Anda di halaman 1dari 2

PENGUKURAN TEKANAN

DARAH NO.DOKUMEN:
NO. REVISI :
PEMERINTAH KAB. SPO TGL. TERBIT :
BOLAANG PUSKESMAS MOMALIA
MONGONDOW HALAMAN :
SELATAN

Ditetapkan Oleh:
Kepala
Puskesmas
Momalia I NYOMAN KARTANA S.Kep
NIP..19710706 199403 1 007
Pengukuran Tekanan Darah adalah tindakan pengukuran
Pengertian menggunakan sphygmomanometer dengan cara palpasi
dan auskultasi.
Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk melakukan pengukuran tekanan darah.
Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Momalia Nomor 003 Tahun 2015 tentang Pemberian
Layanan Klinis.
Referensi 1. J.E. Hall. Guyton Dan Hall Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 12. EGC. Jakarta.
2014.
2. Mohlan, Robert. Diagnosis Fisik (terjemahan). EGC. Jakarta. 1981.
Prosedur CARA PALPASI:
1. Petugas menjelaskan prosedur pada pasien.
2. Petugas mengatur posisi pasien.
3. Petugas meletakkan lengan pasien yang hendak diukur pada posisi terlentang.
4. Petugas membuka lengan baju.
5. Petugas memasang manometer pada lengan kanan/kiri atas, sekitar 3 cm diatas
fossa cubiti (siku lengan bagian dalam). Jangan terlalu ketat atau terlalu longgar.
6. Petugas menentukan denyut nadi arteri radialis (nadi pada siku bagian dalam)
dekstra/sinistra dengan jari tangan kita.
7. Petugas memompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri radialis tidak
teraba.
8. Pompa terus sampai manometer setinggi 20 mmHg lebih tinggi dari titik radialis
tidak teraba.
9. Petugas mengempeskan balon udara manset secara perlahan dan
berkesinambungan dengan memutar sekrup pada pompa udara berlawanan arah
jarum jam.
10. Petugas mencatat mmHg manometer saat pertama kali denyut nadi teraba. Nilai
ini menunjukkan tekanan sistolik secara palpasi dan tak mungkin dengan cara ini
menemukan tekanan diastolik.

CARA AUSKULTASI:
1. Petugas menjelaskan prosedur pada pasien.
2. Petugas mengatur posisi pasien.
3. Petugas meletakkan lengan pasien yang hendak diukur pada posisi terlentang.
4. Petugas membuka lengan baju.
5. Petugas memasang manometer pada lengan kanan/kiri atas, fossa cubiti (Siku
lengan bagian dalam). Jangan terlalu ketat atau terlalu longgar.
6. Petugas menentukan denyut nadi arteri radialis (nadi pada siku bagian dalam)
dekstra/sinistra dengan jari tangan kita.
7. Petugas memompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri radialis tidak
teraba.
8. Petugas memompa balon udara manset sampai manometer setinggi 20 mmHg
lebih tinggi dari titik radialis tidak teraba.
9. Petugas meletakkan diafragma stetoskop diatas arteribrakhialis dan
mendengarkan.
10. Petugas mengempeskan balon udara manset secara perlahan dan
berkesinambungan dengan memutar sekrup pada pompa udara berlawanan arah
jarum jam.
11. Petugas mencatat mmHg manometer saat pertama kali denyut nadi terdengar nilai
ini menunjukkan tekanan sistolik dan catat mmHg denyut nadi yang terakhir
terdengar, nilai ini menunujukkan tekanan diastolik.
12. Suara Korotkoff I : Menunjukkan besarnya tekanan sistolik secara auskultasi.
13. Suara Korotkoff IV/V : Menunjukkan besarnya tekanan diastolic secara
auskultasi.

Unit Terkait 1. Unit BP-Umum


2. Unit BP-Gigi
3. Unit KIA/KB

Rekaman Historis perubahan

Tgl. Mulai
No Isi perubahan
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai