pengetahuan dan teknologi dewasa ini, perkembangan di
segala bidang kehidupan yang membawa kesejahteraan bagi umat manusia, pada kenyataannya juga menimbulkan berbagai akibat yang tidak diharapkan. Dalam proses penyidikan suatu tindakan pidana, mengetahui identitas korban merupakan suatu hal yang mempunyai arti sangat penting, yaitu sebagai langkah awal penyidikan yang harus dibuat jelas lebih dahulu sebelum dapat dilakukan langkah-langkah selanjutnya dalam proses penyidikan tersebut. Apabila identitas korban tidak dapat diketahui, maka sebenarnya penyidikan menjadi tidak mungkin dilakukan. Selanjutnya apabila penyidikan tidak sampai menemukan identitasnya identitas korban, maka dapat dihindari adanya kekeliruan dalam proses peradilan yang dapat berakibat fatal. Defenisi Identifikasi forensik merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan membantu penyidikan dalam menentukan identitas seseorang. Metode Identifikasi
Proses identifikasi menggunakan 2 metode, yaitu metode sederhana dan metode ilmiah : a. Metode sederhana - metode visual - metode kepemilikan - metode eksklusi b. Metode ilmiah - sidik jari - medik - odontologik - antropologik - serologik
Antropologi adalah bidang ilmu untuk physical anthropologists yang mengaplikasikan ilmunya dalam bidang biologi, sains, dan budaya dalam proses hukum Antropologi menurut American Board of Forensic Anthropology adalah aplikasi ilmu pengetahuan dari antropologi fisik untuk proses hukum Ruang Lingkup Pemeriksaaan Forensik
a. Osteologi b. Dentisi c. Etnobonotani Manfaat Pemeriksaan Antropologi Forensik a. Penentuan jenis kelamin
Pria Wanita Tulang Besar, berat, dan kasar Kecil, ringan, dan halus Tengkorak Berat dan menonjol Ringan dan kurang menonjol Tulang Wajah Besar Kecil Supra Orbital Menonjol Kurang menonjol Oksiput Menonjol Kurang menonjol Sinus Frontalis Lebar Kecil Thoraks Panjang Pendek dan lebar Pelvis Dalam, sempit, dan berat Dangkal, halus, dan ringan Ilium Melengkung Kurang melengkung SIAS Terpisah dan jarak tidak lebar Terpisah dan jarak lebar Cekungan Sakrum Tidak lebar, panjang, sempit, dan tidak begitu melengkung Lebar dan melengkung b. Perkiraan umur : - Bayi baru dilahirkan (1-10 bulan)
Umur Panjang Umur Panjang 1 bulan 1 cm 6 bulan 30 cm 2 bulan 4 cm 7 bulan 35 cm 3 bulan 9 cm 8 bulan 40 cm 4 bulan 16 cm 9 bulan 45 cm 5 bulan 25 cm 10 bulan 50 cm - Anak dan dewasa sampai umur 30 thn
Persambungan speno-oksipital terjadi pada umur 17-25 thn Tulang selangka merupakan tulang panjang terakhir unifikasi Unifikasi dimulai umur 18-25 thn Unifikasi lengkap 25-30 thn, >31 thn sudah lengkap Tulang belakang sebelum 30 thn menunjukkan alur yang dalam dan radier pada permukaan atas dan bawah - Dewasa > 30 tahun Sutura kranium perlahan-perlahan menyatu. Morfologi pada ujung iga berubah sesuai dengan umur. Iga berhubungan dengan sternum melalui tulang rawan. Ujung iga saat mulai terbentuk tulang rawan awalnya berbentuk datar, namun selama proses penuaan ujug iga mulai menjadi kasar dan tulang rawan menjadi berbintik- bintik. Pemeriksaan tengkorak
Pemeriksaan sutura, penutupan tabula interna mendahului eksterna Sutura sagitalis, koronarius, dan sutura lamboideus mulai menutup umur 20-30 tahun Sutura parieto-mastoid dan squamaeus 25- 35 tahun tetapi dapat tetap terbuka sebagian pada umur 60 thn Sutura spheno-parietal umumnya tidak akan menutup sampai umur 70 thn c. Perkiraan tinggi badan Tinggi permukaan persamaan linear berbagai panjang tulang, yaitu humerus, femur, radius, dan tibia dengan rumusan Trotter dan Gleser, Stevenson, Karl pearson, Dupertus dan Hadden. Perkiraan tinggi badan dengan pengukuran tulang : - Humerus 35% TB - Femur 27% TB - Tibia 22% TB - Tulang belakang 35% TB d. Perkiraan interval waktu kematian Penghancuran tulang memakan waktu bertahun-tahun, keasaman tanah mempercepat proses ini. Terpisah-pisahnya tulang penting bagi seorang antropologis forensik untuk menentukan perkiraan waktu kematian atau waktu penguburan. Perkiraan waktu kematian berdasarkan penelitian di Universitas Tennessee sbb : 3 minggu : tulang dengan sendi masih utuh 5 minggu : sebagian tulang terpisah, sebagian sendi masih utuh 4 bulan : tulang berpisah-pisah 1 tahun : tulang-tulang kecil hilang, terjadi disartikulasi komplit 2-4 tahun : sebagian tulang besar hilang >12 tahun : tulang hancur dapat terkubur oleh daun ,badai, erosi 15-20 tahun : tidak ada bukti
e. Pertalian ras Ras dari pemilik tulang dapat diidentifikasi menjadi : Ras Kaukasoid (kulit hitam) Kranium dolichocephalic (panjang) Tulang zygomaticus cenderung mundur terhadap tulang fasial Apertura nasalis sangat sempit dan tajam tepi bawahnya Dasar tulang orbita cenderung miring kebawah Palatum relatif sangat sempit dan cenderung berbentuk segitiga Sutura zygomaticusxillaris cenderung membelok
Ras Negroid (kulit hitam/ Negro Afrika, Amerika, dan Indian barat) Kranium mesochepalic (sedang) Tulang zygomaticus tidak begitu menjorok kedepan relatif terhadap tulang fasialis Apertura nasalis sangat lebar dan tepi bawah tulang nasalis tumpul Tulang orbita cenderung persegi empat dan jarak interorbital lebar Tulang palatum cenderung sangat lebar dan agak persegi empat Sutura zygomaticusxilaris cenderung berbentuk huruf S
Mongoloid (cina, jepang, Indian Amerika) Kranium cenderung memiliki tulang zygomaticus yang menonjol Lebar apertura nasalis sedang dan tepi bawah nasal agak runcing Tulang orbita cenderung sirkulair tulang palatum lebarnya sedang Sutura zygomaticusxillaris cenderung lurus
Penentuan ras dapat dilakukan melalui pemeriksaan terhadap tengkorak, sudut intercondylus, dan tulang panjang a. Tengkorak
Ciri Kaukasoid Negroid Mongoloid Konfigurasi umum Mesochepalic Dolichocephalic Brachycephalic Kontur sagital Bulat Datar atau takik Lengkung Parietal +-++ 0 +++ Gigi Sedikit overbite Prognatik Datar Wajah Panjang, sempit Prognatik Datar Orbita Persegi Oval Bulat Ciri Kaukasoid Negroid Mongoloid Jarak interorbital Intermediet Lebar Lebar Apertura nasal Sempit, oval Bulat Bulat dengan gully inferior Spina nasalis inferior Tajam Pendek atau berbentuk palung Tumpul
Tulang nasal Intermediet Pendek Menonjol Arcus zygomaticus dan prominensia malar Ramping Sedikit ramping Menyolok dengan penonjolan inferior Sudut mandibular Sedikit tumpul Tumpul Hampir menyerupai sudut Dagu, prosesus mentalis ++ - + b. Sudut intercondylar shelf Menentukan ras dari sudut intercondylus dapat digunakan bila yang tersisa haya kerangka saja. Metode ini memerlukan penempatan distal femur pada posisi lateral c. Tulang panjang Pada ras kulit hitam, tibia relatif lwbih panjang daripada femur dan radius relatif lebih panjang daripada humerus. Pada populasi kulit putih dan mongoloid, femur lebih melengkung ke anterior bila dibandingkan dengan populasi kulit hitam. Femur ras kulit hitam cebderung lebih lurus