Tahun
1,5-2
Tahun
5-6
Tahun
7-8
I 7
16(14,5-
16,5)
2-3
1,5-2 5-6 7-9
C 7,5 17(15-18) 9
2,5-3
6-7 10-12
M 8
15,5(14
-
17)
6
2-2,5 4-5 9-11
M 10
18,5(16-
23,5)
10-12
3 4-5 11-12
Kronologi Gigi Permanen
Gigi Inisiasi
Kalsifikasi
dimulai
Pembentukan
mahkota
selesai
Erupsi
Pembentukan
akar selesai
I
Bl
5 - 5
(janin)
3 - 4 bulan
Tahun
4 - 5
Tahun
Tahun
I
5 5
(janin)
bulan
4 - 5
C
5,5 - 6
(janin)
4-5 bulan 6 - 7
P Lahir
tahun
5 - 6
12 - 13
P 7,5 - 8
tahun
6 - 7
M
3,5 - 4
(janin)
Lahir 2,5 - 3 6 - 7 9 - 10
M 8,5 - 9
2,25 - 3
tahun
7 - 8
M
3,5 - 4
(tahun)
8 - 10 tahun 12 - 16 17 - 21 18 - 25
FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Erupsi Gigi
Erupsi gigi adalah proses yang bervariasi pada setiap anak. Variasi ini bisa terjadi
dalam setiap periode dalam proses pertumbuhan dan perkembangan gigi, terutama
pada periode transisi pertama dan kedua. Variasi ini masih dianggap sebagai suatu
keadaan yang normal jika lamanya perbedaan waktu erupsi gigi masih berkisar
antara 2 tahun(Van der Linden, 1985). Variasi dalam erupsi gigi dapat
disebabkan oleh banyak faktor. Menurut Stewart, dkk (1982), faktor-faktor
tersebut ialah sebagai berikut :
1. Faktor Keturunan (Genetik)
Faktor keturunan dapat mempengaruhi kecepatan waktu erupsi gigi
(Koch, dkk., 1991). Faktor genetik mempunyai pengaruh terbesar dalam
menentukan waktu dan urutan erupsi gigi, termasuk proses kalsifikasi
(Moyers, 2001). Pengaruh faktor genetik terhadap erupsi gigi adalah
sekitar 78% (Stewart, dkk., 1982; Moyers, 2001).
2. Faktor Ras
Perbedaan ras dapat menyebabkan perbedaan waktu dan urutan erupsi gigi
permanen. Waktu erupsi gigi orang Eropa dan campuran Amerika dengan
Eropa lebih lambat 10 daripada waktu erupsi orang Amerika berkulit
hitam dan Amerika Indian (Moyers, 2001). Orang Amerika, Swiss,
Perancis, Inggris, dan Swedia termasuk dalam ras yang sama yaitu
Kaukasoid dan tidak menunjukkan perbedaan waktu erupsi yang terlalu
besar (Stewart, dkk., 1982).
3. Jenis Kelamin
Waktu erupsi gigi permanen rahang atas dan bawah terjadi bervariasi pada
setiap individu. Pada umumnya waktu erupsi gigi anak perempuan lebih
cepat dibandingkan laki-laki. Perbedaan ini berkisar antara 1 hingga 6
bulan (Clark, 1994).
4. Faktor Lingkungan
Pertumbuhan dan perkembangan gigi dipengaruhi oleh faktor lingkungan
tetapi tidak banyak mengubah sesuatu yang telah ditentukan oleh faktor
keturunan. Pengaruh faktor lingkungan terhadap waktu erupsi gigi adalah
sekitar 20% (Moyers, 2001). Faktor-faktor yang termasuk ke dalam
faktor lingkungan antara lain:
o Sosial Ekonomi
Tingkat sosial ekonomi dapat mempengaruhi keadaan nutrisi,
kesehatan seseorang dan faktor lainnya yang berhubungan
(Stewart, dkk., 1982). Anak dengan tingkat ekonomi rendah
cenderung menunjukkan waktu erupsi gigi yang lebih lambat
dibandingkan anak dengan tingkat ekonomi menengah (Moyers,
2001).
o Nutrisi
Faktor pemenuhan gizi dapat mempengaruhi waktu erupsi gigi dan
perkembangan rahang (Djoharnas, 2000). Nutrisi sebagai faktor
pertumbuhan dapat mempengaruhi 11 erupsi dan proses kalsifikasi.
Keterlambatan waktu erupsi gigi dapat dipengaruhi oleh faktor
kekurangan nutrisi, seperti vitamin D dan gangguan kelenjar
endokrin. Pengaruh faktor nutrisi terhadap perkembangan gigi
adalah sekitar 1% (Moyers, 2001).
5. Faktor Penyakit
Gangguan pada erupsi gigi permanen dapat disebabkan oleh penyakit
sistemik dan beberapa sindroma, seperti Down syndrome, Cleidocranial
dysostosis, Hypothyroidism, Hypopituitarism, beberapa tipe dari
Craniofacial synostosis dan Hemifacial atrophy (Stewart, dkk., 1982).
6. Faktor Lokal
Faktor-faktor lokal yang dapat mempengaruhi erupsi gigi adalah jarak gigi
ke tempat erupsi, malformasi gigi, adanya gigi berlebih, trauma dari benih
gigi, mukosa gusi yang menebal, dan gigi sulung yang tanggal sebelum
waktunya (Salzmann, 1975).
Proses Pembentukan Lengkung Rahang
Tulang rawan dan tulang rangka mandibula terbentuk dari sel neural crest
embrionik yang muncul pada daerah midbrain dan hindbrain dari lipatan neural. Sel-
sel ini berpindah ke ventral untuk membentuk tonjolan mandibula (dan maksila) serta
fasial, berdiferensiasi menjadi tulang dan jaringan ikat. Mandibula berasal dari
membran osifikasi dan faktor neurotropik dari kondensasi ektomesensimal pada hari
perkembangan ke 36-38.
Pada bayi lengkung rahang dibentuk oleh karena adanya condyle mandibula
yang miring hampir horizontal. Keadaan tersebet menyebabkan pertumbuhan condyle
sehingga menyebabkan terbentuknya rahang yang panjang.Pada tahap awal
pertumbuhan kepala condyle dari ramus yang lebar menyebabkan perbedaan posterior
dari kedua tubuh mandibula yang berbentuk V . Pelebaran tubuh pada mandibula
berkembang , sehingga terjadi gerakan pergeseran kearah belakang dari ramus. Hal
tersebut menyebabkan tubuh mandibula memanjang dan menyebabkan daerah
posterior molar mengarah kedepan dan membuat erupsipada gigi molar.
Pada perkembangannya lengkung rahang juga dipengaruhi oleh erupsi gigi
geligi. Erupsi ini menyebabkan pergerakan erupsi yang mempengaruhi pertumbuhan
dari tualang rahang panjang dan lebabr apabila gigi tanggal. Hal tersebut
menyebabkan tulang rahang disekitar gigi mengaami ketertinggalan dalam
pertumbuhan.
Faktor faktor yang mempengaruhi
Genetik :
- Berperan dalam menentukan dimensi panjang, lebar, dan lengkung
pada rahang.
Lingkungan :
- Kebiasaan oral seperti menghisap dot, menyebabkan lengkung rahang
menngecil.
- Kebiasaan bernapas lewat mulut, menyebabkan lengkung rahang
menngecil.
Lokal :
- Mal nutrisi, menyebabkan lengkung rahang menngecil.
- Otot rongga mulut yang kuat , menyebabkan meningkatnya
mekanisme pengunyahan sehingga lengkung rahang membesar dan
memicu pertumbuhan sutura dan aposisi tulang.
- Kehilangan benih gigi desidui karena karies, trauma, resorbsi
prematur akar gigi , menyebabkan lengkung rahang menngecil.
Daftar Pustaka
Sperber,G.H.1991.Embriologi Craniofasial.Jakarta:Hipokrates
Sadler, T.W. 2009. Embriologi Kedokteran Langman, Ed. 10. Jakarta: EGC.
Itjiningsih W.H. Anatomi Gigi. 1991. Jakarta : EGC
Jurnal Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi Universitas Sumatera Utara
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16855/4/Chapter%20II.pdf )