Anda di halaman 1dari 6

Hukum Dagang

Slide 1

a. Hukum dagang secara umum


Hukum dagang adalah serangkaian norma yang timbul khusus dalam dunia usaha atau
kegiatan perusahaan.
b. Hukum Dagang Menurut para ahli
Menurut Subekti yang mendefinisikan hukum dagang sebagai aturan yang mengatur
hubungan istimewa (privat) anggota masyarakat dengan badan hukum.
Menurut Munir Fuadi Hukum dagang adalah segala aturan yang memuat tata cara tentang
melakukan kegiatan perdagangan baik di bidang industri maupun dalam bidang keuangan
yang masih berhubungan dengan kegiatan tukar menukar barang dan produksi.
Itulah pengertian hukum dagang menurut beberapa ahli. Di Indonesia, belum ada hukum
dagang nasional. Sampai saat ini, hukum dagang yang digunakan di tempat kita masih
menggunakan hukum dagang warisan pemerintah Hindia Belanda. Hukum waris dagang
yang diwariskan oleh Belanda di Indonesia yaitu Undang-Undang Hukum Dagang (Wetboek
van Koophandel). Meskipun demikian, Indonesia sudah memiliki hukum dagang yang
mengatur masalah hak cipta ataupun perkoperasian yang diatur dalam hukum nasional.

Slide 2
c. Sejarah singkat Hukum Dagang Di Dunia

Sejarah hukum datang diperkenalkan oleh bangsa Romawi yang pertama kali diprakarsai oleh
Kais ubiar Justianus. Ia salah satu orang yang mengatur hubungan antar warga yang termuat
dalam Corpus Juris Civilis atau karya Perundang-undangan.

Di Benua Eropa, masyarakatnya memiliki budaya berpindah-pindah, khususnya bagi kaum


pedagang. Sehingga wajar jika terjadi perpindahan dari kota ke kota secara cepat. Meskipun
terjadi perpindahan tempat, mereka sudah tidak dipusingkan lagi masalah hukum dagang
karena sudah ada Corpus Juris Civilis yang berlaku untuk para pedagang ataupun penduduk.

Slide 3

d. Sejarah hukum dagang di Indonesia


Perkembangan hukum dagang lebih dulu terjadi di Eropa antara tahun 1000-1500.
Saat itu waktu, kota-kota seperti Genoa, Venecia, Barcelona, dan, Florence munculyang aktif
berfungsi sebagai pusat perdagangan .yang berfungsi aktif sebagai pusat perdagangan .
Banyak darikota di kabupaten ini mengalami permasalahan bisnis yang tidak dapat
diselesaikan . kota -kota_di kabupaten ini sedang mengalami masalah bisnis yang tidak dapat
diselesaikan . Melihat situasi situasi saat ini , hukumini darihukum tanah (Hukum Koopman )
harusKoopman ) harus diterapkan terapan. PertamaKodifikasi undang - undang tersebut
pertama kodifikasi seperti ituditerbitkan di Prancis pada tahun 1673 dengan nama
Ordonnance de Commerce pada masa pemerintahan Raja Louis XIV . _Undang - undang
tersebut diterbitkan di Perancis pada tahun 1673 dengan nama Ordonnance de Commerce
pada masa pemerintahan Raja Louis XIV . tersebut di atasUndang-Undang tersebut telah
mencakup semua topik yang berkaitan dengan bisnis , mulai dari pedagang , bank , badan
usaha Undang-Undangasuransi, hingga kebangkrutan .telah mencakup semua topik yang
berhubungan dengan bisnis , mulai dari pedagang , bank , hingga badan
usahaPertanggungankebangkrutan. pada tahun 1681 , serangkaian peraturan hukum berbeda
dengan nama Ordonance de la Marine mulai berlaku , yang mencakup semua aspek
perdagangan dan penegakan hukum , termasuk pembajakan maritim . Kedua UU ini
inikemudian ditetapkan sebagai penerus Kitab Undang - undang Dagang yang mulai berlaku
di Perancis pada tahun 1807 . UU tersebut kemudian ditetapkan sebagai penggantinya Code
of Commerce yang mulai berlaku di Perancis pada tahun 1807. Seiring berjalannya waktu,
beberapa wilayah di Indonesia juga tumbuh menjadi pusat perdagangan, salah satunya adalah
Batavia (sekarang Jakarta).

Namun, kemudian bermunculan beberapa pendapat mengenai pemberlakuan hukum dagang.


Ada yang mengusulkan agar hukum dagang tidak hanya diterapkan kepada para pedagang.
Kemunculan usulan ini dilatarbelakangi oleh terjadinya selisih paham antara para pedagang
dengan non-pedagang. Oleh karena itu, sejak 17 Juli 1938, hukum dagang mulai
diberlakukan bagi semua orang. Saat ini, hukum dagang diatur dalam UU No. 4 Tahun 1971,
tentang Perubahan dan Penambahan atas Ketentuan Pasal 54 Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang

e. Sumber hukum dagang


Hukum Dagang Indonesia terutama bersumber pada:

1. Hukum tertulis yang dikodifikasikan:

a. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) atau Wetboek van Koophandel (WVK),
yang mulai berlaku di Indonesia pada 1 Mei 1848 terbagi atas dua kitab dan 23 BAB. Di
dalam KUHD jelas tercantum bahwa implementasi dan pengkhususan dari cabang-cabang
Hukum Dagang Isi poko daripada KUHD Indonesia adalah:

Kitab pertama berjudul Tentang Dagang Umumnya, yang memuat 10 BAB;

Kitab kedua berjudul Tentang Hak-hak dan Kewajiban-kewajiban yang Terbit dari Pelayaran,
terdiri dari 13 BAB.

b. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) atau Burgerlijk Wetboek (BW),


Buku tentang III Perikatan.

2. Hukum tertulis yang belum dikodifikasikan

Hukum tertulis yang belum dikodifikasikan yaitu peraturan perundangan khusus yang
mengatur tentang hal-hal yang berhubungan dengan perdagangan diantaranya adalah sebagai
berikut;

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal;

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi;

Undang-Undang Nomor 8 tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan.

3. Hukum Kebiasaan

a. Pasal 1339 KUHPerdata

Suatu perjanjian tidak saja mengikat untuk apa yang semata-mata telah diperjanjikan tetapi
untuk apa yang semata-mata telah diperjanjikan tetapi untuk apa yang sudah menjadi
kebiasaan;

b. Pasal 1347 KUHPerdata


Hal-hal yang sudah lazim diperjanjikan dalam suatu perjanjian, meskipun tidak secara tegas
diperjanjikan harus dianggap juga tercantum dalam setiap perjanjian semacam itu.

f. Tujuan dan fungsi hukum dagang

Tujuan hukum dagang :

Beberapa tujuan dari hukum dagang yang sah tercantum di bawah ini yang perlu Anda
ketahui:

-Memastikan berfungsinya mekanisme keamanan pasar secara efektif dan lancar.

-Perlindungan terhadap berbagai usaha, khususnya usaha kecil Menengah (UKM).

-Membantu meningkatkan sistem keuangan dan perbankan.

-Memberikan perlindungan kepada pelaku ekonomi atau pelaku usaha.

-Implementasi perdagangan yang aman dan adil untuk semua pedagang.

-Seperti yang Anda ketahui, hukum dibuat untuk menciptakan kehidupan yang aman,

Fungsi hukum dagang

-Menjadi sumber informasi yang bermanfaat bagi para pebisnis.

-Para pedagang belajar lebih banyak tentang hak dan kewajiban mereka selama kegiatan
perdagangan usaha agar usahanya tidak menyimpang dari peraturan dan ketentuan yang
tertulis dalam undang-undang.

-Pengusaha lebih memahami hak dan kewajibannya dalam perusahaan bisnis.

-Pemahaman tentang sikap dan perilaku bisnis atau transaksi yang adil, jujur, rasional, sehat,
dinamis dan justru karena sudah memiliki kepastian hukum.
g. Subjek Hukum Dagang

1. Orang/Perorangan

Yang dimaksud dengan orang sebagai subjek hukum yaitu sebagai pribadi (natuurlijke
persoon) sebagai subjek hukum ia mempunyai hak dan dapat melaksanakan haknya yang ia
jamin itu hukum yang berlaku.

2. Badan hukum

Dalam hukum dagang, yang menjadi subyek hukum adalah perseroan. Istilah lain dari
persekutuan usaha adalah korporasi, baik perorangan maupun badan hukum. Ada 8 jenis
badan usaha, yaitu:

Badan Usaha/Perusahaan Dagang (PD/UD)

firma

Kemitraan Terbatas (CV)

Perseroan terbatas

koperasi

perusahaan

Sebuah perusahaan publik

induk perusahaan/grup

Kesimpulan:

Hukum dagang adalah serangkaian norma yang timbul khusus dalam dunia usaha atau
kegiatan perusahaan. Menurut Subekti yang mendefinisikan hukum dagang sebagai aturan
yang mengatur hubungan istimewa anggota masyarakat dengan badan hukum. Di
Indonesia, belum ada hukum dagang nasional. Sampai saat ini, hukum dagang yang
digunakan di tempat kita masih menggunakan hukum dagang warisan pemerintah Hindia
Belanda. Hukum waris dagang yang diwariskan oleh Belanda di Indonesia yaitu Undang-
Undang Hukum Dagang . Hukum dagang di Indonesia bersumber pada kitab UU hukum
dagang, KUHPer, Hukum kebiasaan,
Sumber

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-hukum-dagang/

https://bantuanhukum-sbm.com/artikel-sumber-dan-dasar-hukum-dagang

Anda mungkin juga menyukai