Anda di halaman 1dari 18

Etika adalah suatu cabang dari filosofi yang berkaitan dengan kebaikan (rightness) atau

moralitas (kesusilaan) dari perilaku manusia. Dalam pengertian ini etika diartikan sebagai aturan-
aturan yang tidak dapat dilanggar dari perilaku yang diterima masyarakat sebagai baik atau
buruk. Sedangkan Penentuan baik dan buruk adalah suatu masalah selalu berubah. Etika bisnis
adalah standar-standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan manajer dan segenap karyawan
dalam pengambilan keputusan dan mengoperasikan bisnis yang etik. Paradigma etika dan bisnis
adalah dunia yang berbeda sudah saatnya dirubah menjadi paradigma etika terkait dengan bisnis
atau mensinergikan antara etika dengan laba. Justru di era kompetisi yang ketat ini, reputasi
perusahaan yang baik yang dilandasi oleh etika bisnis merupakan sebuah competitive advantage
yang sulit ditiru. Oleh karena itu, perilaku etik penting diperlukan untuk mencapai sukses jangka
panjang dalam sebuah bisnis. Perkembangan besar di sektor ekonomi menyebabkan
kecenderungan yang sama di semua bidang skala usaha; kecil, menengah dan besar. Dalam
suasana ini, semua perusahaan berinteraksi dengan stakeholder internal dan eksternal. Untuk
kolektifmenciptakan komunikasi yang efektif dan interaksi, perusahaan dan pengusaha perlu
bekerja sama berdasarkan nilai moral dan etika. Artikel ini menjelaskan bahwa bisnisyang baik
tidak hanya tentang bagaimana untuk mendapatkan keuntungan yang berlebihan, tetapi juga
mempertimbangkan etika bisnis. Konsep 'pelanggan adalah raja'juga memainkan peranan penting
untuk mendapatkan penghasilan yang besar. Ide inimenyarankan pengusaha untuk mendapatkan,
mempertahankan dan mengembangkankepercayaan pelanggan dengan menggunakan sikap moral
dan etika serta tanggung jawab perusahaan. Di sisi lain, pemerintah dan lembaga lainnya harus
mantap dalam melaksanakan peraturan dan proaktif dalam kekerasan audit etika bisnis.
Konsumen juga harus mendukung bisnis implementasi yang baik oleh lebih selektif dan
cerdasdalam menangani promosi atau iklan tidak etis.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kecurangan pada Perusahaan
sumber ;
http://www.acehforum.or.id/showthread.php?t=2231&s=9b60e4dd590a3c913e1f0289699d8579
Bahaya Obat Nyamuk HIT
Liputan6.com, Jakarta: Inspeksi mendadak Badan Pupuk dan Obat-obatan Departemen
Pertanian di PT Megasari Makmur, Rabu (7/6), menemukan produsen pembasmi nyamuk HIT
ini menggunakan pestisida berbahan aktif klorpirifos dan diklorvos. Pihak manajemen
perusahaan di Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, masih menggunakan kedua zat berbahaya
dengan alasan belum menerima izin baru dari Departemen Pertanian.
Deptan telah mengeluarkan larangan pemakaian klorpirifos dan diklorvos sejak April
2004. Namun, dengan dalih belum mendapat izin baru, perusahaan ini memproduksi obat
pembasmi nyamuk dengan zat berbahaya itu hingga awal tahun ini. Atas pelanggaran ini, PT
Megasari diminta menarik seluruh produknya dalam waktu dua bulan.
Deptan menerbitkan larangan pemakaian pestisida jenis klorpirifos dan diklorvos sesuai
surat edaran Komisi Pestisida Nomor 166 Tahun 2004. Kedua zat ini dapat menimbulkan
pengaruh negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan hidup.
Walau pemerintah telah meminta PT Megasari Makmur, produsen HIT, untuk menarik
seluruh produknya, hingga Kamis (8/6) ini pembasmi nyamuk berbahan berbahaya itu ternyata
masih beredar di pasaran. Adapun pembasmi nyamuk HIT menggunakan bahan klorpirifos dan
diklorvos. Padahal kedua bahan pestisida ini telah dilarang digunakan oleh Departemen
Pertanian sesuai surat edaran Komisi Pestisida Nomor 166 Tahun 2004 [baca: Pembasmi
Nyamuk HIT Mengandung Pestisida Terlarang].
Ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI) dokter Marius
Widjajarta menilai keputusan pemerintah agar PT Megasari Makmur menarik seluruh produknya
dalam waktu paling lambat dua bulan sangat beralasan. Sebab kedua bahan aktif yang digunakan
itu dapat mengakibatkan kanker hati bagi manusia yang menghirupnya. "Untuk membuktikannya
memang harus dalam jangka panjang karena sifatnya kumulatif. Mungkin satu orang baru
setahun atau dua tahun baru ada gangguan," jelas Marius di Jakarta, baru-baru ini. Adapun
masyarakat tampaknya belum mengetahui dampak penggunaan klorpirifos dan diklorvos.
Sementara itu, Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Husniah Rubiana
Thamrin Akib mengaku pihaknya hingga kini belum mengetahui laporan adanya kandungan
pestisida berbahaya pada obat nyamuk HIT. Ditemukannya penggunaan klorpirifos dan
diklorvos pada obat nyamuk HIT setelah Badan Pupuk dan Obat-obatan Deptan melakukan
inspeksi mendadak ke PT Megasari Makmur di kawasan Gunungputri, Bogor, Jawa Barat.
Dengan temuan tersebut, PT Megasari terancam sanksi berupa denda sebesar Rp 2 miliar dan
atau kurungan penjara lima tahun.(BOG/Tim Liputan 6 SCTV)
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui etika bisnis apa yang telah di langgar
oleh PT. megasari mengenai produknya yaitu HIT yang terdapat racun dan juga agar kita dapat
mengetahui apa hubungan etika dengan bisnis dan mengapa bisnis perlu di terapkan etika. Dan
juga agar dapat mengetahui apa saja hak-hak konsumen dan apa akibat dari pelanggarannya
tersebut.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah agar kita dapat mengetahui apa itu etika bisnis, selain
itu agar kita juga dapat menghindari melakukan pelanggaran etika bisnis dan juga dapat
mengetahui apa saja resiko yang terjadi apabila kita melanggar etika bisnis, dan juga akibat dari
yang kita lakukan dalam melanggar etika tersebut. Selain itu juga agar kita dapat menemukan
solusi apabila menemui permasalahan seperti ini

Tinjauan Pustaka



Sumber :
http://arsya-syasyo.blogspot.com/2011/09/pengertian-etika-bisnis-menurut-para.html
Noer, Rosita.1998. Menggugah Etika Bisnis Orde Baru. Pustaka Sinar Harapan:
Jakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan
Pengantar Etika Bisnis, K.Bertens, penerbit kanisius.
I. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka
memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Kewirausahaan atau dalam bahasa perancis disebut entrepreneurship dan kalau
diterjemahkan secara harfiah punya pengertian sebagai perantara, diartikan sebagai sikap dan
perilaku mandiriyang mampu memadukan unsur cipta, rasa dan karya atau mampu
menggabungkan unsurkreativitas, tantangan, kerja keras dan kepuasan untuk mencapai prestasi
maksimal . menurut Stoner, James: kewirausahaan adalah kemampuan mengambil faktor-faktor
produksi-lahan kerja,tenaga kerja dan modal-menggunakannya untuk memproduksi barang atau
jasa baru. Wirausahawan menyadari peluang yang tidak dilihat atau tidak dipedulikan oleh
eksekutif bisnis lain.
Kewirausahaan (Inggris: Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif,
peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan
karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya,
mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment. Seorang wirausahawan
membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan
harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi
risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan
kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan
menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan
untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau
belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui
sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut
wirausahawan.

II. Etika Bisnis
1. Pengertian Etika dan Moral
Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ethos yang memiliki arti : tempat
tinggal yang biasa; padang rumput, kandang; kebiasaan, adat; akhlak, watak; perasaan, sikap,
cara berpikir. Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup
seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis
dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan
dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang
saham, masyarakat.
Secara filosofi etika bisnis merupakan cabang dari etika umum, banyak orang
mengartikan etika bisnis sebagai moral bisnis. Etika bisnis pada dasarnya juga merupakan bagian
dari etika sosial dan pedoman-pedoman moral pada umumnya. Hanya saja sifatnya spesifik dan
khusus menyangkut kegiatan produksi, distribusi dan kosumsi saja.
Moralitas berasal dari kata latin mos, dalam bentuk jamak (mores) berarti adat
istiadat atau kebiasaan. Moralitas merupakan suatu fenomena manusiawi yang universal.
Pelanggaran etika bisnis adalah penyimpangan standar standar nilai (moral) yang
menjadi pedoman atau acuan sebuah perusahaan (manajer dan segenap karyawannya) dalam
pengambilan keputusan dan mengoperasikan bisnis yang etik.
Etika Bisnis memiliki tiga aspek yaitu etika deskriptif mempelajari dan menguraikan
moral suatu masyarakat, kebudayaan dan bangsa, etika normatif secara sistematis berusaha
menyajikan norma-norma moral yang berlaku bagi praktek bisnis, serta memberikan suatu sistem
moral, dan meta-etika adalah studi tentang etika normatif yang mengkaji makna serta istilah-
istilah moral dan logika dari penalaran moral. Etika bisnis bisa berarti nilai-nilai dan norma-
norma moral yang berlaku bagi praktek bisnis. Tindakan yang bertentangan dengan etka bisnis
dapat dikualifikasikan sebagai perbuatan melawan hukum. Pengertian perbuatan yang melawan
hukum dikemukakan dalam pasal 1365 KUH Perdata.
2. Peranan, Manfaat, dan Tujuan Etika
Peranan etika bisnis dalam mengatur kehidupan berwirausaha saat ini sangat diperlukan
mengingat banyaknya praktek praktek kecurangan yang sering dilakukan oleh wirausaha dalam
mencapai keuntungan yang semaksimal mungkin, sehingga diperlukan adanya aturan aturan
yang dapat menjadi pembatas yang dapat mengurangi berbagai macam persaingan yang tidak
sehat yang kerap dilakukan oleh wirausaha yang tidak bertanggung jawab. Misalnya kemajuan
teknologi, ini pun dapat menimbulkan masalah bagi etika. Sama halnya dengan cyber crime
(kejahatan dunia maya), bayi tabung dan sebagainya. Dampak lainnya adalah penciptaan
berbagai jenis senjata pemusnah manusia diantaranya seperti tenaga nuklir, senjata kimia,
biologi.
Maka dari itu etika sangat diperlukan sekalipun sudah ada norma hukum. Karena,
Pertama, norma hukum tidak mencakup semua aktivitas manusia, khususnya yang merupakan
wilayah abu abu. Kedua, norma hukum cepat ketinggalan zaman karena perubahan yang terjadi
dalam masyarakat, sehingga senantiasa tedapat lubang lubang hukum yang bisa di manfaatkan
oleh banyak pihak yang curang. Ketiga, mekanisme pasar tidak memberikan signal secara efektif
kepada pemilik dan manajer untuk meresponi situasi. Keempat, masalah etika mensyaratkan
pemahaman dan keperdulian terhadap kejujuran, keadilan, dan prosedur yang wajar terhadap
manusia, kelompok manusa. Kelima, asas legalitas harus dibedakan dari asas moralitas.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk
manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari
dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional. Perusahaan
meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja
unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan
dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika diharapkan mampu memberikan manfaat yang berarti bagi orang lain sehingga
diharapkan etika dapat mendorong dan mengajak orang untuk bersikap kritis dan rasional dalam
mengambil keputusan berdasarkan pendapatnya sendiri, serta dapat dipertanggung-jawabkan
(otonom) dan etika diharapkan mampu mengarahkan masyarakat untuk berkembang menjadi
masyarakat yang tertib, teratur, damai, dan sejahtera dengan menaati norma norma yang
berlaku demi mencapai ketertiban dan kesejahteraan sosial.
Adapun tujuan dari etika bisnis ini adalah agar para pelaku bisnis sadar dengan jelas mengenai
dimensi etis suatu usaha, mampu belajar mengenai bagaimana mengadakan pertimbangan yang
baik, etis maupun ekonomis, dan mampu melakukan pertimbangan etis dalam setiap
kebijaksanaan yang diterapkan di perusahaan.
Ada beberapa pokok-pokok etika bisnis (F.Magnis Suseno, 1991 :158-167) yaitu :
a. Beberapa sikap langsung terhadap pekerjaannya
Ada beberapa sikap terhadap pekerjaannya yang perlu dimiliki orang bisnis agar secara mental
memadai dengan jobnya, tekad untuk tak pernah menipu, tekad untuk tidak melepaskan sesuatu
dari tangannya yang tidak mencapai mutu yang seharusnya. Dapat disebut juga nilai-nilai seperti
pelayanan pelanggan, loyalitas terhadap perusahaan, efisiensi organisatoris. Keberhasilan dan
produktivitas tinggi
b. Tanggung Jawab Lebih Luas
Pemimpin perusahaan secara spontan memperhatikan serta merasa bertanggung jawab atas atau
terhadap semua pihak, dan juga perlu memiliki perasaan tanggung jawab menyeluruh yang jauh
melampaui segi untung rugi material langsung perusahaannya.
c. Beberapa bisnis supaya dapat menjadi efektif harus dirumuskan secara kongkrit.
Orang-orang bisnis sendiri harus merumuskan tantangan-tantangan etika yang dihadapi dan
menyepakati sikap-sikap mana yang hendak diambil.
d. Sikap-sikap Pribadi
Kejujuran dan tanggung jawab serta perinciannya dalam cara sebuah perusahaan melakukan
bisnisnya mengandaikan bahwa mereka yang menentukannya, memiliki sikap moral atau
karakter yang sesuai. Sikap-sikap itu adalah masalah mutu orang yang bersangkutan sebagai
manusia.
3. Prinsip Etika Bisnis
Secara umum,prinsip-prinsip etika bisnis, meliputi ( A.Sonny Keraf, 1991:70-75):
a. Prinsip Otonomi
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk bertindak berdasarkan kesadarannya
sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan. Orang yang otonom adalah orang
yang tidak hanya sadar akan kewajibannya dan bebas mengambil keputusan dan tindakan
berdasarkan kewajibannya, melainkan orang yang bersedia mempertanggungjawabkan keputusan
dan tindakannya serta dampak dari keputusan dan tindakan itu.
b. Prinsip Kejujuran
Kejujuran perjanjian menemukan wujudnya dalam berbagai aspek :
Dalam pemenuhan syarat-syarat dan perjanjian kontrak
Dalam penawaran barang dan jasa dengan mutu yang baik
Dalam hubungan kerja dalam perusahaan
c. Prinsip tidak berbuat jahat dan Prinsip berbuat baik
Kedua prinsip ini sesungguhnya berintikan prinsip moral sikap baik kepada orang lain.
d. Prinsip Keadilan
Prinsip ini menuntut agar kita memperlakukan orang lain sesuai dengan haknya.
e. Prinsip Hormat Kepada Diri Sendiri
Agama islam secara pasti dan jelas menetapkan etika bisnis yang sudah diangkat menjadi norma.
4. Teori Etika
Beberapa teori etika yang berkembang sebagai berikut:
a. Teori Egoisme
Tindakan berkutat diri ditandai dengan ciri mengabaikan atau merugikan kepentingan orang lain,
sedangkan mementingkan diritidak selalu merugikan kepentingan orang lain.
Munculnya paham Egoisme Etis memberikan landasan yang sangat kuat bagi munculnya paham
ekonomi kapitalis dalam ilmu ekonomi. Paham ini dipelopori oleh Adam Smith. Adam Smith
berpandangan bahwa kekayaan suatu negara akan tumbuh maksimal bila setiap individu
diberikan kebebasan untuk mengejar kepentingan (kekayaannya) masing masing. Pada
awalnya paham ini hanya dianut oleh negara Barat saja, namun kini hampir semua negara telah
dipengaruhi oleh sistem ekonomi kapitalis ini.
b. Utilitarianisme
Utilitarianisme dipelopori oleh David Hume (1711 - 1776) yang kemudian dilanjutkan
oleh Jeremy Bentham (1748-1832) dan John Stuart Mill (1806-1873) Bentham mengatakan
bahwa moralitas tidak lain adalah suatu upaya untuk sedapat mungkin memperoleh kebahagiaan
di dunia ini.
Utilitarianisme berasal dari kata latin utilis, atau dalam bahasa Inggris utility yang berarti
bermanfaat (Bertens, 2000). Menurut teori ini, suatu tindakan dapat dikatakan baik jika
membawa manfaat bagi sebanyak mungkin anggota masyarakat. Jadi, ukuran baik tidaknya suatu
tindakan dilihat dari akibat, konsekuensi, atau tujuan dari tindakan tersebut.
Paham Utilitarianisme dapat diringkas sebagai berikut:
Tindakan harus dinilai benar atau salah hanya dari konsekuensinya (akibat, tujuan, atau
hasilnya)
Dalam mengukur akibat dari suatu tindakan, satu-satunya parameter yang penting adalah
jumlah kebahagiaan atau jumlah ketidakbahagiaan
Kesejahteraan setiap orang sama pentingnya
c. Deontologi
Deontologi berasal dari kata Yunani deon yang berarti kewajiban(Bertens, 2000). Paham ini
dipelopori oleh Immanuel Kant (1724-1804) dan kembali mendapat dukungan dari filsuf abad
ke-20 Anscombe dan Peter Geach (Rachel, 2004). Paham Deontologi mengatakan bahwa etis
tidaknya suatu tindakan tidak ada kaitannya sama sekali dengan tujuan,konsekuensi, atau akibat
dari tindakan tersebut.
d. Teori Hak
Immanuel Kants mengajukan dua pemikiriran pokok. Menurut teori hak (right theory) tindakan
atau perbuatan dianggap baik bila tindakan tersebut sesuai dengan hak asasi manusia (HAM).
Menurut Bertens (2000) teori hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi karena hak tidak
dapat dipisahkan dengan kewajiban. Teori hak didasarkan atas asumsi bahwa manusia
mempunyai martabat dan semua manusia mempunyai martabat yang sama. Hak asasi manusia
didasarkan atas beberapa sumber otoritas (Weiss, 2006) yaitu hak hukum (legal right), hak moral
atau kemanusiaan (moral, human right), dan hak kontraktual (contractual right)
Legal Right adalah hak yang didasarkan atas sistem/ yuridiksi hukum suatu negara, dimana
sumber hukum tertinggi suatu negara adalah UUD negara yang bersangkutan.
Hak Moral adalah kepentingan individu sepanjang kepentingan individu itu tidak melanggar
hak orang lain.
Contractual Right adalah hak yang mengikat individu-individu yang membuat kesepakatan /
kontrak bersama dalam wujud hak dan kewajiban masing masing pihak.
e. Teori Keutamaan (Virtue Theory)
Teori keutamaan telah lahir sejak zaman dahulu yang didasarkan atas pemikiran Aristoteles.
Teori ini tidak mempertanyakan suatu tindakan tapi berangkat dari suatu pertanyaan mengenai
sifat atau karakter yang harus dimiliki seorang agar bisa disebut sebagai manusia utama dan sifat
atau karakter yang mencerminkan manusia hina. Menurut Bertens (2000) sifat sifat keutamaan
adalah kebijaksanaan, keadilan dan kerendahan hati. Sedangkan untuk pelaku bisnis, sifat utama
yang perlu dimiliki adalah kejujuran, kewajaran (fairness), kepercayaan dan keuletan.
f. Teori Etika Teonom
Teori ini mengatakan bahwa karakter moral manusia ditentukan secara hakiki oleh kesesuaian
hubungannya dengan kehendak Allah dan perilaku manusia dianggap tidak baik bila tidak
mengikuti aturan atau perintah Allah sebagimana dituangkan dalam kitab suci. Terlepas dari
apakah manusia mengakui atau tidak mengakui adanya Tuhan, setiap manusia telah diberikan
Tuhan potensi kecerdasan tidak terbatas (kecerdasan hati nurani, intuisi, kecerdasan spiritual, dan
lainnya) yang melampaui kecerdasan rasional.
5. Faktor Pendukung Implementasi Etika Bisnis
a. Adanya kepedulian terhadap mutukehidupan kerja oleh manajer atau peningkatan Quality of
Work Life
b. Adanya Trust Crisis dari public kepada perusahaan
c. Mulai diterapkannya punishment yang tegas terhadap skandal bisnis oleh pengadilan
d. Adanya peningkatan kekuatan control dari LSM
e. Tumbuhnya kekuatan publisitas oleh media
f. Adanya transformasi organisasi dari transaction oriented menjadi relation oriented
6. Hambatan Etika Bisnis
Dalam suatu kegiatan usaha yang dijalankan kadangkala seorang wirausahawan
mengabaikan etika bisnis yang seharusnya diterapkan dalam kehidupan berbisnisnya. Banyak
anggapan yang menyatakan bahwa dalam berbisnis mencari untung merupakan suatu perbuatan
yang saru. Anggapan ini banyak dilontarkan oleh kaum tradisional yang mempersulit dalam
penarikan garis jelas antara usaha bisnis yang wajar dan yang tidak wajar. Dijalankannya prinsip
kekeluargaan yang lebih dari sekadar lingkungan interpersonal, melainkan menjangkau wilayah
yang lebih luas lagi. Diharapkan adanya kemampuan untuk meminati juga lingkungan sosial
yang lebih luas, yang abstrak artinya tidak ada sangkut pautnya dengan orang-orang tertentu.
Dan juga tekanan berlebihan pada lingkungan sosial menyebabkan etika bisnis terkadang
diabaikan.Para pengusaha haruslah mampu dan mau dalam menyelesaikan segala hambatan datu
kendala yang ditimbulkan demi menjaga dan mempertahankan etos kerja yang berorientasi pada
etika bisnis.
7. Sasaran dan Ruang lingkup Etika Bisnis
Berikut ini adalah sasaran dan ruang lingkup dari etika bisnis, yaitu :
a. Etika Bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi dan masalah yang
terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis.
b. Etika Bisnis adalah untuk menyadarkan masyarakat bahwa hak dan kewajiban mereka tidak
boleh dilanggar oleh praktek bisnis siapapun juga.
c. Etika Bisnis juga berbicara mengenai system ekonomi yang sangat menentukan etis atau
tidaknya suatu usaha bisnis
8. Karakteristik bisnis
Tiga pandangan masyarakat terhadap dunia bisnis, yaitu unitarian, separatis, dan integrasi.
a. Unitarian
Hanya bertahan untuk masyarakat pra-modern. Tuntutan moral yang berlaku secara langsung di
bidang bisnis.
b. Separatis
Lingkungan fungsional dalam bidang ekonomi dan politik relatif bersifat otonom dengan logika,
prosedur dan aturan tersendiri, terpisah dari kehidupan pribadi dalam keluarga dan sosial budaya
masyarakat. Masyarakat mempunyai cara nonmoral untuk dunia bisnis, yaitu, hukum dan pasar.
Tuntutan moral hanya dapat digunakan secara tidak langsung di bidang bisnis dengan
menggunakan transformer.
c. Integrasi
Kegiatan bisnis bukan hanya mempunyai logika inti untuk maksimalisasi keuntungan tetapi juga
merupakan bagian dari masyarakat dan diawasi oleh tuntutan moral masyarakat. Tuntutan-
tuntutan moral mungkin sering digunakan langsung pada bisnis, asalkan ditangahi oleh
kepentingan strategis.
9. Langkah langkah dalam menciptakan etika bisnis
Dalam menciptakan etika bisnis, Dalimunthe (2004) ada beberapa hal yang perlu di perhatikan
dan dipatuhi agar menciptakan etika bisnis yaitu pengendalian diri pengembangan tanggung
jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep
pembangunan berkelanjutan, mampu menyatakan yang bear itu benar, menciptakan rasa saling
percaya antargolongan pengusaha, konsisten dan konsekuen dengan aturan main bersama,
memelihara kesepakatan, menuangkan kedalam hukum positif.
a. Pengendalian Diri
Pelaku-pelaku bisnis mampu mengendalikan diri mereka masing masing untuk tidak
memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun. Di samping itu, para pelaku bisnis
juga tidak memperoleh keuntungan melalui kecurangan kecurangan dalam berbisnis.meskipun
keuntungan yang diperoleh merupakan hak pelaku bisnis, tetapi dalam penggunaannya juga
harus memperhatikan kondisi lingkungan dan masyarakat di sekitarnya. Inilah yang dinamakan
etika bisnis yang etik.
b. Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)
Pelaku bisnis dituntut untuk peduli terhadap keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk
memberi sumbangan berupa uang melainkan sesuatu yang lebih kompleks lagi. Maksudnya
disini adalah pelaku bisnis tidak mengambil kesempatan untuk meraup keuntungan yang berkali
kali lipat. Tanggung jawab sosial bisa dalam bentuk kepedulian terhadap masyarakat sekitar,
baik di bidang pendidikan, kesehatan. Pelatihan keterampilan dan sebagainya.
c. Mempertahankan Jati Diri
Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang ambing oleh kemajuan IPTEK
adalah salah satu upaya dalam menciptakan etika bisnis. Namun bukan berarti bahwa etika bisnis
anti perembangan kemajuan IPTEK, melainkan IPTEK yang terus berkembang dapat
dimanfaatkan dan dikelola secara optimal demi meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat.
d. Menciptakan Persaingan yang Sehat
Persaingan dalam dunia bisnis sangat diperlukan guna meningkatkan efisiensi dan kualitas,
selain itu tidak boleh mematikan yang lemah atau sebaliknya. Untuk itu dalam menciptakan
persaingan perliu adanya kekuatan yang seimbang dalam persaingan di dunia bisnis.
e. Menerapkan Konsep Pembangunan Berkelanjutan
Bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan saja, tetapi yang terutama adalah bagaimana ia
dapat mempertahankan bisnisnya sehingga dapat terus eksis didunia usaha. Pelaku bisnis dituntut
untuk tidak mengeksploitasi lingkungan namun diperbolehkan untuk mengeksplorasi lingkungan
dengan terus memelihara dan menjaga kelangsungan hidupnya.
f. Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar
Pelaku bisnis yang tidak memenuhi syarat dalam mengajukan pinjaman kredit tidak
diperbolehkan untuk melakukan pinjaman tanpa terkecuali. Untuk menjadi pelaku bisnis yang
baik dan jujur haruslah tidak melakukan kecurangan seperti melakukan kolusi atau memberikan
komisi/sogokan kepada pihak yang akan memberi pinjaman karena itu melanggar etika bisnis.
g. Menumbuhkan Sikap Saling Percaya antar Golongan Pengusaha
Dalam menciptakan kondisi bisnis yang kodusif dan terkendali diperlukan adanya sikap saling
percaya antara pengusaha satu dengan lainnya, sehingga antara pengusaha lemah dan kuat tidak
terjadi ketimpangan, melainkan dapat tumbuh dan berjalan secara bersama sama.
h. Konsekuen dan Konsisten dengan Aturan main Bersama
Konsep etika bisnis yang telah ditentukan tidak akan dapat berjalan dengan semestinya jika
setiap pelaku bisnis tidak mau konsisten dan konsekuen terhadap aturan main yang telah
ditetapkan.
i. Memelihara Kesepakatan
Menumbuh kembangkan kesadaran dan rasa saling memiliki terhadap apa yang telah disepakati
bersama guna menciptakan etika bisnis, sehingga bisnis yang dijalankan dapata membawa
kenyamanan dan ketentraman bagi para pelaku bisnis.
j. Menuangkan ke dalam Hukum Positif
Perlunya etika bisnis dituangkan dalam suatu hukum positif yang menjadi Peraturan Perundang -
undangan dimaksudkan untuk memberikan kepastian hukum bagi etika tersebut. Dengan adanya
moral dan etika dalam dunia bisnis diharapkan setiap pelanggaran yang timbul dapat diatasi
dengan cepat dan tepat
10. Alasan bisnis harus bermoral
Bisnis diharapkan bermoral, alasannya :
a. Eksistensi Corporation sebagai suatu badan hukum berlandaskan pemenuhan seperangkat
persyaratan legal formal dan sosial
b. Usaha bisnis didalam operasinya tidaklah berada vacuum melainkan saling tindak dengan
sejumlah komponen lingkungan sekitar bisnis yang semakin turbulen.
c. Demi ekstitensi dan kelangsungan hidupnya corporation harus tunduk pada kaidah-kaidah
etika sosial yang ada disamping pada patokan-patokan bisnis komersial yang dalam banyak
hal harus transparan.
d. Pelaku-pelaku bisnis memiliki cara-cara bertindak yang berkembang didalam perusahaan dan
dikenal sebagai kultur bisnis. Kultur bisnis memiliki landasan-landasan nilai dan patokan
moral terrtentu.
e. Pelaku bisnis khususnya eksekutif puncak sebagai individu, didalam membuat keputusan-
keputusan moral didalam bisnis tak akan terbebaskan dari nilai-nilai dan patokan-patokan
moral
11. Larangan praktek monopoli dan usaha tidak sehat
Praktek Monopoli jelas merugikan konsumen karena produsen atau penjual tidak memiliki
pesaing bisnis sehingga ia bebas dalam menentukan harga, mutu produk dan pelayanan.
Sebaliknya monopsoni jelas merugikan para penjual atau pemasok.
UU NO 5/1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (berlaku
5 Merat 2000). Tujuan pembentukan undang undang adalah:
a. Menjaga kepentingan umum dan meningkatan efisiensi ekonomi nasional sebagai salah satu
upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
b. Mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui peraturan persaingan usaha yang sehat,
sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan usaha yang sama bagi pelaku usaha, baik
dalam skala besar, menengah, maupun yang kecil.
c. Mencegah praktek monopoli atau persaingan usaha tidak sehat yang ditimbulkan oleh pelaku
usaha
d. Menciptakan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha
Menurut tokoh etika Amerika Serikat, Richard T.de George (Ali dan Fanzi, 1998 : 21) alasan
alasan tentang keniscayaan etika bisnis, sebagai berikut :
a. Bisnis tidak sama dengan judi
b. Bisnis adalah bagian yang sangat penting sari masyarakat yang harus mempunyai acuan etika
c. Praktik bisnis yang berhasil adalah bisnis yang mengamalkan norma moral masyarakat,
sehingga memperoleh kepercayaan dari masyarakat.
d. Asas legalitas harus tunduk pada asas moralitas
e. Etika bukanlah ilmu pengetahuan yang bersifat empiris
Para pelaku bisnis adalah orang orang yang bermoral, tetapi moralitas tersebut hanya
berlaku dalam dunia pribadi mereka. Jika suatu praktik bisnis berlaku begitu umum di mana
mana, lama lama praktik itu dianggap semacam norma dan banyak orang yang akan merasa
harus menyesuaikan diri dengan norma itu.
Etika bisnis harus dipatuhi dan diterapkan dalam suatu persaingan usaha, karena dengan
begitu seorang wirausaha akan mampu untuk melakukan persaingan bisnis yang fair. Dengan
adanya etika bisnis akan mendidik moral seseorang agar tidak melakukan kercurangan dalam
berbisnis. Dengan demikian setiap pelanggaran yang dilakukan oleh wirausaha baik sengaja
ataupun tidak sengaja dapat diselesaikan menurut kode etik yang mengaturnya.






METODOLOGI



Teknik pengumpulan data dan analisis data
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala,
peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian
kepada masalah-masalah actual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Melalui
penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi
pusat perhatian tanpa memberikan perlakukan khusus terhadap peristiwa tersebut. Variabel yang
diteliti bisa tunggal (satu variabel) bisa juga lebih dan satu variabel.
Penelitian Studi kasus pada dasarnya mempelajari secara intensif seseorang individu atau
kelompok yang dipandang mengalami kasus tertentu. Tekanan utama dalam studi kasus adalah
mengapa individu melakukan apa yang dia lakukan dan bagaimana tingkah lakunya dalam
kondisi dan pengaruhnya terhadap lingkungan. Setiap data dicatat secara cermat, kemudian
dikaji, dihubungkan satu sama lain, kalau perlu dibahas dengan peneliti lain sebelum menarik
kesimpulan-kesimpulan penyebab terjadinya kasus atau persoalan yang ditunjukkan oleh
individu tersebut. Studi kasus mengisyaratkan pada penelitian kualitatif. Kelebihan studi kasus
dari studi lainnya adalah, bahwa peneliti dapat mempelajari subjek secara mendalam dan
menyeluruh.
Namun kelemahanya sesuai dengan sifat studi kasus bahwa informasi yang diperoleh
sifatnya subyektif, artinya hanya untuk individu yang bersangkutan dan belum tentu dapat
digunakan untuk kasus yang sama pada individu yang lain. Dengan kata lain, generalisasi
informasi sangat terbatas penggunaannya. Studi kasus bukan untuk menguji hipotesis, namun
sebaliknya hasil studi kasus dapat menghasilkan hipotesis yang dapat diuji melalui penelitian
lebih lanjut. Banyak teori, konsep dan prinsip dapat dihasilkan dan temuan studi kasus.
Peneliti mencari data etika bisnis ini didasari atas pengetahuan yang telah didapat di
dalam pengajaran di kelas. Dan diharapkan mampu memberikan pengertian yang jelas dan dapat
mengartikan maksud dari Etika Bisnis dan juga bagaimana diterapkan di dalam
kewirausahaan..Dan tentu saja diharapkan dapat memberikan inspirasi dang pengetahuan yang
positif. Dalam proses pengumpulan data terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas
data hasil penelitian yaitu, kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas
instrument penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen, sedangkan kualitas
pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan
data dalam makalah.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
Observasi atau pengamatan kegiatan adalah setiap kegiatan untuk melakukan
pengukuran, pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak mengjukan
pertanyaan-pertanyaan.Data yang diperoleh adalah data yang segar karena disesuatikan dengan
apa yang sedang menjadi topic pembicaraan masyarakat. Berdasarkan keterlibatan pengamatan
dalam kegiatan-kegiatan orang yang diamati, observasi tak partisipasi (nonparticipant
observation): pengamat berada di luar subjek yang diamati dan tidak ikut dalam kegiatan-
kegiatan yang mereka lakukan. Berdasarkan cara pengamatan yang dilakukan, observasi
berstruktur: peneliti memusatkan perhatian pada tingkah laku tertentu sehingga dapat dibuat
pedoman tetang tingkah laku apa saja yang harus diamati. Data yang diperoleh berdasarkan hasil
survey yang terdapat di buku dan terdapat di dalam internet,yang datanya berasal dari para
pemakalah atau orang orang yang sudah terbiasa dalam penulisan penulisan yang terdapat di
internet.
2. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan
kepada subjek penelitian. Dokumen dapat dibedakan menjadikan dokumena primer ( dokumen
yang ditullis oleh orang yang langsung mengalami suatau peristiwa), dan dokumen sekunder
(jika peristiwa dilaporkan kepada orang lain yang selanjutnya ditulis oleh orang ini) contohnya
otobiografi. maka data yang diperlukan tidak terpengaruh oleh kehadiran peneliti atau
pengumpulan data. Analisis dalam studi dokumentasi asalah analisis longitudinal, menjangkau
jauh ke masa lalu. Dengan dokumen-dokumen yang tersedia, teknik ini memungkinkan untuk
mengambil sampel yang lebih besar.

3. Studi Kepustakaanustakaan
Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun
informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu
dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan
disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-
sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain.

Pengumpulan Data
a. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang
telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber
seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.
b. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif
diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis
dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan
(transkrip). Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau
rekaman video.

Pengolahan Data
Pengolahan data Sekunder yang telah dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang
telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber
seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, Internet, dll. Dan yang saya gunakan
untuk penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data dari internet dan juga dari buku-buku
yang ada. Agar kita dapat mengetahui apa saja dasar-dasar teori dari etika bisnis di dalam
kewirausahaan.
Pengolahan Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data
misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan
dalam catatan lapangan (transkrip). Data yang saya kumpulkan untuk penelitian ini dengan
menganalisis kasus PT. Megasari yang ternyata melakukan kecurangan bisnis dan observasi
terhadap etika bisnis.
Analisis Data
Analisis data adalah analisis data proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke
dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat
dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data. Analisis data bermaksud pertama-
tama mengorganisasikan data. Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari catatan
lapangan dan komentar peneliti, gambar, foto, dokumen, berupa laporan, biografi, artikel, dan
sebagainya. Mendalami kepustakaan guna mengkonfirmasikan teori atau untuk menjastifikasikan
adanya teori baru yang barangkali ditemukan. Peneliti mengumpulkan data dengan mencari
bahan di internet dan dikumpulkan sebanyak-banyaknya agar dapat mengetahui dari berbagai
sumber yang ada khususnya tentang etika bisnis ini.
Penyajian Data
Peneliti mengembangkan sebuah deskripsi informasi tersusun untuk menarik kesimpulan
dan pengambilan tindakan. Display data atau penyajian data yang lazim digunakan pada langkah
ini adalah dalam bentuk teks naratif. Pada proses ini peneliti berusaha menyusun data yang
relevan, sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu
dengan cara menampilkan dan membuat hubungan antar variabel agar peneliti lain atau pembaca
laporan penelitian mengerti apa yang telah terjadi dan apa yang perlu ditindak lanjuti untuk
mencapai tujuan penelitian. Dan disni peneliti akan menyajikan teori-teori yang sudah di ajarkan.

PEMBAHASAN
KASUS:
Kasus Penarikan Produk Obat Anti-Nyamuk HIT
Obat anti-nyamuk HIT yang diproduksi oleh PT Megarsari Makmur dinyatakan akan
ditarik dari peredaran karena penggunaan zat aktif Propoxur dan Diklorvos yang dapat
mengakibatkan gangguan kesehatan terhadap manusia, sementara yang di pabrik akan
dimusnahkan. Sebelumnya Departemen Pertanian, dalam hal ini Komisi Pestisida, telah
melakukan inspeksi mendadak di pabrik HIT dan menemukan penggunaan pestisida yang
menganggu kesehatan manusia seperti keracunan terhadap darah, gangguan syaraf, gangguan
pernapasan, gangguan terhadap sel pada tubuh, kanker hati dan kanker lambung.
HIT yang promosinya sebagai obat anti-nyamuk ampuh dan murah ternyata sangat
berbahaya karena bukan hanya menggunakan Propoxur tetapi juga Diklorvos (zat turunan
Chlorine yang sejak puluhan tahun dilarang penggunaannya di dunia). Obat anti-nyamuk HIT
yang dinyatakan berbahaya yaitu jenis HIT 2,1 A (jenis semprot) dan HIT 17 L (cair isi ulang).
Selain itu, Lembaga Bantuan Hukum Kesehatan melaporkan PT Megarsari Makmur ke
Kepolisian Metropolitan Jakarta Raya pada tanggal 11 Juni 2006. Korbannya yaitu seorang
pembantu rumah tangga yang mengalami pusing, mual dan muntah akibat keracunan, setelah
menghirup udara yang baru saja disemprotkan obat anti-nyamuk HIT.
Jika dilihat menurut UUD, PT Megarsari Makmur sudah melanggar beberapa pasal, yaitu :
1. Pasal 4, hak konsumen adalah :
Ayat 1 : hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang
dan/atau jasa
Ayat 3 : hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang
dan/atau jasa
PT Megarsari tidak pernah memberi peringatan kepada konsumennya tentang adanya zat-zat
berbahaya di dalam produk mereka. Akibatnya, kesehatan konsumen dibahayakan dengan alasan
mengurangi biaya produksi HIT.
2. Pasal 7, kewajiban pelaku usaha adalah :
Ayat 2 : memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan
PT Megarsari tidak pernah memberi indikasi penggunaan pada produk mereka, dimana
seharusnya apabila sebuah kamar disemprot dengan pestisida, harus dibiarkan selama setengah
jam sebelum boleh dimasuki lagi.
3. Pasal 8
Ayat 1 : Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa
yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Ayat 4 : Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat (1) dan ayat (2) dilarang
memperdagangkan barang dan/atau jasa tersebut serta wajib menariknya dari peredaran
PT Megarsari tetap meluncurkan produk mereka walaupun produk HIT tersebut tidak memenuhi
standar dan ketentuan yang berlaku bagi barang tersebut. Seharusnya, produk HIT tersebut sudah
ditarik dari peredaran agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, tetapi mereka tetap
menjualnya walaupun sudah ada korban dari produknya.
4. Pasal 19 :
Ayat 1 : Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan, pencemaran,
dan/atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan/atau jasa yang dihasilkan atau
diperdagangkan
Ayat 2 : Ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa pengembalian uang atau
penggantian barang dan/atau jasa yang sejenis atau setara nilainya, atau perawatan kesehatan
dan/atau pemberian santunan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
Ayat 3 : Pemberian ganti rugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal
transaksi
Menurut pasal tersebut, PT Megarsari harus memberikan ganti rugi kepada konsumen karena
telah merugikan para konsumen.
Penyelesaian Masalah yang dilakukan oleh PT.Megasari Makmur:
Pihak produsen (PT. Megasari Makmur) menyanggupi untuk menarik semua produk HIT
yang telah dipasarkan dan mengajukan izin baru untuk memproduksi produk HIT Aerosol Baru
dengan formula yang telahdisempurnakan, bebas dari bahan kimia berbahaya. HIT Aerosol Baru
telah lolosuji dan mendapatkan izin dari Pemerintah. Pada tanggal 08 September 2006
Departemen Pertanian dengan menyatakan produk HIT Aerosol Baru dapatdiproduksi dan
digunakan untuk rumah tangga (N0. RI. 2543/9-2006/S).Sementara itu pada tanggal 22
September 2006 Departemen Kesehatan jugamengeluarkan izin yang menyetujui
pendistribusiannya dan penjualannya di seluruh Indonesia.
Tanggapan:
PT. Megarsari Makmur sudah melakukan perbuatan yang sangat merugikan dengan
memasukkan 2 zat berbahaya pada produk mereka yang berdampak buruk pada konsumen yang
menggunakan produk mereka. Salah satu sumber mengatakan bahwa meskipun perusahaan
sudah melakukan permintaan maaf dan berjanji menarik produknya, namun permintaan maaf itu
hanyalah sebuah klise dan penarikan produk tersebut seperti tidak di lakukan secara sungguh
sungguh karena produk tersebut masih ada dipasaran.
Pelanggaran Prinsip Etika Bisnis yang dilakukan oleh PT. Megarsari Makmur yaitu
Prinsip Kejujuran dimana perusahaan tidak memberikan peringatan kepada konsumennya
mengenai kandungan yang ada pada produk mereka yang sangat berbahaya untuk kesehatan dan
perusahaan juga tidak memberi tahu penggunaan dari produk tersebut yaitu setelah suatu ruangan
disemprot oleh produk itu semestinya ditunggu 30 menit terlebih dahulu baru kemudian dapat
dimasuki /digunakan ruangan tersebut.
Melakukan apa saja untuk mendapatkan keuntungan pada dasarnya boleh dilakukan asal
tidak merugikan pihak mana pun dan tentu saja pada jalurnya. Disini perusahaan seharusnya
lebih mementingkan keselamatan konsumen yang menggunakan produknya karena dengan
meletakkan keselamatan konsumen diatas kepentingan perusahaan maka perusahaan itu sendiri
akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar karena kepercayaan / loyalitas konsumen
terhadap produk itu sendiri.
ANALISIS :
Dalam perusahaan modern, tanggung jawab atas tindakan perusahaan sering
didistribusikan kepada sejumlah pihak yang bekerja sama. Tindakan perusahaan biasanya terdiri
atas tindakan atau kelalaian orang-orang berbeda yang bekerja sama sehingga tindakan atau
kelalaian mereka bersama-sama menghasilkan tindakan perusahaan. Jadi, siapakah yang
bertanggung jawab atas tindakan yang dihasilkan bersama-sama itu?
Pandangan tradisional berpendapat bahwa mereka yang melakukan secara sadar dan
bebas apa yang diperlukan perusahaan, masing-masing secara moral bertanggung jawab.
Lain halnya pendapat para kritikus pada pandangan tradisional, yang menyatakan bahwa
ketika sebuah kelompok terorganisasi seperti perusahaan bertindak bersama-sama, tindakan
perusahaan mereka dapat dideskripsikan sebagai tindakan kelompok, dan konsekuensinya
tindakan kelompoklah, bukan tindakan individu, yang mengharuskan kelompok bertanggung
jawab atas tindakan tersebut.
Kaum tradisional membantah bahwa, meskipun kita kadang membebankan tindakan
kepada kelompok perusahaan, fakta legal tersebut tidak mengubah realitas moral dibalik semua
tindakan perusahaan itu. Individu manapun yang bergabung secara sukarela dan bebas dalam
tindakan bersama dengan orang lain, yang bermaksud menghasilkan tindakan perusahaan, secara
moral akan bertanggung jawab atas tindakan itu.
Namun demikian, karyawan perusahaan besar tidak dapat dikatakan dengan sengaja dan
dengan bebas turut dalam tindakan bersama itu untuk menghasilkan tindakan perusahaan atau
untuk mengejar tujuan perusahaan. Seseorang yang bekerja dalam struktur birokrasi organisasi
besar tidak harus bertanggung jawab secara moral atas setiap tindakan perusahaan yang turut dia
bantu, seperti seorang sekretaris, juru tulis, atau tukang bersih-bersih di sebuah perusahaan.
Faktor ketidaktahuan dan ketidakmampuan yang meringankan dalam organisasi perusahaan
birokrasi berskala besar, sepenuhnya akan menghilangkan tanggung jawab moral orang itu.
Kita mengetahui bahwa Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral
yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam
kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar formal dan
bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat
modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-
orang yang ada di dalam organisasi.
Dari kasus diatas terlihat bahwa perusahaan melakukan pelanggaran etika bisnis terhadap
prinsip kejujuran perusahaan besarpun berani untuk mmengambil tindakan kecurangan untuk
menekan biaya produksi produk. Mereka hanya untuk mendapatkan laba yang besar dan ongkos
produksi yang minimal. Mengenyampingkan aspek kesehatan konsumen dan membiarkan
penggunaan zat berbahaya dalam produknya . dalam kasus HIT sengaja menambahkan zat
diklorvos untuk membunuh serangga padahal bila dilihat dari segi kesehatan manusia, zat
tersebut bila dihisap oleh saluran pernafasan dapat menimbulkan kanker hati dan lambung.
Dan walaupun perusahaan sudah meminta maaf dan juga mengganti barang dengan
memproduksi barang baru yang tidak mengandung zat berbahaya tapi seharusnya perusahaan
jugamemikirkan efek buruk apa saja yang akan konsumen rasakan bila dalam penggunaan jangka
panjang. Sebagai produsen memberikan kualitas produk yang baik dan aman bagi kesehatan
konsumen selain memberikan harga yang murah yang dapat bersaing dengan produk sejenis
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai