Anda di halaman 1dari 3

Selayang Pandang Sejarah KUHD Pembagian Hukum Privat (Sipil) ke dalam Hukum Perdata dan Hukum Dagang sebenarnya

bukanlah pembagian yang asasi, tetapi pembagian yang berdasarkan sejarah dari Hukum Dagang. Bahwa pembagian tersebut bukan bersifat asasi, dapatlah kita lihat dalam ketentuan yang ter antum dalam Pasal ! "#HD yang menyatakan, bahwa peraturan$peraturan "#H Per dapat juga dijalankan dalam penyelesaian s%al$s%al yang disinggung dalam terke uali dalam penyelesaian s%al$ s%al yang semata$mata diadakan %leh "#HD itu. "enyataan$kenyataan lain yang membuktikan bahwa pembagian itu bukan pembagian asasi ialah& a. perjanjian jual beli yang merupakan perjanjian terpenting dalam bidang perdagangan tidaklah ditetapkan dalam "#HD, tetapi diatur dalam "#H Per& b. perjanjian pertanggungan (asuransi) yang sangat penting juga bagi s%al keperdataan ditetapkan dalam "#HD. 'dapun perkembangan Hukum Dagang sebenarnya telah dimulai sejak abad pertengahan di (r%pa, kira$kira dari tahun !))) sampai tahun !*)). 'sal mula perkembangan hukum ini dapat kita hubungkan dengan terjadinya k%ta$k%ta di (r%pa Barat. Pada +aman itu di ,talia dan Pran is Selatan telah lahir k%ta$ k%ta sebagai pusat perdagangan (-en%a, .l%ren e, /enesia, 0arseille, Bar el%na, dan lain$lain). Hukum 1%mawi (Corpus Iuris Civilis) ternyata tidak dapat menyelesaikan seluruh perkara$perkara yang timbul di bidang perdagangan. 2leh karena itulah di k%ta$k%ta (r%pa Barat disusun peraturan$ peraturan hukum baru yang berdiri sendiri di samping Hukum 1%mawi yang berlaku. Hukum yang baru ini berlaku bagi g%l%ngan pedagang dan disebut Hukum Pedagang (koopmansrecht). "emudian pada abad ke$!3 dan ke !4 sebagian besar k%ta di Pran is mengadakan pengadilan$pengadilan istimewa khusus menyelesai$ kan perkara$perkara di bidang perdagangan (pengadilan pedagang). Hukum pedagang ini pada mulanya belum merupakan unifikasi, berlakunya satu sistem hukurn untuk seluruh daerah, karena berlakunya masih bersifat kedaerahan. 5iap$tiap daerah mempunyai hukum pedagangnya sendiri$sendiri yang berlain$lainan satu sama lainnya. "emudian disebabkan bertambah eratnya hubungan perdagangan antar daerah, maka dirasakan perlu adanya suatu kesatuan hukum di bidang Hukum Pedagang ini. 2leh karena itu, di Pran is pada abad ke$!4 diadakanlah k%difikasi dalam hukum pedagang. 0enteri "euangan dari 1aja 6%uis 7,/ (!389$!4!*) yaitu :%lbert membuat suatu peraturan yaitu Ordonannance du Commerce (!349). Peraturan ini mengatur hukum pedagang itu sebagai hukum untuk g%l%ngan tertentu yakni kaum pedagang. Ordonnance du Commerce ini dalam tahun !3;! disusul dengan suatu peraturan lain yakni Ordonnance de la Marine, yang mengatur hukum perdagangan laut (untuk pedagang$pedagang k%ta pelabuhan). Pada tahun !;)4 di Pran is di samping adanya Code Civil des Francais, yang mengatur Hukum Perdata Pran is, telah dibuat lagi suatu "itab #ndang$#ndang Hukum Dagang tersendiri, yakni Code de Commerce. Dengan demikian pada tahun !;)4 di Pran is terdapat Hukum Dagang yang dik%difikasikan dalam Code de Commerce yang dipisahkan dari Hukum Perdata yang dik%difikasikan dalam Code Civil. Code de Commerce ini memuat peraturan$peraturan hukum yang timbul dalam bidang perdagangan sejak +aman pertengahan. 'dapun yang menjadi dasar bagi penyusun Code de Commerce (!;)4) itu ialah antara lain Ordonnance du Commerce (!349) dan Ordonnance de la Marine (!3;!), tersebut. "emudian k%difikasi$k%difikasi hukum Pran is tahun !;)4 (yakni Code Civil dan Code de Commerce) dinyatakan berlaku juga di <etherlands sampai tahun !;9;. Dalam pada itu, pemerintah <etherlands menginginkan adanya Hukum Dagang sendiri, dalam

usul "#HD Belanda dari tahun !;!= diren anakan sebuah "#HD yang terdiri atas 9 kitab, akan tetapi di dalamnya tidak mengakui lagi pengadilan istimewa yang menyelesaikan perkara$perkara yang timbul di bidang perdagangan, akan tetapi perkara$perkara dagang diselesaikan di muka pengadilan biasa. #sul "#HD Belanda inilah yang kemudian disahkan menjadi "#HD Belanda tahun !;9;. 'khirnya, berdasarkan asas k%nk%rdansi, maka "#HD <etherlands !;9; ini kemudian menjadi %nt%h bagi pembuatan "#HD ,nd%nesia !;8;. Pada akhir abad ke$!=, Pr%f. 0%lengraaff meren anakan suatu #ndang$#ndang "epailitan yang akan menggantikan Buku ,,, dari "#HD <etherlands. 1an angan 0%lengraaff ini kemudian berhasil dijadikan #ndang$#ndang "epailitan tahun !;=9 (berlaku pada !;=3). Dan berdasarkan asas k%nk%rdansi pula, perubahan ini diadakan juga di ,nd%nesia pada tahun !=)3. Pada tahun !=)3 itulah "itab ,,, "#HD ,nd%nesia diganti dengan Peraturan "epailitan yang berdiri sendiri (di luar "#HD). Sehingga semenjak tahun !=)3 "#HD ,nd%nesia hanya terdiri atas dua kitab saja, yakni "itab , yang berjudul& tentang Dagang Umumnya dan "itab ,, berjudu6 tentang Hak Hak dan !e"a#i$an!e"a#i$an yang %er$it dari &elayaran. Pe r ubahan Bab I Ki tab I K UH D Indonesia 0engenai istilah Hukum Dagang, apakah sekarang ini masih tepat digunakan, ada yang berpendapat bahwa istilah itu tidak tepat lagi. Pendapat ini didasarkan pada 'et (UU Belanda) tanggal > ?uli !=98 yang menghapuskan seluruh Bab , dari "itab , "#HD yang memuat Pasal > sampai dengan Pasal * mengenai @pedagang dan perbuatan dagang@ dan menggantikannya dengan istilah$istilah perusahaan dan perbuatan$perbuatan perusahaan, sehingga dengan demikian akan lebih tepatlah kalau dipergunakan istilah @hukum perusahaan@. Seperti diketahui dahulu ada pendapat, bahwa Hukum Dagang adalah hukum Pedagang. Pendapat bahwa Hukum Dagang sebagai Hukum Pedagang antara lain terlaksana dalam Pasal > (lama) "#HD yang menyatakan, @Pedagang$pedagang adalah mereka yang menjalankan perbuatan$ perbuatan dagang sebagai pekerjaannya sehari$hari.@ Pasal > (lama) mengemukakan, @Perbuatan$perbuatan dagang ialah pada umumnya perbuatan$ perbuatanmengenai pembelian barang$barang untuk dijual lagi, baik se ara besar$besaran maupun se ara ke il$ke ilan, baik se ara mentah atau kasar maupun setelah dikerjakan ataupun hanya untuk disewakan pemakaiannya saja.@ Sedangkan Pasal 8 (lama) memperluas pengertian perbuatan$perbuatan dagang dan dan Pasal * (lama) mengatur tentang kewajiban$kewajiban yang timbul karena kerusakan kapal dan sebagainya. 'dapun maksud pembuat undang$undang ialah bahwa Pasal > sampai dengan * (lama) dari "#HD ini merupakan perin ian yang lengkap (ingat unsur k%difikasi), sehingga tidak ada lagi perbuatan dagang dan perikatan dagang di luar pasal$pasal tersebut. <amun, ketentuan demikian menimbulkan kesulitan$kesulitan pada waktu itu, antara lain& a. Perdagangan dalam hal barang$barang tetap yang banyak terjadi dalam masyarakat tidak dimasukkan dalam pengertian perdagangan menurut pasal tersebut dalam "#HDA b. 'mat sukar menentukan apakah sesuatu perbuatan termasuk perbuatan dagang menurut perumusan "#HD atau tidak, dan menentukan apakah sese%rang itu adalah pedagang atau bukan pedagangA . 'pabila terjadi, bahwa di dalam suatu perjanjian tidaklah buat kedua pihak merupakan suatu perbuatan dagang, misalnya se%rang partikelir (swasta) membeli sebuah sepeda dari se%rang pedagang sepeda. -aris besar kesulitan inilah yang telah mendesak pihak penguasa peraturan$ peraturan untuk sebanyak mungkin melenyapkan perbedaan$perbedaan hukum antara g%l%ngan pedagang dalam arti

yang disebutkan dalam "#HD dengan g%l%ngan$g%l%ngan lainnya. Demikianlah di <etherlands dalam tahun !=98 terjadi perubahan dalam Hukum Dagang yang dilakukan dengan 'et tanggal > ?uli !=98 (Stb. !=98 <%. 984). Dengan undang$undang inilah (yang mulai berlaku ! ?anuari !=9*) dilenyapkan pengertian$pengertian menurut "#HD tentang pedagang, perbuatan, dan perikatan dagang yang sebelum berlakunya 'et tersebut merupakan hukum pedagang. ?elasnya, dengan 'et > ?uli !=98 itulah dihapuskannya seluruh Bab , dari "itab , "#HD (yang telah berlaku sejak ! 2kt%ber !;9; di <etherlands) yang memuat Pasal > sampai dengan * mengenai pedagang$pedagang dan perbuatan$perbuatan dagang. Dan seperti dikatakan tadi, sebagai gantinya dimasukkan dalam undang$undang ini istilah$istilah perusahaan dan perbuatan$perbuatan perusahaan. 'kan tetapi dalam undang$undang ini tidak dimuat penjelasan resmi tentang istilah @perusahaan@ dan @perbuatan$perbuatan perusahaan@, sehingga hal tersebut harus diserahkan kepada dunia keilmuan dan yurisprudensi. Perubahan yang terjadi di <etherlands dalam tahun !=98 itu berdasarkan asas k%nk%rdansi (vide Pasal 4* 1.1.) di ,nd%nesia diadakan pula perubahan dengan Stb. !=9; <%. >43 yang mulai berlaku pada tanggal !4 ?uli !=9;. Dapat pula ditarnbahkan di sini, bahwa sebelum berlakunya Stb. !=98B984 di <etherlands dan Stb. !=9;B>43 di ,nd%nesia "#HD telah pernah mengalami perubahan dalam Bab ,, "itab , "#HD mengenai Pasal 3 tentang Pembukaan. Perubahan dalarn Pasal 3 "#HD ini dilakukan dengan Stb. !=>4 <%. !83 pada = ?uni !=>4.

Anda mungkin juga menyukai