Anda di halaman 1dari 27

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI

FAKULTAS FARMASI
PERCOBAAN V
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

OLEH :
NAMA : CHICHI FAUZIYAH
NIM : F1F1 12 028
KELAS : A
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN : ADRYAN FRISTIOHADY LUBIS, S.Farm., M.Sc., Apt.


LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014

Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme 2





Chichi Fauziyah Adryan Fristiohady Lubis, S.Farm., M.Sc., Apt.
F1F1 12 028

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Fungi (jamur) merupakan kelompok organisme eukariotik yang
membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya
multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme
lainnya dalam hal, struktur tubuh, sifat hidup, habitat, pertumbuhan, dan
reproduksinya. Fungi terdiri dari kapang dan khamir. Kapang bersifat
filamentus, sedangkan khamir bersifat uniselular. Istilah cendawan, kapang,
khamir maupun ragi seringkali dicampur-baurkan, padahal masing-masing
istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda-beda. Untuk memudahkan
istilah-istilah tersebut, para pakar biologi kemudian menyatukannya ke dalam
satu golongan yaitu jamur atau fungi. Kita mengenal jamur dalam kehidupan
sehari-hari meskipun tidak sebaik tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan
karena jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada kondisi tertentu yang
mendukung, dan lama hidupnya terbatas.
B. MAKSUD PERCOBAAN
Maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan memahami
cara-cara perhitungan kuantitas mikroorganisme suatu produk secara
mikrobiologi.
C. TUJUAN PERCOBAAN
Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme 3





Chichi Fauziyah Adryan Fristiohady Lubis, S.Farm., M.Sc., Apt.
F1F1 12 028

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kuantitas
mikroorganisme pada beberapa produk yaitu wafer, kecap bungkus, obat
kuat, susu Ultra Milk, dan handbody Vaseline.
D. PRINSIP PERCOBAAN
Prinsip dari percobaan ini adalah didasarkan pada perhitungan jumlah
mikroorganisme yang terdapat pada produk dengan pengujian nilai ALT
bakteri, angka kapang, dan uji MPN sebagai dasar tingkat keamanan produk
tersebut untuk di konsumsi.

Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme 4





Chichi Fauziyah Adryan Fristiohady Lubis, S.Farm., M.Sc., Apt.
F1F1 12 028

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI UMUM
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang organisma yang
berukuran mikroskopis dengan objek yang dipelajari meliputi virus, bakteri,
ragi/jamur, dan beberapa organisma kecil yang harus dilihat dengan
menggunakan mikroskop. Organisme tersebut melimpah di sekitar kita dan
bahkan hidup sebagai flora normal pada permukaan tubuh manusia
(Prahatamaputra, 2009).
Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran
sangat kecil (biasanya kurang dari 1 mm) sehingga untuk mengamatinya
diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniselular)
meskipun beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang
dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Ilmu yang
mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi. Orang yang bekerja di
bidang ini disebut mikrobiolog. Kebanyakan orang beranggapan bahwa yang
dapat dianggap mikroorganisme adalah semua organisme sangat kecil yang
dapat dibiakkan dalam cawan petri atau inkubator di dalam laboratorium dan
mampu memperbanyak diri secara mitosis (Lestari, 2009).
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme hidup yang
berukuran sangat kecil dan hanya dapat diamati dengan menggunakan
mikroskop. Mikroorganisme terdapat dimana-mana. Interaksinya dengan
Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme 5





Chichi Fauziyah Adryan Fristiohady Lubis, S.Farm., M.Sc., Apt.
F1F1 12 028

sesama mikroorganisme ataupun organisme lain dapat berlangsung dengan
cara yang aman dan menguntungkan maupun merugikan. Organisme yang
termaksud dalam mikroorganisme adalah bakteri, archea, fungi (kapang dan
khamir), protozoa, alga mikroskopis dan virus (Pratiwi, 2008).
Jamur merupakan tumbuhan tingkat rendah yang tidak berklorofil
sehingga dalam memenuhi kebutuhan pangannya sangat bergantung dari
luar, misalnya sebagai saprofit atau parasit. Jamur memiliki beberapa bentuk
yang bervariasi, mulai dari bersel tunggal (ragi tape), bentuk serat atau
miselia (jamur oncom/tempe), bentuk tubuh buah (jamur merang, shitake,
lingzhi, atau champignon), bentuk bilah, bunga karang, payung (jamur tiram),
serta bentuk bergelambit tidak beraturan (jamur kuping) (Sunarmi, 2010 : 5).
Struktur tubuh jamur bersel banyak terdiri atas miselium dan spora.
Jamur bersel banyak tubuhnya terdiri atas benang-benang halus yang disebut
hifa. Hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut
miselium. Jamur ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler. Namun,
sebagian besar jamur multiseluler. Jamur uniseluler berukuran mikroskopis,
contohnya Saccharomyces cerevisiae. Jamur multiseluler ada yang berukuran
mikroskopis dan ada yang berukuran makroskopis, contohnya Volvariella
volvacea. (Rahayu 1988)
Fungi terbagi menjadi tiga antara lain khamir, kapang dan cendawan
(Aryulina 2004). Khamir adalah bentuk sel tunggal dengan pembelahan
secara pertunasan (budding). Khamir mempunyai sel yang lebih besar
Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme 6





Chichi Fauziyah Adryan Fristiohady Lubis, S.Farm., M.Sc., Apt.
F1F1 12 028

daripada kebanyakan bakteri, tetapi khamir yang paling kecil tidak sebesar
bakteri yang terbesar. Khamir tidak dilengkapi flagellum atau organ-organ
penggerak lainnya. Kapang merupakan jenis jamur multiseluler yang bersifat
aktif karena merupakanorganisme saprofit dan mampu memecah bahan
bahan organik kompleks menjadi bahan yang lebih sederhana. Di bawah
mikroskop dapat dilihat bahwa kapang terdiri dari benang yang disebut hifa,
kumpulan hifa ini dikenal sebagai miselium (Coyne 1999).
Jamur tersusun dari benang-benang yang panjang yang dihubungkan
bersama dari ujung keujung. Benang-benang itu disebut hifa. Banyak jamur
mempunyai dinding sekat (septat) dalam hifanya yang membagi masing-
masing hifa menjadi banyak sel dengan nucleus pada masing-masing sel,
susunan semacam ini disebut sebagai hifa bersekat. Dalam beberapa klas
fungi, benang-benang itu tidak mempunyai septat jadi kelihatan sebagai satu
sel panjang yang mengandung banyak nucleus. Hifa semacam ini disebut hifa
sinositik (Hadioetomo 1990).


Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme 7





Chichi Fauziyah Adryan Fristiohady Lubis, S.Farm., M.Sc., Apt.
F1F1 12 028

B. URAIAN BAHAN
1. Agar (Ditjen POM, edisi III, Hal : 74)
Nama resmi : Agar
Nama lain : Agar-agar
Pemerian : Berkas potongan memanjang, tipis seperti
selaput dan berlekatan, atau berbentuk keping,
serpih atau butiran; jingga lemah kekuningan,
abu-abu kekuningan sampai kuning pucat atau
tidak berwarna; tidak berbau atau berbau lemah;
rasa berlendir; jika lembab liat; jika kering rapuh
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dan larut dalam air
mendidih.
Kegunaan : Sebagai bahan pemadat medium.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
2. Aquades (Ditjen POM, edisi III, Hal : 96)
Nama resmi : Aqua Destillata
Sinonim : Aquadest / Air Suling
RM / BM : H
2
O / 18,02
Rumus struktur : H O - H
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna. Tidak berasa, tidak
berbau.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme 8





Chichi Fauziyah Adryan Fristiohady Lubis, S.Farm., M.Sc., Apt.
F1F1 12 028

Kegunaan : Sebagai pelarut
3. Dekstrosa (Ditjen POM, edisi IV, Hal : 300-301)
Nama resmi : Dextrosum
Sinonim : Dekstrosa
RM / BM : C
6
H
12
O
6
.H
2
O / 180,16
Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau
serbuk granul putih, tidak berbau, rasa manis.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam
air mendidih, larut dalam etanol mendidih, sukar
larut dalam etanol.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Sebagai komponen pembuat medium PDA
4. Ekstrak Beef (Anonim, 2012).
Nama resmi : Beef Extract
Nama lain : Kaldu nabati, kaldu hewani, ekstrak beef
Pemerian : Berbau dan berasa pada lidah. Kaldu daging sapi
konsentrat diperoleh dengan mengekstraksi
daging sapi segar tanpa lemak, dengn cara
merebus dalam air dan menguapkan kaldu pada
suhu rendah dalam hampa udara sampai
terbentuk residu kental berbentuk pasta. Massa
berbentuk pasta, berwarna coklat kekuningan
Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme 9





Chichi Fauziyah Adryan Fristiohady Lubis, S.Farm., M.Sc., Apt.
F1F1 12 028

sampai coklat tua, baud an rasa seperti daging,
sedikit asam.
Kelarutan : Larut dalam air dingin.
Kegunaan : Sumber protein untuk pertumbuhan
mikroorganisme
Penyimpanan : Simpan dalam wadah tertutup rapat, tidak
tembus cahaya.
5. Ekstrak Yeast (Ditje POM, edisi III, Hal : 671)
Nama resmi : Ekstrak ragi
Sinonim : Sari ragi
Pemerian : Kuning kemerahan sampai coklat, bau khas tidak
busuk
Kelarutan : Larut dalam air, membentuk larutan kuning
sampai coklat, bereaksi asam lemah, tidak
mengandung karbohidrat
Penyimpanan : Dalam wadah tertrutup baik
6. NaCl (Ditjen POM, edisi III, Hal : 403)
Nama Resmi : Natrii Chloridum
Nama Lain : Natrium klorida
RM/BM : NaCl / 58,44
Pemerian : Hablur heksahedral tidak berwarna atau serbuk
hablur putih; tidak berbau; rasa asin
Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme 10





Chichi Fauziyah Adryan Fristiohady Lubis, S.Farm., M.Sc., Apt.
F1F1 12 028

Kelarutan : Larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7 bagian air
mendidih dan dalam lebih kurang 10 bagian
gliserol P; sukar larut dalam etanol (95%) P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai sampel
7. Pepton (Ditjen POM, edisi III, Hal : 721)
Nama resmi : Pepton
Pemerian : Serbuk, kuning kemerahan sampai coklat, bau
khas, tapi tidak busuk.
Kelarutan : Larut dalam air; memberikan larutan berwarna
coklat kekuningan yang bereaksi agak asam;
praktis tidak larutan dalam etanol (95%) P dan
dalam eter P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Sebagai komponen pembuat medium PDA

C. URAIAN MIKROBA
1. Candida sp. (Dwidjoseputro, 2003).
a. Klasifikasi
Divisi : Ascomycota
Kelas : Saccharomycetes
Bangsa : Saccharomycetales
Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme 11





Chichi Fauziyah Adryan Fristiohady Lubis, S.Farm., M.Sc., Apt.
F1F1 12 028

Suku : Saccharomycetaceae
Marga : Candida
Spesies : Candida sp.
2. Morfologi
Candida sp. merupakan khamir lonjong yang berkembang biak
dengan bertunas yang menghasilkan pseudomiselium baik dalam biakan
maupun dalam jaringan dan eksudat. Khamir ini merupakan flora normal
selaput mukosa saluran pernafasan, mulut, saluran pencernaan dan
genitalia wanita. Candida sp. merupakan fungi oportunis yang dapat
menginfeksi mulut, vagina atau kulit.

Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme 12





Chichi Fauziyah Adryan Fristiohady Lubis, S.Farm., M.Sc., Apt.
F1F1 12 028

BAB III
METODE KERJA
A. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu :
a. Autoklaf
b. Batang pengaduk
c. Botol gelap
d. Bunsen
e. Cawan petri
f. Enkas
g. Inkubator
h. Labu Erlenmeyer
i. Lap halus
j. Mikroskop
k. Ose bulat
l. Ose lurus
m. Rak tabung
n. Spatula
o. Spoit 1 ml
p. Spoit 10 ml
q. Tabung durham
Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme 13





Chichi Fauziyah Adryan Fristiohady Lubis, S.Farm., M.Sc., Apt.
F1F1 12 028

r. Tabung reaksi
s. Timbangan analitik
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu :
a. Aluminium foil
b. Brommotimol blue (BLB)
c. Kapas
d. Kecap ABC sachet
e. Kertas
f. Latose broth (LB)
g. NA (Nutrient Agar)
h. Obat kuat
i. PDA (potatoes dextrose agar)
j. Susu Ultra Milk
k. Tabir surya faseline
l. Tissue
m. Wafer Selamat


Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme 14





Chichi Fauziyah Adryan Fristiohady Lubis, S.Farm., M.Sc., Apt.
F1F1 12 028

B. CARA KERJA
1. Penyiapan Sampel
a) Disiapkan sampel.
b) Ditimbang 1 gram wafer Selamat.
c) Dilarutkan dalam 10 mL akuades.
d) Diambil 1 mL larutan sampel.
e) Dimasukkan 1 mL dalam botol pengenceran 10
-2
.
f) Diambil 1 mL dari botol pengenceran 10
-2
, masukkan dalam botol
pengenceran 10
-3
.
g) Diambil 1 mL dari botol pengenceran 10
-3
, masukkan dalam botol
pengenceran 10
-4
.
h) Diambil 1 mL dari botol pengenceran 10
-4
, masukkan dalam botol
pengenceran 10
-5
.
i) Diambil 1 mL dari botol pengenceran 10
-5
, masukkan dalam botol
pengenceran 10
-6
.
j) Diambil 1 mL dari botol pengenceran 10
-6
, masukkan dalam botol
pembuangan.

2. Pengujian ALT Bakteri
a) Diambil sampel masing-masing dari botol pengenceran 10
-5
, 10
-6
, dan
10
-7
.
b) Dimasukkan dalam cawan petri yang telah diisi 1 mL medium NA.
Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme 15





Chichi Fauziyah Adryan Fristiohady Lubis, S.Farm., M.Sc., Apt.
F1F1 12 028

c) Disimpan dalam inkubator.
d) Diamati 1x 24 jam.
e) Dihitung koloni.
f) Dihitung kuantitas dengan rumus ALT.
3. Pengujian ALT Kapang
a) Diambil sampel masing-masing dari botol pengenceran 10
-5
, 10
-6
, dan
10
-7
.
b) Dimasukkan dalam cawan petri yang telah diisi 1 mL medium PDA.
b) Disimpan dalam enkas.
c) Diamati 3x 24 jam.
d) Dihitung koloni.
e) Dihitung kuantitas dengan rumus ALT.
4. Uji MPN
a) Diambil sampel masing-masing dari botol pengenceran 10
-1
, 10
-2
, dan
10
-3
.
b) Dimasukkan masing-masing dalam 3 tabung reaksi yang telah diisi
laktosa broth dan tabung durham.
c) Disimpan dalam inkubator.
d) Diamati 1x 24 jam.
b) Dilihat perubahan yang terjadi.
c) Dihitung kuantitas dengan rumus MPN.

Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme 16





Chichi Fauziyah Adryan Fristiohady Lubis, S.Farm., M.Sc., Apt.
F1F1 12 028

BAB IV
HASIL PEMBAHASAN
A. HASIL PENGAMATAN
1. Gambar Pengamatan
a. ALT Bakteri
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO


MEDIUM : Nutrient Agar
SAMPEL : WAFER SELAMAT




Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme 17





Chichi Fauziyah Adryan Fristiohady Lubis, S.Farm., M.Sc., Apt.
F1F1 12 028

b. ALT Kapang
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO


MEDIUM : Potatoes Dextrose Agar
SAMPEL : WAFER SELAMAT








Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme 18





Chichi Fauziyah Adryan Fristiohady Lubis, S.Farm., M.Sc., Apt.
F1F1 12 028

c. Uji MPN
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO



MEDIUM : Lactose Broth
SAMPEL : WAFER SELAMAT





Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme 19





Chichi Fauziyah Adryan Fristiohady Lubis, S.Farm., M.Sc., Apt.
F1F1 12 028

2. Tabel Pengamatan
a. ALT Bakteri
No. Sampel
JumlahMikroba
Nilai
ALT 10
0
10
-1
10
-4
10
-5
10
-6
1. Wafer Selamat - - 17 10 19

b. ALT Kapang

No Sampel
JumlahMikroba
Nilai
ALT 10
0
10
-1
10
-4
10
-5
10
-6
1. Wafer Selamat - - 3 7 1

c. Uji MPN
No Sampel
JumlahMikroba
Nilai MPN
10
0
10
-1
10
-2
10
-3
10
-4
1. Wafer Selamat - 3 1 1 -






Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme 20





Chichi Fauziyah Adryan Fristiohady Lubis, S.Farm., M.Sc., Apt.
F1F1 12 028

B. PEMBAHASAN
Fungi adalah mikroorganisme tidak berklorofil, berbentuk hifa atau sel
tunggal, eukariotik, berdinding sel dari kitin atau selulosa, berproduksi
seksual atau aseksual. Sebagian besar tubuh fungi terdiri dari atas benang
benang yang disebut hifa, yang saling berhubungan menjalin semacam jala
yaitu miselium. Fungi dibedakan menjadi dua golongan yaitu kapang (mold)
dan khamir(yeast). Kapang merupakan fungi yang berfilamen atau
mempunyai miselium, sedangkan khamir merupakan fungi bersel tunggal dan
tidak berfilamen.
Percobaan kali ini dilakukan untuk menentukan bentuk dan morfologi
sel dan koloni suatu mikroorganisme. Koloni mikroorganisme adalah
sekumpulan dari mikroorganisme yang sejenis yang mengelompok menjadi
satu dan membentuk suatu kelompok. Terdapat tiga metode yang akan
dilakukan yaitu metode secara makroskopik, mikroskopik secara langsung,
dan mikroskopik secara tidak langsung. Terdapat beberapa sempel yang
digunakan pada percobaan ini. Metode secara makroskopik menggunakan
sampel Candida sp.. Sedangkan metode mikroskopik secara langsung dan
tidak langsung, menggunakan sampel roti dari berbagai produk yang
dibiarkan berjamur, seperti roti Dhiba, roti Boy, roti Fresh House, roti
Singapura, dan roti Warung.
Untuk menumbuhkan jamur, medium yang digunakan adalah medium
PDA. Medium PDA ini cocok untuk menumbuhkan jamur karena
Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme 21





Chichi Fauziyah Adryan Fristiohady Lubis, S.Farm., M.Sc., Apt.
F1F1 12 028

komponennya yaitu kentang yang merupakan sumber karbohidrat dan
dekstrosa yang merupakan sumber karbon bagi pertumbuhan jamur.
Pada pengamatan morfologi makroskopik, metode yang digunakan
adalah metode gores (steak plate). Pada metode gores, digunakan sampel
biakan jamur Candida sp. yang digoreskan pada medium PDA menggunakan
ose bulat. Medium PDA sebelumnya telah ditambahkan asam tartrat terlebih
dahulu. Asam tartrat ini berfungsi untuk menurunkan pH medium karena
jamur dapat tumbuh dengan baik pada medium dengan pH di bawah netral.
Setelah memadat, cawan petri tersebut kemudian diinkubasi selama 3-5 x 24
jam pada suhu kamar. Dari hasil pengamatan yang diperoleh, tampak bentuk
koloni Candida sp. pada cawan petri yang berbentuk bulat/circular yang
berwarna putih, dan memiliki bentuk permukaan yang datar.
Pengamatan mikroskopik secara langsung dilakukan dengan
mengamati karakteristik jamur yang dilihat melalui pengamatan dibawah
mikroskop. Pengamatan dilakukan secara langsung yakni tanpa melakukan
proses inkubasi. Mula-mula pada objek glass diletakkan sampel jamur dari
roti Boy menggunakan ose lurus dan diteteskan metilen blue. Fungsi
penambahan metilen blue pada pengamatan mikroskopik secara langsung ini
adalah untuk memperjelas bentuk morfologi jamur yang akan diamati di
bawah mikroskop. Selanjutnya objek glass ditutup dengan dek glass dan
diamati di bawah mikroskop. Dari hasil pengamatan, yang terlihat pada
mikroskop adalah hifa dan spora pada jamur roti Boy.
Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme 22





Chichi Fauziyah Adryan Fristiohady Lubis, S.Farm., M.Sc., Apt.
F1F1 12 028

Pada pengamatan morfologi secara tidak langsung (slide culture),
digunakan cawan petri yang berisikan batang V. Pada dasar cawan petri,
dilapisi kertas saring terlebih dahulu. Setelah dilakukan sterilisasi, biakan
jamur kemudian diletakkan diatas objek glass dan ditetesi medium PDA yang
telah ditambahkan asam tartrat. Setelah itu pada setiap sisi dari kertas saring
yang terdapat dalam cawan petri ditetesi dengan gliserol 10%. Gliserol ini
berfungsi untuk menjaga kelembaban medium agar jamur dapat tumbuh
dengan baik. Selanjutnya cawan petri diinkubasi 3-5 x 24 jam pada suhu
kamar. Dari hasil pengamatan, yang terlihat pada mikroskop adalah miselium,
hifa, spora, rizoid, dan kolumela dari jamur roti Boy.



Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme 23





Chichi Fauziyah Adryan Fristiohady Lubis, S.Farm., M.Sc., Apt.
F1F1 12 028

BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Pada pengamatan secara makroskopik, dilakukan dengan metode gores
dimana dari hasil pengamatan yang diperoleh, tampak bentuk koloni
Candida sp. pada cawan petri yang berbentuk bulat/circular yang
berwarna putih, dan memiliki bentuk permukaan yang datar.
2. Pada pengamatan mikroskopik secara langsung, yang terlihat pada
mikroskop adalah hifa dan spora pada jamur roti Boy.
3. Pada pengamatan mikroskopik secara tidak langsung, yang terlihat pada
mikroskop adalah miselium, hifa, spora, rhizoid, dan kolumela dari jamur
roti Boy.
B. SARAN
Saran yang dapat diberikan melalui percobaan ini yaitu kondisi
aseptis harus selalu dijaga selama percobaan sehingga pertumbuhan mikroba
yang tidak diinginkan dapat dikendalikan agar tidak mempengaruhi hasil dari
suatu percobaan.


Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme 24





Chichi Fauziyah Adryan Fristiohady Lubis, S.Farm., M.Sc., Apt.
F1F1 12 028

DAFTAR PUSTAKA
Coyne, Mark S., 1999, Soil Microbiology: An Exploratory Approach, Delmar
Publisher, USA.

Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia edisi III, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.

Ditjen POM, 1995, Farmakope Indonesia edisi IV, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.

Hadioetomo RS., 1990, Mikrobiologi Dasar dalam Praktek, Gramedia, Jakarta.

Lestari, D. E., dan Setyo, B. U., 2009, Pengaruh Bioksida Pengoksidasi Terhadap
Pertumbuhan Mikroorganisme Pada Air Pendingin Sekunder Rsg-Gas,
Seminar Nasional V Sdm Teknologi Nuklir, ISSN 1978-0176.

Prahatamaputra, A., 2009, Karakteristik Jamur Candida Albicans Berbasis
Fermentasi Karbohidrat Pada Air Bak Wc Sekolah Menengah Di Kelurahan
Alalak Utara, Jurnal Wahana-Bio, Volume II.

Pratiwi, Sylvia T., 2008, Mikrobiologi Farmasi, Penerbit Erlangga, Yogyakarta.

Rahayu K., 1988, Bahan Pengajaran Mikrobiologi Pangan PAU Pangan dan Gizi,
UGM Press, Yogyakarta.

Sunarmi, Yohana Ipuk, dan Cahyo Saparinto, 2010, Usaha 6 Jenis Jamur Skala
Rumah Tangga, Penebar Swadaya, Depok.




Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme 25





Chichi Fauziyah Adryan Fristiohady Lubis, S.Farm., M.Sc., Apt.
F1F1 12 028

LAMPIRAN
A. SKEMA KERJA
Sampel 10 ml 10
-2
1 ml 10
-3

1 gr






ALT Medium
Bakteri NA



ALT Medium
Kapang PDA







10
-1
10
-2
10
-3


Uji MPN
B. PERHITUNGAN
a) ALT Bakteri (30-300)
Wafer Selamat
Karena tidak ada yang memenuhi rentang, makan diambil faktor
pengenceran terkecil :
ALT = V. N.


Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme 26





Chichi Fauziyah Adryan Fristiohady Lubis, S.Farm., M.Sc., Apt.
F1F1 12 028

b) ALT Kapang (10-150)
Wafer Selamat
Karena tidak ada yang memenuhi rentang, makan diambil faktor
pengenceran terkecil :
ALT = V. N.


ALT = 1.2.


= 2x10
-3

c) Uji MPN
MPN = Nilai MPN x faktor pengenceran
= 9,18 x 10
-2

= 0,0918
C. KOMPOSISI MEDIUM
a) Medium LB (Lactosa Broth)
Potato dari gelatin 5,0
EkstrakDaging 3,0
Lactosa 5,0
Air @ 1000 mL
b) Medium NA (Natrium Agar)
Peptone 5,0
Ekstrak beef 3,0
Agar 15
Aquadest @ 1000 mL
Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme 27





Chichi Fauziyah Adryan Fristiohady Lubis, S.Farm., M.Sc., Apt.
F1F1 12 028

c) Medium PDA (Potato Dextrose Agar)
EKstrakKentang 4,0dari 200 g kentang
D-Glukosa 20
Agar 15
Pembuatan: Larutkan 39 g/L, autoklaf.

Anda mungkin juga menyukai