Anda di halaman 1dari 45

SGD 6

AYUNA
YUASRAH
NUR
MAISAH
LUBIS
DEVIKA
MIDANTY
SKENARIO
Seorang wanita 45 tahun datang kerumah sakit
dengan keluhan adanya benjolan di payudara
kiri. Benjolan ini baru dirasakan 6 bulan
terakhir, makin bertambah besar dan kadang
kadang timbul nteri. Saat pasien duduk di
bangku SMA pernah mengalami tumor
payudara kananyang dinyatakan tidak ganas.
Setelah oprasi penderita disarankan oleh dokter
untuk melakukan SADARI.
MORE INFO
Anamnesis
Pasien bekerja di pabrik pembuat pupuk
Riwayat Penyakit Keluarga : Ibu dan Kaka nya meninggal karena
tumor payudara
Suaminya pasien merupakan perokok berat.
Pasien mengkonsumsi pil KB selama 15 tahun
Pemeriksaan Fisik :
Inspeksi :
Terlihat kulit payudara peaud,s Orange
Berkas operasi pada mamae kanan tidak terlihat jelas
Retraksi Putting susu

Pemeriksaan Fisik :
Palpasi :
Teraba Benjolan padankuadran lateral atas kiri
Besarnya sebesar telur ayam, solid, imobile, tidak berbatas
tegas.
Pada pemeriksaan axila kiri terdapat benjolan sebesar 1 cm dan
tidak nyeri
Pada pemeriksaan xilla kanan tidak teraba benjolan
Biopsi eksisi dilakukan dan dikirim ke patologi anatomi untuk
diagnosis
HUBUNGAN ANTARA TUMOR PAYUDARA KANAN
DAN TUMOR PAYUDARA KIRI YANG MUNCUL.
Sebelumnya payudara kanan merupakan
tumor jinak dan payudara kiri yang muncul
merupakan tumor ganas, yang ditandai
dengan tidak berbatas tegas dan telah ber
metastasis ke axilla. Perkembangan tumor
jinak menjadi tumor ganas sangat jarang
terjadi
DEFINISI
Neoplasma adalah massa abnormal yg
pertumbuhannya berlebihan dan tidak
terkoordinasi dengan pertumbuhan
jaringan normal serta terus demikian
walaupun rangsangan yg memicu perubahan
tersebut telah berhenti.
KLASIFIKASI NEOPLASMA
Berdasarkan
Sifat Biologik
Beningna
Maligna
Intermediate
Berdasarkan
Asal
Sel/Jaringan
Neoplasma
berasal dari
Totipoiten
Tumor Sel
embrional
pliripoten
Tumor sel
yang
Berdiffrensiasi
Neoplasma Benigna
Tumbuh lambat, Berkapsul dan Berbatas tegas, Tidak
Infiltratif, Bermetastasis (-).
Neoplasma Maligna
Tumbuh sangat Cepat, Cara Pertumbuhan Infiltratif, Merusak
Jaringan sekitarnya, Bermetastasis (+), Batas Tumor tidak
jelas.
Neoplasma Intermediate
Tumor yang mempunyai sifat invasive lokal tetapi
kemampuan metastasisnya kecil.
Neoplasma Berasal Dari Sel Totipoten
Sel totipoten ialah sel yang dapat berdeferensiasi
kedalam tiap jenis sel tubuh.
Contoh zigot yang berkembang menjadi janin
Berdiferensiasi minimal contohnya : karsinoma
embrional,
Berdiferensiasi kejenis jaringan termasuk trofobias
misalnya chorio carcinoma dan yolk sac
carcinoma. Y
Yang berdiferensiasi somatic adalah teratoma.
Neoplasma Sel Embrional Pluripoten
Sel embrional pluripoten dapat berdiferensiasi kedalam berbagai jenis sel-
sel dan sebagai tumor akan membentuk berbagai jenis struktur alat tubuh
Tumor sel embrional pluripoten biasanya disebut embiroma atau
biastoma
Contoh : retinobiastoma, hepatoblastoma, embryonal rhbdomyosarcoma/
Tumor Sel yang Berdifferensiasi
Tumor Epitel
Tumor Jaringan Mesenkim
Tumor Campur (mixed tumor)
Hamartoma dan Koristoma
Kista
Epitelial tumor --- tata nama lebih kompleks
Berdasarkan sel asal
Adrenocortical adenoma, bronchial adenoma
Arsitektur mikroskopis
Adenoma ginjal
Papilloma: squamous cell papilloma, transisional cell
papilloma
Bentuk makroskopis
Papilloma: membentuk tonjolan seperti jari pada epitel
permukaan
Cystadenoma: membentuk massa kistik
Papillary cystadenoma: membentuk papil & menonjol dalam
kista
Polyp: membentuk tonjolan diatas permukaan mukosa dan
menonjol ke dalam lumen (lambung/usus)
Pengecualian:
neoplasma jinak sel epitel plasenta disebut Mola Hidatidosa

Tumor Jinak Oma
Tumor Ganas sarcoma
Kecuali limfoma (= limfo
sarcoma): tumor ganas
jaringan limfoid
Tumor
Jaringan
Mesenkim
Akhiran carcinoma, Keculai :
Hepatoma = hepatocellular carcinoma
Basalioma = basal cell carcinoma
seminoma = carcinoma dari testicular epithelium
Choriocarcinoma = neoplasma ganas dari epitel
plasenta (bentuk ganas dari Mola Hidatidosa)
Melanoma = tumor ganas sel melanosit (jinak:
nevus)
Tumor
Ganas
epitelial
Nomenklatur
Tumor
PERBEDAAN TUMOR
JINAK DAN TUMOR
GANAS
KARAKTERISTI
K
TUMOR JINAK TUMOR GANAS
Sifat
pertumbuhan
Lambat Cepat

Differensiasi &
anaplasia


Berdiferensiasi baik, strukturnya
mungkin khas jaringan asal
Sebagian tidak memperlihatkan
differensiasi baik disertai
anaplasia,struktur mungkin tidak
khas


Kecepatan
pertumbuhan
rate of growth)

Biasanya progresif dan Lambat
, mungkin berhenti tumbuh atau
menciut,gambaran mitotik
jarang dan normal

Tidak terrduga dan mungkin cepat
ataupun lambat,gambaran mitotik
mungkin banyak dan abnormal

Invasi lokal
(local invasion)
Biasanya kohesif dan ekspansil,
massa berbatas tegas yang
tidak menginvasi atau
menginfiltrasi jaringan normal
disekitarnya
Invasif lokal,menginfiltrasi jaringan
normal disekitarnya, kadang-
kadang tampak kohesif dan
ekspansil tetapi dengan invasi
mikroskopik

Metastasis
(anak sebar)


Tidak ada
Sering ditemukan, semakin besar
dan semakin kurang
berdifferensiasi tumor
primer,semakin besar
kemungkinan metastasis
SIFAT NEOPLASMA
Sel neoplasma bersifat parasitik dan pesaing sel
atau jaringan normal atas kebutuhan metabolismenya
pada penderita yang berada dalam keadaan lemah.
Neoplasma bersifat otonom karena ukurannya meningkat
terus. Proliferasi neoplastik menimbulkan massa
neoplasma, menimbulkan pembengkakan / benjolan pada
jaringan tubuh.

Sifat lainnya :
1. Tumbuh aktif
2. Otonom
3. Parasit
4. Tidak berguna
FAKTOR RESIKO
Hormonal
Radiasi
Genetik
Bahan karsinogen
Senyawa kimia (nikel, , asap rokok,
kontrsepsi oral
Faktor fisik (sinar matahari, sinar-x, nuklir)
Virus (retrovirus, adenovirus)
Iritasi dan inflamasi kronis
Kelemahan genetik sel tubuh
FAKTOR RESIKO
DERAJAT PERTUMBUHAN
Grading
Derajat keganasan tumor
Dilhat secara mikroskopis, berdasarkan
Differensiasi sel
Jumlah mitosis
Kriteria grading pada berbagai kanker berbeda-beda.
Contoh: Adenocarcinoma grade I / II / III,
Squamous cell ca Broders grade I-IV.
Staging
Stadium kanker, penting untuk menentukan
prognosis.
Digambarkan dengan TNM system
T = Tumor size (ukuran tumor)
N = Nodal metastasis (metastasis KGB
regional)
M = Metastasis (anak sebar).
SETIAP KANKER MEMILIKI SISTEM TNM
SENDIRI


METASTASE
Metastasis per continuatum:
Lewat rongga tubuh (body cavity)
Contoh: Ca ovarium --- ke peritoneum
Ca colon --- ke cavum peritoneum
Ca paru --- ke cavum pleura
Metastasis secara limfogen:
Terutama pada carcinoma
Pola penyebaran metastasis kelenjar limfe mengikuti rute normal dari lymphatic
drainage.
contoh: Ca mamma - metastasis KGB axilla
Metastase hematogen
Sel kanker masuk ke dalam pembuluh darah / vena dan selanjutnya menyebar
ke organ / jaringan yang jauh.
FASE PERTUMBUHAN
1. Fase inisiasi yaitu fase dimana berubahnya sel norma
tubuh menjadi sel yang peka / terinitated
2. Fase induksi yaitu fase dimana sel tubuh yang sudah peka
itu oleh karsinogen akan merubah menjadi sel kanker. Fase
initiasi dan fase induksi tidak bisa diketahui, diperkirakan
dapat berlangsung puluhan tahun.
3. Fase insitu yaitu fase dimana sel kanker itu bertumbuh
terus tetapi masih pada tempatnya, belum menembus
membrana basalis intra epitelial, intra lobuler. Fase ini
lamanya sangat bervariasi bisa selamanya tetap dalam fase
ini, biasanya berlangsung sampai 5 tahun.
4. Fase Invasif yaitu dimana sel kanker telah keluar dari
membrana basalis dan menginfiltrasi jaringan sekitarnya.
Fase ini lebih cepat berlangsung kira-kira kurang dari 5
tahun.
5. Fase disseminasi yaitu fase dimana sel kanker itu sudah
tumbuh jauh diluar organnya. Bila telah mencapai fase ini
dikatakan kanker sudah tak dapat diobati dan biasanya
berlangsung sangat cepat (1 5 tahun)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Sitologi
Aspiratif --- Biopsi Aspirasi Jarum Halus / Fine Needle
Aspiration Biopsy
Exfoliatif --- Pap smear, sitologi cairan tubuh lainnya.
Histopatologi
Frozen Section examination / Vries Coupe :
Contoh:
untuk menentukan radikalitas operasi tumor ganas
untuk menentukan jinak / ganas saat operasi

Imunohistokimia (immunohistochemistry)
Adalah suatu metode dimana antibodi (Ab) digunakan
sebagai probe untuk mendeteksi antigen (Ag) dalam
potongan jaringan
Flow cytometry
Terutama digunakan pada kasus leukemia & limfoma
Berguna untuk mengetahui DNA content (ploidy) dari sel
tumor --- menentukan prognosis

Menentukan kadar enzim, hormon dan petanda
tumor dalam darah.
Berguna untuk:
Deteksi dini (menemukan kasus). Contoh: level PSA
dalam darah tinggi --- curiga ca. prostat.
Menilai efektifitas terapi. Contoh: level CEA tinggi
setelah operasi ca. colon --- curiga terjadi
kekambuhan / metastasis.

DIAGNOSIS MOLEKULAR
Fluorescent in situ hybridization (FISH)
Dapat mendeteksi translokasi
Dapat melihat amplifikasi oncogene
Polymerase Chain Reaction (PCR)
Untuk membedakan sel limfosit T yang
monoclonal (neoplastik) & policlonal (jinak)
Dapat melihat amplifikasi oncogene

Pemeriksaan penunjang
PATOGENESIS
a.Pada Tahap Inisiasi
Terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel menjadi
ganas.
Disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen,
berupa bahan kimia, virus,radiasi (penyinaran) atau sinar
matahari.
Tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama
terhadap suatu karsinogen.
Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang
disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap
suatu karsinogen, bahkan gangguan fisik
menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk
mengalami suatu keganasan.

b.Pada Tahap Promosi
Suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan
berubah menjadi ganas. Sel yang belum
melewati tahap inisiasi tidak akan
terpengaruh oleh promosi. Karena itu
diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya
keganasan (gabungan dari sel yang peka
dan suatu karsinogen)

PATOGENESIS

PENANGANAN
Radiasi
Proses penyinaran pada daerah penggunaan sinar X dan
sinar gamma yang bertujuan membunuh sel-sel
neoplasma yang berada pada suatu jaringan.
Kemoterapi
Proses pemebrian kemoterapi atau sitokina yang
bertujuan membunuh sel kanker melalui mekanisme
kemotaksis.


KARSINOGENESIS

Karsinogen merupakan yang dikenal
menyebabkan kanker atau setidaknya
menghasilkan sendiri sinyal
pertumbuhan.
Terdapat 3 golongan gen pengatur pertumbuhan ;
1. Pencetus pertumbuhan prooncogen (prooncogen mengalami
mutasi menjadi oncogen)
2. Penghambat pertumbuhan tumor supressor genes/
antioncogenes
3. Gen [pengatur apoptosis

(ketiga golongan gen ini merupakan target utama kerusakan genetik)

Enam perubahan mendasar dalam fisiologi sel yang
bersama-sama menentukan fenotipe ganas :
Self sufficiency (menghasilkan sendiri)
sinyal pertumbuhan.
Insensitivitas terhadap sinyal penghambat
pertumbuhan.
Menghindari apoptosis.
Potensi replikasi tanpa batas (yaitu
mengalahkan penuaan sel)
Angiogenesis berkelanjutan.
Kemampuan menginvasi dan
beranaksebar.


1.Faktor pertumbuhan
Sel normal memerlukan rangsangan dari faktor
pertumbuhan untuk dapat berproliferasi.
Sebagian besar faktor pertumbuhan yang dapat
larut dibuat oleh satu jenis sel dan bekerja pada
sel sekitarnya untuk merangsang pertumbuhan
(kerja parakrin).
Banyak sel kanker memperoleh kemampuan
untuk tumbuh sendiri karena mampu
mensintesis faktor pertumbuhan.
Contoh:PDGF,TGF-

2.Reseptor faktor pertumbuhan
Protein reseptor mutan menyalurkan sinyal
mitogenik kontinu ke sel,walaupun tidak
terdapat faktor pertumbuhan di sekitarnya.
Yang lebih sering terjadi Ekspresi
berlebihan faktor pertumbuhan yang
menyebabkan sel kanker bereaksi berlebihan
terhadap kadar normal faktor pertumbuhan.
Contoh:Reseptor EGF
ERBB1,reseptor EGF mengalami ekspresi
berlebihan pada 80% karsinoma sel skuamosa
paru

3.Protein transduksi sinyal
Terjadi mutasi gen yang mengkode berbagai
komponen di jalur penghantar sinyal.
Molekul penghantar sinyal ini menghubungkan
reseptor faktor pertumbuhan ke sasarannya di inti
sel.
Yang terpenting: RAS,ABL

RAS
Sering diaktifkan melalui mutasi titik,yang berpusat
pada kodon 12,13 dan 61 mengganggu
hidrolisa GTP yang penting untuk mengubah RAS
aktif menjadi inaktif

KERJA GEN RAS
3 GOLONGAN PENYEBAB KANKER
(KARSINOGEN)
Karsinogen Kimiawi
Aflatoksin
Nitrosamin
Arsenikum
Asbestosis
Arsen
Bahan-bahan industri
pabrik
Obat-obatan
dll
Karsinogen Radias
Sinar UV
Sinar X
Radioisotope
Bom nuklir
KARSINOGEN AGEN BIOLOGIK
RNA Virus
Human T-cell Leukemia Virus Type 1 menyebabkan T cell leukemia /
lymphoma.
DNA Virus
Human Papilloma Virus (HPV)
Tipe 1,2,4,7 menyebabkan squamous papilloma (warts).
Tipe 6,11 menyebabkan genital warts
Tipe 16, 18, 31 menyebabkan ca. cervix
Epstein-Barr Virus (EBV)
menyebabkan: limfoma Burkit, Hodgkins disesase, carcinoma nasofaring.
Hepatitis B Virus (HBV)
Menyebabkan Hepatocellular carcinoma
Human Herpes Virus 8 (HHV-8)
menyebabkan Kaposi sarcoma
Helicobacter Pylori (HP)
Bukan virus, tetapi suatu bakteri.
Menyebabkan infeksi lambung &
ulkus lambung (peptic ulcer)
Berhubungan dengan terjadi ca.
lambung & limfoma lambung
REFERENSI
Sjamsuhidajat, R; Buku Ajar Ilmu Bedah
Ed.3-Jakarta: EGC,2010
BUKU AJAR PATOLOGI ROBBINS VOLUME
1 EDISI 7. JAKARTA : EGC
BUKU AJAR PATOLOGI ROBBINS VOLUME
2 EDISI 7. JAKARTA : EGC
Medscape: MayoClinic-Carsinoma mammae.

Anda mungkin juga menyukai