Anda di halaman 1dari 18

KONSEP KEPRIBADIAN

Disusun :
1. Laili Nuryati
2. Lucky
3. Fadholi
4. Imam
5. Iwan
STI!S INS"N #!ND!I" $%S"D"
Da&tar isi
Halaman cover
Daftar isi
Kata Pengantar
ata '(n)antar
*"* 1
'!ND"$%L%"N
1.1 Latar *(lakan) +asalah
Di era globalisasi ini banyak sekali warga Negara Indonesia yang mempunyai
kepribadian baik, khususnya seorang pendidik. eorang pendidik harus memiliki
kepribadiannya yang baik, baik dalam hal berbicara, berpakaian dan sebagainya.
Kepribadian sangat mencerminkan perilaku seseorang, maka dengan adanya mata
kuliah ini kita dia!arkan men!adi seorang pendidik yang mempunyai kepribadian yang
sangat baik. etiap orang sama seperti kebanyakan atau bahkan semua orang lain, kita
bisa tahu apa yang diperbuat seseorang dalam situasi tertentu berdasarkan
pengalaman diri kita sendiri. Kenyataannya, dalam banyak segi, setiap orang adalah
unik, khas. "kibatnya yang lebih sering ter!adi adalah kita mengalami salah paham
dengan teman di kampus, se!awat di kantor tetangga atau bahkan dengan suami atau
istri dan anak#anak dirumah. Kita terke!ut oleh tindakan di luar batas yang dilakukan
oleh seseorang yang biasa dikenal alim dan saleh, dan masih banyak lagi.
$leh karena itu, kita membutuhkan se!enis kerangka acuan untuk memahami dan
men!elaskan tingkah laku diri sendiri dan orang lain. kita harus memahami defenisi
dari kepribadian itu, bagaimana kepribadan itu terbentuk. elain itu kita
membutuhkan teori#teori tentang tingkah laku, teori tentang kepribadian agar
terbentuk suatu kepribadian yang baik. ehingga gangguan#gangguan yang biasa
muncul pada kepribadian setiap individu dapat dihindari.
elain itu teori kepribadian diharapkan mampu memberikan !awab atas
pertanyaan#pertanyaan sekitar %apa&, &bagaimana&, dan &mengapa& tentang tingkah
laku manusia.
'aka dari pada itu, penulis akan membahas lebih !auh tentang pengenalan teori#
teori kepribadian.
1.2 Tu,uan:
*"* 2
'!+*"$"S"N
2.1 '(n)(rtian
Kepribadian merupakan bawaan dari setiap individu se!ak lahir (ke!iwaan, dan
fisik), dan kepribadian dapat berubah seiring pertumbuhan seseorang. Dimana
seseorang tersebut dalam per!alanan hidupnya akan menerima rangsangan baik dari
luar maupun dari dalam, dan orang tersebut akan menanggapi rangsang itu dan
kemungkinan akan berpengaruh pada sikapnya.
ifat kepribadianadalah pola prllaku yang* rnerefleksikan bagaimana orang
merasakan, berhubungan, dan berpikirtentangdiri rnereka sendiri dan Iingkungannya
ifat inirnemarnpukan orang untuk mengendalikan lingkungan mereka .dan
menyesuaikan diri dcngan stresor soaial dan personal.
*(rikut ini -(n)(rtian k(-ri.adiaan m(nurut .(.(ra-a tokoh :
+. Kelly (dalam Koeswara, +,,+) kepribadian diartikan sebagai cara yang unik
dari individu dalam mengartikan pengalaman#pengalaman hidupnya.
-. .heeler (dalam Patty, +,/-) kepribadian adalah pola khusus atau keseimbangan
daripada reaksi#reaksi yang teratur yang menampakkan sifat khusus individu
diantara individu#individu yang lain.
0. igmund 1reud sang pendiri aliran Psikoanalisa (dalam Koeswara, +,,+)
memandang kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem, yakni
id (dorongan, atau nafsu), 2go (diri) dan superego (nilai yang diintroyeksikan
melalui pendidikan). 'enurutnya tingkah laku, tidak lain merupakan hasil dari
konflik dan rekonsiliasi ketiga sistem kepribadian tersebut.
Kepribadian merupakan ciri khusus yang terdapat pada seseorang sehingga orang
tersebut memiliki kelebihan dimata orang lain dan merupakan proses
pendewasaan.
2.2 Faktor/&aktor yan) m(m.(ntuk k(-ri.adian
'anusia se!ak dilahirkan terdapat banyak ciri#ciri dalam diri kita, baik ciri#ciri fisik
(body build), maupun ciri#ciri faal (body pshycology) tertentu.
3iri#ciri fisik seperti 4 tinggi pendek, gemuk#kurus, bentuk#bentuk fisik tertentu
diturunkan kedua orang tua kita, tetapi kita !uga mempunyai ciriciri fisik yang unik
(hanya kita sendiri yang punya) yang kita bawa se!ak kita lahir. Demikin !uga dengan
ciri#ciri faal seprti kapasitas otak tertentu, kelengkapan dan kepekaan indra tertentu,
dan lain#lain.
1aktor yang lain besar pengaruhnya terhadap kepribadian adalah hasil hubungan kita
dengan lingkungan, atau pengalaman. Para ahli membeda kan dua macam
pengalaman yang mempengaruhi kepribadian manusia, yaitu 4
a. '(n)alaman umum 0common (1-(ri(nc(2
Pengalaman umum (common e5perience) yaitu pengalaman yang dihayati oleh
semua anggota masyarakat atau bahkan semua manusia. etiap masyarakat selalu
mempunyai nilai#nilai, prinsipprinsip moral, cara#cara hidup yang dihayati oleh
semua anggota masyarakat itu. Kalau sifat itu bersifat universal, seperti menghor
mati orang tua, maka setiap manusia akan dididik untuk men!adi seperti itu.
Pengalamam umum ini men!adi bagian dari seseorang yang sama dengan banyak
orang lain disekitarnya.
.. '(n)alaman unik 0uni3u( (1-(ri(nc(2
Pengalaman unik (uni6ue e5perience) setiap orang mempunyai pengalaman#
pengalaman yang hanya dialami oleh dirinya sendiri.
Karena se!ak lahir seorang anak sudah membawa ciri#ciri serta kecenderungan#
kecenderungan tertentu, maka reaksinya terhadap lingkungan atau reaksi
lingkungan terhadap dirinya bersifat khas, unik dan tak ada duanya.
.alau kepribadian dapat dimengerti secara sederhana seperti di atas, ternyata para
ahli tidak melakukan pendekatan yang sama.
7ebih !elas lagi perbandingan kepribadian antara masyarakat Indonesia dengan
masyarakat "merika erikat, Inggris, 8erman ternyata perbedaannya sangat
kontras. Demikian pula kepribadian tiap#tiap kelompok masyarakat di Indonesia
berbeda#beda. Kepribadian bangsa Indonesia itu terlihat !elas dari sikap dan
perilakunya yang bersifat kekeluargaan, ramah tamah, gotong royong dan tolong
menolong. Proses pembentukan kepribadian berlangsung melalui berbagai pola
sosialisasi nilai#nilai dan norma#norma sosial, yaitu melalui imitasi, identifikasi,
sugesti, akulturasi dan se!enisnya. Proses tersebut berlang sung dalam lingkungan
keluarga, sekolah, tempat beker!a, dan masyara kat umum. Dengan demikian,
pengaruh lingkungan sangat kuat terhadap pembentukan kepribadian.
2.3 T(ori/T(ori (-ri.adian
4 T(ori (-ri.adian 'sikoanalisis
Dalam mencoba mamahami sistem kepribadian manusia, 1reud membangun
model kepribadian yang saling berhubungan dan menimbulkan ketegangan satu
sama lain. Konflik dasar dari tiga sistem kepribadian tersebut menciptakan energi
psikis individu. 2nergi dasar ini men!adi kebutuhan instink individu yang
menuntut pemuasan. 9iga sistem tersebut adalah id, ego, dan superego. Ide
beker!a menggunakan prinsip kesenangan, mencari pemuasan segera impuls
biologis: ego mematuhi prinsip realita, menunda pemuasan sampai bisa dicapai
dengan cara yang diterima masyarakat, dan superego (hati nurani:suara hati)
memiliki standar moral pada individu. 8adi !elaslah bahwa dalam teori
psikoanalisis 1reud, ego harus menghadapi konflik antara id (yang berisi naluri
seksual dan agresif yang selalu minta disalurkan) dan super ego (yang berisi
larangan yang menghambat naluri#naluri itu). elan!utnya ego masih harus
mempertimbangkan realitas di dunia luar sebelum menampilkan perilaku tertentu.
Namun, dalam psikoanalisis 3arl ;ustav 8ung, ego bukannya menghadapi konflik
antara id dan superego, melainkan harus mengelola dorongan#dorongan yang
datang dari ketidak sadaran kolektif (yang berisi naluri#naluri yang diperoleh dari
pengalaman masa lalu dari masa generasi yang lalu) dan ketidaksadaran pribadi
yang berisi pengalaman pribadi yang diredam dalam ketidaksadaran. <erbeda
dengan 1reud, 8ung tidak mendasarkan teorinya pada dorongan seks. <agi
2rikson, misalnya meskipun ia mengakui adanya id, ego, dan superego,
menurutnya, yang terpenting bukannya dorongan seks dan bukan pula koflik
antara id dan superego. <agi 2rikson, manusia adalah makhluk rasional yang
pikiran, perasaan, dan perilakunya dikendalikan oleh ego. 8adi ego itu aktif, bukan
pasif seperti pada teori 1reud, dan merupakan unsur utama dari kepribadian yang
lebih banyak dipengaruhi oleh faktor sosial dari pada dorongan seksual.
4 T(ori/T(ori Si&at 0Trait Th(ori(s2
9eori sifat ini dikenal sebagai teori#teori tipe (type theories) yang menekankan
aspek kepribadian yang bersifat relatif stabil atau menetap. 9epatnya, teori#teori
ini menyatakan bahwa manusia memiliki sifat atau sifat# sifat tertentu, yakni pola
kecenderungan untuk bertingkah laku dengan cara tertentu. ifat#sifat yang stabil
ini menyebabkan manusia bertingkah laku relatif tetap dari situasi ke situasi.
"llport membedakan antara sifat umum (general trait) dan kecenderungan pribadi
(personal disposition). ifat umum adalah dimensi sifat yang dapat
membandingkan individu satu sama lainnya. Kecenderungan pribadi dimaksudkan
sebagai pola atau konfigurasi unik sifat#sifat yang ada dalam diri individu. Dua
orang mungkin sama#sama !u!ur, namun berbeda dalam hal ke!u!uran berkaitan
dengan sifat lain. $rang pertama, karena peka terhadap perasaan orang lain,
kadang#kadang menceritakan %kebohongan putih& bagi orang ini, kepekaan
sensitivitas adalah lebih tinggi dari ke!u!uran. "dapun orang orang kedua menilai
ke!u!uran lebih tinggi, dan mengatakan apa adanya walaupun hal itu melukai
orang lain. $rang mungkin pula memiliki sifat yang sama, tetapi dengan motif
berbeda. eseorang mungkin berhati#hati karena ia takut terhadap pendapat orang
lain, dan orang lain mungkin hati#hati karena mengekspresikan kebutuhannya
untuk mempertahankan keteraturan hidup. 9ermasuk dalam teori#teori sifat
berikutnya adalah teori#teori dari .illim heldom.
9eori heldom sering digolongkan sebagai teori topologi. 'eskipun demikian ia
sebenarnya menolak pengotakkan menurut tipe ini. 'enurutnya, manusia tidak
dapat digolongkan dalam tipe ini atau tipe itu. "kan tetapi, setidak#tidaknya
seseorang memiliki tiga komponen fisik yang berbeda menurut dera!at dan
tingkatannya masing#masing. Kombinasi ketiga komponen ini menimbulkan
berbagai kemungkinan tipe fisik yang disebutnya sebagai somatotipe.
'enurut heldom ada tiga komponen atau dimensi temperamental adalah sebagai
berikut4
a. =iscerotonia. Individu yang memiliki nilai viscerotonia yang tinggi, memiliki
sifat#sifat, antara lain suka makan enak, penge!ar kenikmatan, tenang toleran,
lamban, santai, pandai bergaul.
b. omatotonia. Individu dengan sifat somatotonia yang tinggi memiliki sifat#
sifat seperti berpetualang dan berani mengambil resiko yang tinggi, membutuhkan
aktivitas fisik yang menantang, agresif, kurang peka dengan perasaan orang lain,
cenderung menguasai dan membuat gaduh.
c. 3erebretonia. Pribadi yang mempunyai nilai cerebretonia dikatakan bersifat
tertutup dan senang menyendiri, tidak menyukai keramaian dan takut kepada
orang lain, serta memiliki kesadaran diri yang tinggi. <ila sedang di rundung
masalah, Ia memiliki reaksi yang cepat dan sulit tidur.
T(ori (-ri.adian *(ha5iorism(
'enurut kinner, individu adalah organisme yang memperoleh perbendaharaan
tingkah lakunya melalui bela!ar. Dia bukanlah agen penyebab tingkah laku,
melainkan tempat kedudukan atau suatu poin yang faktor#faktor lingkungan dan
bawaan yang khas secara bersama#sama menghasilkan akibat (tingkah laku) yang
khas pula pada individu tersebut. <agi kinner, studi mengenai kepribadian itu
ditu!ukan pada penemuan pola yang khas dari kaitan antara tingkah laku organisme
dan berbagai konsekuensi yang diperkuatnya. elan!utnya, kinner telah
menguraikan se!umlah teknik yang digunakan untuk mengontrol perilaku. 9ekhnik
tersebut antara lain adalah sebagai berikut 4
+) Pengekangan fisik (psycal restraints) 'enurut skinner, kita mengntrol perilaku
melalui pengekangan fisik. 'isalnya, beberapa dari kita menutup mulut untuk
menghindari diri dari menertawakan kesalahan orang lain. $rang kadang#kadang
melakukannya dengan bentuk lain, seperti ber!alan men!auhi seseorang yang telah
menghina ita agar tidak kehilangan kontrol dan menyerang orang tersebut secara
fisik.
-) <antuan fisik (physical aids) Kadang#kadang orang menggunakan obat#obatan
untuk mengontrol perilaku yang tidak dinginkan. 'isalnya, pengendara truk
meminum obat perangsang agar tidak mengatuk saat menempuh per!alanan !auh.
<antuan fisik bisa !uga digunakan untuk memudahkan perilaku tertentu, yang bisa
dilihat pada orang yang memiliki masalah penglihatan dengan cara memakai
kacamata.
0) 'engubah kondisi stimulus (changing the stimulus conditions), uatu tekhnik
lain adalah mengubah stimulus yang bertanggunggung !awab. 'isalnya, orang
yang berkelebihan berat badan menyisihkan sekotak permen dari hadapannya
sehingga dapat mengekang diri sendiri.
>) 'emanipulasi kondisi emosional (manipulating emotional conditions) kinner
menyatakan terkadang kita mengadakan perubahan emosional dalam diri kita untuk
mengontrol diri. 'isalnya, beberapa orang menggunakan tekhnik meditasi untuk
mengatasi stress.
?) 'elakukan respons#respons lain (performing alternativeresponses) 'enurut
kinner, kita !uga sering menahan diri dari melakukan perilaku yang membawa
hukuman dengan melakukan hal lain. 'isalnya, untuk menahan diri agar tidak
menyerang orang yang sangat tidak kita sukai, kita mungkin melakukan tindakan
yang tidak berhubungan dengan pendapat kita tentang mereka.
@) 'enguatkan diri secara positif (positif self#reinforcement) alah satu teknik
yang kita gunakan untuk mengendalikan perilaku menurut kinner, adalah positive
self#reinforcement. Kita menghadiahi diri sendiri atas perilaku yang patut dihargai.
'isalnya, seorang pela!ar menghadiahi diri sendiri karena telah bela!ar keras dan
dapat menger!akan u!ian dengan baik, dengan menonton film yang bagus.
A) 'enghukum diri sendiri (self punishment) "khirnya, seseorang mengkin
menghukum diri sendiri karena gagal mencapai tu!uan diri sendiri. 'isalnya,
seorang mahasiswa menghukum dirinya sendiri karena gagal melakukan u!ian
dengan baik dengan cara menyendiri dan bela!ar kembali dengan giat.
B 9eori Psikologi Kognitif 'enurut para ahli, teori psikologi kognitif dapat
dikatakan berawal dari pandangan psikologi ;estalt. 'ereka berpendapat bahwa
dalam memersepsi lingkungannya, manusia tidak sekadar mengandalkan diri pada
apa yang diterima dari penginderaannya, tetapi masukan dari pengindraan itu,
diatur, saling dihubungkan dan diorganisasikan untuk diberi makna, dan
selan!utnya di!adikan awal dari suatu perilaku. Pandangan teori kognitif
menyatakan bahwa organisasi kepribadian manusia tidak lain adalah elemen#
elemen kesadaran yang satu sama lain saling terkait dalam lapangan kesadaran
(kognisi). Dalam teori ini, unsur psikis dan fisik tidak dipisahkan lagi, karena
keduanya termasuk dalam kognisi manusia. <ahkan, dengan teori ini dimungkinkan
!uga faktor#faktor diluar diri dimasukkan (diwakili) dalam lapangan psikologis atau
lapangan kesadaran seseorang.
2.4 Konsisten Kepribadian
Kepribadian memiliki keteraturan dan keseragaman perilaku. Intinya seseorang
bertindak dengan cara yang sama untuk berbagai situasi yang berbeda. Meskipun
kepribadian bersifat jangka panjang, namun perilaku yang Nampak dapat bervariasi
karena adanya pengaruh lingkungan, social budaya, psokologis dan situasional. Hal
ini wajar karena kepribadian hanyalah satu dari sekian banyak factor yang
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
2.5 '(n)ukuran (-ri.adian
ifat kepribadian biasa diukur melalui angka rata#rata pelaporan dari (self#
report)kuesioner kepribadian (untuk sifat khusus) atau penelusuran kepribadian
seutuhnya (personality inventory, serangkaian instrumen yang menyingkap se!umlah
sifat).
"da beberapa macam cara untuk mengukur atau menyelidiki kepribadian. <erikut ini
adalah beberapa diantaranya 4
+. $bservasi Direct
$bservasi direk berbeda dengan observasi biasa. $bservasi direk mempunyai
sasaran yang khusus , sedangkan observasi biasa mengamati seluruh tingkah laku
sub!ek. $bservasi direk memilih situasi tertentu, yaitu saat dapat diperkirakan
munculnya indikator dari ciri#ciri yang hendak diteliti, sedangkan observasi biasa
mungkin tidak merencanakan untuk memilih waktu.
$bservasi direct diadakan dalam situasi terkontrol, dapat diulang atau dapat
dibuat replikasinya. 'isalnya, pada saat berpidato, sibuk beker!a, dan sebagainya.
"da tiga tipe metode dalam observasi direk yaitu4
a. 9ime ampling 'ethod
Dalam time sampling method, tiap#tiap sub!ek diselidiki pada periode waktu
tertentu. Hal yang diobservasi mungkin sekadar muncul tidaknya respons,
atau aspek tertentu.
b. Incident ampling 'ethod
Dalam incident sampling method, sampling dipilih dari berbagai tingkah laku
dalam berbagai situasi. 7aporan observasinya mungkin berupa catatan#catatan
dari Ibu tentang anaknya, khusus pada waktu menangis, pada waktu mogok
makan, dan sebgainya. Dalam pencatatan tersebut hal#hal yang men!adi
perhatian adalah tentang intensitasnya, lamanya, !uga tentang efek#efek
berikut setelah respons.
c. 'etode <uku Harian 9erkontrol
'etode ini dilakukan dengan cara mencatat dalam buku harian tentang
tingkah laku yang khusus hendak diselidiki oleh yang bersangkutan sendiri.
'isalnya mengadakan observasi sendiri pada waktu sedang marah. yarat
penggunaan metode ini, antara lain, bahwa peneliti adalah orang dewasa yang
cukup inteligen dan lebih !auh lagi adalah benar#benar ada pengabdian pada
perkembangan ilmu pengetahuan.
-. .awancara (Interview)
'enilai kepribadian dengan wawancara (interview) berarti mengadakan tatap
muka dan berbicara dari hati ke hati dengan orang yang dinilai. Dalam psikologi
kepribadian, orang mulai mengembangkan dua !enis wawancara, yakni4
a. tress interview
tress interview digunakan untuk mengetahui se!auh mana seseorang dapat
bertahan terhadap hal#hal yang dapat mengganggu emosinya dan !uga untuk
mengetahui seberapa lama seseorang dapat kembali menyeimbangkan
emosinya setelah tekanan#tekanan ditiadakan. Interviewer ditugaskan untuk
menger!akan sesuatu yang mudah, kemudian dilan!utkan dengan sesuatu yang
lebih sukar.
b. 25haustive Interview
25haustive Interview merupakan cara interview yang berlangsung sangat
lama: diselenggarakn non#stop. 3ara ini biasa digunakan untuk meneliti para
tersangka dibidang kriminal dan sebagai pemeriksaan taraf ketiga.
0. 9es proyektif
3ara lain untuk mengatur atau menilai kepribadian adalah dengan menggunakan
tes proyektif. $rang yang dinilai akan memprediksikan dirinya melalui gambar
atau hal#hal lain yang dilakukannya. 9es proyektif pada dasarnya memberi
peluang kepada testee (orang yang dites) untuk memberikan makna atau arti atas
hal yang disa!ikan: tidak ada pemaknaan yang dianggap benar atau salah.
8ika kepada sub!ek diberikan tugas yang menunut penggunaan ima!inasi, kita
dapat menganalisis hasil fantasinya untuk menguur cara dia merasa dan berpikir.
8ika melakukan kegiatan yang bebas, orang cenderung menun!ukkan dirinya,
memantulkan (proyeksi) kepribadiannya untuk melakukan tugas yang kreatif.
>. Inventori Kepribadian
Inventori kepribadian adalah kuesioner yang mendorong individu untuk
melaporkan reaksi atau perasaannya dalam situasi tertentu. Kuesioner ini mirip
wawancara terstruktur dan ia menanyakan pertanyaan yang sama untuk setiap
orang, dan !awaban biasanya diberikan dalam bentuk yang mudah dinilai,
seringkali dengan bantuan komputer. 'enurut "tkinson dan kawan#kawan,
investori kepribadian mungkin dirancang untuk menilai dimensi tunggal
kepribadian (misalnya, tingkat kecemasan) atau beberapa sifat kepribadian secara
keseluruhan. Investori kepribadian yang terkenal dan banyak digunakan untuk
menilai kepribadian seseorang ialah4 (a) 'innesota 'ultiphasic Personality
Inventory (''PI), (b) Corced#3hoice Inventories, dan (c) Humm#.adsworth
9emperament cale (H#. 9emperament cale).
a. 'innesota 'ultiphasic Personality Inventory (''PI)
''PI terdiri atas kira#kira ??D pernyataan tentag sikap, reaksi emosional, ge!ala
fisik dan psikologis, serta pengalaman masa lalu. ub!ek men!awab tiap pertanyaan
dengan men!awab %benar&, %salah&, atau %tidak dapat mengatakan&. Pada
prinsipnya, !awaban mendapat nilai menurut kesesuaiannya dengan !awaban yang
diberikan oleh orang#orang yang memiliki berbagai macam masalah psikologi.
''PI dikembangkan guna membantu klinis dalam mendiagnosis gangguan
kepribadian. Para perancang tes tidak menentukan sifat mengukurnya, tetapi
memberikan ratusn pertanyaan tes untuk mengelompokkan individu. 9iap
kelompok diketahui berbeda dari normalnya menurut kriteria tertentu. Kelompok
kriteria terdiri atas individu yang telah dirawat dengan diagnosis gangguan
paranoid. Kelompok kontrol terdiri atas orang yang belum pernah didiagnosis
menderita masalah psikiatrik, tetapi mirip dengn kelompok kriteria dalah hal usia,
!enis kelamin, status sosioekonomi, dan variabel penting lain.
b.Corced#3hoice Inventories
Corced#3hoice Inventories atau Inventori Pilihan#Paksa termasuk klasifikasi tes
yang volunter. uatu tes dikatakan volunter bila sub!ek dapat memilih pilihan yang
lebih disukai, dan tahu bahwa semua pilihan itu benar, tidak ada yang salah
('uhad!ir,+,,-). ub!ek, dalam hal ini, diminta memilih pilihan yang lebih disukai,
lebih sesuai, lebih cocok dengan minatnya, sikapnya, atau pandangan hidupnya.
c. Humm#.adsworth 9emperament cale (H#. 9emperament cale)
H#. 9emperament cale dikembangkan dari teori kepribadian Cosanoff
('uhad!ir, +,,-). 'enurut teori ini, kepribadian memiliki enam komponen, yang
lebih banyak bertolak dari keragaman abnomal, yaitu4
+) chiEoid "utistik, mempunyai tendensi tak konsisten, berpikirnya lebih
mengarah pada khayalan.
-) chiEoid Paranoid, mempunyai tendensi tak konsisten, dengan angan bahwa
dirinya penting.
0) 3ycloid 'anik, emosinya tidak stabil dengan semangat berkobar.
>) 3ycloid Depress, emosinya tak stabil dengan retardasi dan pesimisme.
?) Hysteroid, ketunaan watak berbatasan dengan tendensi kriminal.
@) 2pileptoid, dengan antusiasme dan aspirasi yang bergerak terus.
*"* 3
'!N%T%'
3.1 (sim-ulan
Dalam diri setiap orang pastilah ada nilai#nilai positif dan negatif, nilai#nilai tersebut
muncul sesuai dengan kondisi tertentu. elain itu dalam diri manusia pastilah
terdapat suatu potensi yang terpendam. Potensi tersebut merupakan anugerah dari
9uhan Fang 'aha 2sa. Potensi dalam diri manusia berbeda#beda, hal ini tergantung
pada tipe#tipe kepribadian seseorang. Gntuk mengoptimalkan potensi diri ada
beberapa hal yang perlu diperhatika yaitu memanfaatkan waktu dengan baik,
mempunyai cita#cita, niat, dan aktualisasi.
Da&tar 'ustaka
. u!ianto, "gus, dkk. +,,/>. Psikologi Kepribadiaan. urabaya 4 <umi "ksara.
B HallH 3alvin ., dkk. +,,0. 9eori#9eori Psikodinamik (Klinis). Fogyakarta4 Kanisius
("nggota IK"PI)

Anda mungkin juga menyukai