Anda di halaman 1dari 2

Pemeriksaan fisik pada ekstremitas menurut Swatrz (1995):

a. Ekstermitas atas
1. Inspeksi
Bagaimana pergerakan tangan,dan kekuatan otot.
2. Palpasi
Apakah ada nyeri tekan,massa/benjolan.
3. Motorik
Untuk mengamati besar dan bentuk otot,melakukan pemeriksaan tonus
kekuatan otot,dan tes keseimbangan.
4. Reflex
Memulai reflex fisiologi seperti biceps dan triceps.
5. Sensorik
Apakah klien dapat membedakan nyeri, sentuhan, temperature, rasa,
gerak dan tekanan.
b. Ekstermitas bawah
1. Inspeksi
Bagaimana pergerakan kaki dan kekuatan otot.
2. Palpasi
Apakah ada nyeri tekan,massa ataupun benjolan.
3. Motorik
Untuk mengamati besar dan bentuk otot, melakukan pemeriksaan
tonus kekuatan otot, dan tes keseimbangan.
4. Reflex
Memulai reflex fisiologi seperti biceps dan triceps
5. Sensorik
Apakah klien dapat membedakan nyeri, sentuhan, temperature, rasa,
gerak dan tekanan.

Untuk menentukan penegakan diagnosis, pemeriksaan ekstremitas yang perlu
dilakukan adalah inspeksi dan palpasi. Hasil Pemeriksaan:
a. Inspeksi
Kulit dan kuku halus, tebal, warna merah muda (tidak sianosis)
Tidak ada edema, spasme otot, dan deformitas fisik
Dapat melawan gaya gravitasi
Adanya gerakan tubuh dan kontraksi otot
Tidak ada fraktur terbuka maupun tertutup
b. Palpasi
Pengisian kembali kapiler pada palung kuku terjadi selama 1-2 detik
Palpasi nadi, denyutan terasa penuh
Tidak ada nyeri tekan dan krepitasi

Berdasarkan hasil pemeriksaan, kondisi ekstremitas pasien secara
keseluruhan dalam keadaan normal.


DAFTAR PUSTAKA
Swartz, Mark H. 1995. Buku Ajar Diagnostik Fisik. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai