2004
melaporkan bahwa sebesar 54,1% dari anak berusia 5 9
tahun terinfestasi Enterobius vermicularis. Hal ini antara
lain disebabkan karena anak usia 5 9 tahun merupakan
anak usia bermain yang belum begitu mengerti tentang
kebersihan dan kesadaran tentang kebersihan masih
rendah.
Infestasi Enterobius vermicularis harus segera dicegah
dan diobati, karena dapat menyebabkan anemia dan
gangguan gizi, yang pada akhirnya akan mengalami
gangguan pertumbuhan, cenderung malas, mengantuk,
sehingga produktivitas belajar dan intelektualitas
menurun.





Terdorong oleh masih tingginya angka kejadian infeksi
Enterobius vermicularis di Indonesia serta buruknya akibat
yang ditimbulkannya, maka peneliti tertarik untuk
mengetahui insiden infestasi Enterobius vermicularis serta
hubungan personal hygiene dan sanitasi lingkungan dengan
insiden infestasi Enterobius vermicularis pada siswa berusia
kurang dari 10 tahun di Madrasah Ibtidaiyah Al Maarif 10
Baturetno Singosari Kabupaten Malang.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti
merumuskan permasalahan yaitu Adakah
hubungan antara personal hygiene dan sanitasi
lingkungan dengan insiden infestasi Enterobius
vermicularis pada siswa berusia kurang dari 10
tahun di Madrasah Ibtidaiyah Al Maarif 10
Baturetno Singosari Kabupaten Malang
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum
Untuk mengetahui adakah hubungan antara insiden
infestasi Enterobius vermicularis dengan personal
hygiene dan sanitasi lingkungan rumah pada siswa
berusia kurang dari 10 tahun di Madrasah Ibtidaiyah Al
Maarif 10 Baturetno Singosari Kabupaten Malang.

Tujuan Khusus
Mengetahui insiden infestasi Enterobius vermicularis pada
siswa berusia kurang dari 10 tahun di Madrasah Ibtidaiyah
Al Maarif 10 Baturetno Singosari Kabupaten Malang
Mengetahui personal hygiene pada siswa berusia kurang
dari 10 tahun di Madrasah Ibtidaiyah Al Maarif 10
Baturetno Singosari Kabupaten Malang

Mengetahui kondisi sanitasi lingkungan rumah pada
siswa berusia kurang dari 10 tahun di Madrasah
Ibtidaiyah Al Maarif 10 Baturetno Singosari Kabupaten
Malang
Menganalisa hubungan antara insiden infestasi
Enterobius vermicularis dengan personal hygiene dan
sanitasi lingkungan rumah siswa berusia kurang dari 10
tahun di Madrasah Ibtidaiyah Al Maarif 10 Baturetno
Singosari Kabupaten Malang

MANFAAT PENELITIAN
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi tentang ada atau tidaknya infestasi Enterobius
vermicularis pada siswa berusia kurang dari 10 tahun di
Madrasah Ibtidaiyah Al Maarif 10 Baturetno Singosari
Kabupaten Malang serta pentingnya Personal hygiene dan
sanitasi lingkungan rumah. Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat mendukung usaha pencegahan, pengobatan
dan pemberantasan penyakit cacing Indonesia.
KERANGKA TEORI PENELITIAN
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
HIPOTESIS
H
0
: Tidak terdapat hubungan antara personal hygiene
dan sanitasi lingkungan dengan insiden infestasi
Enterobius vermicularis.
H
1
: Terdapat hubungan antara perilaku personal hygiene
dan sanitasi lingkungan dengan insiden infestasi
Enterobius vermicularis.

VARIABEL
Variabel Bebas : Personal Hygiene dan sanitasi
lingkungan
Variabel terikat : Insiden infestasi Enterobius
vermicularis.

DEFINISI OPERASIONAL
Insiden infestasi adalah masuknya Enterobius vermicularis
kedalam tubuh manusia. Dengan pemeriksaan laboratorium
dengan metode periplaswab,dan dikategorikan menjadi:
a. Terinfestasi
b. Tidak terinfestasi
Skala data : nominal.

Enterobius vermicularis adalah cacing dari kelompok
nematode yang mempunyai ukuran kecil, berwarna putih
dan mempunyai telur yang asimetris.

Personal Hygiene adalah usaha mencegah timbulnya
penyakit karena pengaruh lingkungan kesehatan,
dalam hal ini adalah meliputi kebiasan mandi,
mengganti pakaian dalam, memotong kuku, mencuci
tangan, kebiasaan makan, serta kebiasaan mengganti
alas tidur dan dikategorikan menjadi:
a. Baik
b. Buruk
Skala data : nominal

Sanitasi lingkungan adalah usaha kesehatan masyarakat yang
menitik beratkan pada pengawasan terhadap berbagai faktor
lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia, dalam
penelitian ini meliputi ventilasi rumah, tersedianya jamban, sumber
air, sinar matahari yang masuk ke dalam rumah, jenis lantai rumah
serta tersedianya tempat pembuangan sampah; dan dikategorikan
menjadi:
a. Baik
b. Buruk
Skala data : nominal

METODE PENELITIAN
Desain penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik deskriptif
yang menganalisa hubungan antara insiden infestasi
Enterobius vermicularis dengan personal hygiene dan
sanitasi lingkungan
Tempat dan waktu penelitian
Penelitian dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Almaarif 10
Baturetno Singosari Kabupaten Malang
Sampel di periksa di Laboratorium Parasitologi Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Malang
Waktu penelitian
Periode Juni Juli 2013


PROSEDUR PENELITIAN
Prosedur penelitian terdiri atas 4 tahapan :
1. Sosialisasi, Informed consent dan Pengisian kuisioner
2. Persiapan pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Periplaswab. Periplaswab menggunakan bahan selotipe
dan mika sebagai bahan utama yang didesain sedemikian
rupa dengan cetakan terbuat dari plastik.
Cara pengambilan sampel
Pengambilan sampel (anal swab) dilakukan langsung
oleh peneliti pada pagi hari sebelum siswa melakukan
aktifitas seperti cebok, mandi, dan aktivitas lain yang
berhubungan dengan pencucian daerah anal
3. Pembacaan sampel
Sediaan siap dibaca dibawah mikroskop dengan
pembesaran 4X.


4. Interpretasi hasil
Positif : ditemukan telur cacing atau cacing dewasa
Enterobius vermicularis
Negatif : tidak ditemukan telur cacing atau cacing
dewasa Enterobius vermicularis

KUISIONER PENELITIAN
DIAGRAM ALUR PENELITIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai