Anda di halaman 1dari 4

Prosiding Seminar Ilmiah dan Pertemuan Tahunan PEI dan PFI XVI Komda Sul-Sel, 2005

ISBN !"!-!5025-#-"
UJI KEMANJURAN INSEKTISIDA CARBOFURAN 3G DAN DIMEHYPO 400
WSC UNTUK PENGENDALIAN HAMA PADI SAWAH
Syamsuddin dan M. Sudjak Saenong
Balai Penelitian Tanaman Serealia
ABSTRAK
Kajian efikasi Carbofuran 3G dan Dimehypo 400 WSC pada padi sawah telah dilaksanakan di lahan irigasi di Kelurahan
ompoloang Ke!amatan "itumpanua Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan# dari bulan $uli sampai %opember &00'(
"erlakuan disusun dalam ran!angan a!ak kelompok dengan tiga ulangan( "erlakuan yang diteliti adalah pemberian
insektisida Carbofuran 3G dan Dimehypo 400 WSC( )arietas Ciliwung dengan dipupuk urea &00 kg*ha dan KC +00
kg*ha# jarak tanam &' !m , &' !m digunakan sebagai uji( -asil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kontrol .tanpa
insektisida/ memperoleh serangan hama tertinggi# sedang perlakuan 0uradan 3G 1 Dimehypo 400 WSC diperoleh
serangan yang terendah( -asil gabah kering panen tertinggi diperoleh perlakuan Carbofuran 3G 1 Dimehypo 400 WSC
2#33 t*ha(
Kata kun!i 4 "adi# hama dan penyakit# insektisida# produksi(
PENDAHULUAN
Untuk menanggulangi serangan
hama yang kompleks pada tanaman padi
dalam setiap tempat, maka insektisida
merupakan sarana yang tepat untuk dipilih
walaupun berdampak pada terbunuhnya
serangga yang bukan sasaran seperti
parasit dan predator. Hal ini karena
insektisida merupakan alat pemberantas
hama yang ampuh, yang dapat
mengendalikan dalam waktu singkat.
Serangan hama dan penyakit
merupakan salah satu bentuk cekaman
biotik bagi pertanaman padi. Rendahnya
hasil disebabkan antara lain oleh
gangguan hama dan penyakit dengan
persentase serangan 12,6% untuk
penyakit dan 1,12% untuk hama !"aco et
al., 1##2$. %otensi hasil &arietas padi yang
dilepas setelah 'R6( yang semula berkisar
antara ) * t+ha, tetapi ditingkat nasional
turun men,adi (,- t+ha !"%S, 1##./
Soe,itno, 1##1$.
%roduksi padi nasional dalam
periode 1#6 ) 1### menun,ukkan adanya
pola peningkatan yang nyata, namun
setelah mengalami instabilitas akibat
kekeringan dan serangan hama
Nilavarpata lugens produksinya menurun
!'man et al., 2002$. 1enurut laporan
2irektorat %erlindungan 3anaman, hama
dan penyakit yang dominan dalam kurun
waktu 10 tahun adalah tikus dengan luas
serangan 12(.000 ha+tahun, penggerek
batang .0.12* ha+tahun, dan blas #.**.
ha+tahun dengan kehilangan hasil
mencapai angka 212.#(. gabah kering
panen per musim tanam !1anwan et al.,
1#.*$. Hama dan penyakit bersi4at dinamis
dan perkembangannya dipengaruhi oleh
ling5kungan biotik antara lain 4ase pertum5
buhan tanaman dan populasi organisme
lain dan abiotik antara lain iklim, musim,
dan agroekosistem !6achruddin et al.,
1##-$. 2i lokasi tertentu, hama dan
penyakit sudah ada sebelumnya atau
datang dari tempat lain karena tertarik
pada tanaman padi yang baru tumbuh. Hal
penting yang perlu diketahui dalam
pengendalian hama dan penyakit adalah
,enis, waktu keberadaannya di lokasi
tersebut !7nonim, 1##0$. 2alam keadaan
tertentu hama dan penyakit yang ber5
kembang dapat ter,adi diluar kebiasaan,
misalnya pada musim kemarau yang
basah, N. lugens pada &arietas rentan
akan berkembang pesat !"ahagiawati et
al., 1###$.
.1
S$amsuddin dan %& Sud'a( Saenong )'i Kema'uan Inse(tisida *ar+o,uran -.
%enelitian bertu,uan untuk dapat
mengetahui e4ekti4itas penggunaan insek5
tisida 8arbo4uran -9 dan 2imehypo (00
:S8 dalam pengendalian hama dan
penyakit pada tanaman padi sawah.
BAHAN DAN METODE
%enelitian dilaksanakan di 2esa
;ompoloang <ecamatan %itumpanua
<abupaten :a,o Sulawesi Selatan pada
lahan petani. =arietas yang ditanam
8iliwung dengan ,arak tanam 2 cm > 2
cm, menggunakan insektisida 8arbo4uran
-9 dan 2imehypo (00 :S8. %enelitian
dilaksanakan pada bulan ?uli 200, dan
terdiri dari 6 perlakuan, - ulangan.
%emupukan dilakukan dengan
dosis 200 kg+ha urea dan 100 kg+ha <8l
masing5masing diberikan 2 kali yaitu pada
umur tanaman 10 dan ( HS3.
%engamatan hama dan penyakit dilakukan
pada umur -, 6, dan # minggu setelah
tanam !1S3$.
3abel 1. %erlakuan pengendalian hama penyakit pada padi sawah. :a,o, 200.
@o. %erlakuan 2osis+ha
:aktu perlakuan
HS3 HS3
1.
2.
-.
(.
.
6.
<ontrol
8arbo4uran -9, 1. kg !1 >$
2imehypo (00 :S8, 1, ltr !1>$
8arbo4uran -9, 1. kg !2 >$
2imehypo (00 :S8, 1, ltr !2 >$
8arbo4uran -9 A 2imehypo (00 :S8
B
1.
1,
-6
-,0
1. A 1
B
10
10
10
10
10
B
B
B
-0
-0
-0
HS3 C Hari setelah tanam
B C 3idak ada perlakuan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian menun,ukkan
bahwa intensitas serangan hama pada
umur - 1S3 dapat dilihat pada 3abel 2.
Hama Chapalocrosis medinalis
dapat menyerang seluruh bagian daun
pada tanaman padi dan dapat
menyebabkan kematian. @amun
kehilangan hasil ditingkat petani dalam
kurun waktu 1#.651##0 tercapat tidak
terlalu besar !hanya 12.00 ha$
!?atileksono, 1##6$. Hasil pengamatan
terhadap hama putih palsu !H%%$ pada
umur - 1S3 nampak bahwa serangan
tertinggi tercatat pada perlakuan kontrol
!26,2#%$, namun setelah diberi perlakuan
8arbo4uran -9 dan 2imehypo (00 :S8,
serangan hama tersebut menurun,
demikian pula serangan hama Hydrellia.
Hasil analisis statistik menun,ukkan bahwa
pada petak perlakuan 8arbo4uran -9 A
2imehypo (00 :S8 memperoleh
serangan terendah yaitu 2,(-%
sedangkan penggerek batang agak berat,
yakni berkisar antara 10,06 5 (0,#-%
!3abel 2$.
.2
Prosiding Seminar Ilmiah dan Pertemuan Tahunan PEI dan PFI XVI Komda Sul-Sel, 2005
ISBN !"!-!5025-#-"
3abel 2. 'ntensitas serangan hama pada umur - 1S3
@o. %erlakuan
'ntensitas serangan hama !%$
Hama putih
palsu
Hydrellia sp.
%enggerek batang
!Sundep$
1.
2.
-.
(.
.
6.
<ontrol
8arbo4uran -9, 1. kg !1 >$
2imehypo (00 :S8, 1, ltr !1>$
8arbo4uran -9, 1. kg !2 >$
2imehypo (00 :S8, 1, ltr !2 >$
8arbo4uran -9 A 2imehypo (00 :S8
26,2# a
.,.# b
.,6- b
*,#- b
*,6 b
*,2- b
11,6# a
#,* ab
,*# bc
(,.( c
2,.2 c
2,(- c
(0,#- a
1*,02 b
1,(. bc
12,10 cd
10,# d
10,06 d
<< !%$ (0,(* (0,6# 12,.
7ngka yang diikuti oleh huru4 dan kolom yang sama tidak berbeda nyata pada tara4 u,i % 21R3.
%ada 3abel - di atas menun,ukkan bahwa
aplikasi 8arbo4uran -9 A 2imehypo (00
:S8 berpengaruh nyata terhadap
intensitas serangan H%% dan penggerek
batang, yang memperoleh serangan
terendah !*,1( dan .,6%$.
3abel -. 'ntensitas serangan hama putih palsu dan penggerek batang !sundep$
pada 6 1S3.
@o. %erlakuan
'ntensitas serangan hama !%$
H%%
%enggerek batang
!sundep$
1.
2.
-.
(.
.
6.
<ontrol
8arbo4uran -9, 1. kg !1 >$
2imehypo (00 :S8, 1, ltr !1>$
8arbo4uran -9, 1. kg !2 >$
2imehypo (00 :S8, 1, ltr !2 >$
8arbo4uran -9 A 2imehypo (00 :S8
-,(. a
1,2* b
11,2. bc
10,-2 bc
.,1. c
*,1( c
22,6( a
12,## b
12,(* b
11,6. bc
10,(-* bc
.,6 c
<< !%$ 22,## 1-,#
7ngka yang diikuti oleh huru4 dan kolom yang sama tidak berbeda nyata pada tara4 u,i % 21R3
%ada 3abel ( terlihat produksi tertinggi
dicapai pada perlakuan 8arbo4uran -9 A
2imehypo (00 :S8 !*,.- t+ha$,
sedangkan yang paling rendah dihasilkan
pada perlakuan kontrol !2,*# t+ha$.
Rendahnya hasil tersebut disebabkan oleh
adanya serangan penggerek batang
!beluk 21,1% dan Sundep 20,**%$.
3abel (. %roduksi dan intensitas serangan penggerek batang !# 1S3 dan "eluk$
@o. %erlakuan
%roduksi
!t+ha$
"eluk
Sundep
# 1S3
1.
2.
-.
(.
.
6.
<ontrol
8arbo4uran -9, 1. kg !1 >$
2imehypo (00 :S8, 1, ltr !1>$
8arbo4uran -9, 1. kg !2 >$
2imehypo (00 :S8, 1, ltr !2 >$
8arbo4uran -9 A 2imehypo (00 :S8
2,*# c
,(* ab
,-- b
6,0 bc
6,#- ab
*,.- a
21,16 a
2,1* b
1,61 bc
1,-# bc
0,#0 bc
0,-( bc
20,** a
6,.- b
(,.- b
-,*- b
-,#- b
2,(. b
<< !%$ 10,.. 20,#- (#,#-
7ngka yang diikuti oleh huru4 dan kolom yang sama tidak berbeda nyata pada tara4 u,i % 21RT
.-
S$amsuddin dan %& Sud'a( Saenong )'i Kema'uan Inse(tisida *ar+o,uran -.
KESIMPULAN
8arbo4uran -9 dan 2imehypo (00
:S8 cukup baik untuk pengen5
dalian hama yang si4atnya ekslusi4
dan kompleks pada tanaman padi.
Hasil tertinggi diperoleh pada
perlakuan 8arbo4uran -9 A
2imehypo (00 :S8 *,.- t+ha.
DAFTAR PUSTAKA
7nonim. 1##0. %edoman %engendalian
Hama %enggerek %adi. 2irektorat
?enderal %ertanian 3anaman
%angan. 2irektorat %erlindungan
3anaman. Hal.15-(.
"aco, 2. 1##2. <ompetisi penggerek
batang padi di Sulawesi Selatan.
1akalah disa,ikan pada <ongres
3eknologi '= Dogyakarta, 2.5-0
?anuari 1##2.
"ahagiawati, 7.H. dan '.@. Eka. 1###.
%erkembangan :ereng 8oklat
Nilavarpata lugens Stal. di 'ndonesia.
Dalam Fdisi <husus @o. 1 :ereng
8oklat. "alittan "ogor. Hal. -15(2.
"%S. 1##.. :a,o dalam 7ngka.
6achruddin dan 2. "aco. 1##-. %enelitian
1engenai %opulasi %enggerek
"atang %adi di Sulawesi Selatan.
2in. %eng. 1asy. 2ir,en %endidikan
3inggi 2ep. % dan <. %royek 121(.
'man, 1., '. @. Eka, dan 3. 3ersyana.
2002. 7nalisis perkembangan biotipe
wereng coklat Nilavarpata lugens
Stal. populasi lapangan di 'ndonesia.
Seminar Hasil %enelitian %endukung
%engendalian Hama 3erpadu.
8isarua, *5. September 1##2.
1akalah @o.1, 6. 21 hal.
?atileksono, 3. 1##6. Rice production
losses 4or in4est in 'ndonesia in
F&eason, R.F., R.:. Herdt, an
Hossoin !eds$ Rice Research in 7sia
7rogres and %rionities. %p.2152*.
1anwan, '., S. Sama, and S.7. RiG&i.
1#.*. 1anagement strategies to
control rice tungro in 'ndonesia.
%roceeding o4 the :orkshop on Rice
3ungro =irus. 1inistry o4 7gric.
7R251ER'6.
Seo,itno, ?. 1##1. %engendalian 3erpadu
%enggerek "atang %adi 3antangan
dan %eluang. %usat %enelitian dan
%engembangan 3anaman %angan.
"adan %enelitian dan %engem5
bangan %ertanian. 2epartemen
%ertanian. "ogor.
.(

Anda mungkin juga menyukai