Anda di halaman 1dari 24

SEJARAH HUKUM

DAGANG

Murni - Gasal 2021/2022


Pertumbuhan Hukum Dagang
Abad Pertengahan (Tahun 1000-1500)
 Negara Italia dan Perancis telah berkembang kota
pusat-pusat perdagangan (barcelona, venatia,
marceille ), yg saat itu masih menggunakan
“Hukum Romawi” (Corpus Juris Civilis = Code
Civil = BW) sebagai KUHPerdata
 Hukum Romawi tdk lagi dapat memenuhi
kebutuhan hukum masyarakat
 Timbul hukum pedagang (Koopmansrecht -
koopliedenrecht)
Koopmansrecht
 Perbuatan perniagaan (handelsdaden)
 Perikatan-perikatan dagang
(handelsverbintennissen)
 Badan peradilan perniagaan
(handelsrechtbanken)
 Hukum kebiasaan perniagaan
Abad 17

 Raja Louis XIV membuat kodifikasi hk


dagang dalam 2 buku yaitu :
Ordonance Du Commerce (1673) dan
Ordonance De La Marine (1681)
 Tahun 1807 kedua buku tersebut diatas
dikodifikasikan menjadi Code Du Commerce
oleh Raja Napoleon  kodifikasi hk Dagang
yg pertama (Molengraaff)
Abad 18
 Tahun 1809 Perancis menjajah Belanda
 Code Du Commerce jg berlaku di Belanda
Tahun 1819 dimulai membuat kodifikasi
hukum dagang
 1 oktober 1838 disahkan Wetbook van
Koophandle di Belanda
 Tahun 1848 WvK diberlakukan di jajahan
Hindia Belanda termasuk Indonesia
Pasal 1 KUHD
 KUHPerdata seberapa jauh dan padanya dalam
kitab ini tidak khusus diadakan
penyimpangan-penyimpangan berlaku juga
hal-hal yang dibicarakan dalam kitab ini.
 “Pasal 15 KUH Dagang, disebutkan bahwa
segala persoalan tersebut dalam bab ini
dikuasai oleh persetujuan pihak-pihak yang
bersangkutan oleh kitab ini dan oleh hukum
perdata.”
Hubungan KUHPdt dan KUHD
HK perdt merupakan Hukum perdata umum
sedangkan KUHD merupakan hukum perdata khusus
,maka hubungan kedua ini berlaku adegium “ Lex
specialis derogat lex generali ( hukum khusus
menyampingkan hukum umum ) 
 Hukum Dagang adalah hukum yang mengatur
hubungan hukum diantara para pedagang (orang
atau Badan hukum) dalam lapangan perniagaan atau
jual beli.
Pemberlakuan KUHD
 Pada mulanya (sblm 1935) berlaku bagi
pedagang (Koopman) ( jual beli)

 Sth 1935 : Koopman  Bedrijfshandeling


(pengusaha )  perusahaan
Pasal 2 KUHD Hukum Dagang
sebagai hukum para pedagang
“ Pedagang2 adalah mereka yg
menjalankan (iutoefenen)
perbuatan2 perniagaan (daden van
koophandel) sbg pekerjaan biasa
sehari-hari (een daarvan hun
gewoon beroep maken)”
Pasal 3 : “pembelian barang saja
yang dinyatakan sebagai Perbuatan
perniagaan” yakni,
pembelian barang utk dijual, baik
besar-besaran maupun sedikit, baik
secara mentah atau kasar maupun
setelah dikerjakan aaupun hanya
disewakan pemakainnya. 
Perbuatan perniagan yg dilakukan
oleh pedaga jenis Subjektif
Perbuatan perniagan yg
dilakukan oleh pedagang sebagai
pekerjaan sehari-hari  jenis
Subjektif
Perbuatan perniagan yg
dilakukan oleh siapapun diluar
pedagang  jenis Objektif
Pasal 4  perbuatan perniagaan:
1. perniagaan komisi
2. semua yg bersangkutan dg perniagaan surat
wesel, surat sanggup bagi pedagang saja.
3. perbuatan para pedagang bankir, kasir, makelar
4. yg bersangkutan dg pemborongan, perbaikan
kapal, pembelian dan penjualan kapal…
5. ekspedisi, pengangkutan …
6. pemilik dan penyewa kapal…
7. perbuatan para faktoor, buruh…
8. segala pertanggungan ..
Pasal 5
 Kewajiban-kewajiban yg timbul karena adanya
kecelakaan dalam pelayaran perikatan perniagaan
 Pasal 2 s/d Pasal 5 ( pedagang dan perbuatan
perniagaan) dihapus oleh Staatblad 1938 no.
276. karena :
- sudah tidak sesuai dengan kenyataan di masyarakat;
- Pengertian pedagang dan perbiatan perniagaan terlalu
sempit.
- Sulitnya hakim dalam menentukan suatu perbuatan
termasuk dalam perbuatan perniagaan atau bukan
menurut KUHD  menjadi dasar penuntutan
SUMBER
HUKUM DAGANG

HUKUM TERTULIS HUKUM TERTULIS


(YG SDH DIKODIFIKASI) (BELUM TERKODIFIKASI)

PERATURAN
KUHD (WvK)
PERDAGANGAN
KUHPerdata (BW)
DILUAR KUHD
BEBERAPA UNDANG-UNDANG
BIDANG BISNIS
 ATURAN YANG MEMBERI LANDASAN HUKUM KEBERADAAN
LEMBAGA-LEMBAGA YANG MEWADAHI PARA PELAKU
BISNIS DLM MENJALANKAN AKTIFITASNYA .

 UU NO.25 TAHUN 1992 Tentang PERKOPERASIAN


 UU No.2 Tahun 1992 Tentang USAHA PERASURANSIAN
 UU N0.40 TAHUN 2007 Tentang PERSEROAN TERBATAS
 UU No 10 Tahun 1998 Tentang PERBANKAN
 UU No. 3 Tahun 2004 Tentang BANK INDONESIA
 UU No.16 Tahun 2001 Tentang YAYASAN (diperbarui UU No.28 Th
2004)
 UU No. 19 Tahun 2003 Tentang BUMN (BADAN USAHA MILIK NEGARA)
 UU. No.21 Tahun 2008 Tentang PERBANKAN SYARIAH
 ATURAN YANG MEMBERI LANDASAN HUKUM DALAM MENGATUR
PERILAKU PELAKU BISNIS DALAM MENJALANKAN AKTIFITAS

 UU No.3 Tahun 1982 Tentang WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN


 UU No. 5 Tahun 1984 Tentang PERINDUSTRIAN
 UU NO. Tahun 1992 Tentang PENERBANGAN
 UU.No.8 Tahun 1995 Tentang PASAR MODAL
 UU No. 23 Tahun 1997 Tentang PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
 UU No. 24 Tahun 1997 Tentang PENYIARAN
 UU No.32 Tahun 1997 Tentang PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI
 UU No. 5 Tahun 1999 Tentang LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN
PERSAINGAN TIDAK SEHAT.
 UU No.8 Tahun 1999 Tentang PERLINDUNGAN KONSUMEN
 UU No.24 Tahun 1999 Tentang LALU LINTAS DEVISA DAN SISTEM
NILAI TUKAR
 UU No.18 Tahun 1999 Tentang JASA KONSTRUKSI
 UU No.9 Tahun 1999 Tentang PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN
BERJANGKA KOMODITI.
 UU No. 36 Tahun 1999 Tentang TELEKOMUNIKASI
 UU No.29 Tahun 2000 Tentang PERLINDUNGAN
VARIETAS TANAMAN
 UU No. 30 Tahun 2000 Tentang RAHASIA DAGANG
 UU No. 31 Tahun 2000 Tentang DESAIN INDUSTRI
 UU No.32 Tahun 2000 Tentang DESAIN TATA LETAK
SIRKUIT TERPADU.
 UU No. 14 Tahun 2001 Tentang PATEN
 UU No. 15 tahun 2001 Tentang MEREK
 UU No.19 Tahun2002 Tentang HAK CIPTA
 UU No. 22 Tahun 2001 Tentang MINYAK DAN GAS BUMI
 UU No.15 Tahun 2002 Tentang TINDAK PIDANA
PENCUCIAN UANG
 UU No. 17 Tahun 2003 Tentang KEUANGAN NEGARA
 UU No.21 Tahun 2003 Tentang PENGESAHAN KONVENSI
ILO NO.81 MENGENAI PENGAWASAN
KETENAGAKERJAAN DLM INDUSTRI DAN
PERDAGANGAN
 UU No.19 Tahun 2004 Tentang KEHUTANAN (UU
No.41/1999-Perpu No.1/2004-judicial review di MK larangan
penambangan di hutan lindung tdk dikabulkan)
 UU No. 24 Tahun 2004 Tentang LEMBAGA PENJAMIN
SIMPANAN
 UU No.37 Tahun 2004 Tentang KEPAILITAN DAN
PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG
(No. 4 Tahun 1998)
 UU No. 17 Tahun 2006 Tentang KEPABEANAN
 UU No. 25 Tahun 2007 Tentang PENANAMAN MODAL
 UU No. 39 Tahun 2007 Tentang CUKAI
 UU NO..19 Tahun 2008 Tentang SURAT BERHARGA
SYARIAH NEGARA
 UU. No.1 TH 2009 Tentang Penerbangan
 UU.No.4 TH 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
 UU.No.5 TH 2009 Tentang Pengesahan United Nations Convention
Againts Transnational Organized Crime
 UU.No.9 TH 2009 Tentang BHP
PERUBAHAN KUHD
1. Dihapuskannya buku III tahun 1893 dan
diganti UU Kepailitan dgn stb.348 tahun 1906
dan berlaku 1906  UU No. 37 Th.2004
2. Dihapuskannya pasal 2 s/d pasal 5 KUHD tgl
17 juli 1938 dgn stb. 1938 – no.276
 Pasal 2 KUHD : Pedagang : Mereka yang
melakukan perbuatan perniagaan sbg
pekerjaannya sehari-hari
 Pasal 3 KUHD : Perbuatan Perniagaan :
perbuatan pembelian barang u/ dijual lagi
 Pasal 4 KUHD : Perbuatan perniagaan lain a/
perusahaan komisi, perniagaan wesel,
perbuatan bankir, kasir makelar,ekspedisi
perniagaan
 Pasal 5 KUHD : Perbuatan yg timbul dr
kewajiban menjalankan kapal, kewajiban
mengenai tubrukan kapal
3. Digantikannya istilah perdagangan dengan
istilah perusahaan.(ps. 6, 16, 36 KUHD)
Istilah perdagangan lebih sempit drpd
perusahaan. Perdagangan mrpkan salah satu
kegiatan perusahaan. Tetapi istilah
“perusahaan “tdk diberikan intrepestasi
otentik dalam UU. Pengertian perusahaan
berkembang sesuai dengan kebutuhan hukum
Sistematika KUHD
 Buku Kesatu: tentang Dagang umumnya ( Bab
I s/d X)
Bab I : dihapuskan ( Pasal 2-5)
 Buku Kedua: tentang Hak-hak dan Kewajiban

yg terbit dari Pelayaran (Bab I s/d XIII)


Bab VIII: dihapuskan
Undang-undang Kepailitan dan Pengunduran
Pembayaran dihapus
Terima Kasih
Wassalam

Anda mungkin juga menyukai