Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan karunia-Nya
pembuatan referat yang berjudul Intususepsi dan Inaginasi ! ini telah dapat
diselesaikan. "eferat ini merupakan tugas akhir yang merupakan syarat kelulusan
pada #l$k %igestie di Ked$kteran &mum &niersitas 'enderal S$edirman
Selesainya pembuatan referat ini berkat kerjasama kel$mp$k P#( )) #l$k
%igestie yang baik dan bantuan dari tut$r pembimbing kami. *leh karena itu+
pada kesempatan ini kami+ kel$mp$k P#( )) #l$k %igestie menyampaikan
terima kasih dan pengh$rmatan kepada dr. Susiana ,andra-ati+ SpK* selaku
tut$r pembimbing kel$mp$k P#( )) #l$k %igestie.
Se.ara khusus kami juga menyampaikan terima kasih kepada keluarga
/yp$gl$ssus ter.inta yang telah memberikan d$r$ngan dan bantuan serta
pengertian yang besar+ baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam
menyelesaikan referat ini.
Sem$ga Allah SWT memberikan balasan atas kebaikan yang telah
diberikan kepada kami. Kami menyadari referat ini masih jauh dari sempurna $leh
karena itu+ kritik dan saran yang bersifat k$nstruktif sangat kami harapkan. Akhir
kata+ kami berharap sem$ga referat ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan
teman 0 teman seja-at.
Pur-$kert$+ 12 3ei 14)5
Kel$mp$k P#( )) #l$k %igestie
1
DAFTAR ISI
KATA P6N7ANTA".................................................................................... )
%A8TA" ISI................................................................................................... 1
I. P6N%A/&(&AN....................................................................................... 9
II. TIN'A&AN P&STAKA............................................................................. 5
A. Tanda dan 7ejala............................................................................ 5
#. Pat$fisi$l$gi.................................................................................... :
,. Pemeriksaan Penunjang.................................................................. 2
%. Penegakan %iagn$sis...................................................................... ;
6. Terapi.............................................................................................. )4
8. Pr$gn$sis......................................................................................... ))
7. K$mplikasi...................................................................................... ))
III. P63#A/ASAN....................................................................................... )1
I<. K6SI3P&(AN......................................................................................... ):
%A8TA" P&STAKA..................................................................................... )=
2
I. PENDAHULUAN
Intususepsi adalah suatu keadaan dimana segmen usus masuk ke dalam
segmen lainnya+ yang bisa berakibat dengan $bstruksi. %engan diagn$sis yang
dini+ dan resusitasi .airan dan terapi yang tepat+ angka kematian dari untususepsi
pada anak dapat berkurang sampai dengan )>. Namun+ jika tidak di$bati maka
k$ndisi ini dapat berubah menjadi fatal dalam 1 0 : hari. %ari data epidemi$l$gi
yang tertera+ didapatkan bah-a dua per tiga dari anak dengan intususepsi berumur
kurang dari satu tahun. ?ang paling sering adalah pada bayi dengan usia : 0 )4
bulan. Intususepsi merupakan suatu penyebab yang paling sering dari insidensi
$bstruksi usus pada pasien yang berusia : bulan sampai 9 tahun. 'enis kelamin
laki-laki diketahui memiliki rasi$ lebih besar daripada perempuan untuk terkena
penyakit ini+ yaitu sekitar 9@). Sedangkan pada usia lebih dari 5 tahun rasi$nya
menjadi ;@) A#lan.$+ 14)5B.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan bah-a pasien biasanya gemuk dan
dengan kesehatan yang baik. Sebaliknya+ intususepsi sangat jarang terjadi pada
pasien malnutrisi. %iagn$sis dapat ditegakkan dengan menggunakan radi$grafi+
ultras$n$grafi+ dan barium enema. Selain dengan pemeriksaan lab$rat$rium
tersebut+ biasanya pasien yang datang adalah bayi dengan ditemukan tanda-tanda
sepergi muntah+ nyeri pada perut+ feses .air yang disertai darah dan berlendir+
lesu+ dan terdapat suatu massa yang teraba diperut. 7ejala-gejala ini biasanya
didahului dengan infeksi pada saluran pernapasan atas. Namun pada ):> pasien
dengan intususepsi biasanya tidak memiliki suatu tanda-tanda dan gejala yang
pasti+ hal ini dapat menyebabkan suatu keterlambatan dalam diagn$sis. /al ini
sangat disayangkan. mengingat pr$gn$sis yang baik pada diagn$sis dan
peng$batan yang sedini mungkin. K$mplikasi sangat jarang sekali terjadi ketika
diagn$sis dapat ditegakkan sedini mungkin+ namun k$mplikasi yang dapat terjadi
diantaranya@ perlekatan usus yang dapat menyebabkan $bstruksi+ sepsis dari
perit$nitis yang tidak terdeteksiAk$mplikasi utama dari suatu kesalahan
diagn$sisB+ perdarahan usus+ nekr$sis dan perf$rasi usus+ dan kekambuhan
A#lan.$+ 14)5B.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tanda dan Gejala
Intususepsi sering dijumpai pada bayi sekitar = bulan. Si ibu akan
mengatakan bah-a bayinya sering menarik lututnya ke arah abd$men+
menangis kesakitan dan lalu relaksasi. Serangan ini timbul dengan interal
-aktu ):-14 menit+ dan bayi mungkin tertidur selama interal tersebut.
3untah sering terjadi+ feses ber.ampur dengan darah dan mukus sering
ditemukan selama )1 jam pertama menderita sakit. 'ika si bayi diperiksa
sebelum timbul distensi abdimen+ massa berbentuk s$sis mungkin teraba
di abd$men. Apabila f$t$ r$ntgen tegak memperlihatkan air-fluid leel
yang diagn$stik untuk $bstruksi usus+ perhatian harus ditujukan untuk
mengatasi renjatan+ penggantian .airan+ dan $perasi yang lebih dini. %i
lain pihak+ jika abd$men tidak teregang atau nyeri dan jika si bayi datang
dalam 15 jam pertama+ barium enema harus dilakukan untuk mereduksi
intususepsi A6liastam+ 144:B
&mumnya bayi dalam keadaan sehat dan giCi baik. Pada tahap
a-al mun.ul gejala strangulasi berupa nyeri perut hebat yang tiba 0 tiba.
#ayi menangis kesakitan saat serangan dan kembali n$rmal di antara
serangan. Terdapat muntah berisi makananDminuman yang masuk dan
keluarnya darah ber.ampur lendir Ared currant jellyB per rektum. Pada
palpasi abd$men dapat teraba massa yang umumnya berbentuk seperti
pisang AsilindrisB A7raber+ 144=B
%alam keadaan lanjut mun.ul tanda $bstruksi usus+ yaitu distensi
abd$men dan muntah hijau fekal+ sedangkan massa intraabd$men sulit
teraba lagi. #ila inaginasi panjang hingga ke daerah rektum+ pada
pemeriksaan .$l$k dubur mungkin teraba ujung inaginat seperti p$rsi$
uterus+ disebut pseud$p$rsi$. Pada sarung tangan terdapat lendir dan darah
A7raber+ 144=B.
4
B. Patofisiologi
Kebanyakan intususepsi adalah ile$k$lik dan ile$k$lik+ sedikit
sek$k$lik dan jarang hanya ileal. Path$genesis dari intususepsi diper.ayai
sebagai akibat dari ketidakseimbangan kekuatan k$ntraksi l$ngitudinal
sepanjang dinding usus halus. Ketidakseimbangan ini dapat diakibatkan
$leh adanya massa sebagai Elead p$int atau bentuk dis$rganisasi dari
peristaltik A.$nt$hnya ileus peri$de p$st-$perasiB. Sebagai akibat dari
ketidakseimbangan tersebut+ sebuah area pada dinding usus halus
mengalami inaginasi ke lumen+ mengikuti -aktu istirahat usus halus.
#agian yang mengalami inaginasi pada usus halus AintususeptumB
menginaginasi se.ara lengkap pada bagian yang menerima inaginasi
tersebut AintususipiensB. Pr$ses ini berlanjut terus dan diikuti $leh bagian
pr$ksimal+ mulai dari bagian intususeptum sampai sepanjang lumen
intususipiens.'ika mesenteri dari intususeptum laF dan pr$gresifitasnya
.epat+ intususeptum dapat terjadi sampai k$l$n distal atau sigm$id dan
dapat pr$laps keluar dari anus Asjamsuhidayat+144:B.
3esenteri dari intususeptum diinaginasi $leh usus halus+ menga.u
pr$ses pat$fisi$l$gi klasik dari $bstruksi usus besar. A-al pr$ses ini+
aliran balik limfatik mengalami gangguanGkemudian+ dengan peningkatan
tekanan dalam dinding intususeptum+ drainase ena juga mengalami
gangguan. Akhirnya+ tekanan meningkat hingga sampai dimana aliran
arteri mengalami hambatan+ dan terjadi infark. 3uk$sa menjadi sangat
mudah untuk mengalami iskemia karena bagian ini yang paling .epat
menerima suplai arteri. Iskemik muk$sa sl$ughs $ff+ ditandai dengan sisa
heme-p$sitif dan kemudian .urrant jelly st$$l! klasik A.ampuran dari
muk$sa sl$ughed+ darah dan mu.usB. 'ika tidak tertangani+ pr$ses ini akan
pr$gres hingga menjadi gangrene transmural dan perf$rasi hingga ujung
intususeptum A#ehrman+1445B.
Perubahan pat$l$gik yang diakibatkan intususepsi terutama
mengenai intususeptum. Intususepien biasanya tidak mengalami
kerusakan. Perubahan pada intususepsi ditimbulkan $leh penekanan
5
bagian ini $leh karena k$ntraksi dari intususepien+ dan juga karena
terganggunya aliran darah sebagai akibat penekanan dan tertariknya
mesenterium. 6dema dan pembengkakan dapat terjadi. Pembengkakan
dapat sedemikian besarnya sehingga menghambat reduksi. Adanya
bendungan menimbulkan perembesan A$CingB lendir dan darah ke dalam
lumen. &lserasi pada dindidng usus dapat terjadi. Sebagai akibat
strangulasi tidak jarang terjadi gangren. 7angren dapat berakibat lepasnya
bagian yang mengalami pr$laps. Pembengkakan dari intisuseptum
umumnya menutup lumen usus. Akan tetapi tidak jarang pula lumen tetap
patent+ sehingga $bstruksi k$mplit kadang-kadang tidak terjadi pada
intususepsi A/ay+ 1449B.
7ejala Intussus.epti$n yang terjadi pada $rang de-asa+ tanda-
tanda+ gejala dan perjalanan penyakitnya dapat berlangsung lama A.hr$ni.
sympt$msB+ atau dapat terjadi gejala yang hilang timbul Aintermittent
sympt$msB. -alaupun pasien mungkin akan datang dengan akut abd$men.
%iare merupakan suatu gejala a-al disebabkan $leh perubahan faal saluran
pen.ernaan ataupun $leh karena infeksi. %iare yang disebut sebagai gejala
paling a-al inaginasi+ didapatkan pada ;:> kasus. Pasien biasanya
mendapatkan interensi medis maupun tradisi$nal pada -aktu tersebut.
Interensi medis berupa pemberian $bat-$batan. /al yang sulit untuk
diketahui adalah jenis $bat yang diberikan+ apakah suatu antidiare Asuatu
spasm$litikB+ $bat yang sering kali di.urigai sebagai pemi.u terjadinya
inaginasi. Sehingga keberadaan diare sebagai salah satu gejala inaginasi
atau peng$batan terhadap diare sebagai pemi.u timbulnya inaginasi sulit
ditentukan A/ay+ 1449B.
3untah reflektif terjadi tanpa penyebab yang jelas+ mulai dari
makanan dan minuman yang terakhir dimakan sampai muntah bilus.
3untah bilus suatu pertanda ada refluks gaster $leh adanya sumbatan di
segmen usus di bagian. /al ini menunjukkan telah terjadi suatu $bstruksi+
gejala ini dijumpai pada H 2:> pasien inaginasi. 3untah dan nyeri sering
dijumpai sebagai gejala yang d$minan pada sebagian besar pasien. 7ejala
6
lain berupa kembung+ suatu gambaran adanya distensi sistem usus $leh
suatu sumbatan didapatkan pada I4> kasus A/ay+ 1449B.
7ejala lain yang dijumpai berupa distensi+ pireksia+ %an.eJs Sign
dan S$usage (ike Sign+ terdapat darah samar+ lendir dan darah
makr$sk$pis pada tinja serta tanda-tanda perit$nitis dijumpai bila telah
terjadi perf$rasi. %an.eJs Sign dan S$usage (ike Sign dijumpai pada K
=4> kasus+ tanda ini pat$gn$m$nik pada inaginasi. 3asa inaginasi akan
teraba seperti batang s$sis+ yang tersering ditemukan pada daerah
paraumbilikal. %aerah yang ditinggalkan intususeptum akan teraba k$s$ng
dan tanda ini disebut sebagai %an.eJs Sign A/ay+1449B.
. Pe!e"i#saan Pen$njang
). "adi$graphy+ ultras$n$graphy dan end$s.$py
Tanda $bstruksi usus dapat dilihat dengan radi$graphy.
Intussus.epti$n merupakan sebagian penyebab dari $bstruksi usus
yang dapat dilihat dengan radi$graphy jika ada sedikit akumulasi
gas. Intussus.epti$n jejun$-jejunal seringkali menunjukkan hasil
yang sama dengan intussus.epti$n ile$.$li.. Saluran jaringan ikat
yang lunak dapat diidentifikasi. 'ika akumulasi gas .ukup banyak
pada bagian distal usus+ maka terbentuk intussus.epti$n bagian
atas. Pada traktus gastr$intestinal bagian atas dapat digunakan
barium enema untuk menentukan tempat $bstruksi. #ahan k$ntras
berbentuk pita dapat terlihat dengan jelas pada intussus.eptium
ab$ral sampai kesegmen usus yang dilatasi. Kadang kala terdapat
akumulasi bahan k$ntras dalam lumen antara intussus.eptium dan
intussus.ipiens AIfran+ 144IB.
&ltras$n$graphy juga dapat digunakan untuk mendeteksi adanya
intussus.epti$n. P$la ultras$n$graphy dari intussus.epti$n dalam
garistransersal adalah multilayer seperti lesi$ Ahypere.h$i.
k$nsentrasi dan .in.in hyp$e.h$i.B dengan as$siasi adanya
akumulasi .airan pr$Fimal dan m$tilitas usus yang sedikit. Se.ara
7
l$ngitudinal dapat dilihat p$la dengan alternatif hypere.h$i.
paralel dan garis hyp$e.h$i.. ,$l$n$s.$py dapat digunakan untuk
mengidentifikasi inaginasi pen$nj$lan usus kedalam k$l$n pada
pasien yang mengalami intussus.epti$n ile$.$li. atau .e.$.$li.
AIfran+ 144IB.
1. Temuan (ab$rat$rium
Penemuan lab$rat$rium yang abn$rmal termasuk dehidrasi+
leuk$gram stress+ anemia dan abn$rmalitas asam basa dan
elektr$lit. Intussus.epti$n kr$nik dapat menyebabkan
hyp$albuminemia karena rendahnya pr$tein dari k$ngesti muk$sa.
%engan pemeriksaan feses suatu -aktu dapat ditemukan adanya
infestasi parasit AIfran+ 144IB.
Pemeriksaan lanjutan yang dapat dilakukan adalah lek$gram yaitu
dengan melihat adanya perubahan mulai dari leuk$penia yang
disebabkan $leh adanya gangguan karena irus sampai
leuk$.yt$sis yang disebabkan karena adanya gangguan pada usus
besar atau perit$nitis+ hemat$krit mengalami perubahan yang
signifikan jika terjadi hem$ragi gastr$intestinal dan dehidrasi yang
tinggi. Abn$rmalitas elektr$lit juga dapat diperiksa diantaranya
hyp$natremia+ hyp$.hl$remia dan hyp$kalemia AIfran+ 144IB.
D. Penega#an Diagnosis
7ejala klinis yang men$nj$l dari intususepsi adalah suatu
trias gejala yang terdiri dari @ A8allan+ 144:B
1. Nyeri perut yang datangnya se.ara tiba-tiba+nyeri
bersifat hilang timbul. Nyeri menghilang selama )4-14
menit+ kemudian timbul lagi serangan baru.
2. Teraba massa tum$r di perut bentuk curved sausage
pada bagian kanan atas+ kanan ba-ah+ atas tengah+ kiri
ba-ah atau kiri atas.
8
3. #uang air besar .ampur darah dan lender yang disebut
red currant jelly stool.
#ila penderita terlambat memeriksakan diri+ maka sukar
untuk meraba tum$r+ $leh karena itu untuk kepentingan
diagn$sis harus berpegang kepada gejala trias intususepsi.
3engingat intususepsi sering terjadi pada anak berumur diba-ah
satu tahun+ sedangkan penyakit disentri umumnya terjadi pada
anak-anak yang mulai berjalan dan mulai bermain sendiri maka
apabila ada pasien datang berumur diba-ah satu tahun+ sakit
perut yang bersifat k$lik sehingga anak menjadi re-el sepanjang
hariDmalam+ ada muntah+ buang air besar .ampur darah dan
lender maka pikirkanlah kemungkinan intususepsi ASant$s$+
14))B.
The Brighton Collaboration Intussuseption Working
Group mendirikan sebuah diagn$sis klinis menggunakan
.ampuran dari .riteria may$r dan min$r. Stratifikasi ini
membantu untuk membuat keputusan berdasarkan tiga leel dari
pembuktian untuk membuktikan apakah kasus tersebut adalah
intususepsi AIrish+ 14))B.
Kriteria may$r AIrish+ 14))B @
1. Adanya bukti dari $bstruksi ususberupa adanya ri-ayat
muntah hijau+ diikuti dengan distensi abd$men dan
bising usus yang abn$rmal atau tidak ada sama sekali.
2. Adanya gambaran inaginasi dari usus+ diman
asetidaknya ter.akup hal-hal berikut ini @ massa
abd$men+ massa re.tum atau pr$laps re.tum+ terlihat
pada gambaran f$t$ abd$men+ &S7 maupun ,T s.an.
3. #ukti adanya gangguan askularisasi usus dengan
manifestasi perdarahan re.tum atau gambaran feses red
currant jelly pada pemeriksaan Rectal Toucher.
9
Kriteria 3in$r AIrish+ 14))B @
). #ayi laki-laki kurang dari satu tahun
1. Nyeri abd$men
9. 3untah
5. (ethargy
:. Pu.at
=. Sy$k hip$$lemi
2. 8$t$ abd$men yang menunjukan abn$rmalitas tidak spesifik.
Pengel$mp$kan berdasarkan tingkat pembuktian yaitu AIrish+ 14))B @
). (eel ) 0 Definite A ditemukannya satu .riteria diba-ah ini B @
,riteria pembedahan - inaginasi usus yang ditemukan
saat pembedahan
,riteria radi$l$gi 0 air enema atau liLuid .$ntrast
enema menunjukan inaginasi dengan manifestasi
spesifik yang bisa dibuktikan dapat direduksi $leh
enema tersebut.
,riteria aut$psy 0 inaginati$n dari usus
1. (eel 1 - robable A salah satu .riteria diba-ah B @
%ua .riteria may$r
Satu .riteria may$r dan tiga .riteria min$r
9. (eel 9 0 ossible
6mpat atau lebih .riteria min$r
10
6. Terapi M TITA
F. P"ognosis
Keberhasilan penatalaksanaan inaginasi ditentukan $leh .epatnya
pert$l$ngan yang diberikan+ jika pert$l$ngan kurang dari 15 jam dari
serangan pertama+ maka akan memberikan pr$gn$sis yang lebih baik.
Kematian dengan terapi sekitar )-9 >. 'ika tanpa terapi+ 1-: hari akan
berakibat fatal A6in N Ademan+ 1449B.
G. Ko!%li#asi
'ika inaginasi terlambat atau tidak diterapi+ bisa timbul beberapa
k$mplikasi berat+ seperti kematian jaringan usus+ perf$rasi usus+ infeksi
dan kematian A6in N Ademan+ 1449B.
Intususepsi pada anak dapat menyebabkan terjadinya $bstruksi
usus. K$mplikasi lain pada anak yang dapat terjadi adalah dehidrasi dan
aspirasi dari emesis yang terjadi. Iskemia dan nekr$sis usus dapat
menyebabkan perf$rasi dan sepsis. Nekr$sis yang signifikan pada usus
dapat menyebabkan k$mplikasi yang berhubungan dengan sh$rt b$-el
syndr$me!. 3eskipun diterapi dengan reduksi $peratif maupun
radi$grafik+ striktur dapat mun.ul dalam 5-; minggu pada usus yang
terlibat A8allan+ 144:B.
11
12
III. PE&BAHASAN
K$ndisi umum pasien harus dipastikan sebelum reduksi intususepsi.
Perit$nitis+ sy$k+ dan dehidrasi harus ditangani dengan resusitasi .airan segera
karena k$ndisi tersebut merupakan k$ntraindikasi dari reduksi enema. Antibi$tik
pr$filaktik seringkali diberikan -alaupun kegunaannya masih dipertanyakan Aan
/eurn+ Pakarinen+ Wester+ 14)9B.
Nono%e"ati'e T"eat!ent
"eduksi enema n$n$peratif merupakan penatalaksanaan pilihan untuk
intususepsi ile$k$lik tanpa k$mplikasi. Teknik terkini untuk reduksi n$n$peratif
intususepsi men.akup enema tekanan pneumatik atau hidr$statik dengan
penga-asan flu$r$sk$pi atau ultras$und. "eduksi pneumatis dengan penga-asan
ultras$und diterima se.ara luas dengan angka kesuksesan men.apai I4>. "eduksi
ini mudah dilakukan+ tanpa radiasi+ dan k$ntaminasi pada kaitas perit$neal lebih
sedikit daripada reduksi hidr$statis jika terdapat perf$rasi. Kerugian p$tensial dari
reduksi pneumatis adalah risik$ tension pneu!operitoneu! jika terdapat
perf$rasi. 6nema k$ntras juga merupakan met$de aman dan efektif untuk
mereduksi intususepsi. Terdapat bukti k$ntradiksi$nal jika longstanding
intussusception mengurangi kesuksesan reduksi enema. Se.ara umum dapat
diterima bah-a reduksi n$n$peratif sebaiknya juga diupayakan pada pasien
dengan gejala berkepanjangan jika tidak ada perit$nitis Aan /eurn+ Pakarinen+
Wester+ 14)9B.
"eduksi hidr$statis menggunakan s$n$grafi .ukup aman dan efektif untuk
menangani intususepsi. %engan mengeliminasi pajanan radiasi+ jumlah upaya
untuk menangani i$n intususep tidak lagi terbatas sepanjang k$ndisi pasien stabil
dan ada reduksi pr$gresif. Tambahan lain+ pr$gresi dan pergerakan intususeptum
dapat dia-asi terus menerus selama men.ari keadaan pat$l$gis yang
menyebabkan intususepsi. /al ini men.akup limfaden$pati+ duplikasi kista+ p$lip+
diertikula A3e.kelB+ dan masa intraabd$minal lain. Keberadaan lead point
terlihat pada :> pasien dengan intususepsi dan mungkin butuh penanganan lebih
13
lanjut. Identifikasi lead point dapat di.apai lebih mudah dengan s$n$grafi
daripada dengan flu$r$sk$pi ASan.heC et al+ 14)1B.
Walaupun perf$rasi jarang terjadi+ keadaan ini seringkali ditemukan
dengan s$n$grafi. Adanya kenaikan tiba-tiba pada .airan bebas abd$men atau
pelis mengindikasikan perf$rasi yang mengharuskan terminasi segera pr$sedur
n$n$peratif dan rujuk ke pembedahan. Sebagai tambahan+ tension
pneu!operitoneu!Ok$mplikasi yang p$tensial mengan.am hidup akibat reduksi
pneumatisOdapat dihindari dengan penggunaan hidr$statik enema s$n$grafi
ASan.heC et al+ 14)1B.
Sebagian ke.il pasien yang memiliki $bstruksi parah dan distensi akibat
gas pada usus halus+ pada .itra flu$r$sk$pik sulit diinterpretasi sehingga
menurunkan kesuksesan reduksi. Selebihnya+ residu i$n intususep usus halus
Aile$ilealB dapat hilang dengan flu$r$sk$pi. Kemungkinan ini tidak terjadi dengan
s$n$grafi. Sese$rang dapat melihat jelas sekum yang penuh terisi .airan+
penebalan ala ile$sekal+ dan aliran bebas .airan ke distal usus halus yang
menandakan kesuksesan reduksi. Keberadaan intususepsi terkait usus halus dapat
didiagn$sis dengan mudah ASan.heC et al+ 14)1B.
S$n$grafi sangat membantu untuk membedakan ala ile$sekal edemat$sa
sehingga men.egah refluks substansial .airan ke dalam usus halus dari residu i$n
intususep ile$k$lik+ sedangkan dengan flu$r$sk$pi terdapat keterbatasan untuk
membedakan k$ndisi edema ala. Terdapat rek$mendasi menggunakan
s$n$grafi %$ppler untuk pen.itraan lebih baik .airan yang mele-ati ala
ile$sekal paten ASan.heC et al+ 14)1B.
Sebelumnya+ pasien di$perasi jika intususepsi tidak dapat direduksi
dengan sekali upaya pada reduksi radi$l$gis. Pengulangan enema yang tertunda
setelah beberapa jam $bserasi .ukup sukses pada :4> pasien. K$ntraindikasi
pengulangan enema yang tertunda adalah kegagalan untuk memindahkan
intususeptum pada upaya pertama dan instabilitas hem$dinamik Aan /eurn+
Pakarinen+ Wester+ 14)9B.
14
S$"gi(al T"eat!ent
Pembedahan penting dilakukukan jika reduksi enema gagal atau
k$ntraindikasi. "eduksi lapar$sk$pik seringkali berhasil -alaupun angka k$nersi
.ukup tinggi. -aktu pemulihan dan h$spitalisasi .ukup singkat setelah reduksi
lapar$sk$pik.
'ika reduksi lapar$sk$pik gagal+ intususepsi direduksi $leh lapar$t$mi
dengan k$mpresi dan traksi ringan pada usus pr$ksimal. 'ika kehidupan sel usus
diragukan+ maka bagian nekr$tik harus direseksi. #iasanya anast$m$sis primer
akan dibuat Aan /eurn+ Pakarinen+ Wester+ 14)9B.
Penatalaksanaan intususepsi pada $rang de-asa masih k$ntr$ersial+ terutama
berf$kus pada reseksi primer en bloc dengan reduksi inisial diikuti reseksi
terbatas. "eduksi $leh pembedahan sebelum reseksi se.ara te$ritis memungkinkan
reseksi yang lebih terbatas namun perlu dipertimbangkan adanya risik$
intralu!inal seeding atau diseminasi tum$r ena. Selain itu+ lap$ran terkini
merek$mendasikan reduksi inisial pada usus halus yang aktif sebelum reseksi.
Kejadian kanker pada intususepsi ile$k$lik dan k$l$k$lik+ yang mun.ul sebagai
lesi primer+ men.apai 59-)44> jika reseksi dilakukan tanpa reduksi AAkbulut+
14)1B.
15
I). KESI&PULAN
16
DAFTAR PUSTAKA
Akbulut+ Sami. 14)1. Intususs.epti$n %ue T$ Inflammat$ry 8ibr$id P$lyp@ A
,ase "ep$rt and ,$mprehensie (iterature "eie-! World "ournal
of Gastroenterology A);B@ :25:-:251
#ehrman "6+et.. Intussus.epti$n. TeFtb$$k $f Pediatri.s. )2th 6d.Saunders.
1445. P)151-9
#lan.$+ 8.,. 14)5. Intussus.epti$n. http#$$ e!edicine.!edscape.co!$article $
%&'(')*overvie+.diakses 1: 3ei 14)5.
6in+ S. and A. %aneman. 1449. Intussus.epti$n+ *peratie Pediatri. Surgery. 3.
Pi.gler+ ". ACiCkhan and T. Weber. Ne- ?$rk+ 3. 7ra--/ill
Pr$fessi$nal.
6liastam+ 3i.hael. 144:. Penuntun Kega-atdaruratan 3edis. 'akarta @ 67,.
8allan 36. Intussusepti$nIn In Pedia.tri. Surgery+ Ash.raff KW+ /$lder T3
AedsB. 5
th
ed. Philadelpia@ W# Saunders ,$mpany+ 144:.
7raber+ 3ark A. 144=. #uku Saku %$kter Keluarga. 'akarta @ 67,
/ay+ WW+ et.. Intussus.epti$n. ,urrent Pediatri.s %iagn$sis N Treatment. )=th
ed. 3..gra- /ill. 1449. p.=1=
Ifran+ 6.+ #. ($mbay+ et al. 144I. Intussus.epti$n in .hildren. &ltras$n$graphy in
the diagn$sis and n$n-$peratie management. Pediatri Ind$nesia.
Irish 3S. Pediatri. intussusepti$n surgery. 3eds.ape "eferen.e Qserial $nlineR
14)). %iakses pada 15 3ei 14)5.
http@DDemedi.ine.meds.ape..$mDarti.leDI92294-$erie-Ssh$-all
San.heC+ Th$mas "ay S. 6t al. 14)1. S$n$graphi.ally 7uided 6nema f$r
Intussus.epti$n "edu.ti$n@ A Safer Alternatie t$ 8lu$r$s.$py! "
,ltrasound -ed A9)B@ ):4:-:4;.
Sant$s$+ ?$s$diharj$ A+ 6rfan 8. 14)). /ubungan antara lama timbulnya gejala
klinis a-al hingga tindakan $perasi dengan lama ra-atan pada
penderita inaginasi yang dira-at di "S&P. /. Adam 3alik 3edan.
&niersitas Sumatera &tara@ 3edan.
Sjamsuhidayat "+ de '$ng W. #uku Ajar Ilmu #edah. 6disi ke-1. 'akarta@ Penerbit
#uku Ked$kteran. 144:. p=12-=1I
<an /eurn+ (.W.6G 3.P. PakarinenG T. Wester. 14)5. ,$ntemp$rary
3anagement $f Abd$minal Surgi.al 6mergen.ies in Infants and
,hildren! B". A)4)B@ .15-.99.
17
18

Anda mungkin juga menyukai