Anda di halaman 1dari 6

Vol. 1, No.

2, Mei 2010 ISSN : 2085-8817


DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin



59
STUDI EKSPERIMENTAL PENGUKURAN HEAD LOSSES MAYOR
(PIPA PVC DIAMETER ) DAN HEAD LOSSES MINOR
(BELOKAN KNEE 90 DIAMETER ) PADA SISTEM INSTALASI PIPA

Helmizar
Dosen ProgramStudi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Bengkulu
E-mail: Simbutunib@yahoo.com


Abstrak

Head losses merupakan suatu fenomena rugirugi aliran di dalamsistempemipaan. Head losses sangat merugikan
dalamaliran fluida di dalamsistempemipaan, karena head losses dapat menurunkan tingkat efesiensi aliran fluida.
Head losses yang terjadi pada prinsipnya dapat dinyatakan dalam2 bagian besar, yaitu head losses mayor dan head
losses minor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai kekasaran relatif dari pipa PVC dan koefisien
kerugian (K) pada belokan knee 90 berdiameter . penelitian ini dilakukan dengan cara melewatkan fluida air pada
pipa dengan panjang tertentu, kemudian diukur selisih tekanan yang terjadi dalam bentuk head dengan menggunakan
manometer. Dengan menggunakan persamaan head losses mayor dan persamaan celebrook akan didapat nilai kekasaran
pipa. Untuk mendapatkan karakteristik head losses minor pada belokan knee 90 diameter , dilakukan dengan cara
melewatkan fluida air pada belokan knee 90 diameter . dengan menggunakan persamaan head losses minor maka
akan didapatkan nilai koefisien kerugian (K) yang terjadi. Hasil eksperimen menunjukan nilai kekasaran relatif dari
pipa PVC sebesar 0,000562, sedangkan nilai koefisien kerugian (K) pada belokan knee 90 berdiameter sebesar
0,297920611.
Kata Kunci: Head losses, kekasaran relatif, koefisien kerugian

Abstract

Head losses is a phenomena of flow losses in a piping sistem. Head losses reduce the energy of the pump which
generate the flow, so it could reduce the efficiency of the fluid flow. Basically, head losses could be separated into 2
part, ie mayor head losses and minor head losses. The objective of this research is find out the magnitude of the relative
roughness of the PVC pipe and losses coeficient (K) at the knee 90 with diameter. This research was done by
passing water throught pipe, and then measure the pressure difference by using manometer. By using mayor head losses
equation and celebrook equation, we will got the pipe roughness. The minor head losses chracteristics at the knee 90
with diameter was got by passing the water throught the knee 90 with diameter. By using minor head losses
equation, we will got the losses coeficient (K). The eksperiments result shows that the relative roughness of the PVC
pipe is 0,000562, meanwhile the losses coefisient (K) at the knee 90 with diameter is 0,297920611.
Key words: Head losses,relative roughness, losses coeficient



1. PENDAHULUAN

Head losses merupakan suatu fenomena rugi
rugi aliran di dalamsistempemipaan. Rugirugi aliran
selalu terjadi pada sistem pemipaan dengan
menggunakan berbagai macamfluida, seperti fluida cair
dan gas. Pada umumnya, rugi aliran yang terbesar
terjadi pada fluida cair, hal ini dikarenakan sifat
molekulnya yang padat dibandingkan gas dan
memiliki gesekan lebih besar terhadap media yang
dilaluinya, terutama jika koefisien gesek media yang
dilalui itu lebih besar, maka gesekan yang terjadi pun
akan semakin besar. Head losses sangat merugikan
dalamaliran fluida di dalamsistempemipaan, karena
head losses dapat menurunkan tingkat efisiensi aliran
fluida.
Salah satu penyebab head losses adalah
konstruksi desain dari sistem pemipaan tersebut. Jika
konstruksi memiliki percabangan yang lebih banyak
maka akan memperbesar rugi alirannya, selain itu aliran
yang semula dalam keadaan laminar pada saat melalui
pipa lurus yang koefisien geseknya besar akan berubah
menjadi aliran turbulen. Kondisi aliran turbulen inilah
yang dapat merugikan dalam sistempemipaan tersebut,
seperti akan menimbulkan getaran dan juga
pengelupasan dinding pipa. Selain itu akibat yang paling
Vol. 1, No. 2, Mei 2010 ISSN : 2085-8817
DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin



60
mendasar dengan adanya rugi-rugi aliran (head losses)
ialah dapat menyebabkan besarnya energi yang
dibutuhkan untuk menggerakan aliran fluida yang
berdampak meningkatnya penggunaan listrik pada
mesin penggerak fluida seperti pompa. Head losses
(rugi aliran) sering terjadi pada sistem pemipaan
untuk seluruh perusahaan, industri rumah tangga,
dan tempat lainnya yang menggunakan pipa sebagai
distribusi aliran fluida.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
head losses mayor pada pipa PVC lurus diameter
dengan mencari nilai kekasaran . Penelitian ini juga
bertujuan untuk menentukan head losses minor pada
pipa PVC lurus diameter dengan mencari nilai
koefisien kerugian (K) .

Rugi-Rugi Aliran (Head Losses)
Istilah head losses muncul sejak diawalinya
percobaan-percobaan hidrolika abad ke sembilan belas,
yang sama dengan energi persatuan berat fluida. Namun
perlu diingat bahwa arti fisik dari head losses adalah
kehilangan energi mekanik persatuan massa fluida.
Sehingga satuan head losses adalah satuan panjang
yang setara dengan satu satuan energi yang
dibutuhkan untuk memindahkan satu satuan massa
fluida setinggi satu satuan panjang yang bersesuaian.
Head losses atau rugi-rugi aliran terbagi menjadi
dua bagian, yaitu :
1. Head losses mayor (rugi mayor) adalah besar
nilai kehilangan energi yang diakibatkan oleh
gesekan antara fluida dengan dinding pipa
lurus yang mempunyai luas penampang yang
tetap.
2. Head losses minor (rugi minor) adalah besar nilai
kehilangan energi aliran fluida di dalam pipa
yang disebabkan oleh perubahan luas penampang
jalan aliran, entrance, fitting, dan lain sebagainya.
Adapun kerugian-kerugian aliran (head losses) tersebut,
ialah :

2.1. Rugi Mayor
Rugi mayor adalah rugi yang terjadi akibat
adanya gesekan aliran fluida dengan dinding pipa pada
pipa lurus. Profil aliran fluida dalam pipa ditentukan
dari bilangan Reynolds, yaitu :

D V
= Re .................................(1)
Dimana :
= massa jenis fluida (kg/m
3
)
D = diameter pipa (m)
= viskositas dinamik (kg/ms)
V = kecepatan aliran fluida (m/s)
Bilangan Reynold ini menerangkan profil aliran fluida
dalampipa yakni :
Aliran laminar, Re<2300
Aliran transisi, 2300 <Re <4000
Aliran turbulen, Re >4000
Kehilangan energi untuk seluruh profil aliran dapat
dianalisis menggunakan bilangan reynolds dan dengan
persamaan yang cocok berdasarkan jenis alirannya.
Besarnya selisih tekanan antara 2 titik pengukuran bisa
didapat dengan menggunakan manometer, dimana
persamaan yang umumdigunakan adalah
h g p
f
A = A . . ...............................(2)
Dimana :
p A =selisih tekanan antara 2 titik (N/m
2
)

f
=massa jenis fluida pada manometer (kg/m
3
)
g = percepatan gravitasi (m/s
2
)
h A = selisih tinggi permukaan pada manometer (m)

V Notch Weir
Untuk menghitung besarnya debit aliran air yang
mengalir pada saluran air maka digunakan alat ukur v
notch weir. Aliran air yang keluar dapat dihitung
debitnya dengan menggunakan parameter ketinggian
pada v notch weir yang terletak pada takikan berbentuk
segitiga siku-siku.


Gambar 1 V Notch Weir yang digunakan

Persamaan yang digunakan untuk menghitung
debit aliran pada V-Notch weir menggunakan
persamaan berikut [1] :
2 / 5
2
tan . 2
15
8
H g Q

= ...................................(3)

Vol. 1, No. 2, Mei 2010 ISSN : 2085-8817
DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin



61
Dimana
Q=debit aliran air (m
3
/s)
g=percepatan gravitasi (m/s
2
)
=sudut pada takikan
H=ketinggian takikan air pada V-notch Weir (m)


Gambar 2 referensi symbol pada persamaan 3

Menurut jenis alirannya, aliran terbagi dalam 2
rezim, yaitu aliran aliran laminer dan aliran turbulen.
1. Aliran Laminar
Head loss yang terjadi pada aliran fully developped
yang melewati pipa lurus horizontal dinyatakan sebagai
kerugian tekanan aliran fluida berkembang penuh
melalui pipa penampang konstan. Pernyataan ini dapat
dirumuskan dengan :
hl
g
p p
=

.
2 1

atau
hl
g
p
=
A
.
.....................................(4)
Untuk aliran laminer, berkembang penuh pada pipa
horisontal, maka penurunan tekanan dapat dihitung
secara analitis, yaitu [1] :
D
V
D
L
D
D V L
D
Q L
p


32
4
128
128
4
2
4
=
|
.
|

\
|
= = A
......(5)
Dimana :
D = diameter pipa (m)
= viskositas dinamik (kg/ms)
V = kecepatan aliran fluida (m/s)
Q =debit aliran fluida (m
3
/s)
L =panjang pipa (m)
Dengan memasukkan konsep angka Reynolds maka
head losses mayor
pada aliran laminar menjadi :
2 Re
64
64
2
32 .
2 2
V
D
L
D V
V
D
L
D
V
D
L p
g hl |
.
|

\
|
=
|
|
.
|

\
|
= =
A
=

....................(6)
Atau menjadi
g
V
D
L
hl
. 2 Re
64
2
|
.
|

\
|
=
..................................(7)
Dimana koefisien gesekan ( f ) untuk aliran laminar
adalah :
Re
64
= f ....................................(6)
2. Aliran Turbulen
Head losses mayor untuk aliran turbulen dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan [2] :
g
V
D
L
f hl
2
2
= ..........................(9)
Dimana :
f = koefisien gesek pada pipa, didapat dari hasil
eksperimen
D =diameter pipa (m)
g =percepatan gravitasi (m/s
2
)
L =panjang pipa (m)
V =kecepatan aliran air di dalampipa (m)
Persamaan Celebrook untuk menyatakan hubungan
antara koefisien gesek dan kekasaran permukaan dari
pipa pada daerah aliran transisi adalah [3] :
|
|
.
|

\
|
+ =
5 , 0 5 , 0
Re
51 , 2
7 , 3
/
log 0 , 2
1
f
D e
f
...................(10)
Dimana :
f =Koefisien gesek yang terjadi
e =Kekasaran permukaan pada pipa (m)
D =Diameter pipa (m)
Re=Bilangan Reynolds

Rugi Minor
Rugi minor adalah rugi yang disebabkan
gangguan lokal seperti pada perubahan penampang,
adanya katub, belokan elbow dan sebagainya. Kerugian
ini dapat diketahui dari persamaan [4]
g
V
K h
lm
2
2
=
Koefisien rugi (K) merupakan fungsi dari
geometri dan bilangan Reynolds (Re), tetapi hampir
semua komponen kehilangan energi disebabkan oleh
turbulensi.
Dimana :
h
lm
=head losses minor (m)
K =Koefisien rugi

2. METODE PENELITIAN

Untuk mengetahui besarnya rugi-rugi aliran
(head losses) di dalamsistem pemipaan maka dibuat
alat penelitian untuk melaksanakan eksperimen seperti
pada Gambar 3.

Vol. 1, No. 2, Mei 2010 ISSN : 2085-8817
DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin



62


Gambar 3 alat uji yang digunakan

Adapun bagian-bagian dari alat uji ialah :
1. V Notch Weir
2. Manometer air raksa
3. Pipa PVC diameter inchi
4. Knee diameter inchi
5. Katup pengatur aliran masuk (valve)
6. Mesin pompa air
7. Bak penampungan air
8. Dudukan pipa
9. Lubang pertama tempat peletakan selang
manometer
10. Lubang kedua tempat peletakan selang manometer
11. Lubang ketiga tempat peletakan selang manometer

Untuk memperoleh data dari percobaan maka
perlu dilakukan beberapa ketentuan prosedur, yaitu
perolehan data untuk mayor losses dan data untuk minor
losses

Mayor Losses
Head losses mayor di ukur pada pipa panjang,
yaitu selisih tekanan yang terjadi antara titik 9 dan titik
10. jarak antara 2 titik ini adalah 1,9m. selisih tekanan
yang terjadi di ukur pada manometer raksa pada titik 2.
Debit aliran divariasikan dengan mengatur bukaan valve
pada titik 5. Besarnya debit yang terjadi terukur pada V-
Notch Weir 1. Debit yang didapat ini bisa dikonversikan
menjadi kecepatan pada pipa yang di teliti.

Minor Losses
Head losses minor diukur pada knee (belokan) pada titik
10 dari diagramalat. Untuk mengetahui besarnya head
losses yang terjadi maka dilakukan pengukuran selisih
tekanan antara titik 10 dan titik 11. Selisih tekanan ini
akan dikonversikan dalam bentuk head, yang
selanjutnya diubah menjadi koefisien kerugian (K) pada
knee (belokan).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Mayor Losses
Data head losses yang diperoleh ditampilkan
pada table 1. data yang didapat tersebut ditampilkan
dalam bentuk grafik koefisien gesek vs bilangan
Reynold

Tabel 1 Hasil perhitungan head losses mayor


Vol. 1, No. 2, Mei 2010 ISSN : 2085-8817
DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin



63

Gambar 4 Grafik perbandingan koefisien gesek terhadap BilanganReynold
untuk Head Losses Mayor pada 0,000562

Tabel 2. Hasil Perhitungan Head Losses minor

Berdasarkan pada grafik Gambar 4. untuk titik tertinggi
koefisien gesek pada pipa memiliki nilai 0,003774
dengan besar nilai Bilangan Reynold 33605,5824,
sedangkan untuk titik terendah koefisien gesek pada
pipa memiliki nilai 0,002579 dengan nilai Bilangan
Reynold sebesar 24576,3436. Pada grafik Gambar 4,
terlihat makin tinggi bilangan Reynold yang
menunjukkan makin tinggi kecepatan, maka koefisien
gesek menunjukkan trend naik. Bilangan Reynold
terkorelasi dengan kecepatan, dan makin besar
kecepatan yang menunjukkan makin tinggi bilangan
Reynold, maka makin besar koefisien gesek (f) yang
terjadi. Dengan Persamaan Celebrook bisa dihitung
angka kekasaran rata-rata dari pipa sebesar c = 0,000562

Minor Losses
Table 2 menunjukkan hasil data yang diperoleh
dari hasil eksperimen. Data tersebut digambarkan pada
grafik Head losses VS bilangan Reynold pada gambar 5


Vol. 1, No. 2, Mei 2010 ISSN : 2085-8817
DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin



64

Gambar 5. Grafik perbandingan rugi-rugi aliran terhadap
Bilangan Reynold untuk Head Losses Minor



Gambar 5 menjelaskan grafik hubungan antara
Bilangan Reynold dan head losses minor yang terjadi.
Pada gambar terlihat kenaikan head losses terjadi secara
significant ketika aliran mencapai bilangan Reynold
diantara 26000 hingga 28000. Pada grafik Gambar 5
tersebut, terlihat kenaikan Bilangan Reynold akan
menyebabkan kenaikan rugi-rugi aliran (head losses
minor). Rugi-rugi aliran terbesar adalah 0,040761523
dengan nilai Bilangan Reynold 33605,5824. Head losses
terendah terjadi pada Bilangan Reynold 24576,3436
dengan nilai rugi-rugi aliran sebesar 0,027174349. Hasil
analisa nilai koefisien head losses minor rata-rata (K)
menunjukkan nilainya sebesar 0,297920611


4. KESIMPULAN

1. Hasil eksperimen menunjukkan nilai kekasaran
rata-rata pada pipa PVC diameter adalah sebesar
c= 0,000562
2. koefisien head losses minor (K) pada knee
(belokan) pipa PVC diameter adalah sebesar
K=0,297920611


5. DAFTAR PUSTAKA

1. Fox, W.Robert, and Mc Donald, Alan T, 1998.
Introductions to Fluid Mechanics, 5th edition, John
Wiley and Sons, Inc., Canada.
2. Munson, Bruce R., Young, Donald F., and Okiishi,
Theodore H. 2003. Mekanika Fluida Jilid 2. Jakarta
: Erlangga.
3. H. Shames Irving, 2005. Mechanis of Fluids, 4
th

edition, Mc Graw Hill
4. White, Frank M. 2003. Fluid Mechanics Fifth
Edition. University Rhode Island :Mc Graw Hill.

Anda mungkin juga menyukai