Anda di halaman 1dari 38

14

BAB III
SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
3.1 Pengertian Distribusi Tenaga Listrik
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem
distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik
besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen. Jadi fungsi distribusi tenaga
listrik adalah; 1) pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat
(pelanggan), dan 2) merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung
berhubungan dengan pelanggan, karena catu daya pada pusatpusat beban
(pelanggan) dilayani langsung melalui !aringan distribusi.
"enaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik besar dengan
tegangan dari 11 k# sampai 2$ k# dinaikkan tegangannya oleh gardu induk
dengan transformator penaik tegangan men!adi %& k# ,1'$k#, 22&k# atau '&&k#
kemudian disalurkan melalui saluran transmisi. "u!uan menaikkan tegangan ialah
untuk memperkecil kerugian daya listrik pada saluran transmisi, dimana dalam hal
ini kerugian daya adalah sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir ((2.)).
Dengan daya yang sama bila nilai tegangannya diperbesar, maka arus yang
mengalir semakin kecil sehingga kerugian daya !uga akan kecil pula. Dari saluran
transmisi, tegangan diturunkan lagi men!adi 2& k# dengan transformator penurun
tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian dengan sistem tegangan tersebut
penyaluran tenaga listrik dilakukan oleh saluran distribusi primer. Dari saluran
15
distribusi primer inilah gardugardu distribusi mengambil tegangan untuk
diturunkan tegangannya dengan trafo distribusi men!adi sistem tegangan rendah,
yaitu 22&*+,&#olt. Selan!utnya disalurkan oleh saluran distribusi sekunder ke
konsumenkonsumen. Dengan ini !elas bah-a sistem distribusi merupakan bagian
yang penting dalam system tenaga listrik secara keseluruhan.
.ada sistem penyaluran daya !arak !auh, selalu digunakan tegangan
setinggi mungkin, dengan menggunakan trafotrafo stepup. /ilai tegangan yang
sangat tinggi ini (0#,10#,20#) menimbulkan beberapa konsekuensi antara lain3
berbahaya bagi lingkungan dan mahalnya harga perlengkapanperlengkapannya,
selain men!adi tidak cocok dengan nilai tegangan yang dibutuhkan pada sisi
beban. 4aka, pada daerahdaerah pusat beban tegangan saluran yang tinggi ini
diturunkan kembali dengan menggunakan trafotrafo stepdo-n. 5kibatnya, bila
ditin!au nilai tegangannya, maka mulai dari titik sumber hingga di titik beban,
terdapat bagianbagian saluran yang memiliki nilai tegangan berbedabeda.
3.2 Penge!"#!kan $aringan Distribusi Tenaga Listrik
1ntuk kemudahan dan penyederhanaan, lalu diadakan pembagian serta
pembatasanpembatasan sebagai berikut3
Daerah ( 3 6agian pembangkitan (Generation)
Daerah (( 3 6agian penyaluran (Transmission) , bertegangan tinggi
(0#,10#,20#)
Daerah ((( 3 6agian Distribusi .rimer, bertegangan menengah (7 atau
2&k#).
16
Daerah (# 3 (Di dalam bangunan pada beban*konsumen), (nstalasi,
bertegangan rendah
6erdasarkan pembatasanpembatasan tersebut, maka diketahui bah-a
porsi materi Sistem Distribusi adalah Daerah ((( dan (#, yang pada dasarnya dapat
dikelasifikasikan menurut beberapa cara, bergantung dari segi apa kelasifikasi itu
dibuat. Dengan demikian ruang lingkup Jaringan Distribusi adalah3
1. S1"4 (Saluran 1dara "egangan 4enengah), terdiri dari 3 "iang dan
peralatan kelengkapannya, konduktor dan peralatan perlengkapannya,
serta peralatan pengaman dan pemutus.
2. S8"4 (Saluran 8abel "egangan 4enengah),, terdiri dari 3 8abel tanah,
indoor dan outdoor termination, batu bata, pasir dan lainlain.
+. 9ardu trafo, terdiri dari 3 "ransformator, tiang, pondasi tiang, rangka
tempat trafo, :# panel, pipapipa pelindung, Arrester, kabelkabel,
transformer band, peralatan grounding, dan lainlain.
$. S1") (Saluran 1dara "egangan )endah) dan S8") (Saluran 8abel
"egangan )endah), terdiri dari3 sama dengan perlengkapan* material
pada S1"4 dan S8"4 yang membedakan hanya dimensinya.
17
9ambar +.1 .embagian*.engelompokan "egangan Sistem "enaga :istrik
3.3 Kasi%ikasi Sauran Distribusi Tenaga Listrik
Secara umum, saluran tenaga :istrik atau saluran distribusi dapat
diklasifikasikan sebagai berikut3
3.3.1 Menurut Niai Tegangann&a'
8lasifikasi saluran distribusi tenaga listrik menurut nilai tegangannya
dibedakan men!adi dua yaitu saluran distribusi primer dan saluran distribusi
sekunder
18
1. Saluran Distribusi .rimer.
"erletak pada sisi primer trafo distribusi, yaitu antara titik Sekunder trafo
substation (9.(.) dengan titik primer trafo distribusi. Saluran ini bertegangan
menengah 2&k#. Jaringan listrik %& k# atau 1'& k#, !ika langsung melayani
pelanggan bisa disebut !aringan distribusi.
2. Saluran Distribusi Sekunder.
"erletak pada sisi sekunder trafo distribusi, yaitu antara titik sekunder
dengan titik cabang menu!u beban.
3.3.2 Menurut Bentuk Tegangann&a'
6erikut ini adalah beberapa bentuk tegangan saluran distribusi tenaga
listrik3
1. Saluran Distribusi D; (Direct Current) menggunakan sistem tegangan
searah.
2. Saluran Distribusi 5; (Alternating Current) menggunakan system
tegangan bolakbalik.
3.3.3 Menurut $enis(Ti#e K!n)ukt!rn&a'
6erikut ini adalah beberapa !enis*tipe konduktor saluran distribusi tenaga
listrik3
1. Saluran udara, dipasang pada udara terbuka dengan bantuan support
(tiang) dan perlengkapannya, dibedakan atas3
19
i. Saluran ka-at udara, bila konduktornya telan!ang, tanpa
isolasi pembungkus.
ii. Saluran kabel udara, bila konduktornya terbungkus isolasi.
2. Saluran 6a-ah "anah, dipasang di dalam tanah, dengan
menggunakan kabel tanah (ground cable).
+. Saluran 6a-ah :aut, dipasang di dasar laut dengan menggunakan
kabel laut (submarine cable)
3.3.* Menurut Susunan +K!n%igurasi, Saurann&a'
6erikut ini adalah beberapa contoh susunan (konfigurasi) saluran distribusi tenaga
listrik3
1. Saluran 8onfigurasi horisontal3
6ila saluran fasa terhadap fasa yang lain*terhadap netral, atau saluran
positif terhadap negatif (pada sistem D;) membentuk garis horisontal.
2. Saluran 8onfigurasi #ertikal3
6ila saluransaluran tersebut membentuk garis <ertikal
+. Saluran 8onfigurasi Delta3
6ila kedudukan saluran satu sama lain membentuk suatu segitiga (delta).
9ambar +.2 8onfigurasi Delta
20
3.3.- Menurut Susunan Rangkaiann&a
Dari uraian di atas telah disinggung bah-a sistem distribusi dibedakan
men!adi dua yaitu sistem distribusi primer dan sistem distribusi sekunder.
1. Jaringan Sistem Distribusi .rimer.
Sistem distribusi primer diguna kan untuk menyalurkan tenaga listrik dari
gardu induk distribusi ke pusatpusat beban. Sistem ini dapat mengguna kan
saluran udara, kabel udara, maupun kabel tanah sesuai dengan tingkat keandalan
yang diinginkan dan kondisi serta situasi lingkungan. Saluran distribusi ini
direntangkan sepan!ang daerah yang akan di suplai tenaga listrik sampai ke pusat
beban. "erdapat bermacammacam bentuk rangkaian !aringan distribusi primer.
a). Jaringan Distribusi )adial.
6ila antara titik sumber dan titik bebannya hanya terdapat satu saluran
(line), tidak ada alternatif saluran lainnya. 6entuk Jaringan ini merupakan bentuk
dasar, paling sederhana dan paling banyak digunakan. Dinamakan radial karena
saluran ini ditarik secara radial dari suatu titik yang merupakan sumber dari
!aringan itu,dan dicabangcabang ke titiktitik beban yang dilayani.
;atu daya berasal dari satu titik sumber dan karena adanya pencabangan
pencabangan tersebut, maka arus beban yang mengalir sepan!ang saluran men!adi
tidak sama besar. =leh karena kerapatan arus (beban) pada setiap titik sepan!ang
saluran tidak sama besar, maka luas penampang konduktor pada !aringan bentuk
radial ini ukurannya tidak harus sama. 4aksudnya, saluran utama (dekat sumber)
yang menanggung arus beban besar, ukuran penampangnya relatip besar, dan
21
saluran cabangcabangnya makin ke u!ung dengan arus beban yang lebih kecil,
ukurannya lebih kecil pula. Spesifikasi dari !aringan bentuk radial ini adalah3
o 8elebihan3
6entuknya sederhana.
6iaya in<estasinya relatip murah
o 8elemahan
8ualitas pelayanan dayanya relatip !elek, karena rugi tegangan dan
rugi daya yang ter!adi pada saluran relatip besar
8ontinyuitas pelayanan daya tidak ter!amin, sebab antara titik sumber
dan titik beban hanya ada satu alternatif saluran sehingga bila saluran
tersebut mengalami gangguan, maka seluruh rangkaian sesudah titik
gangguan akan mengalami >black out> secara total.
1ntuk melokalisir gangguan, pada bentuk radial ini biasanya diperlengkapi
dengan peralatan pengaman berupa fuse, sectionaliser, recloser, atau alat pemutus
beban lainnya, tetapi fungsinya hanya membatasi daerah yang mengalami
pemadaman total, yaitu daerah saluran sesudah*dibelakang titik gangguan, selama
gangguan belum teratasi. Jadi, misalkan gangguan ter!adi di titik ?, maka daerah
beban 8, : dan 4 akan mengalami pemadaman total. Jaringan distribusi radial ini
memiliki beberapa bentuk modifikasi, antara lain3
(1). )adial tipe pohon.
(2). )adial dengan tie dan s-itch pemisah.
(+). )adial dengan pusat beban.
($). )adial dengan pembagian phase area.
22
(1) Jaringan )adial "ipe .ohon
6entuk ini merupakan bentuk yang paling dasar. Satu saluran utama
dibentang menurut kebutuhannya, selan!utnya dicabangkan dengan saluran
cabang (lateral penyulang) dan lateral penyulang ini dicabangcabang lagi dengan
sublateral penyulang (anak cabang).
9ambar +.+ Jaringan )adial "ipe .ohon
Sesuai dengan kerapatan arus yang ditanggung masingmasing saluran,
ukuran penyulang utama adalah yang terbesar, ukuran lateral adalah lebih kecil
dari penyulang utama, dan ukuran sub lateral adalah yang terkecil.
23
9ambar +.$ 8omponen Jaringan )adial
(2) Jaringan )adial Dengan Tie dan Switch .emisah.
6entuk ini merupakan modifikasi bentuk dasar dengan menambahkan tie
dan s-itch pemisah, yang diperlukan untuk mempercepat pemulihan pelayanan
bagi konsumen, dengan cara menghubungkan areaarea yang tidak terganggu pada
penyulang yang bersangkutan, dengan penyulang di sekitarnya. Dengan demikian
bagian penyulang yang terganggu dilokalisir, dan bagian penyulang lainnya yang
>sehat> segera dapat dioperasikan kembali, dengan cara melepas switch yang
terhubung ke titik gangguan, dan menghubungkan bagian penyulang yang sehat
ke penyulang di sekitarnya.
24
(+). Jaringan )adial "ipe .usat 6eban.
6entuk ini mencatu daya dengan menggunakan penyulang utama (main
feeder) yang disebut >express feeder> langsung ke pusat beban, dan dari titik pusat
beban ini disebar dengan menggunakan >back feeder> secara radial.
9ambar +.' Jaringan )adial "ipe .usat 6eban
($) Jaringan )adial Dengan .hase 5rea
.ada bentuk ini masingmasing fasa dari !aringan bertugas melayani
daerah beban yang berlainan. 6entuk ini akan dapat menimbulkan akibat kondisi
sstem + fasa yang tidak seimbang (simetris), bila digunakan pada daerah beban
yang baru dan belum mantap pembagian bebannya. 8arenanya hanya cocok untuk
25
daerah beban yang stabil dan penambahan maupun pembagian bebannya dapat
diatur merata dan simetris pada setiap fasanya
9ambar +.7 Jaringan )adial "ipe .hase 5rea (8elompok ?asa)
b) Jaringan Distribusi )ing (!oop).
6ila pada titik beban terdapat dua alternatip saluran berasal lebih dari satu
sumber. Jaringan ini merupakan bentuk tertutup, disebut !uga bentuk !aringan
>loop>. Susunan rangkaian penyulang membentuk ring, yang memungkinkan titik
beban dilayani dari dua arah penyulang, sehingga kontinyuitas pelayanan lebih
ter!amin, serta kualitas dayanya men!adi lebih baik, karena rugi tegangan dan rugi
daya pada saluran men!adi lebih kecil.
26
9ambar +.% Jaringan Distribusi "ipe )ing
6entuk loop ini ada 2 macam, yaitu3
(a) 6entuk "pen !oop
6ila diperlengkapi dengan normall#open switch, dalam keadaan normal
rangkaian selalu terbuka.
9ambar +., Jaringan Distribusi )ing "erbuka
(b) 6entuk Close !oop
6ila diperlengkapi dengan normall#close switch, yang dalam keadaan
normal rangkaian selalu tertutup
27
9ambar +.@ Jaringan Distribusi )ing "ertutup
.ada tipe ini, kualitas dan kontinyuitas pelayanan daya memang lebih baik,
tetapi biaya in<estasinya lebih mahal, karena memerlukan pemutus beban yang
lebih banyak. 6ila digunakan dengan pemutus beban yang otomatis (dilengkapi
dengan recloser atau 5#S), maka pengamanan dapat berlangsung cepat dan
praktis, dengan cepat pula daerah gangguan segera beroperasi kembali bila
gangguan telah teratasi. Dengan cara ini berarti dapat mengurangi tenaga operator.
6entuk ini cocok untuk digunakan pada daerah beban yang padat dan memerlukan
keandalan tinggi.
9ambar +.1& )angkaian 9ardu (nduk "ipe )ing
28
c) Jaringan Distribusi JaringJaring (/2")
4erupakan gabungan dari beberapa saluran mesh, dimana terdapat lebih
dari satu sumber sehingga berbentuk saluran interkoneksi. Jaringan ini berbentuk
!aring!aring, kombinasi antara radial dan loop.
9ambar +.11 Jaringan Distribusi /2"
"itik beban memiliki lebih banyak alternatip saluran*penyulang, sehingga
bila salah satu penyulang terganggu, dengan segera dapat digantikan oleh
penyulang yang lain. Dengan demikian kontinyuitas penyaluran daya sangat
ter!amin.
29
9ambar +.12 Jaringan Distribusi /2" Dengan "iga .enyulang 9ardu
0ubung
Spesifikasi Jaringan Distribusi JaringJaring (/2") ini adalah3
o 8elebihan3
8ontinyuitas penyaluran daya paling ter!amin.
8ualitas tegangannya baik, rugi daya pada saluran amat kecil.
Dibanding dengan bentuk lain, paling fleAible (lu-es) dalam mengikuti
pertumbuhan dan perkembangan beban.
o 8elemahan3
Sebelum pelaksanaannya, memerlukan koordinasi perencanaan yang
teliti dan rumit.
4emerlukan biaya in<estasi yang besar (mahal)
30
4emerlukan tenagatenaga terampil dalam pengoperasian nya
Dengan spesifikasi tersebut, bentuk ini hanya layak (feasible) untuk
melayani daerah beban yang benarbenar memerlukan tingkat keandalan dan
kontinyuitas yang tinggi, antara lain3 instalasi militer, pusat sarana komunikasi
dan perhubungan, rumah sakit, dan sebagainya. 8arena bentuk ini merupakan
!aringan yang menghubungkan beberapa sumber, maka bentuk !aringan /2" atau
!aring!aring disebut !uga !aringan >interkoneksi>.
9ambar +.1+ Jaringan Distribusi /2" Dilengkapi 6reaker .ada 6agian
"engah 4asing4asing .enyulang
d) Jaringan Distribusi Spindle.
Selain bentukbentuk dasar dari !aringan distribusi yang telah ada, maka
dikembangkan pula bentukbentuk modifikasi, yang bertu!uan meningkatkan
keandalan dan kualitas sistem. Salah satu bentuk modifikasi yang populer adalah
31
bentuk spindle, yang biasanya terdiri atas maksimum 7 penyulang dalam keadaan
dibebani, dan satu penyulang dalam keadaan ker!a tanpa beban. Saluran 7
penyulang yang beroperasi dalam keadaan berbeban dinamakan >working feeder>
atau saluran ker!a, dan satu saluran yang dioperasikan tanpa beban dinamakan
>express feeder>. ?ungsi >express feeder> dalam hal ini selain sebagai cadangan
pada saat ter!adi gangguan pada salah satu $working feeder>, !uga berfungsi untuk
memperkecil ter!adinya drop tegangan pada sistem distribusi bersangkutan pada
keadaan operasi normal. Dalam keadaan normal memang >express feeder> ini
senga!a dioperasikan tanpa beban. .erlu diingat di sini, bah-a bentukbentuk
!aringan beserta modifikasinya seperti yang telah diuraikan di muka, terutama
dikembangkan pada sistem !aringan arus bolakbalik (5;).
9ambar +.1$ Jaringan Distribusi Spindle
e) Saluran )adial (nterkoneksi
Saluran )adial (nterkoneksi yaitu terdiri lebih dari satu saluran radial
tunggal yang dilengkapi dengan :6S*5#S sebagai saklar interkoneksi. 4asing
masing tipe saluran tersebut memiliki spesifikasi sendiri, dan agar lebih !elas akan
32
dibicarakan lebih lan!ut pada bagian lain. .ada dasarnya semua beban yang
memerlukan tenaga listrik, menuntut kondisi pelayanan yang terbaik, misalnya
dalam hal stabilitas tegangannya, sebab seperti telah di!elaskan, bila tegangan
tidak normal dan tidak stabil, maka alat listrik yang digunakan tidak dapat
beroperasi secara normal, bahkan akan mengalami kerusakan.
"etapi dalam prakteknya, seberapa besar tingkat pelayanan terbaik dapat
dipenuhi, masih memerlukan beberapa pertimbangan, mengingat beberapa alasan.
Digunakan untuk daerah dengan 3
8epadatan beban yang tinggi
"idak menuntut keandalan yang terlalu tinggi
;ontoh3 Daerah pinggiran kota, kampung, perumahan sedang.
9ambar +.1' Diagram Satu 9aris .enyulang )adial (nterkoneksi
33
Secara umum, baik buruknya sistem penyaluran dan distribusi tenaga
listrik terutama adalah ditin!au dari halhal berikut ini3
a) 8ontinyuitas .elayanan yang baik, tidak sering ter!adi pemutusan, baik
karena gangguan maupun karena halhal yang direncanakan. 6iasanya,
kontinyuitas pelayanan terbaik diprioritaskan pada bebanbeban yang
dianggap <ital dan sama sekali tidak dikehendaki mengalami pemadaman,
misalnya3 instalasi militer, pusat pelayanan komunikasi, rumah sakit, dll.
b) 8ualitas Daya yang baik, antara lain meliputi3
kapasitas daya yang memenuhi.
tegangan yang selalu konstan dan nominal.
frekuensi yang selalu konstan (untuk sistem 5;).
;atatan3 "egangan nominal di sini dapat pula diartikan kerugian
tegangan yang ter!adi pada saluran relatif kecil sekali.
c) .erluasan dan .enyebaran daerah beban yang dilayani seimbang.
8hususnya untuk sistem tegangan 5; + fasa, faktor keseimbangan*
kesimetrisan beban pada masingmasing fasa perlu diperhatikan.
6agaimana pengaruh pembebanan yang tidak simetris pada suatu sistem
distribusi, akan dibicarakan lebih lan!ut dalam bagian lain.
d) ?leksibel dalam pengembangan dan perluaan daerah beban. .erencanaan
sistem distribusi yang baik, tidak hanya bertitik tolak pada kebutuhan
beban sesaat, tetapi perlu diperhatikan pula secara teliti mengenai
pengembangan beban yang harus dilayani, bukan sa!a dalam hal
34
penambahah kapasitas dayanya, tetapi !uga dalam hal perluasan daerah
beban yang harus dilayani.
e) 8ondisi dan Situasi :ingkungan. ?aktor ini merupakan pertimbangan
dalam perencanaan untuk menentukan tipetipe atau macam system
distribusi mana yang sesuai untuk lingkungan bersangkutan, misalnya
tentang konduktornya, konfigurasinya, tata letaknya, dan sebagainya.
"ermasuk pertimbangan segi estetika (keindahan) nya.
f) .ertimbangan 2konomis. ?aktor ini menyangkut perhitungan untung rugi
ditin!au dari segi ekonomis, baik secara komersiil maupun dalam rangka
penghematan anggaran yang tersedia.
2. Jaringan Sistem Distribusi Sekunder
Sistem distribusi sekunder digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik
dari gardu distribusi ke bebanbeban yang ada di konsumen. .ada sistem distribusi
sekunder bentuk saluran yang paling banyak digunakan ialah sistem radial. Sistem
ini dapat menggunakan kabel yang berisolasi maupun konduktor tanpa isolasi.
Sistem ini biasanya disebut system tegangan rendah yang langsung akan
dihubungkan kepada konsumen*pemakai tenaga listrik dengan melalui peralatan
peralatan sebagai berikut3
1) .apan pembagi pada trafo distribusi,
2) 0antaran tegangan rendah (saluran distribusi sekunder).
+) Saluran :ayanan .elanggan (S:.) (ke konsumen*pemakai)
PELAYANAN
KONSUMEN
35
$) 5lat .embatas dan pengukur daya (kB0. meter) serta fuse atau
pengaman pada pelanggan.
9ambar +.17 8omponen Sistem Distribusi
5. "egangan Sistem Distribusi Sekunder
5da bermacammacam sistem tegangan distribusi sekunder menurut
standar; (1) 22( 3 %dison %lectric &nstitut, (2) /245 ('ational %lectrical
(anufactures Association)* .ada dasarnya tidak berbeda dengan system distribusi
D;, factor utama yang perlu diperhatikan adalah besar tegangan yang diterima
pada titik beban mendekati nilai nominal, sehingga peralatan*beban dapat
dioperasikan secara optimal. Ditin!au dari cara penga-atannya, saluran distribusi
5; dibedakan atas beberapa macam tipe, dan cara penga-atan ini bergantung
pula pada !umlah fasanya, yaitu3
1. Sistem satu fasa dua ka-at 12& #olt
2. Sistem satu fasa tiga ka-at 12&*2$& #olt
+. Sistem tiga fasa empat ka-at 12&*2&, #olt
$. Sistem tiga fasa empat ka-at 12&*2$& #olt
'. Sistem tiga fasa tiga ka-at 2$& #olt
7. Sistem tiga fasa tiga ka-at $,& #olt
36
%. Sistem tiga fasa empat ka-at 2$&*$17 #olt
,. Sistem tiga fasa empat ka-at 27'*$7& #olt
@. Sistem tiga fasa empat ka-at 22&*+,& #olt
Di (ndonesia dalam hal ini .". .:/ menggunakan sistem tegangan
22&*+,& #olt. Sedang pemakai listrik yang tidak menggunakan tenaga listrik dari
.". .:/, menggunakan salah satu sistem diatas sesuai dengan standar yang ada.
.emakai listrik yang dimaksud umumnya mereka bergantung kepada /egara
pemberi pin!aman atau dalam rangka ker!a sama, dimana semua peralatan listrik
mulai dari pembangkit (generator set) hingga peralatan ker!a (motormotor listrik)
di suplai dari negara pemberi pin!aman*ker!a sama tersebut. Sebagai anggota, (2;
(&nternational %lectrotechnical Comission), (ndonesia telah mulai menyesuaikan
sistem tegangan men!adi 22&*+,& #olt sa!a, karena (2; se!ak tahun 1@7% sudah
tidak mencantumkan lagi tegangan 12% #olt. (&%C Standard +oltage pada
.ublikasi nomor +, tahun 1@7% halaman % seri 1 tabel 1
3.* Gar)u Distribusi
9ardu listrik pada dasarnya adalah rangkaian dari suatu perlengkapan
hubung bagi ; a) .06 tegangan menengah; b) .06 tegangan rendah. 4asing
masing dilengkapi ga-aiga-ai kendali dengan komponen proteksinya. Jenis
!enis gardu listrik atau gardu distribusi didesain berdasarkan maksud dan tu!uan
penggunaannya sesuai dengan peraturan .emda setempat, yaitu3 1) 9ardu
Distribusi konstruksi beton (9ardu 6eton); 2) 9ardu Distribusi konstruksi metal
clad (9ardu besi); +a) 9ardu Distribusi tipe tiang portal, +b) Distribusi tipe tiang
37
cantol (9ardu "iang); dan $a) 9ardu Distribusi mobil tipe kios, $b) 9ardu
Distribusi mobil tipe trailer (9ardu 4obil). 8omponenkomponen gardu3 a) .06
sisi tegangan rendah; b) .06 pemisah saklar daya); c) .06 pengaman
transformator); d) .06 sisi tegangan rendah; e) .engaman tegangan rendah; f)
Sistem pembumian; g) alatalat indikator. (nstalasi perlengkapan hubung bagi
tegangan rendah berupa .06 ") atau rak ") terdiri atas + bagian, yaitu 3 1) Sirkit
masuk C sakelar; 2) )el pembagi; +) Sirkit keluar C pengaman lebur maksimum ,
sirkit Spesifikasi mengikuti kapasitas transformator distribusi yang dipakai.
(nstalasi kabel daya dan kabel kontrol, yaitu 805 kabel daya antara kubikel ke
transformator minimal 12' D arus beban nominal transformator. .ada beban
konstruksi memakai kubikel "4 single core ;u 3 + A 1 A 2' mm2 atau
+A1A+'mm2. 5ntara transformator dengan )ak ") memakai kabel daya dengan
805 12' D arus nominal. .ada beberapa instalasi memakai kabel inti tunggal
masingmasing kabel perfasa, ;u 2 A + A 1 A 2$& mm2 C 1 A 2$& mm2.
9ambar +.1% ;ontoh 9ambar 4onogram 9ardu Distribusi
38
(nstalasi lain yang ada pada gardu distribusi adalah (nstalasi penerangan,
terdiri dari; 1) (nstalasi alat pembatas dan pengukur; 2) (nststalasi kabel scada
untuk kubikel dengan motor kontrol; +) (nstalasi pengaman pelanggan untuk 5..
pelanggan tegangan menengah
9ambar +.1, .enampang ?isik 9ardu Distribusi
3.*.1 Gar)u Bet!n
Eaitu gardu distribusi yang bangunan pelindungnya terbuat dari beton
(campuran pasir, batu dan semen). 9ardu beton termasuk gardu !enis pasangan
dalam, karena pada umumnya semua peralatan penghubung* pemutus, pemisah
dan trafo distribusi terletak di dalam bangunan beton. Dalam pembangunannya
semua peralatan tersebut di disain dan diinstalasi di lokasi sesuai dengan ukuran
bangunan gardu. 9ambar +.1@ memperlihatkan sebuah gardu distribusi konstruksi
beton.
39
8eterangan 3
1. 8abel masukpemisah atau sakelar beban (load break)
2. 8abel keluarsakelar beban (load break)
+. .engaman transformatorsakelar bebanCpengaman lebur.
$. Sakelar beban sisi ").
'. )ak ") dengan $ sirkit bekan.
7. .engaman lebur "4 (0);?use)
%. .engaman lebur ") (/0 ?use)
,. "ransformator
9ambar +.1@ 6angunan 9ardu 6eton
8etentuan teknis komponen gardu beton, komponen tegangan menengah
(contoh ru!ukan .06 tegangan menengah), yaitu; a) "egangan perencanaan 2'
k#; b) .o-er frekuensi -ithstand <oltage '& k# untuk 1 menit; c) (mpulse
-ithstand <oltage 12' k#; d) 5rus nominal $&&5; e) 5rus nominal transformator
40
'&5; f) 5rus hubung singkat dalam 1 detik 12,' k5; g) Short circuit making
current +1,' k5.
9ambar +.2& 6agan Satu 9aris 9ardu 6eton
8omponen tegangan rendah (contoh ru!ukan .06 tegangan rendah),
yaitu;
a) "egangan perencanaan $1$ #olt(fasafasa);
b) .o-er frekuensi -ithstand + k# untuk 1 menit test fasafasa;
c) (mpulse -ithstand <oltage 2& k#;
d) 5rus perencanaan rel*busbar ,&& 5, 1.2&& 5, 1.,&& 5;
e) 5rus perencanaan sirkit keluar $&&5;
f) "est ketahanan tegangan rendah.
"abel +.1 .erhitungan 0arga 2fektif ()4S)
Harga Efektif (RMS)
Rel (Waktu 0.5 detik) Peak
800A 16 kA 32 kA
1200A 25 kA 52 kA
1800A 32 kA 72 kA
41
3.*.2 Gar)u Meta .a) +Gar)u Besi,
Eaitu gardu distribusi yang bangunan pelindungnya terbuat dari besi.
9ardu besi termasuk gardu !enis pasangan dalam, karena pada umumnya semua
peralatan penghubung*pemutus, pemisah dan trafo distribusi terletak di dalam
bangunan besi. Semua peralatan tersebut sudah di instalasi di dalam bangunan
besi, sehingga dalam pembangunan nya pelaksana peker!aan tinggal menyiapkan
pondasinya sa!a. 9ambar +21 memperlihatkan sebuah gardu distribusi berupa
gardu besi berbentuk kios.
9ambar +.21 9ardu 6esi
3.*.3 Gar)u Tiang Ti#e P!rta.
9ardu "iang, yaitu gardu distribusi yang bangunan pelindungnya*
penyangganya terbuat dari tiang. Dalam hal ini trafo distribusi terletak di bagian
atas tiang. 8arena trafo distribusi terletak pada bagian atas tiang, maka gardu
tiang hanya dapat melayani daya listrik terbatas, mengingat berat trafo yang relatif
tinggi, sehingga tidak mungkin menempatkan trafo berkapasitas besar di bagian
atas tiang (F ' meter di atas tanah). 1ntuk gardu tiang dengan trafo satu fasa
42
kapasitas yang ada maksimum '& 8#5, sedang gardu tiang dengan trafo tiga fasa
kapasitas maksimum 17& 8#5 (2&& k#5). "rafo tiga fasa untuk gradu tiang ada
dua macam, yaitu trafo 1A+ fasa dan trafo +A1fasa. 9ambar +22 memperlihatkan
sebuah gardu distribusi tiang tipe portal lengkap dengan perlengkapan proteksinya
dan panel distribusi tegangan rendah yang terletak di bagian ba-ah tiang (tengah).
9ambar +.22 9ardu "iang "ipe .ortal Dan 4idel .anel
5. 6angunan ?isik 9ardu .ortal
9ardu portal adalah gardu listrik tipe terbuka (outdoor) yang memakai
konstruksi tiang*menara kedudukan transformator minimal + meter diatas
platform. 1mumnya memakai tiang beton ukuran 2A'&& da/.
.erlengkapan peralatan terdiri atas 3
1. ?use cut out
2. 5rrester lighting
+. "ransformer type 2'&, +1', $&& B5
43
$. Satu lemari .06 tegangan rendah maksimal $ !urusan
'. (solator tumpu atau gantung
Sistem .entanahan
8eterangan 9ambar +.2+3
1. 5rrester.
2. .roteksi cut out fused
+. "rafo Distribusi
$. Sakelar beban tegangan rendah
'. .06 tegangan rendah
7. Sirkit keluar dilengkapi pengaman lebur (/0. ?use)
9ambar +.2+ 6agan Satu 9aris 9ardu "iang "ipe .ortal
:emari .06 ") dipasang minimal 1,2 meter diatas permukaan tanah
atau 1,' meter pada daerah yang sering terkena ban!ir. .ada beberapa tempat
gardu portal !uga dipasang trafo arus untuk pengukuran alat ukur pelanggan
pelanggan tegangan rendah.
44
3.*.* Gar)u Tiang Ti#e .ant!.
9ardu ;antol adalah type.gardu listrik dengan transformator yang
dicantolkan pada tiang listrik besamya kekuatan tiang minimal '&& da/.
(nstalasi gardu dapat berupa 3
G 1 ;ut out fused
G 1 lighting arrester.
G 1 panel .06 tegangan rendah dengan 2 !urusan atau transformator
completely self protected (;S. "ransformator)
5. Sambungan 9ardu "iang "ipe ;antol
o 9ardu cantol 1 fasa dengan transformator ;S. (completely self protected)
untuk pelayanan satu fasa.
o 1ntuk pelayanan sistem + fasa memakai + buah trafo 1 fasa dengan titik
netral digabungkan dari tiaptiap transformator men!adi satu.
9ambar +.2$ 9ardu "iang "iga ?asa "ipe ;antol
45
o (nstalasi dalam .06 terbagi atas 7 bagian utama.
(nstalasi s-itch gear tegangan menengah
(nstalasi s-itch gear tegangan rendah
(nstalasi transformator
(nstalasi kabel tenaga dan kabel kontrol
(nstalasi pembumian
6angunan fisik gardu.
8eterangan3
1. "ransformator
2. Sirkit akhir 2 fasa
+. 5rrester
$. ;ut out fused, sakelar beban ") sudah terpasang di dalam
transformator.
;atatan
2:1 / H 22& #olt
2:2 / H 22& #ol
2:1 2: 2 H $$& #olt
46
9ambar +.2' 6agan Satu 9aris 9ardu "iang "ipe ;antol
o (nstalasi .embumian
(nstalasi pembumian pada gardu berdasarkan ketentuan yang
diberlakukan setempat. "u!uan utamanya adalah mendapatkan nilai pentanahan
elektroda maksimum 1 =hm
o Jenis!enis 2lektroda
.ada beberapa titik tiaptiap 1 meter dikeluarkan sebagai terminal
pembumian. 8abel ini berfungsi !uga sebagai ikatan penyama potensial.
9ambar +.27 2lektrode .entanahan
;ontoh3
.enggunaan elektroda batang pada gardu distribusi3
4emakai elektroda dengan kedalaman +7 meter.
Jarak tanam minimal 2 meter atau se!arak 1 A pan!ang elektroda.
.ada terminal keluar harus diberi bak kontrol untuk melakukan
pengukuran tahanan tanah.
47
9ambar +.2% Detail .emasangan 2lektrode .entanahan
o (katan .embumian
Semua bagianbagian konduktif terbuka clan bagian konduktif
eAtra pada gardu dihubungkan dengan penghantar ke ikatan
penyama potensialpembumian.
"itik netral sistem tegangan rendah pada terminal netral
transformator pada )ak ./6") dibumikan, dihubungkan pada
elektroda pembumian.
8lem pengikat harus terbuat dari bahan tahan korosi minimal
memakai baut ukuran 1& mm
2
.
48
8eterangan
2lektroda pembumian grid ;1 1 A '& mm2 digelar di
ba-ah ponclasi gardu.
.ada titiktitik tertentu dikeluarkan setinggi +& cm untuk
terminal pembumian.
.enghantar terminal memakai ;1 1 A 17 mm2 untuk 68".
;1 1 A '& mm2 untuk /etral "ransformator 68",
"ransformator dan )ak ").
9ambar +.2, Diagram (nstalasi .embumian 9ardu Distribusi
o 8onstruksi penun!ang.
49
6eberapa konstruksi penun!ang terdapat pada kelengkapan
konstruksi gardu yang kebutuhannya disesuaikan setempat.
8abel "ray harus terbuat dari bahan anti korosif untuk I keperluan
tiaptiap + meter !alur kabel.
8lem kabel untuk memperkuat dudukan kabel pada ikatan dinamis
atau kabel tray bisa terbuat dari kayu (Support cable).
1. bolt clamp
2. Spice plate plate bar
+. ;ollar pen!epit kabel pada )ak ")*"4.
$. ?isser ukuran 1& mm2 pan!ang 7& mm2, 12& mm2
'. (nsulating bolt, baut dilapisi nilon, makrolon.
7. (nsulating slim, bahan bakelit, nilon, makrolon.
%. "erminal hubung, plat diba-ah sel "4.
,. ;lampping connector & @ mm2, 1+ mm2, 1% mm2.
@. " connector lunimogclamp terbuat dari ;u.
1&. 5ngle clamp connector (kneekonektor)
11. ;onnecting blok terbuat dari tembaga
12. Straight clamp connector
3.*.- Gar)u M!bi
Eaitu gardu distribusi yang bangunan pelindungnya berupa sebuah mobil
(diletakkan diatas mobil), sehingga bisa dipindahpindah sesuai dengan tempat
yang membutuhkan. =leh karenanya gardu mobil ini pada umumnya untuk
50
pemakaian sementara (darurat), yaitu untuk mengatasi kebutuhan daya yang
sifatnya temporer. Secara umum ada dua !enis gardu mobil, yaitu pertama gardu
mobil !enis pasangan dalam (mobil boks) dimana semua peralatan gardu berada di
dalam bangunan besi yang mirip dengan gardu besi. 8edua, gardu mobil !enis
pasangan luar, yaitu gardu yang berada diatas mobil trailer, sehingga bentuk
pisiknya lebih pan!ang dan semua peralatan penghubung*pemutus, pemisah dan
trafo distribusi tampak dari luar. 9ambar +.2@ memperlihatkan sebuah gardu
distribusi berupa gardu mobil pasangan luar berada diatas trailer. 9ardu distribusi
!enis trailer ini umumnya berkapasitas lebih besar daripada yang !enis mobil. 0al
ini bias dilihat dari konstruksi peralatan penghubung yang digunakan. .ada setiap
gardu distribusi umumnya terdiri dari empat ruang (bagian) yaitu, bagian
penyambungan*pemutusan sisi tegangan tinggi, bagian pengukuran sisi tegangan
tinggi, bagian trafo distribusi dan bagian panel sisi tegangan rendah.
8eterangan gambar3
1. Saklar pemisah 7. .engubah tap 11. Saklar .emisah
2. .enyalur .etir %. .emutus 12. .oros berganda
+. .emutus ,. 8otak kontrol 1+. 9udang peralatan
$. (solator @. "rafo bantu
'. "ransformator 1&. 6aterai /ikad
51
9ambar +.2@ 9ardu 4obil
.ada gardu beton dan gardu metal bagianbagian tersebut tersekat satu
dengan lainnya, sedang pada gardu tiang panel distribusi tegangan rendah
diletakkan pada bagian ba-ah tiang. .ada gardu distribusi, system pengaman
yang digunakan umumnya berupa arrester untuk mengantipasi tegangan lebih
(o,er ,oltage), ka-at tanah (ground wire) untuk melindungi saluran fasa dari
sambaran petir dan sistem pentanahan untuk menetralisir muatan lebih, serta
sekring pada sisi tegangan tinggi (fuse cut out) untuk memutus rangkaian !ika
ter!adi arus lebih (beban lebih).
Secara <isual $-use Cut "ut$ ini dari ba-ah (!auh) tampak sedang on
atau off. 5rrester dipasang di bagian luar gardu distribusi, yaitu pada S1"4
tempat penyambungan ke gardu distribusi. $-use cut out$ dipasang dekat arrester
atau bias !uga dipasang di dalam gardu, !ika !arak antara titik penyambungan dan
gardu distribusi relatif !auh dan saluran cabang menu!u gardu distribusi
menggunakan kabel tanah. 1ntuk gardu tiang dan gardu mobil $-use Cut "ut$ di
pasang pada bagian atas tiang terdekat (titik !umper).

Anda mungkin juga menyukai